Adore You - Bab 167 Frans Wen Menghilang (2)

“Kakek ada orang yang dikenal di Treasure Island, dia akan membantu mencarinya, masalah ini tidak bisa gegabah, apalagi kalau terlalu terang-terangan, akan mengundang banyak perhatian.”

“Bisa bantu cari lebih baik, aku lebih tenang, hanya berharap Frans bisa selamat.” Eleanor Chu menjadi lebih tenang, ekspresi wajahnya juga lebih relaks.

“Kamu begitu perhatian sekali kepada Frans Wen, aku cemburu.” Perasaan Frans Wen kepada Eleanor Chu, Howard Yi mengerti, hanya saja dia ingin memperbaiki perasaannya agar lebih relaks dan tidak mengganggu anak yang ada didalam perutnya.”

“Kamu bodoh sekali, itu adikku paman kecilmu.”

Dia memiringkan kepala, sedikit nakal, “Kenapa aku tiba-tiba menjadi ada paman kecil, dan itu adalah Frans Wen.”

“Sepertinya kamu kebanyakan mikir.”

Eleanor Chu mengangkat alisnya memandang dia, bercanda kepadanya.

Shawn Yi dan Sharen Yi masih belum pulang tengah malam ini, pagi harinya muncul diberita keduanya sedang berpelukkan dan ciuman di tempat bermain salju, keduanya sedang mempamerkan kemesraan.

Irina Song bangun tidur sudah melihat koran dimeja makan, dan langsung merobeknya.

“Bibi, pagi begini kenapa?”

Saat Bertha Song turun kebawah, Irina Song sedang melemparkan mangkok kelantai, pengurus rumah yang disamping tidak berani berkata-kata, semuanya bersembunyi dan berwajah pucat.

Tanpa sadar mengerutkan kening.

Apakah dia sudah tua, akhir-akhir ini emosinya semakin tidak baik.

“Tidak tahu malu ini, ternyata berani menggoda Shawn kita, dan masih berani memperbesar masalah dan memasukkannya kedalam koran, dia buat ini demi melenyapkan Shawn! Masa depan Shawn masih panjang, masalah ini pasti akan mengganggu dia untuk kedepannya!”

“Bibi, kamu tahu, Sharen Yi dan Eleanor Chu bersama, walaupun dulunya baik tetapi bisa dibawa jadi jahat. Lagian berteman dengan siapa akan menjadi apa.” Bertha Song memiringkan bibirnya, memperlihatkan senyumannya, “Kalau mau hasil yang bagus, jangan berhati lembut.”

Waktu itu masalah Irina Song menyerang Sharen Yi dia sudah tahu, walaupun akhirnya gagal, tetapi dia sudah berniat membunuh Sharen Yi, tidak salah kalau dimanfaatkan.

“Dengan kejam, bukannya kau tidak pernah melakukannya, anak itu bernyawa besar!”

“Hoki yang sangat besar, aku tidak percaya akan ada yang kedua kali.”

Irina Song mengecilkan matanya, otaknya mulai memikirkan rencana yang busuk.

Michelle yang berdiri disudut, diam-diam mengingat semua kejadian yang terjadi didepannya.

Eleanor Chu mengira dirinya bisa menerima Steve Jiang akan meninggal, tetapi kenyataannya dia tidak bisa, terutama setelah mendengarkan perkataan Howard Yi malam itu, tidak tahu bagaimana dipikirannya selalu muncul suasana dia yang tegas kepadanya.

“Howard.”

Dia tiba-tiba bangun dari kasur.

“Kenapa? Tidak bisa tidur?”

“Iya.”

Dia bangun dan menariknya kedalam pelukannya, “Sedang memikirkan masalah ayahmu?”

Ini pertama kalinya Howard Yi menyebut kata “ayah” untuk Steve Jiang didepan Eleanor Chu, tidak tahu Eleanor Chu tidak mendengar atau mengakuinya secara diam, pokoknya tidak ada respon apapun.

“Sisa beberapa hari lagi.”

“Ingin pergi ke Treasure Island?” Kalau Eleanor Chu ingin pergi, dia hanya bisa menggunakan cara itu.

Kemudian Eleanor Chu menggelengkan kepalanya, hanya diam didalam pelukannya, diam-diam memejamkan mata, seperti kucing yang sangat tenang.

Dengan keadaan Treasure Island itu, kalaupun benar dia sudah masuk, bisa atau tidak bertemu dengan Steve Jiang juga masih ragu, apalagi satu bulan lagi akan melahirkan, dia tidak boleh membawa anaknya dalam bahaya.

Dia sangat egois, dai juga terpaksa egois.

Di Treasure Island sudah mencari Frans Wen selama tiga hari, tidak ada kabar apapun, Eleanor Chu menjadi mulai cemas, untungnya di kota S ada kabar baik, ginjal yang cocok untuk ayah Andriana Lu ketemu, dan juga operasinya sangat berhasil.

Saat itu Howard Yi memberitahu dia, paman Lu hanya bisa bertahan tiga hari. Tetapi dia bisa kembali hidup, Frans Wen memberitahu dia ayahnya masih ada waktu satu minggu, jadi kesempatan dia untuk tetap hidup lebih besar daripada paman Lu, sekarang paman Lu saja sudah sembuh, kalau begitu dia juga akan segera sembuh juga.

Tetapi semua didunia ini tidak ada yang pasti.

Subuh hari berikutnya, dering telepon membangunkan semua orang yang ada dirumah Yi, Eleanor Chu membuka mata menyadari, tidak hanya telepon saja yang berbunyi, handphone Howard Yi juga berbunyi tidak berhenti.

Dia melirik Howard Yi dan mengerutkan keningnya, mengulurkan tangan mengangkat telepon.

“Direktur Yi, Tuan Besar Jiang sudah pergi !”

Pemikiran yang masih linglung itu tiba-tiba menjadi jernih. Dua bulir airmata tiba-tiba turun.

“Direktur Yi? Kamu sedang mendengarkan?”

“Aku……sedang dengar.”

‘Nyonya……” John Xiao tidak menyangka itu adalah Eleanor Chu yang mengangkat telepon, dia terkejut, lalu berkata:”Turut berduka cita Nyonya.”

“Iya.”

Seperti merasakan airmatanya, Howard Yi melotot besar matanya.

“Istriku.” Menatapnya dengan tajam.

“Tidak apa-apa, aku tidak apa-apa, hamil menjadi sedikit cengeng.”

“Istri yang baik.” dia menariknya kedalam pelukannya, “Aku pernah katakan kepadamu, ingin menangis langsung nangis saja, ingin ketawa langsung ketawa, jangan menekan diri sendiri.”

Saat airmata mengalir, dia memberitahu dirinya sendiri. Karena perkataan Howard Yi ini jadi dia menangis.

Airmata itu , selain kepergian ibunya tidak pernah lagi muncul, itu muncul dari darah, yang sedikit sakit, dibanding dengan kematian Wayne Pei lebih dalam.

“Howard .”

Dipintu luar, ada suara Tuan Besar Yi.

Dengan cepat, terdengar suara membuka pintu.

“Kakek.”

Pintu kamar terbuka, Tuan Besar Yi melihat Howard Yi, tidak berkata apapun.

“Sudah tahu semua.”

“Sudah tahu?”

“Iya.”

Mata Kakek menjadi merah penuh cairan, juga tidak tahu karena apa masih belum cukup tidur atau karena sedih.

“Tenangin dia baik-baik, anak ini juga bernasib buruk.” lalu menarik napas panjang.

Eleanor Chu bersembunyi didalam selimut, menggigit bibirnya, airmata yang mengalir membasahi pipinya.

“Besok atau lusa kamu aku dan bibi mu seharusnya akan pergi ke Treasure Island mewakili, kalau Eleanor Chu ingin pergi bersama, nanti aku yang mengatur.”

“Kakek, aku ingin pergi.”

Eleanor Chu tiba-tiba membuka selimutnya.

Ayahnya dibunuh oleh seseorang! Dia tidak akan tinggal diam!

“Baik kalau begitu, kalian istirahat begitu, sekarang masih awal.”

“Iya.”

Sedangkan Eleanor Chu, malah tidak ada kesempatan menunggu waktu mewakili.

Pagi-pagi sudah mendapat kabar dari Treasure Island, karena sebelumnya Steve Jiang ada wasiat sebelumnya, setelah mati tidak akan membuat acara pemakaman besar, ayahnya mau dikremasi menjadi abu dan dibawa pulang ke kota Z untuk dikuburkan bersama kedalam kuburan ibunya, jadi menolak untuk diupacarakan dari berbagai kota.

Eleanor Chu mendengar perkataan Tuan Besar Yi langsung meneteskan airmata.

Mendengar Tuan Besar Yi berkata ayahnya sebelum mati pernah mengenang beberapa foto, mengenang dia dan nama ibunya, airmatanya pun tidak bisa terbendungkan.

Sebenarnya perkataan ini, tidak seharusnya diberitahukan kepada dia, perut yang besar itu tidak mudah menahan perkataan ini, tetapi Tuan Besar Yi tidak bisa menahan perkataannya.

Eleanor Chu memprihatinkan, Steve Jiang juga sangat memprihatinkan, karena adiknya, sudah membuat perkara besar untuk keluarga Jiang, sampai matipun dia tidak bsia bersama dengan orang yang dicintai dan anaknya.

“Eleanor, perkataan kakek ini sepertinya tidak seharusnya diucapkan, hamil besar menangis seperti ini tidak baik.”

“Terimakasih kamu memberitahu aku.” Selama ini, tidak peduli apa kata orang, dia mulai bersikap baik kepada Steve Jiang, tetapi sampai detik ini, sampai detik kakek menceritakan ini semua, dia tiba-tiba menjadi kehilangan keegoisannya.

Setiap orang pasti mempunyai hal yang tidak terlupakan, kalau bukan karena kemunculan Howard Yi, sepertinya hari ini dia akan melewati hari yang tidak terlupakan, sudah tidak bisa menikmati hidup seperti orang banyak, tidak bisa lagi menjadi Eleanor Chu yang egois.

“Tunggu sampai abu nya sampai, kita disini memberikannya upacara pemakaman.” Tiba-tiba Howard Yi membuka omongan.

“Tetapi, wasiat ayah jelas-jelas……”

“Kamu benar-benar percaya dengan perkataan itu, kalau ikuti perkataannya untuk acara pemakaman, berarti harus menyimpan nya beberapa hari dan mendoakannya, hari-hari penyimpanan ini bagi kita ini harus bergadang, lagian apa yang akan terjadi sesuatu kepada siapa kita juga tidak bisa menebaknya, pasti akan selamanya, tetapi termasuk hati yang baik, untungnya dibawa pulang untuk dikuburan.”

“Dia lagi !” Allan Jiang, kalau benaran kamu, aku akan membawa kamu ke neraka!

“Frans masih tidak ada kabar ya?”

Howard Yi tidak langsung menjawab dia. Hanya berkata:”Tenang, pasti akan mencari dia, abu nya besok akan dibawa kepesawat transit ke Kyoto, nanti kita jemput dia bersama, kamu istirahat dulu, kamu lihat matamu itu, semalam pasti terbangun untuk menangis diam-diam, kamu harus istirahat baik-baik baru bisa ada tenaga untuk pemakamannya, tahu tidak?”

Pikiran Eleanor Chu berantakan, apa yang dikatakan Howard Yi tidak begitu terdengar, hanya menganggukkan kepala saja.

Dia langsung tertidur, sekali bangun sudah tengah malam.

Tuan Muda Yi duduk diruang tamu dengan cemas, menyalahkan Tuan Besar Yi tidak seharusnya memberitahu Eleanor Yi tentang Steve Jiang, apalagi dia sekarang ini tidak bisa mendapat serangan apapun.

Melihat Eleanor Chu turun ke lantai bawah, langsung menjadi diam.

“Eleanor Chu kamu sudah bangun, lapar tidak, kamu ingin makan apa? Ibu sendiri yang akan membuatkannya untukmu.”

“Masakan buatan ibumu itu tidak bisa dimakan, mau coba masakan bibi tidak.”

“Sini, aku bantu kamu duduk, berdiri terus terlalu capek.” Widya Cao memberikan tatapan kepadanya, menyuruhnya memberikan tempat.

“Aku tidak apa-apa, tidak ada masalah. Kalian tidak perlu khawatir. “Tidak apa-apa, hanya sedikit tidak nyaman saja.

“Bodoh, kita tidak perlu tahan, kehidupan memang seperti ini, kehilangan dan mendapat, selalu berputar, walaupun kepergian Tuan Jiang membuat orang sedih, tetapi kalau dipikirkan, bagi dia ini juga adalah keuntungan, setidaknya dia bisa bersama dengan orang yang dicintainya, nanti didalam hati anaknya juga akan terus mengingat ayahnya.”

Abel Yi melepaskan bebannya dari pundaknya.”Walaupun ibunya berkata begitu tidak terlalu berguna, tetapi ini adalah kenyataan, ibu hanya berharap kamu bahagia, kamu masih memiliki kami, kami juga akan selalu mencintai kamu.”

Eleanor Chu terdiam dan menganggukkan kepala.

Abel Yi tahu perkataannya, dia tidak bisa mengerti perkataannya seketika itu, juga tidak melanjutkan perkataannya, malah membuatnya sedih.

Saat pergi ke bandara menjemput Steve Jiang Eleanor Chu tidak menangis, disaat pemakaman Steve Jiang juga tidak menangis.

Semua orang khawatir dengannya, hanya saja sejak Eleanor Chu menghadiri pemakaman itu dia selalu ikut Abel Yi bermain mahjong, membeli barang tahun baru, bahkan sampai Frans Wen yang sudah tidak ada kabar selama setangah bulan lebih pun tidak dia bahas lagi, semuanya seperti lancar.

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu