Adore You - Bab 47 Pertukaran

"Mainnya seru? Di mana itu? Y Club?" Tanya Eleanor Chu berturut turut, melihat raut wajah Howard Yi yang menggelap, kemudian menambahkan sebuah kalimat, "Sebenarnya, kamu masih harus datang dan bertanya padaku, lagi pula, tidak ada seorang pun di Kyoto yang lebih baik daripadaku, jadi lain kali aku akan membawamu serta, menurutmu bagaimana?”

Howard Yi akhirnya sudah tidak tahan lagi, mengepalkan tinjunya ke dinding di belakang Eleanor Chu dengan kejam.

Gadis ini selalu memiliki kemampuan untuk membuat orang menjadi gila!

Eleanor Chu dengan polos memandang kearah pintu kamar yang baru dibanting, dia merasa aneh, suami sepanjang malam bersenang senang dengan wanita lain dia sebagai istri tidak marah, apa yang sedang dia kesalkan?”

Apakah gadis semalam tidak bermain dengan baik, tidak memuaskan Howard Yi?

Seharusnya tidak, Y Club adalah yang terbaik di industri ini!

Eleanor Chu merenung sejenak, dan tiba-tiba teringat masih ada pekerjaan yang harus dilakukan, dan bergegas mengganti kartu telepon menjadi kartu telepon yang baru dibeli kemarin. Tentu saja, dia menerima puluhan panggilan tak terjawab, dan salah satunya ada satu pesan teks tertulis: Mau berapa banyak uang?

Belum sempat dia membalasnya, ponsel bordering kembali, dia dengan senang mempermainkannya, menjawab ponsel ditangannya, lalu memutuskan panggilannya.

Dia benar-benar bisa membayangkan Winnie Chu yang sedang kepanasan disana, dan menjawab kembali pesan teksnya: satu milyar, letakkan satu milyar di lokasi yang akan ditentukan, aku akan menghancurkan semua bukti yang ada.

[Saya tidak punya uang sebanyak itu. ]

[Putri keluarga Chu, tidak memiliki satu milyar? Jika kamu tidak mau, aku akan membawa video ini dan membawakannya ke Tuan Zhou, seharusnya dia mempunyai satu milyar.]

Tiba-tiba ponselnya menjadi hening, tidak berapa lama kemudian bordering kembali.

[Bagaimana aku tahu kamu tidak memerasku? Bagaimana setelah mengambil uang kamu tidak menghancurkannya?]

[Kamu bisa memilih untuk tidak percaya. ]

Ponsel kembali diam untuk waktu yang lama.

[Baik, beri aku seminggu dan aku akan menghubungimu lagi. ]

Eleanor Chu tersenyum, mematikan ponsel dan mengganti kembali kartunya.

Setelah sekitar setengah jam, seperti yang diharapkan Peter Song menelpon kembali.

Dia memberi tahu sebuah alamat ke dia, setelah membawa sebuah snjata dia pergi ketempat yang telah dijanjikannya.

Tempat itu sangat jauh, di pantai yang terpencil.

Eleanor Chu melambaikan tangan kepada pria di bawah pohon tidak jauh, pria itu tahu, dan dengan cepat naik ke kursi penumpang depan.

"Dia tidak mencurigaimu?"

"Tidak, dia dalam kekacauan sekarang, ditambah aku yang sudah membereskan anda, dia lebih mempercayaiku.” Peter Song menggelengkan kepala, mengeluarkan ponsel, “Dengarlah sebuah rekaman."

"Eleanor Chu ya Eleanor Chu, kamu juga punya hari ini, waktu itu adalah ibumu dan sekarang kamu. Aku tidak tahu apakah kamu akan marah jika mendengar kompensasi asuransi kematian ibumu kugunakan untuk mahar nikahku….” Suara Winnie Chu yang didalam ponsel terdengar sangat puas.

Tangan Eleanor Chu gemetar, butuh waktu lama untuk tersadar dari berita yang baru dia dengar, “ Kirimkan ke aku.” /

Pada saat itu, dia meragukan motif Charles Chu karena bergegas untuk mengkremasi ibunya, dan kata-kata Winnie Chu membuatnya lebih yakin.

Kematian sang ibu benar-benar aneh!

"Satu minggu kemudian, aku akan meminta Winnie Chu mengirim satu milyar secara tunai ke lokasi yang akan ku tentukan. Pada saat itu, ingat harus kamu yang mengurusnya sendiri, selama perjalanan ingat untuk menukarkan uangnya, satu milyar itu kamu simpan, ingat jangan simpan di Bank.”

Karena melihat Peter Song yang tidak mengerti, dia dengan sabar menjelaskannya: “Menyusun rencana besar kita membutuhkan uang, uang ini kamu simpan untuk bergerak nanti.”

“Baik.” Peter Song tidak menyangka Eleanor Chu akan begitu mempercayainya.

Tapi untuk Eleanor Chu, Peter Song adalah "mata-mata" yang paling cocok, tidak aka nada yang menyadari kalua dalang nya menempel dengan Winnie Chu, dia memberinya cukup kepercayaan agar dia juga tulus sepenuhnya.