Adore You - Bab 64 Mari Kita Bercerai

Eleanor Chu mengubah arah setirnya, awalnya ingin pergi ke Y•Jewelry, tapi spontan malah memutar arah pergi menuju Alessandra Valley.

Hatinya tiba-tiba ingin melihat apakah sang pria telah pulang atau belum.

Rumah sangatlah sunyi.

Mengingat saat masih di Paris, ada suatu malam ketika Katharina Ying pulang dengan darah yang melumuri sekujur tubuhnya, mengatakan bahwa dia baru saja menyelamatkan seorang pria penuh dengan lumuran darah yang sangat tampan, pria itu mengatakan dia nantinya pasti akan pergi membalas budinya.

Saat itu Eleanor Chu sempat bertanya, "Bagaimana caranya membalas budi?"

Wajah Katharina Ying memerah, setelah merenung cukup lama, "Sang pria bertanya, bukankah kebiasaan orang Chinese untuk membalas budi adalah dengan menikah?"

"Jadi bagaimana tanggapanmu?"

Katharina Ying menjulurkan lidahnya, tapi malah tetap terdiam.

Eleanor Chu tersenyum sambil menundukkan kepala, mereka saat ini harusnya masih bersama, dan mungkin saja sudah saling mempererat perasaan.

Dan bukankah dirinya memang berniat untuk memperkenalkan Howard Yi terhadap Katharina Ying?

Saat Howard Ying pulang, Eleanor Chu telah tidur.

Setelah berdiri di samping pintu melihatnya sejenak, dia membalikkan badan berjalan ke arah kamarnya sendiri.

Eleanor Chu, aku harus bagaimana menghadapimu.

Tidak bisa tidur sepanjang malam, pagi hari di keesokan hari, dia telah bangun, dan meninggalkan sepiring sarapan di meja, memanggil taxi dan pergi ke Y.Jewelry.

Daisy Qin baru saja kembali dari Maldives, jelas-jelas dia pergi untuk berlibur, tapi malah terlihat bagaikan sehabis mengalami sebuah kepahitan yang luar biasa, wajah mungilnya memiliki ekspresi kemurungan yang tidak sesuai dengan umurnya saat ini.

Melihat Eleanor Chu telah masuk, baru kembali tersenyum, mengeluarkan sebuah kotak hadiah kepadanya, "Kak Eleanor, ini untukmu."

"Sudah kembali, biarkan kakak melihatmu, kenapa raut wajahmu begitu buruk? Kak Qin telah menindasmu?"

"Tidak, mana mungkin." Ketika mengungkit tentang Robin Qin, wajah Daisy Qin langsung muram, berkata dengan tak bersemangat: "Dia selamanya akan menjadi Paman Qin yang paling menyayangiku."

Eleanor Chu memeluk sepasang lengannya sambil mengamati Daisy Qin sejenak, "Kamu masih belum mengatakannya pada dia?"

"Belum."

"Bocah, Kamu sungguh bodoh." Dia mengulurkan tangan dan mengetuk kepalanya Daisy Qin, "Pikirkanlah baik-baik, jangan membuat dirimu sendiri menyesal."

"Baby!"

Eleanor Chu memalingkan kepala, terlihat James sedang melambaikan tangan terhadapnya dari pintu kantornya, lalu Eleanor Chu berkata terhadap Daisy Qin: "Aku pergi dulu."

"Datang mencariku pagi-pagi hari begini, pasti tidak ada hal yang baik."

"Bagaimana mungkin?" James berkata, lalu menyerahkan map dokumen di tangan kepada sang wanita, "Perusahaan akan segera mengadakan perlombaan desain perhiasan, yang diikuti oleh desainer seluruh dunia, datanya sudah kubantu untuk menyerahkannya!"

"Omg! Kamu pasti sedang bercanda denganku!"

"Tentu saja bukan sedang bercanda, kesempatan ini sulit untuk didapatkan, asalkan bisa menjadi unggulan dalam perlombaan desain perhiasan yang diadalah oleh Y.Jewelry, maka hal ini akan menjadi pondasi terkuat untuk berjalan menuju kesuksesan."

Eleanor Chu membolak-balikkan map dokumen di tangannya dan melihatnya sesaat, "Baiklah baiklah, aku akan melihatnya saat ada waktu luang, beberapa hari ini aku sangat sibuk."

"Baby, apakah ada hal yang kamu sembunyikan dariku?"

"Mana ada."

"Jangan mencoba untuk membohongiku." James membalikkan bola mata putih terhadapnya, "Aku telah melihat Winnie di bar pada hari itu, dia bersama dengan sekumpulan pria yang terlihat garang, salah satu diantaranya ada yang bertato kalajengking hitam di lehernya, sangat mengerikan."

"Winnie? Kapan? Bertemu di bar mana?" Eleanor Chu meletakkan map dokumennya, menatapnya dengan bersemangat.

"Seminggu yang lalu, Flame Bar."

James, pinjam mobilmu, aku pergi keluar sebentar."

Sebenarnya, Eleanor Chu langsung mengulurkan tangan dan mengeluarkan kuncinya dari kantongnya, dan langsung pergi setelah mendapatkan kunci.

Flame Bar, Kyoto, adalah tempat yang paling rumit.

Saat ini masih pagi hari, pintu bar hanya terbuka secelah saja, di dalamnya terdapat beberapa lampu bar yang menyala redup, beberapa pelayan sedang bersih-bersih yang belum diselesaikan kemarin malam.

"Nona, kami hanya buka saat malam hari jam 7." Seorang pelayan melihat Eleanor Chu mendorong pintu dan masuk ke dalam, bergegas menyambut dan berkata dengan sopan.

"Aku semalam telah kehilangan sebuah cincin di sini, aku hanya ingin datang mencarinya di pagi hari selagi tidak ada orang yang datang, cincin itu sangatlah penting untukku, boleh tidak membiarkanku mencarinya?" Eleanor Chu mengeluarkan uang sejumlah 1 juta untuknya.

Pelayan itu segera mengambil uangnya dan memasukkannya ke dalam seragam kerjanya, berkata sambil tersenyum: "Nona, anda terlalu segan, apakah anda masih ingat anda duduk di mana kemarin malam? Bagaimana jika aku membantumu mencarinya bersama-sama?"

"Aku juga sudah tidak ingat, semalam aku telah minum begitu banyak, hanya mengingat aku datang bersama dengan beberapa temanku, salah satu diantaranya memiliki tato kalajengking di lehernya, kamu masih ingat tidak?"

"Tato kalajengking di leher?" Sang pelayan tidak perlu memikirkannya, dia langsung berkata: "Yang kamu maksud adalah Kak Kun ya? Di daerah sini, hanya dia yang bertato kalajengking."

"Hmm, benar benar benar, memang dia."

"Kak Kun semalam tidak datang kok!"

Eleanor Chu tersenyum, langsung mengeluarkan setumpuk kertas uang dari dalam tas dan menyerahkannya padanya, "Aku hari ini tidak pernah datang, mengerti?"

Pelayan itu bergegas menganggukkan kepala, "Baik baik baik, aku tidak pernah melihat apapun, tidak mengetahui apapun."

Eleanor Chu langsung menghubungi Peter Song setelah keluar dari bar, dia dulunya adalah orang yang suka bermain-main, dan dia pastinya tidak akan merasa asing terhadap orang yang bernama Kak Kun itu.

"Nona Chu."

"Kenal dengan orang yang bernama Kak Kun? Dia sering muncul di daerah sekitar Flame Bar."

"Kak Kun? Yang kamu maksud adalah Kun, bagaimana mungkin tidak mengenalnya, dulu dia pernah bermain bersamaku beberapa hari, tapi kemudian, dengar-dengar dia disukai oleh seorang bos besar, dua tahun ini dia hidup dengan begitu melimpah."

"Bantu aku mendapatkan sebuah pistol."

Tidak peduli bagaimana pun, siapa pun yang telah melukai Howard Yi, dia tidak akan bisa diampuni begitu saja!

"Orang di pihak telpon sana terlihat jelas telah kaget, setelah beberapa saat baru kembali tenang, dan berkata: "Baik, aku akan menghubungimu tiga hari kemudian."

Eleanor Chu baru saja memutuskan panggilan terhadap Peter Song, telpon dari Katharina Ying langsung masuk.

"Eleanor, kamu memiliki nomor ponselnya Howard bukan?"

Howard?

Eleanor Chu membungkam bibirnya dengan murung, "Ada, nanti akan kukirimkan padamu, tangannya kebetulan sedang terluka, jika ada waktu luang, perhatikanlah dia sejenak."

Eleanor Chu menyimpan ponselnya, langsung pergi menuju Alessandra Valley, dia harus segera menghilangkan semua jejak keberadaannya yang ditinggalkan di rumahnya Howard Yi, agar sang pria bisa meninggalkan kesan yang baik terhadap Katharina Ying.

Howard Yi langsung turun ke bawah seletah mendengar suara, Eleanor Chu sedang memasukkan semua barang yang berbau kewanitaan di ruang tamu ke dalam sebuah kotak besar.

"Apa yang kamu lakukan?" Sang pria langsung mengerutkan kening, dia masih belum memperhitungkan masalah kemarin dengannya, tapi pagi-pagi begini, dari mana datangnya sifat gilanya ini!

"Semua barang ini tidak cocok denganmu." Sang wanita sama sekali tidak mengangkat kepalanya.

"Jadi coba kamu katakan, apa yang cocok denganku?" Sepasang matanya menjadi gelap, jari-jari tangan yang panjang dan ramping sudah melilit pergelangan tangan sang wanita, "Katharina, benar bukan?"

Katharina?

Eleanor Chu menundukkan kepala terdiam sesaat, menahan semua gejolak perasaannya, lalu menengadahkan kepala, langsung bertatapan dengan sepasang mata sang pria.

"Benar, Katharina sangat cocok denganmu."

"Eleanor Yi!"

"Namaku adalah Eleanor Chu." Eleanor Chu sudah selesai membereskan barang terakhir, sambil memeluk kotak sambil menatapnya, "Howard, mari kita bercerai."

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu