Adore You - Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (1)

“ Howard? Kenapa kamu disini? “

Eleanor terkejut hingga berputar ke arah pintu, bahkan tidak sampai mengulurkan tangan untuk membantu Allan Jiang mengambil barang.

Howard Yi memeriksa Andriana Lu yang sedang sakit, lalu masuk ke kamar pasien.

Eleanor menarik tangannya malu-malu.

“ Howard...”

Dia bisa melihat Howard yang terlihat tidak senang.

Dia menggigit bibirnya, wajahnya yang kesulitan makin kelihatan, tubuhnya terlihat gemetaran.

Howard Yi diam-diam mengambil nafas, dan akhirnya dengan terpaksa mengeluarkan senyumnya yang hangat.

Setelah melihatnya, Howard tidak sampai hati memarahinya, bukan tidak berani, hanya tidak tega.

Walaupun di hatinya sangat tidak tenang, tapi juga tidak tega memarahinya, karena jika melukainya sedikit, dia akan merasa bersalah satu tahun.

“ Sayang, kau lupa tasmu. “

John Xiao masuk ruangan, dan memberikan tasnya.

Howard Yi melihatnya, merasa sedikit tidak tenang.

“ Dasar, kalau begitu aku pulang dulu. Allan Jiang langsung berpamitan.

“ Iya, kak, maaf sudah merepotkanmu. “

Allan Jiang melihatnya dengan sedih, tersenyum dan tidak berkata apa-apa lagi, balik badan dan akhirnya pergi.

Setelah John Xiao meletakkan tas, dia juga ikut undur diri dari kamar pasien, sekaligus menutup pintunya.

“ Sayang, aku hanya... “

Dia tidak bisa menebak keadaan Eleanor setelah ia memeriksanya, apakah dia akan marah terhadapnya?

Tapi dia benar-benar tidak tahan.

Dalam perjalanan, di kepalanya hanya ada bayangan Allan Jiang bersama Eleanor berduaan, baru saja ia membuka pintu, melihat Eleanor membasuh wajah Allan Jiang dengan lembut, nafasnya saat itu terhenti seketika, begitu ia bergerak hatinya langsung terasa sakit.

Eleanor masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci tangan, lalu Howard menariknya duduk di sofa.

“ Maaf, aku kurang pertimbangan untuk ini, selanjutnya tidak akan begini lagi. “

Hati Howard Yi tidak tenang, seketika ia akhirnya bisa bernafas lega.

Ia mengatur suasana hati yang bergejolak, dengan tidak sabar menariknya ke dalam pelukan.

“ Aku juga tidak akan begitu lagi. “

Eleanor Chu tertawa.

Penelitiannya yang tidak ada maksud jahat, bagaimana bisa dia perhitungan padanya.

Saat Howard Yi menurunkan egonya untuk Eleanor, dia tahu, lelaki ini, Eleanor tidak akan tega menyakitinya.

“ Ingatlah, Allan Jiang adalah kakakku, kau adalah suamiku. “ Dia berhenti sebentar mengatur kata-katanya, lanjutnya, “ Aku pernah memiliki cinta pertama, namanya Wayne Pei, dia sudah ‘mati’ 4 tahun lalu, walaupun Allan Jiang sangat mirip dengannya, tapi di hatiku bukanlah dia, tapi kamu, aku bisa memiliki banyak kakak. Tapi suamiku, hanya satu. “

Jika tidak sakit, jika tidak karena ada wanita yang datang dari neraka sedang terbaring disana, dia sangat ingin menciumnya erat saat ini.

Dan memeluknya sangat erat seakan tidak ingin dilepaskan lagi.

Suami yang diucapkan dengan tegas, walaupun tidak ada cinta, tapi sudah sangat membuatnya senang.

Dia percaya, suatu hari, Wayne Pei yang ada di hatinya akan digantikan olehnya.

Perasaan Eleanor Chu sangat lamban, atau sengaja dibuat lamban, membuatnya tidak jujur dengan perasaannya sendiri.

Mungkin di hatinya tidak ada cinta, tapi di wajahnya hanya ada dia yang biasa saja. Dengan keras kepala dia menyembunyikan perasaannya yang sesungguhnya, membuatnya terus ada di tempat yang seharusnya.

Meskipun begitu Howard Yi yang mencintainya seperti mencintai nyawanya sendiri, menghadapi dia yang terlahir tanpa perasaan ini masih tidak percaya dengan kredibilitas hal ini.

Dia ragu, sebelumnya bukan Howard Yi, tapi perasaan ini.

“ Apa kau memberitahu Brandon? “

Dia menyingkirkan topik yang sensitif ini. Menunjuk-nunjuk Andriana Lu yang masih tertidur lelap di ranjang.

“ Belum. “

“Hmm, bagus kalau begitu, biar Andriana sendiri yang memutuskan setelah bangun. “

“ Brandon bilang, sebenarnya dia sendiri tidak mengerti apa yang terjadi malam itu. “

Eleanor Chu mengrenyitkan dahinya, dengan tajamnya berkata: “Dia sendiri yang berbuat maish tidak tahu? Dia itu bodoh atau lugu?! “

“ Kalau dia diracuni orang. “

“ Kamu kira dia itu kamu? Kalau dia memang diracuni, pasti yang tidak diharapkan sudah terjadi. “ Dia memutar matanya, “ Tapi kalau memang diracuni, sebenarrnya masih bisa dimaafkan. “

Howard Yi tiba-tiba berkata dengan senangnya, “ Terima kasih, sayang. “

“ Apa yang membuatmu senang? Kalau kau berani membuatku melahirkan anak haram, walaupun diracuni orang pun, aku tidak akan memaafkanmu! “

“ Ini kelihatannya kemungkinannya kecil. “ dengan ambigu mengedipkan mata, “ Kau tahu yang ku maksud. “

“ Aku tidak tahu. “

Howard Yi mengulum bibirnya dengan sangat bergairah, orang yang berbaring di ranjang pasien tiba-tiba menggerakkan jarinya, lalu membuka kedua matanya perlahan.

“ Eleanor. “

Suara Andriana Lu terdengar parau, kering seperti dasar sungai yang diterjang angin dan pasir.

“ Sudah bangun... “

Eleanor Chu segera melepaskan ciumannya dari Howard Yi, berjalan ke ranjang pasien dan memeriksa dahinya.

“ Kau masih demam, aku akan mengambilkan obatmu. “

Andriana Lu mengulurkan tangan menghentikan dia. Tidak sengaja terkena lukanya, membuatnya reflek kesakitan berdesis, “ Ssss”

Eleanor Chu basa basi tanya apa ada yang sakit, mereka berdua dengan kakunya menghindari topik ini.

Dia berpikir-pikir, akhirnya masih saja bertanya, “ Besok-besok jangan lagi berbuat hal konyol lagi, sudah mau jadi ibu, tidak hanya berpikir untuk diri sendiri, tapi juga pikirkan anakmu...”

“ Apa maksudmu?! “

Andriana Lu tiba-tiba memegang tangannya, seakan dia lupa dengan sakitnya.

“ Kau hamil?! “

Andriana menatap dengan mata yang acuh tak acuh, tapi seketika menjadi redup.

“ Jangan berpikir macam-macam.” Eleanor Chu mengelus kepalanya, “ Semua sudah berlalu, semuanya akan membaik, mungkin yang kita dengar dan lihat, hanya sebuah imajinasi saja. “

“ Iya atau tidak, semuanya tidak jadi masalah. “

Perlahan dia kembali menutup mata, “ Aku mengantuk, ingin tidur lagi. “

“ Baiklah. “

Eleanor Chu mengatur selimutnya, hingga dia menghembuskan nafas panjang. Ini membuat Howard Yi keluar dari kamar pasien.

Allan Jiang kembali ke Avenue des Champs-Elysees, mencari rumah bekas darah yang sudah dibersihkan. Ia membuka pintu bersiap keluar, datang seorang wanita tak diunang menepuk bahunya, jalan begitu saja memauski rumahnya.

“ Ini, sarang cinta diam-diam kalian? “

Winnie Chu tertawa dingin sambil melihat dekorasi rumah, dengan sembarangan duduk di sofa.

“ Tempat pribadi, selir keempat mungkin tidak pantas duduk disini. “

Saat ini di wajah Allan Jiang tidak ada kelembutan dan kehangatan seperti saat menghadapi Eleanor Chu, sebaliknya wajahnya dingin, bibirnya tajam seperti pisau, sorot matanya dingin, seakan bisa membekukan orang.

“ Kenapa? Tidak suka aku datang? “

“ Menurutmu? “

“ Mungkin kita memiliki bahasa yang sama. “

“ Memiliki bahasa yang sama atau tidak tidaklah penting, asalkan orang itu adalah yang kau mau, dari tidak ada menjadi ada, ini tidaklah sulit. “

Dia menatap tembok seolah tidak bisa berbuat apa-apa, memandangnya, kedua mata yang dingin itu seakan menatap dalam-dalam.

“ Antara kamu dan dia, hanya dipisahkan oleh Howard Yi seorang, masih ada keluarga Yi, kamu kira kamu bisa menang darinya? “

“ Menang kalah bisa diatur. “

“ Bagaimana kalau kita kerjasama? “

Allan Jiang mengisyaratkan ‘silakan’.

“ Aku tunggu kamu. “

Winnie Chu juga tidak kesal, dia mengatupkan bibirnya, bangkit dan keluar.

Allan Jiang menimbang-nimbang, mengeluarkan ponsel dan menelepon Eleanor Chu, bertanya tentang keadaan Andriana Lu, menambahkan beberapa kalimat lalu dengan tidak rela menutup teleponnya.

Begitu mendengar suaranya, walaupun kesempatannya kecil, dia juga tidak putus ada mencoba sekali lagi.

Eleanor Chu mengkat ponselnya, sekilas melihat Howard Yi yang ada disampingnya yang tidak berkata apa-apa, dia juga tidak ingin bersuara.

Menunggu Andriana Lu terbangun, hari sudah sangat larut.

Eleanor Chu berencana meminta Howard Yi pulang istirahat, tapi dia tetap bersikeras, dia juga tidak bisa apa-apa.

“ Andriana, bangun, makan dulu ya. “

Andriana Lu geleng kepala, “ Tidak lapar, kalian pulang saja dulu, sudah malam. Kalau masih khawatir, minta satu perawat menjagaku disini. “

“ Kami juga tidak sibuk, tidak apa-apa. “

Eleanor Chu tertawa dengan paksa.

Kejadian hari ini membuatnya sangat takut, untung saja Allan Jiang muncul di saat yang tepat. Jika tidak, seterusnya tidak akan bertemu dengan Andriana Lu lagi.

Hal ini terjadi sekali saja sudah cukup membuat orang tidak tahan, dokter berkata walaupun dia memiliki kelainan depresi ringan, tetap saja dia tidak boleh sendirian.

“ Kalian bantu aku urus prosedur keluar dari rumah sakit, disini terus juga tidak betah. Bau obat desinfektan terlalu menusuk hidung, bikin orang mabuk pusing saja. “ Andriana Lu memegang tangan Eleanor Chu, “ Eleanor, bantu aku urus keluar dari rumah sakit ya. “

Eleanor tidak keberatan, dia terus bersedih, dan akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa berkata: “ Baiklah kalau begitu, kita pulang saja. “

Andriana senyum simpul, mengangkat wajahnya yang pucat dan tersenyum dengan lemas.

Mereka bertiga kembali ke taman, Andriana langsung diantar ke kamar tamu.

Eleanor Chu menemaninya terus sampai dia tertidur, mematikan lampu, dan meninggalkan kamar tanpa suara.

Diluar kamar ada Howard Yi sedang menunggunya.

“ Kamu kenapa? Bukannya aku memintamu tidur? “

“ Ivan berulah lagi di rumah, paman dan bibi sudah tidak bisa apa-apa lagi, kakek memintaku mencarimu, mungkin kau bisa membujuknya. “

“ Apa yang terjadi....”

“ Kak Howard, kakak ipar, mulai hari ini aku tinggal disini. “

Tiba-tiba ia muncul tanpa diundang.

Eleanor Chu menoleh, Sharen Yi baru saja muncul dari tangga bawah, begitu bertemu mereka langsung dengan tidak sabar menyapa.

“ Ada apa ini? Sudah baik-baik kenapa lagi? “

“ Si Alice, setelah dia menikahi orang keluarga Chen sudah tidak pernah pulang berhari-hari, hari ini aku mencarinya, kau tahu bagaimana akhirnya? “

“ Bagaimana? “ Mau bagaimana lagi? Dia dihajar oleh ayah dan anak keluarga Chen.

“ Ternyata dia dipukuli! “ Sharen Yi karena marah, suaranya meninggi, terlihat gelisah hingga ia terus mondar mandir. “ Dasar keluarga Chen! Aku sudah bilang pada Alice jangan nikahi Dicky yang tidak jelas itu!

Eleanor Chu menepuk pundaknya, mengisyaratkan dia untuk tenang, “ Jangan gegabah, ada kata-kata lama berkata, terkadang ada pertikaian diantara suami istri, tapi asal harmonis saja itu sudah cukup. “

“ Tapi Kak Howard tidak pernah memukulmu! “

Howard Yi dengan tenangnya melirik sambil berkata, “ Dia yang terus memukulku. “

“ Kakak ipar, kalau tidak jemputlah Alice, aku tidak tega melihatnya. Saat itu aku sudah menyuruhnya ikut saja denganku, dia masih saja tidak mau. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi. “

“ Dia tidak kembali menandakan dia masih ingin tinggal disana, bagaimana pun juga itu adalah rumah keluarga suaminya, rumahnya selamanya. Sudahlah, jangan khawatir. Tunggu dua hari lagi setelah aku punya waktu, aku akan pergi ke rumah keluarga Chen. Disini juga masih aku urus. “

Alice Yi juga bukan orang bodoh, keluarga Yi juga sudah tidak bisa menerima dia lagi. Dengan keadaan dia sekarang ini, dia masih bisa pergi kemana lagi?

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu