Adore You - Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(2)

“Ya.” Eleanor Chu mengangguk ringan, karena ada banyak sekali orang disana, dia tidak lagi mengatakan perkataan romantis, dia hanya meletakkan tangannya pada hati pria tersebut.

Pria itu kemudian tersenyum dengan puas, berniat menggenggam tangan itu, untuk selama-lamanya.

Tidak jauh dari pintu kawasan militer, sebuah mobil hitam Lincoln berhenti tidak bergerak disana.

Allan Jiang menggenggam ponsel ditangannya dengan cemas duduk dibarisan belakang mobil, sejak Eleanor Chu masuk sampai sekarang sudah hampir tiga jam berlalu, juga tidak tahu bagaimana situasi kediaman keluarga Yi sekarang, tadi ketika menghubunginya wanita itu mematikannya kalau begitu jelas sekali sekarang dia belum bisa mengangkat telepon dan berbicara, atau sama sekali tidak bisa mengangkat teleponnya.

Meskipun dia berharap wanita itu berpisah dari Howard Yi, tapi dia tidak berharap terjadi sesuatu yang buruk padanya.

Contohnya dua anak yang ada dalam kandungannya. Meskipun setiap kali memikirkan mereka adalah benih dari keluarga Yi, dia merasa tidak rela, merasa sangat marah, tapi dari pada wanita itu bertaruh nyawa menggugurkan mereka, dia lebih mengharapkan wanita itu melahirkan mereka, ini juga alasan mengapa dia tidak melakukan apapun pada anaknya selama ini.

Asalkan suatu hari mereka memiliki anak mereka sendiri, dia yakin Eleanor Chu akan berbalik mencintainya. Mencintai dia dan anaknya, mengenai orang lain dia tidak akan terlalu memperdulikannya.

“Tuan muda, apa kita masih akan terus menunggu seperti ini?” Assisten Summer tidak mengerti.

Meskipun menunggu disini bisa menemui Eleanor Chu yang mungkin akan berada dalam keadaan kesusahan, tapi muncul didepan kawasan militer, bukankah akan membuat Eleanor Chu curiga kalau pria itu terus memperhatikannya, bahkan juga mencurigai maksud pria itu memberinya surat itu, jika demikian bukankah semua ini akan sulit diperbaiki.

“Tunggu saja disini, aku memiliki perhitungan sendiri.”

Allan Jiang menjawab dingin dan tidak mengatakan apapun lagi, dia terus memperhatikan jendela luar, takut sampai melewatkan wanita itu.

Salju diluar sana turun semakin lebat, membuat tanaman yang tadi sudah dibersihkan kembali tertutup.

Hal yang terjadi diruang tamu sudah selesai 70-80 persen, para pelayan yang berada diruang bunga telah kembali kerumah dan meneruskan perkerjaan mereka.

Howard Yi dan tuan besar Yi beserta beberapa orang pria kemudian menuju keruang baca, Eleanor Chu yang tidak melakukan apapun kemudian berdiri didekat jendela, melihat pemandangan diluar sambil memikirkan foto yang diterima tuan besar itu.

Surat dan laporan tes DNA muncul diwaktu yang sama, meskipun kemungkinan besar seseorang telah mengambil foto itu saat berada di vila Brittany, tapi masih ada kemungkinan sebelum kedua benda ini berada di vila Brittany seseorang telah mengambil fotonya, bagaimanapun Henry Ding sudah tewas jika ingin , jika ingin mendapatkan hasil test DNA dia dan Howard Yi juga bukan hal yang sulit, asal dia menunggu waktu yang tepat kemudian diam-diam kembali dan memasukkan benda ini keruang baca tuan besar, pelaku dibelakang layar kemudian akan berhasil mendapatkan yang diinginkannya.

Kalau begitu yang menjadi kunci terpenting pada hal ini terletak pada surat itu.

Hasil laporan mudah didapat, tapi surat itu selalu berada di kediaman keluarga Jiang dan tidak pernah terlihat, yang pernah menyentuh dokumen itu, juga hanya ada dia, Frans Wen, Allan Jiang dan Felicia Su.

Dia dan Frans Wen tentu tidak mungkin lagi, kalau begitu yang tersisa hanya ada Allan Jiang, Steve Jiang dan Felicia Su.

Wanita itu mengurut kepalanya yang pusing, dia berharap pelakunya bukan pria itu.

Ponsel didalam sakunya kembali berbunyi, tapi kali ini yang menghubunginya adalah Frans Wen.

“Apa kamu baik-baik saja?”

Tidak menunggu Eleanor Chu membuka mulutnya, pria itu sudah bertanya.

“Aku tidak apa-apa, kamu sudah tahu?”

“Tahu kalau kamu hampir saja mengalami kecelakaan, tahu kamu pergi kerumah sakit, juga tahu kamu pergi kekediaman lama keluarga Yi, mungkin aku seharusnya lebih cepat menghubungimu. Tapi aku khawatir kamu tidak bisa mengangkat telepon, juga khawatir kalau telepon dariku akan membuatmu masuk kedalam masalah.”

“Tidak ada masalah, kamu sudah melakukan hal yang benar.”

Meskipun kenyataannya sudah hampir terungkap, tapi orang yang ada dibalik semua ini belum tertangkap, semuanya masih belum ketahuan, disaat seperti ini Eleanor Chu tidak ingin orang tahu akan keberadaan Frans Wen, ini adalah sebuah langkah yang dipersiapkan untuk dirinya berjaga-jaga, meskipun sedikit egois.

“Baguslah, kalau kamu baik-baik saja.”

Ketika Frans Wen ingin mematikan ponselnya, Eleanor Chu kemudian mengatakan: “Frans Wen. Kita tidak jadi kabur.”

Frans Wen tertegun sejenak, ada rasa sedih yang aneh, kemudian dia memaksakan diri mengatakan: “Baiklah, Aku tahu.”

“Frans Wen, apa aku sangat egois?”

Sebelumnya karena alasan khusus dia memerintahkan pria itu untuk membuat persiapan diluar negeri, karena bahaya yang mengitarinya dia memanggil pria itu kembali, kali ini. Dia mengatakan dia tidak ingin kabur lagi.

Eleanor Chu merasa sangat bersalah terhadap Frans Wen.

Dia selalu memikirkan dirinya sendiri, dia benar-benar sudah terbiasa bersikap egois, sebelum kakak ipar Lian meninggal dia berpesan agar menjaga Frans Wen, dia malah demi kepentingannya sendiri menyuruh anak itu melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan anak seusianya.

“Frans Wen kamu sekarang sudah dewasa, sudah seharusnya mulai merencanakan masa depanmu sendiri. Beberapa waktu yang lalu bukankah aku membiarkanmu membangun sebuah perusahaan perhiasaan di Kanada? Gunakanlah itu sebagai dasar kamu memulai membangun masa depanmu, disini kakak akan membantumu dengan uang dan koneksi, menurutmu bagaimana lebih baik?” dia tidak lagi bisa terus-menerus bersikap egois, Frans Wen seharusnya memiliki kehidupannya sendiri, bukannya terus menerus mengelilingi hidupnya, dia baru 19 tahun, masih muda, masih harus menikmati masa muda yang indah.

“Anda tidak menginginkanku lagi?”

Perkataan Frans Wen ini, membuat hati Eleanor Chu kaget.

Cara bicara bocah ini, seperti dia, seperti Howard Yi.

Anak ini juga suka sekali menggunakan nada memohon ketika berbicara padanya, membuat wanita itu tidak tega padanya.

“Aku bukan tidak menginginkanmu lagi, aku selamanya adalah kakakmu, tidak perlu cemas, aku akan menemanimu selamanya.” Eleanor Chu mengatakannya dengan hati berat.

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu