Adore You - Bab 125 Buka Kartu (3)
“Mana boleh begitu? Tidak lapar tetap harus makan, setelah makan baru bisa minum obat.” Eleanor Chu membantu Frans Wen untuk duduk di ranjang. Di belakang punggung pria itu, ia menaruh sebuah bantal sebagai sandaran.
“Ya sudah aku suapi kamu. Kalau kamu masih tidak mau makan juga……”
Sebelum Eleanor Chu menyelesaikan kalimatnya, Frans Wen sudah gembira duluan, “Oke aku makan!”
“Siap.”
Eleanor Chu menyendok bubur, lalu meniup-niup bibir di sendok dengan lembut, “Agak panas.”
Frans Wen sangat patuh bagai seorang anak. Pria itu tersenyum puas.
Ini pemandangan yang muncul di depan Harwin Xi ketika dia naik ke atas. Pemandangan ini sangat indah, juga memanjakan mata.
Harwin Xi sayangnya malah jadi muram. Ia memanggil pelan, “Kakak Ipar.”
Frans Wen tetap makan dengan lahap tanpa menoleh.
Kalau tidak salah dengar, si pria ini barusan sempat mengetuk pintu lalu langsung masuk.
Eleanor Chu menoleh kaget, “Bukannya sedang makan? Kok kemari?”
“Menunggumu untuk makan bareng.”
“Baik, selesai menyuapi dia aku akan langsung turun. Cepat kok ini.”
“Ini adik Kakak Ipar?” tanya Harwin Xi sengaja.
Hanya ada sangat sedikit orang yang memanggil Eleanor Chu dengan sebutan “kakak ipar”. Sekarang, Harwin Xi sengaja memanggilnya begitu untuk mengingatkan pria yang ada di ranjang bahwa Eleanor Chu sudah punya suami.
Harwin Xi bisa melihat perasaan Frans Wen pada Eleanor Chu dengan jelas. Tatapan si pria pada si wanita tidak seperti tatapan seorang adik ipar pada kakak iparnya, melainkan mirip tatapan seorang pria pada kekasih hati. Eleanor Chu agak konyol sih, bisa-bisanya dia tidak menyadari tatapan itu dan menghindari si pria.
Entah karena kepribadiannya yang terlalu terbuka pada siapa saja atau bagaimana, Eleanor Chu pernah jadi topik pembicaraan hangat di kalangan orang-orang Kyoto. Mereka pada bilang dia wanita murahan, wanita yang hidupnya tidak jelas, dan hinaan-hinaan lainnya.
“Betul. Namanya Frans Wen, saling kenalan lah kalian.” Eleanor Chu menunjuk Harwin Xi sambil berujar pada Frans Wen: “Ini adik iparku, namanya Harwin Xi. Kalian berdua sama-sama adikku, kedepannya boleh saling kenal lebih dekat.”
“Halo.” Frans Wen berinisiatif mengulurkan tangan.
Frans Wen juga menyadari sikap Harwin Xi pada Eleanor Chu yang agak protektif.
Di hadapan Eleanor Chu, Harwin Xi jelas tidak boleh malu-maluin.
Ia pun mengulurkan tangan dan menjabat tangan Frans Wen. Ia melakukannya sambil menatapi wajah pria itu seolah ingin mendapatkan petunjuk lebih lanjut.
“Baiklah, Frans Wen tidur dulu ya. Aku dan Harwin Xi mau makan di bawah.” Eleanor Chu mengelap mulut Frans Wen dengan tisu. Harwin Xi yang melihat adegan itu langsung jadi super cemburu.
Kalau dari dulu tahu bisa diperhatikan begini, ia sudah sering-sering demam deh!
Tetapi dia bukan Frans Wen…… Di antara dia dan Eleanor Chu masih ada Howard Yi. Mereka dipisahkan oleh segenap anggota keluarga Yi. Haduh, sedih ya.
“Nanti aku yang tinggal di sini untuk menjaganya deh,” kata Harwin Xi di meja makan tiba-tiba.
Eleanor Chu kaget: “Eh, bisa kamu?”
“Bisa dong.”
“Baik, kalau begitu nanti aku pulang sesudah merapikan dapur. Frans Wen aku titipkan padamu ya. Jangan lupa tiap empat jam sekali ingatkan dia minum obat, pas tengah malam juga cek suhunya.” Kalau bisa minta bantuan Harwin Xi untuk merawat Frans Wen, Eleanor Chu jadinya tidak perlu cari alasan untuk tidak pulang malam ini. Ia senang, sebab sebaik apa pun alasan yang ia cari, itu juga sebuah kebohongan. Meski tidak ada maksud buruk sama sekali, Eleanor Chu terkadang tetap merasa bersalah sudah membohongi Howard Yi.
“Oke, aku akan ingat.”
“Terima kasih ya, Harwin Xi.”
“Aku tiba-tiba ingin sakit juga.” Pengakuan ini akhirnya keluar juga dari mulut Harwin Xi.
Dalam benak Eleanor Chu tiba-tiba muncul wajah Ivan Yi. Nada bicara Harwin Xi barusan benar-benar miirp dengan nada bicaranya.
Pria-pria keluarga Yi memang suka goda-goda begitu nampaknya.
“Kamu adikku, dia juga adikku, aku tidak akan meninggalkan kamu karena ada dia kok. Aku akan baik padamu sebagaimana aku baik pada dia. Tetapi kamu jangan sakit juga ya, nanti Kakak Ipar yang repot nih.” Eleanor Chu hanya menganggap Harwin Xi takut kehilangan sandaran. Bagaimana pun juga, keberadaan dirinya bagi pria itu sangat penting. Ia bahkan pernah menyembuhkan penyakit autis Harwin Xi.
“Iya,” jawab Harwin Xi tersenyum manis.
Setibanya Eleanor Chu di Vila Brittany, Howard Yi baru keluar dari ruang buku. Tidak ada urusan apa-apa, pria itu pun berbaring di ruang tamu kecil lantai dua sambil menonton televisi. Karenna bosan, ia secara tidak sadar menggigit-gigit jas yang ditaruh di sofa tempat dia tidur.
“Apa-apaan nih, memang belinya tidak pakai uang ya!” Eleanor Chu langsung merebut jas itu. Jahitan jas ada yang bolong karena digigit olehnya.
“Istriku, pulang juga kamu!” Howard Yi bangkit berdiri dengan senang dan memeluk Eleanor Chu lekat-lekat.
“Howard Yi! Ini sudah yang ketiga bulan ini. Kalau sampai ada yang keempat, aku beliakn sup kambing sekalian kamu!” Gila, sekaya-kayanya orang juga jangan membuang uang begini rupa kali!
Melihat Eleanor Chu tidak senang, Howard Yi buru-buru mengiyakan, “Tidak akan, tidak akan. Aku jamin tidak ada yang berikutnya.”
“Istriku, bau tubuhmu……” Howard Yi awalnya mengira ia salah cium. Ketika mencoba mencium lagi dari jarak yang lebih dekat, ia yakin ini bau Jarparfums.
Jarparfums bukannya bau pria ya? Siapa pria yang dekat-dekat dia nih?
Eleanor Chu jadi teringat Ia tadi menemani Frans Wen cukup lama. Pantaslah bau pria itu menempel di tubuhnya.
“Jarparfums. Awalnya mau belikan kamu, jadi aku coba pakai.”
“Kamu mau suruh aku ganti parfum?”
“Iya, tetapi aku tidak jadi membelinya karena merasa tidak cocok.” Haduh, bohong lagi deh. Meski kebohongan ini dilakukan demi kebaikan, Eleanor Chu tetap merasa sangat bersalah.
“Istriku, kamu sudah makan malam belum?”
“Sudah, kamu? Tadi aku sudah suruh makan kan?” Elenaor Chu duduk dengan malas di sofa. Ia agak kelelahan setelah sibuk seharian.
“Sudah,” jawab Howard Yi dengan diikuti diam.
“Kok tidak ajak aku bicara lagi?”
“Ada sesuatu yang aku ingin diskusikan denganmu.”
“Apa itu?”
“Yang bunuh Henry Ding itu orang suruhan Allan Jiang,” mulai Howard Yi ragu-ragu.
Kalau menuruti emosi, Howard Yi pasti sudah mencari orang untuk menghabisi Allan Jiang. Beruntung, ia diingatkan John Xiao untuk tidak gegabah.
Meski Eleanor Chu sudah bercerai dengan pria itu, bagaimana pun juga dia tumbuh besar dengan Allan Jiang. Mereka bisa dikatakan sudah jadi kakak-adik. Kalau ia menghabisi Allan Jiang dengan gegabah dan Eleanor Chu dengar kabar itu, Howard Yi takut Eleanor Chu akan sakit hati lebih-lebih marah padanya. Kalau sudah begitu tidak enak kan?
“Apa kamu bilang?” Nada bicara Eleanor Chu meninggi, “Jadi yang bunuh Henry Ding itu Allan Jiang?”
Eleanor Chu tenang dan tidak terpancing seperti yang Howard Yi bayangkan. Setelah menanyakan ini, si wanita larut dalam diam seolah tengah berpikir sesuatu.
“Benar. Bukti-buktiku sudah lengkap.”
“Okelah,” tutur Eleanor Chu tanpa berkata apa-apa lagi.
Eleanor Chu tidak bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi. Yang jelas, ia butuh waktu untuk perlahan menerima kenyataan ini. Informasi ini datang begitu tiba-tiba.
Kemarin masih jadi orang yang menyelematkan nyawanya, sekarang jadi orang yang ingin memfitnah dia dan anak yang ada dalam pelukannya…… Selama saling mencintai bertahun-tahun, meskipun Allan Jiang pernah pura-pura mati dan pergi ke Treasure Island, ia tidak pernah membencinya.
Eleanor Chu sebenarnya tidak terlalu memedulikan perubahan Allan Jiang. Waktu pria itu sengaja membawa Steve Jiang untuk berkenalan dengannya, ia paham dia ingin memanfaatkan kebenciannya pada Steve Jiang untuk meninggalkan dia. Eleanor Chu menenangkan dirinya sendiri bahwa Allan Jiang hanya ingin memulai hidup baru. Siapa yang menyangka, Allan Jiang suatu hari malah berubah jadi licik dan jahat begini.
Jabatan dan kedudukan sosial ternyata memang pengubah orang yang paling ganas. Sikap siapa pun bisa langsung berubah drastis karena keduanya.
“Aku besok ingin bertemu dia besok untuk bicara.” Eleanor Chu bukan tidak paham dengan temperamen Howard Yi. Dalam situasi Allan Jiang melakukan hal begini, tindakan Howard Yi yang minta pendapat padanya sudah merupakan sebuah wujud penghormatan yang luar biasa. Kalau tidak ada cinta yang mendalam, pasti tidak bakal seperti ini. Kalau tidak ada cinta yang mendalam, Howard Yi pasti sudah melakukan ini-itu duluan.
“Iya.” Howard Yi tahu Eleanor Chu bukan orang yang gegabah. Pertemuan istrinya dengan Allan Jiang besok bisa jadi akan membuat si istri sepenuhnya jadi kecewa pada si pria.
Itu memang harapan dia. Ia ingin mengusir jauh-jauh Allan Jiang dari hati Eleanor Chu. Bagus, harapannya akhirnya terwujud!
Sekembalinya ke kamar, Eleanor Chu menelepon Allan Jiang dan mengajak sarapan besok.
Saat Allan Jiang menaruh ponsel balik, pintu ruangan dibuka Summer.
“Tuan Muda, Winnie Chu pulang!”
Nada bicara Allan Jiang seketika dingin, “Winnie Chu sudah mati!”
“Ini dia balik……” Summer berkeringat dingin.
“Baiklah, persilahkan dia masuk.”
“Oke.”
Summer pergi sebentar, pintu ruang buku kembali diketuk lagi.
Allan Jiang mendongak dan menatap Winnie Chu, yang berwajah sangat mirip dengan Eleanor Chu, dari atas ke bawah.
Pria itu merangkul bahu Winnie Chu dengan terkesima, “Sempurna, tetapi tubuhmu masih agak kekurusan dibanding tubuh Eleanor Chu. Cari dokter operasi fisik lagi untuk perbaiki ya.”
“Baik,” jawab Winnie Chu dengan nada gelisah.
Setiap berhadapan dengan Allan Jiang, Winnie Chu merasa seperti wanita yang sangat kecil dan lemah.
Allan Jiang mengangkat dagu Winnie Chu, “Nada bicara lemah seperti barusan jangan sampai keluar lagi dari mulutmu!”
“Baik.”
“Keluar!” Allan Jiang merapikan dasi dengan tidak sabaran. Setelah operasi plastik, Winnie Chu sungguh mirip dengan Eleanor Chu, khususnya pada tatapan mata. Itu membuatnya jadi terkenang masa-masa ketika si wanita sering menatapinya dengan penuh cinta.
“Aku……”
“Katakan.”
Wajah Winnie Chu tiba-tiba memerah.
Setebal-tebalnya wajah Winnie Chu, di hadapan pria yang dicintainya ia tetap tidak berani menyatakan cinta.
Jelas-jelas ia sudah melakukan semuanya untuk hari ini. Sayang, ketika hari ini akhirnya tiba, ia malah tidak tahu harus bagaimana bicara.
Mungkin karena penampilan Winnie Chu yang menarik, wajah Allan Jiang melembut.
Winnie Chu gigit-gigit bibir sambil menarik-narik mantel yang dikenakan.
Tangan yang putih bersih, sedikit pun tidak ada noda.
Allan Jiang refleks menunduk untuk menghindari pemikiran yang makin jauh.
Ia tahu betul wanita di hadapannya ini bukan Eleanor Chu, namun melihat wajahnya yang sangat mirip dengan wajah si wanita pujaan, ia agak terpancing.
Pria itu lalu melihat Winnie Chu berjalan menghampiri……
Allan Jiang tersenyum dingin.
Sebelum Winnie Chu ditiduri Howard Yi, tidak ada salahnya buat dia untuk menikmati tubuhnya duluan. Sebenarnya, sejak berpisah dengan Eleanor Chu, ia sudah tidak menjaga selangkangan demi wanita itu lagi. Sekarang, bagi dia wanita hanyalah objek pelampiasan seks. Mau tidur atau berhubungan seks dengan siapa saja ia tidak masalah.
Apalagi dengan wanita yang penampilannya persis sama dengan Eleanor Chu. Ini membuat benaknya jadi terombang ambing. Ini Elenaor Chu, ini bukan Eleanor Chu, ini Eleanor Chu, begitu seterusnya.
Allan Jiang memeluk Winnie Chu dan menyandarkannya di meja kerja. Pria itu lalu melepaskan ikat pinggang dan mulai beraksi……
Keduanya tidak lama kemudian terbaring dengan posisi saling bertindihan di karpet.
“Wanita, cinta aku tidak?”
“Cinta.” Entah bagaimana caranya, dokter juga berhasil mengubah suara Winnie Chu jadi mirip suara Eleanor Chu.
Hati Allan Jiang penuh kepuasan.
Akhirnya dia bisa “main” dengan “Eleanor Chu” lagi setelah bertahun-tahun.
Wanita ini akhirnya sepenuhnya jadi milik dia lagi.
Malam ini di ruang buku rumah keluarga Jiang, “Eleanor Chu” kembali ke pelukannya.
Keesokan pagi, ketika Eleanor Chu benar-benar duduk di hadapan, Allan Jiang baru terbangun dari mimpi indahnya kemarin malam.
Winnie Chu bagaimana pun juga bukan Eleanor Chu. Eleanor Chu, wanita yang benar-benar ia idamkan, selamanya tidak bakal berlutut di kakinya lagi. Ia hanya bisa memainkan Winnie Chu tanpa bisa memainkan Eleanor Chu.
Di dalam kedai kopi yang bersuasana nyaman, Eleanor Chu terlihat sangat cantik dengan perut besarnya. Allan Jiang terkesima dengan penampilan dia.
“Wanita.”
“Teh ini kita sulangkan untuk Wayne Pei yang sudah meninggal, juga untuk pertemanan kita yang tidak akan pernah ada lagi.”
Allan Jiang menarik nafas panjang. Ia tidak siap tiba-tiba disindir begini.
“Wanita, santai sajalah. Mengapa marah?” Allan Jiang tetap berusaha menampilkan wajah santai dan senyum lebar.
Ternyata Allan Jiang juga punya kemampuan akting yang bagus, entah sejak kapan.
“Kamu masih cinta aku kan, benar?” tanya Eleanor Chu blak-blakan. Ia langsung masuk ke topik utama tanpa basa-basi.
Allan Jiang terdiam sejenak, lalu akhirnya mengangguk.
“Aku hanya ingin mencintaimu……”
“Karena ingin mencintaiku, kamu jadinya secara khusus menjebakku? Karena punya hubungan darah, aku jadi tidak bisa melahirkan anak Howard Yi, terus aku diusir dari keluarga Yi. Kamu ingin membuat aku pisah dengan dia, benar begitu kan rencanamu?”
Eleanor Chu tersenyum kecut. Wanita itu melanjutkan: “Sebenarnya kalau pun aku pisah dengan Howard Yi, hatiku tidak akan jatuh ke kamu. Kamu adalah kakakku, ya kan? Kecuali kalau kamu bisa meninggalkan keluarga Jiang demi aku. Sekarang, tidakkah kamu merasa semua jebakan yang kamu persiapkan dengan matang itu sia-sia karena terlanjur ketahuan?”
Mungkin karena rencananya terbongkar, raut wajah Allan Jiang langsung berubah drastis. Walau agak terlambat, Eleanor Chu akhirnya bisa juga baca skenario ini……
Novel Terkait
My Enchanting Guy
Bryan WuThis Isn't Love
YuyuSomeday Unexpected Love
AlexanderCinta Seorang CEO Arogan
MedellineAdore You×
- Bab 1 Membatalkan pertunangan
- Bab 2 Mengalahkan Lelaki Ini
- Bab 3 Apakah Kamu Keberatan Untuk Menikah Denganku?
- Bab 4 Cepat Atau Lambat Akan Mengusirnya dari rumah
- Bab 5 Dia Adalah Suami Yang Kunikahi Secara Resmi
- Bab 6 Eleanor, Kamu Tidak Bisa Kabur Lagi
- Bab 7 Menikahi Siapa Saja Juga Namanya Menikah
- Bab 8 Sejenis
- Bab 9 Dinikahkan
- Bab 10 Jalani Dulu Saja
- Bab 11 Jika Ia Adalah Sebuah Bongkahan Es, Aku Juga Harus Bisa Melelehkannya
- Bab 12 Selingkuh Dalam Pernikahan
- Bab 13 Pulanglah Denganku!
- Bab 14 Aku Beruntung Sekali Bisa Bertemu Denganmu
- Bab 15 Katakan Kepadanya Bahwa Istrimu Sedang Sibuk
- Bab 16 Bertanggung Jawab Atas Perbuatan Sendiri
- Bab 17 Perintah CEO
- Bab 18 Kehidupan Yang Ia Impikan
- Bab 19 Bertemu Dengan Teman Lama
- Bab 20 Kamu Tentu Bisa Melakukannya Jika Kamu Menginginkannya
- Bab 21 Nyonya Yi
- Bab 22 Anak Baik Yang Menghadapi Cinta Sejati
- Bab 23 Jangan Bersikap Baik Kepadaku, Aku Akan Menganggapnya Nyata
- Bab 24 Reuni
- Bab 25 Menuangkan Anggur
- Bab 26 Aku Tidak Mungkin Menginjak Dua Perahu Bersamaan, Aku Takut Merobeknya
- Bab 27 Aku Akan Selalu Ada
- Bab 28 Ciuman Yang Kuat
- Bab 29 Wanita Muda yang Tumbuh Dewasa
- Bab 30 Lelaki Brengsek Itu Memiliki Maksud Tersendiri
- Bab 31 Rasa Sayang Yang Tiada Batasnya
- Bab 32 Jenis Kelamin Lelaki, Menyukai Lelaki Baik
- Bab 33 Stamina Yang Kuat, Tidak Puas
- Bab 34 Difoto Secara Diam-diam
- Bab 35 Ada Yang Flu, Ada Yang Sakit Hati
- Bab 36 Berusaha Untuk Tidak Sakit Bahkan Melahirkan Sekalipun
- Bab 37 Apakah Kamu Ingin Membuatku Terlihat Seperti Lelaki Brengsek?
- Bab 38 Kaya dan Sombong
- Bab 39 Sepasang Cincin
- Bab 40 Ada Beberapa Orang Yang Tetap Saja Memutuskan Untuk Pergi Walaupun Sudah Mengetahui Keinginan Hatinya
- Bab 41 Disandra
- Bab 42 Menyelematkan Diri Sendiri
- Bab 43 Melepaskan Tali Pinggangnya
- Bab 44 Harap Jangan Menyinggung Perasaan Kakak Ipar!
- Bab 45 Kamu Tega Membagi Suami mu Dengan Orang Lain!
- Bab 46 Sepanjang Malam Tidak Pulang
- Bab 47 Pertukaran
- Bab 48 Alasan Kematian Ibu
- Bab 49 Kamu Akan MelindungiKu
- Bab 50: Jika Kamu Telah Memulai Permainan, Maka Jangan Berhenti!
- Bab 51 Keluarga Zhou Membatalkan Pernikahan
- Bab 52 Kakak Memelintir Tangan Adiknya Sendiri
- Bab 53 Ternyata Ada Juga yang Lebih Semuanya Sendiri
- Bab 54 Aku Pemegang Saham Terbesar Kedua Chu’s Corp
- Bab 55 Wanita, Aku Sepertinya Jatuh Cinta Padamu
- Bab 56 Tidak Mungkin Suka Denganku Kan!
- Bab 57 Eleanor Chu, Kita Lalui Hari Bersama-Sama Ya
- Bab 58 Rencana
- Bab 59 Howard Yi, Kamu Sungguh Bodoh
- Bab 60 Alangkah Baiknya Jika Bisa Bertemu Denganmu Lebih Awal
- Bab 61 Semakin Mendekati Matahari, Akar Akan Menjalar Ke Tempat Lebih Gelap
- Bab 62 Hidup Lama Bisa Melihat Segala Hal
- Bab 63 Ternyata Dia Barulah Orangnya!
- Bab 64 Mari Kita Bercerai
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (1)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (2)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (3)
- Bab 66 Menikah Denganku (1)
- Bab 66 Menikah Denganku (2)
- Bab 66 Menikah Denganku (3)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Kamu, Apabila Kamu Menyebrangi Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (1)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengendeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku akan Mengendong Mu (2)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (3)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (1)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (2)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (3)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (1)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (2)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (3)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (1)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (2)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (3)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (1)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (2)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (3)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (1)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (2)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (3)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (1)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (2)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (3)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (1)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (2)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (3)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (1)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (2)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (3)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (1)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (2)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (3)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (1)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (2)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (3)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Debu (1)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (2)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (3)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (1)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (2)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (3)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (1)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (2)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (3)
- Bab 81: Bertemu denganmu adalah hal yang paling beruntung dalam hidupku (1)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (2)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (3)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela (1)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(2)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(3)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(1)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(2)
- Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(3)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (1)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (2)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (3)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (1)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (2)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (3)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (1)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (2)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (3)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (1)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (2)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (3)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (1)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (2)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (3)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (1)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (2)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (3)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (1)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (2)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (3)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (1)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (2)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (3)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Masalah Besar (1)
- Bb 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Hal Yang Besar (2)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semua Adalah Hal Yang Besar (3)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (1)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (1)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (3)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (1)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (2)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (3)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 JIka Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (3)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (1)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (2)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (1)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (2)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (1)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (2)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (1)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (1)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (3)
- Bab 102 Rahasia Howard (1)
- Bab 102 Rahasia Howard(2)
- Bab 102 Rahasia Howard (3)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (1)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (2)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (3)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (1)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (2)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (3)
- Bab 105 Kehidupan Selamanya Lebih Tragis Daripada Cerita Novel (1)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Daripada Novel (2)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Dibandingkan Cerita Novel (3)
- Bab 106 Istrinya, Pasti Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (1)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Bisa Menerima Penderitaan Apapun! (2)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (3)“Keuangan perusahaan ini sudah tidak cukup untuk digunakan, kredit bank sudah tidak disetujui, jadi masih perlu pemasukan dana, masalah ini nanti kamu terlebih dahulu pergi ke tempat J
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (1)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (2)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan(3)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (1)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (2)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (3)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (1)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (2)
- Bab 110 Benar-benar Berani Membuat Suaminya Menjadi Tidak Baik !
- Bab 110 Benar-Benar Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (2)
- Bab 110 Benar-Benar Berani Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (3)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (1)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (2)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (3)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (1)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (1)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (3)
- Bab 114 Kembar (1)
- Bab 114 Kembar (2)
- Bab 114 Kembar (3)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen(1)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (1)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (3)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (1)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (2)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (3)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (1)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (1)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (3)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (1)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (2)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (3)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (1)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (2)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (3)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (1)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (2)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(1)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (1)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (3)
- Bab 125 Buka Kartu (1)
- Bab 125 Buka Kartu (2)
- Bab 125 Buka Kartu (3)
- Bab 126 Berkelahi (1)
- Bab 126 Berkelahi (2)
- Bab 126 Berkelahi (3)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (1)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (2)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (1)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (1)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (3)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (1)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (1)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (3)
- Bab 132 Penculik Misterius (1)
- Bab 132 Penculik Misterius (2)
- Bab 132 Penculik Misterius (3)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur (1)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur! (2)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (1)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (1)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (3)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (1)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (2)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (3)
- Bab 137 Aku Di Sini Menemanimu (1)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (2)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (3)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (1)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (2)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (3)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (1)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (1)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (3)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (1)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (2)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (3)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (1)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (2)
- Bab 143 Menambah Keramaian (1)
- Bab 143 Menambah Keramaian (2)
- Bab 144 Pertunjukan Berlanjut (1)
- Bab 144 Drama Berlanjut (2)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (1)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (2)
- Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (1)
- Bab 146 Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (2)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (1)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (2)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (1)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (2)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (1)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (2)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (1)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (1)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (3)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (1)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (2)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (3)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (1)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (2)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (3)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (1)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (2)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (3)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (1)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (2)
- Bab 156 Membuat Kesepakatan Dengan Winnie Chu
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (1)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (2)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (3)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (1)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (1)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (3)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (1)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (2)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (3)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (1)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (2)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (3)
- Bab 162 Saling Melindungi Selamanya (1)
- Bab 162 Aurora, Saling Melindungi Selamanya (2)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (1)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (2)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (1)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (2)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (1)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (2)
- Bab 166 Berantakan
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (1)
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (2)
- Bab 168 Melahirkan Anak (1)
- Bab 168 Melahirkan Anak (2)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi(1)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi (2)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (1)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (2)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (1)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (2)
- Bab 172 Perutku Sangat Sakit
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (1)
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (2)
- Bab 173 Tidak Pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (3)
- Bab 174 Hadiah Besar
- Bab 175 Pemulihan Sementara (1)
- Bab 175 Pemulihan Sementara (2)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (1)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (2)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (1)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (2)
- Bab 178 Aku Tidak Butuh Sebagian Besar Itu, Aku Hanya Ingin Kamu
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (1)
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (2)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (1)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (2)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (1)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (2)
- Bab 182 Allan Jiang Datang Ke Kyoto
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (1)
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (2)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (1)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (1)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (3)
- Bab 186 "Kejutan Besar" Di Pesta Pertunangan (1)
- Bab 186
- Bab 187 Tapi Kamu Adalah Tulang Rusukku
- Bab 188 Satu Demi Satu (1)
- Bab 188 Satu Demi Satu (2)
- Bab 189 Kebakaran Di Taman Belakang
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (1)
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (2)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (1)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (2)
- Bab 192 Pelarian Romantis(1)
- Bab 192 Pelarian Romantis (2)
- Bab 193 Hadiah Penderitaan
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(1)
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(2)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(1)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(2)
- Bab 196 Tetap Bersamanya Seumur Hidup, Atas Nama Saudara
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (1)
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (2)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (1)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (2)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (1)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (2)
- Bab 200 Kehamilan Kedua
- Bab 201 Menguliti Wajah
- Bab 202 Kesukaanku Dalam Seumur Hidupku Ini, Bernama Eleanor Chu
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (1)
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (2)
- Bab 204 Akan Memberikanmu Kehidupan Paling Stabil
- Bab 205 Pendahuluan Acara Pernikahan
- Bab 206 Ledakan
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (1)
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (2)
- Extra: Kisah Frans Wen (1)
- Extra: Kisah Frans Wen (2)