Adore You - Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (1)

Karena sudah tidak ada lagi hambatan dari Howard disini, pihak keluarga korban meninggal dari kecelakaan itu pun sangat cepat ribut hingga depan pintu Chu’s Corp.

Keesokan paginya, mobil Eleanor Chu baru saja berhenti di depan pintu Chu’s Corp, pintu depan itu sedang dikelilingi oleh pihak keluarga korban meninggal yang di dorong oleh satpam dan juga beberapa penghasut, tidak berhenti menarik pintu mobil,bahkan ada wanita paruh baya langsung berbaring di lantai depan mobil, tidak berhenti melolong kesedihan sambil berguling.

“CEO Chu, mau tidak.....” Kata Peter dengan khawatir.

Eleanor tersenyum dingin, “Tidak perlu.”

Selesai mengatakan hal itu ia pun berniat untu membuka pintu dan turun dari mobil.

Peter dengan segera bergegas sebelum ia turun dari mobil, beberapa satpam melihat Eleanor, 1 per 1 maju lalu melindunginya di belakang badan mereka.

“Kalian semua adalah pihak keluarga dari korban meninggal?”

Wajah senyum dari wanita terhormat di depan ini, malah tidak tahu kenapa beberapa orang yang membuat keributan itu gemetar, dengan sadar menghentikan semua tindakan, sebagian besar orang menggeleng-gelengkan kepala, jufa ada yang berdiri tidak bersuara.

Eleanor berulang kali menatap sekelompok orang itu dengan pandangan yang dingin, setelah cukup lama baru berkata: “Karena bukan pihak keluarga dari korban meninggal, jadi kalian ikut membuat keributan apa? Ha?”

Aura wanita ini sungguh terlalu menindas orang, sudah ada orang yang mulai menundukkan kepala.

“Kami ingin melawan ketidak-adilan! Kami semua adalah penduduk dari Kota Dalam Desa, kamu pengusaha yang tidak bermoral ini dengan sengaja menabrak mati Will Zhang , meninggalkan janda dan anaknya, kami datang untuk mengembalikan keadilan untuknya!”

Seorang pria muda yang dengan rambut yang dicat kuning mengenakan kemeja bercorak ditengah-tengah kerumunan orang menjerit, saat ini barulah yang lain 1 demi 1 ikut menjawab.

“Benar! Kami datang untuk mengembalikan keadilan untuk keluarga Will Zhang!”

“Pengusaha yang tidak bermoral tidak berhati nurani, membayar nyawa untuk sebuah nyawa!”

……

Eleanor seperti tersenyum namun tidak tersenyum mengamati bajingan kecil itu, yang terakhir jelas merasakan sebuah aura dingin menghampirinya, tak disangka suaranya pun semakin lama semakin kecil.

Dia menjulurkan tangan menunjuk-nunjuknya, “Kamu, bawa pihak keluarga korban meninggal ke ruangan kantor ku.”

Eleanor membalikkan badan masuk ke pintu utama Chu’s Corp, Peter segera berkata pada orang-orang yang ada di tempat itu: “Sudah lihat kan, bos kami bukan lah orang yang lari dari tanggung jawab, orang yang tidak berhubungan dengan masalah ini boleh pergi terlebih dahulu. Pihak keluarga korban meninggal akan kami urus dengan baik, mohon semuanya jangan khawatir.”

Ketika Peter berbicara dengan pandangan iblis menatap bajingan itu.

Bajingan kecil itu jelas-jelas sudah takut, malah bersikeras mengandalkan dirinya baik buruk adalah bajingan lokal di Kota Dalam Desa dan berpegang teguh akan apa yang dikatakan, tidak akan takut dengan seorang wanita.

Saat ini baru menegakkan punggungnya, menuntun istri Will Zhang dan seorang anak remaja, mengikuti Peter masuk ke Chu’s Corp.

“Duduk.”

Dalam ruang penerimaan tamu, Eleanor dengan leluasa duduk di atas kursi utama, Lucy dengan sangat cepat berjalan kemari menghidangkan kopi.

“Kamu sangat antusias?”

Eleanor masih belum berbicara dengan pihak keluarga korban meninggal, sebaliknya dengan wajah yang mengolok-olok melihat bajingan kecil yang berharap dunia kacau balau.

“Omongan apa itu, apapun itu aku juga adalah orang dari Kota Dalam Desa, ketika masih hidup aku dan Will Zhang bersumpah untuk menjadi saudara, hari ini dia mati dicelakai oleh mu, aku juga harus melindungi istri dan anak nya dengan baik, mengembalikan keadilan untuk mereka?” Ia memang mengatakannya dengan kebenaran.

Wanita paruh baya yang duduk disamping menggendong anaknya di atas lutut, meskipun dirinya adalah ibu dari sang anak namun masih terlihat menarik, wajah yang baru saja menangis, ekspresi sedih dan khidmat sedikit tidak alami.

Eleanor tertawa mengejek dan bertepuk tangan, “Orang yang nganggur dan hanya bermain sungguh berperasaaan dan setia, jadi kamu berencana bagaimana membantu mengembalikan keadilan untuk mereka?”

Bajingan kecil itu sesaat tertegun, pihak kedua memberikannya uang agar dia berusaha sekuat tenaga untuk membuat keributan, namun tidak mengajarinya cara untuk mengembalikan keadilan!

“Tidak ada yang mengajari? Tidak bisa? Mau aku yang mengajari mu tidak?”

Ketika isi hatinya ditebak dengan tepat, si bajingan kecil itu seketika kehilangan sikap mengancamnya, memanfaatkan waktu ketika Eleanor tidak memperhatikan ia pun diam-diam menjulingnya: wanita ini sungguh terlalu hebat, tatapan matanya seperti sebuah pisau, dia sama sekali tidak bisa menggunakan trik kecil di hadapannya, sedikit tidak hati-hati maka akan ketahuan olehnya!

Bajingan kecil itu menyimpan kembali tatapannya, dengan sadar meneguk ludah, dengan marah berkata: “Kamu, kamu omong kosong apa!”

“Benarkah? Benarkah aku yang beromong kosong? Kakak ketujuh Cai!” Suara Eleanor meninggi.

Kakak ketujuh Cai seketika gemetar, “Kamu, kamu menyelidiki ku!”

“Tidak boleh? Kamu ksatria yang begitu berani maju untuk keadilan, aku tidak boleh tidak mengetahui kamu bernama apa bukan!”

Kakak ketujuh Cai panik lalu melemparkan pandangan dengan ibu dan anak yang ada di samping, lalu dengan pandangan yang gemetar menjuling Eleanor, langsung menundukkan kepala.

Wanita ini, sungguh tidak berniat jahat apa-apa.

Eleanor saat ini baru kembali tersenyum, “Kamu jangan takut, jika tanggung jawab masalah ini benar-benar ada padaku, aku tidak akan mengabaikannya.”

“Bagaimana tidak pada mu? Bukankah orang itu ditabrak mati oleh kamu......”

Menerima pandangan tegas dan tajam oleh yang dilemparkan oleh Eleanor, suara kakak ketujuh Cai langsung berhenti.

“Suami mu semasa hidup menderita kanker hati stadium akhir, masalah ini kamu tahu tidak?” Eleanor saat ini barulah menyimpan kembali pandangannya, lalu menatap istri Will Zhang.

Istri Will Zhang terlihat jelas tertegun, cukup lama barulah ia menggeleng-gelengkan kepala dengan wajah yang kosong.

“Jadi kamu? Kamu pasti sudah tahu?”

Kakak ketujuh Cai melihat Eleanor kembali menatapnya, ia pun panik, “Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Dia menderita kanker bagaimana aku bisa tahu? Lagi pula bukan aku yang membuat nya menderita penyakit itu!”

“Bulan lalu tanggal 25, orang yang berbicara dengan Will Zhang di luar ruangan tumor Rumah Sakit Umum Kyoto, bukankah itu kamu?”

“Kakak ketujuh?” Mata istri Will Zhang memerah, dengan ragu menatap kakak ketujuh Cai.

Kakak ketujuh Cai menghela nafas, lalu menutup mulut tidak berkata apa-apa.

Istri Will Zhang sekali melihat ekspresinya itu pun tahu ada sesuatu yang mencurigakan di dalamnya, kakak ketujuh Cai ini setiap hari bersama Will Zhang 2 orang melakukan bisnis yang memalukan diluar, memang tidak berkarakter baik, pun membesarkan suaranya, “Kakak ketujuh, kamu katakan!”

“Kakak ipar, kamu jangan bertanya lagi.”

“Kakak ketujuh Cai! Kamu katakan yang sejujurnya!”

“Kakak ipar, lantas jika Kakak Will benar-benar menderita penyakit kanker lantas kenapa? Dia mati karena ditabrak oleh wanita ini , dan bukan mati karena kanker! Kamu jangan dikelabui oleh wanita ini!”

Dalam hati istri Will Zhang tiba-tiba muncul perumpamaan yang keterlaluan, dia pun terkejut karena hal yang tiba-tiba terpikirkan olehnya!

Dengan cinta Will Zhang terhadap anaknya, jika dia sungguh melakukan hal ini maka sedikit pun tidak heran, beberapa hari yang lalu dia masih tidak berhenti merepet mengatakan mau pergi membohongi asuransi, jika bukan karena kemudian tidak mampu mengumpukan uang yang cukup untuk membeli asuransi , dia dari awal pun akan berbuat demikian!

Mengatakan yang sejujurnya, hari ini jika bukan karena kakak ketujuh Cai terus menerus menghasut, membuat nya lebih memikirkan sang anak, dia sama sekali tidak akan datang ke Chu’s Corp, masalah kecelakaan mobil sudah lapor ke polisi, tentu saja pihak kepolisian akan mengurusnya, dia ribut juga tidak ada gunanya!

Dan, Will Zhang sewaktu hidup sepanjang hari bermain di luar tidak bekerja, dan juga sering mabuk-mabukan dan berjudi di luar, jika mabuk lalu kalah judi maka ia akan pulang dan memukulnya.

Mungin menurutnya , kematian Will Zhang, adalah kebebasannya.

“Will Zhang ditabrak hingga meninggal oleh ku, hal ini aku tidak menyangkalnya, tapi mobil nya tiba-tiba menerobos keluar dari jalanan simpang 4, semua orang yang mempunyai sedikit pengetahuan tentang lalu lintas juga tahu, dalam keadaan seperti ini, tanggung jawab tidak mungkin ada pada diriku, terus terang, meskipun mati juga mati dengan sia-sia!”

“Ini adalah 1 nyawa manusia! Kamu wanita ini kenapa bisa berbicara demikian!” Kakak ketujuh Cai membantahnya.

Eleanor dengan dingin meletakkan cangkir kopi, “Jelas-jelas tahu keadaan seperti ini mati pun tidak mungkin bisa mendapatkan keuntungan sepeser pun, Will Zhang malah harus berbuat demikian, motif dia, aku benar-benar sangat curiga!”

“Dia, dia ada motif apa.” Kakak ketujuh Cai panik , “ Kamu jangan disini mencari alasan untuk menutupi kenyataan bahwa kamu berbuat salah, aku hanya tahu dia ditabrak mati oleh mu!”

“Pernahkah aku menyangkalnya?”

Istri Will Zhang sungguh tidak bisa melihatnya lagi, ia bangkit lalu menggandeng anaknya berjalan ke hadapan Eleanor, “Maaf, sudah merepotkan mu, masalah ini tunggu polisi yang menyelesaikannya saja, aku percaya akan ada keputusan yang adil, tidak mengganggu anda lagi.”

Eleanor tersenyum, “Kamu jangan khawatir, jika tanggung jawab ada pada diriku, aku tidak akan mengabaikannya, pasti akan memberikan jawaban yang memuaskan untuk mu.”

Istri Will Zhang pun mengatakan 1 kata “Baik”, saat ini baru ia menggandeng anaknya berjalan keluar.

“Kakak ipar, kamu pergi seperti ini beranggapan apa yang terjadi? Kakak Will itu....”

“Kakak ketujuh Cai!” Istri Will Zhang menjerit dengan dingin, “Di saat kebenaran dari masalah ini belum terungkap, bisa jangan ribut lagi tidak?”

Selesai ia mengatakan, kepalanya pun tidak berbalik dan langsung meninggalkan ruang penerimaan tamu.

Eleanor meminum seteguk kopi dengan santai.

Wanita ini, memang seseorang yang mempunyai intergritas , sama sekali tidak ada kebiasaan buruk dari Kota Dalam Desa itu.

Kakak ketujuh Cai melihat istri Will Zhang pergi, juga berniat untuk bangkit dan pergi.

“Duduk, kita lanjutkan perbincangan ini.”

Eleanor tiba-tiba bersuara, dengan sadar badannya pun membeku.

“Aku dan kamu ada hal yang apa perlu di bicarakan?”

“Kenapa bisa tidak? Contohnya nomor handphone dengan nomor belakang 7890, dan juga contohnya 1.500.000 milik Will Zhang, lalu contohnya.....”

Suara jahat dengan sedikit main-main ,di tengah ruang penerimaan tamu jelas terdengar dengan sangat jelas.

Kakak ketujuh Cai hampir tergelincir dari kursi, setelah cukup lama barulah berkata: “Kamu, kamu, kamu sudah mengetahui semuanya?”

“Kenapa bisa tidak tahu? Lagi pula bukan hal yang rahasia, dengar-dengar saja bukankah sudah bisa tahu?”

Melihat wajah kakak ketujuh Cai berubah pucat, Eleanor berkata lagi: “Bagaimana dengan uang? Katakanlah, uang yang saudara mu tukar dengan nyawa ada dimana?”

“Aku, aku tidak tahu.”

“Tidak mungkin lah, Will Zhang mendapatkan 1.500.000, kamu mendapatkan 300.000, uang yang begitu banyak baru saja sampai di tangan sudah lupa? Mau tidak..... aku bantu mu ingat ingat?”

Kakak ketujuh Cai sekali mengangkat kepala, sesuatu yang dimainkan di tangan Eleanor, ternyata adalah sebuah pistol berwarna perak yang dipolis kilat.

Kakak ketujuh Cai seketika tersentak, hampir dengan berguling dan merangkak ke sambing kaki Eleanor, “Bibi yang hebat, barang ini anda harus sangat berhati-hati, mana tahu, mana tahu pistolnya meledak.....”

Mulut pistol yang hitam pekat, tiba-tiba dengan dingin mendarat di keningnya.

Eleanor tersenyum, lalu menyimpannya kembali, memegang di tangan lalu bolak-balik melihatnya.

“Sudah teringat belum?”

Kakak ketujuh Cai mengangguk-anggukkan kepala, lalu menggeleng-geleng kepala.

Eleanor menjerit dengan dingin, “Sebenarnya sudah teringat atau belum!”

Pantat Kakak ketujuh Cai pun terduduk di atas tanah, “Ingat, sudah teringat!”

“Uangnya diletakkan dimana?”

“Will Zhang, seluruh uang Will Zhang terkuburkan di halaman rumahnya!”

“Oh, ahli menggali tanah, memang hebat,aktivitas begitu besar seperti menggali tanah di halaman rumah,Keluarga Zhang tak disangka sedikit pun tidak menyadarinya.”

“Memang benar, benar-benar dikubur di bawa pohon kesemek dihalaman rumahnya, aku tidak berani membohongi anda!”

“Jadi punya mu?”

Kakak ketujuh Cai sesaat pun menutup mulut.

“Tidak ingin katakan? Atau tidak ingat lagi?”

“Di, disembunyikan di tungku api rumah ku!” Kaki kakak ketujuh Cai pun lemas begitu melihat pistol di tangannya, jangan katakan 300.000, bahkan 3.000.000, dia juga akan menyampaikannya dengan jujur!

“Orang itu bagaimana menghubungi mu?”

“Ialah Oneill, tamu yang dikenalkan oleh Oneill.”

“Ini masih lumayan!” Eleanor bangkit sambil tersenyum, lalu melemparkan pistol yang ada di tangannya ke dalam pelukan dia.

Kakak ketujuh Cai menerimanya dengan terburu-buru, ditempat itu juga ia membodoh.

Kenapa Eleanor memberikan pistol padanya?

“Trik ini tidak buruk, membunuh orang........” Eleanor menggoyang-goyangkan jari telunjuk padanya, “Tidak bisa.”

Kakak ketujuh Cai melihat bayangan punggung dia pergi, rasa kesal dalam hati itu.

Sial. Tak disangak ternyata dipermainkan oleh wanita muda ini!

Dengan tidak mudahnya mendapatkan 300.000 , dan masih berpikir tunggu setelah Will Zhang meninggal lalu ia akan pergi ke halaman rumahnya untuk mencangkul 1.500.000 itu , tidak ada yang tahu, siapa yang tahu ternyata ada di tangan wanita muda ini!

Benar-benar sangat membuat kesal!

“Peter, antar aku ke Kota Dalam Desa.”

Eleanor keluar dari ruang penerimaan tamu, lalu memberi perintah kepada Peter yang terus mengikutinya.

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu