Adore You - Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (3)

Suara Howard Yi sedikit serak, dan suaranya terdengar sedikit memohon.

Eleanor Chu mengejamkan hati dan mendorongnya, "Pergilah mandi, aku mengantuk dan mau tidur dulu."

"Istriku, kita sudah lama tidak......"

Selama Howard Yi berbicara, Eleanor Chu sudah memasuki selimut dengan malas.

"Aku lelah, kamu nanti mandi dan naiklah kekasur sendiri, selamat malam."

Howard Yi hendak mengatakan sesuatu lagi, Eleanor Chu telah menurunkan kelopak matanya.

Dia menggelengkan kepalanya dan tersenyum, dengan tatapan tak berdaya, mata yang indah itu penuh dengan rasa kasih akung.

Saat suara air di kamar mandi mulai terdengar, Eleanor Chu membuka matanya perlahan-lahan.

Di dalam pikirannya hanya ada tatapan Howard Yi yang memohon tadi, dan hatinya mulai terluka.

Howard Yi, apa yang harus aku lakukan denganmu?

Aku tahu aku tidak bisa bersama, tetapi aku tidak rela.

Setiap hari, setiap menit, setiap detik, aku selalu ingin bersamamu.

Ketika Howard Yi keluar lagi, Eleanor Chu sudah tertidur, tidak tahu apakah dia benar-benar tertidur atau tidak, dan berusaha untuk menutup matanya.

Di kamar gelap yang terletak tidak jauh dari sana, gadis dengan rambut acak-acakan itu duduk bersila di tanah, di lantai kaca hitam di depannya, beberapa botol anggur kosong berserakan.

Shawn Yi terus merasa tidak tenang dengan Sharen Yi, dan ketika dia mendorong pintu, dia melihat pemandangan seperti ini, dia merasa marah dan juga merasa sakit di hatinya.

"Apa aku pernah bilang jangan minum bir lagi? Hmm?"

Dia melangkah maju dan merebut botol bir di tangannya.

"Kakak, jangan ambil itu, kamu kalau mau minum di lantai masih ada."

Sharen Yi menggelengkan kepalanya yang sudah mulai terasa berat, dan menatap pria yang sedang terlihat marah di depannya.

"Aku sudah mengatakan, jika kamu melakukan hal-hal yang membuatku tidak senang, aku akan menghukummu."

Shawn Yi berjongkok, memutar wajahnya, dan langsung mencium Sharen Yi.

Mata Sharen Yi terbuka lebar dengan ketakutan. Tubuhnya menjadi semakin panas.

Ketika dia mengingat kejadian di tol beberapa hari yang lalu, Shawn Yi mengurungnya di mobil dan menciumnya.

Lalu waktu itu dia pasti sudah gila, di buat bingung karena ciumannya, lalu mengikutinya kekota T, ia harusnya turun di area layanan, kemudian mencari mobil untuk kembali ke Kyoto.

"Kau lepaskan aku!" Sharen Yi berjuang keluar dari lengannya, dan berdiri dari lantai dengan terhuyung-huyung, "Seharusnya ada batas untuk membuat masalah, aku adalah adikmu!"

"Adik?"

Shawn Yi terkekeh, "Adikku baru saja meninggal. Wanita di depanku adalah wanita yang kuinginkan."

Ya, itu saja, katakan padanya dan tunjukkan isi hati yang sebenarnya.

Ketika dia kehilangan cinta dari ibunya, gantikan dengan cinta darinya.

"Booom " Otak Sharen Yi meledak seketika, dan berdiri linglung dalam waktu lama tanpa berani bergerak, karena takut saat bergerak, akan menjadi mimpi buruk selamanya.

Apa yang dia bicarakan?

Dia menginginkannya?

Shawn Yi sudah gila!

Tidak, tidak, Sharen Yi menggelengkan kepalanya, "Kakak, aku pasti mabuk, kan? Aku salah dengar bukan, atau kamu minum juga, dan bicara omong kosong...Um... ...."

Perkataan belum selesai diucapkan, dan bibirnya sudah dicium oleh Shawn Yi kembali.

"Apakah maksudku tidak cukup jelas atau ciumanku tidak cukup untuk mengesankanmu? Kalau begitu, mari kita lakukan sesuatu yang mengesankanmu."

Shawn Yi memeluknya dan dengan lembut membawanya ke tempat tidur di sebelahnya, tubuh tinggi Shawn Yi menutupi Sharen Yi, tangan besar yang lembut mulai memasuki pakaiannya, kemudian meremas bagian tubuh Sharen Yi, dengan sedikit tidak puas.

"Kakak...Um...lepaskan aku..."

Di bawah tubuh Shawn Yi, tangisan Sharen Yi terdengar begitu tidak nyaman.

Shawn Yi pun terbangun seperti mimpi, dan tiba-tiba berdiri dari tubuhnya, melihat wajah Sharen Yi yang penuh air mata, hatinya pun menjadi sakit.

Dia benar-benar kacau karena ciuman tadi!

Hal semacam ini harus dilakukan selangkah demi selangkah, terutama karena dia dan Sharen Yi yang memiliki hubungan seperti ini, perlu beberapa saat bagi Sharen Yi untuk menerima hubungan seperti ini bersama Shawn Yi, kemudian masalah ini menjadi semakin parah, sekarang malah membuat Sharen Yi semakin jauh dari Shawn Yi.

"Sharen, aku minta maaf karena membuatmu takut." Dia memilah-milah pikirannya dan melanjutkan: "Tapi aku mencintaimu dan tidak akan melepaskan, lebih baik kamu siap secara mental."

Sekarang pikiran Sharen Yi sangat kacau, dia tidak bisa memikirkan pernyataan cinta Shawn Yi, ia menunjuk ke pintu, "Keluar!"

"Istirahat yang baik, jangan dipikirkan, aku selalu ada dalam segala hal."

Shawn Yi tidak berani mengatakan lebih banyak, dan dia pun keluar dari kamar itu.

Begitu pintu kamar ditutup, Sharen Yi bersandar dengan lemah.

Ya Tuhan, bagaimana mungkin ini terjadi!

Malam ini. Beberapa orang tidak bisa tidur.

Saat pagi hari, ketika Howard dipanggil oleh Tuan besar Yi untuk membicarakan hal-hal, Eleanor Chu mengendarai mobilnya ke Pusat Penahanan Kyoto secara langsung, mobil Frans Wen sudah menunggu di pintu, begitu mobil Eleanor Chu datang, dia sibuk melangkah keluar dari mobil dan membukakan pintu untuknya, dan payung hitam sunyi menopang langit di atas kepalanya, mencegah kelopak bunga jatuh ditubuh Eleanor Chu.

"Sudah menyapa mereka."

"Barangnya? Apa sudah dibawa?"

"Sudah."

Di sebuah ruangan kecil tanpa jendela, pria muda yang diborgol itu menatap dengan marah sepasang pria dan wanita muda berpakaian bagus di depannya.

"Eleanor Chu! Kamu merebut suami orang lain, kamu harus mati..."

Frans Wen berdiri dengan dingin, menendang reporter Tony Li secara langsung, aura yang keluar dari seluruh tubuhnya membuat Eleanor Chu sedikit terkejut.

Karate sabuk hitam, kaki pria itu pasti akan cidera.

Namun, Eleanor Chu tidak merasa kesal sama sekali, dia duduk dengan tersenyum, membiarkan Tony Li terus berbicara di depannya.

"Aku merebut suamimu?"

Saat Eleanor Chu tiba-tiba mengatakan kalimat ini, Tony Li tertegun karena malu.

"Kata-kata itu membuatku berpikir bahwa yang duduk didepanku adalah seorang wanita, atau pengadu yang super kuat."

Tony Li tiba-tiba berdiri, dan ingin keluar.

"Kamar 205, Gedung 7, Taman Tianhe, Kabupaten Tianbei, Kota Xiang..."

"Kamu! Kamu apakan ibuku! "

Sebelum Eleanor Chu selesai berbicara, Tony Li tiba-tiba berbalik dan menatapnya dengan tajam, mata kecilnya melotot dengan darah merah.

“Untung kamu masih ingat bahwa kamu punya seorang ibu, itu tidak terlalu buruk.” Eleanor Chu bertepuk tangan sambil tersenyum, “Bagaimana aku memperlakukan dia, tergantung pada sikapmu.”

"Eleanor Chu, apakah kamu tidak takut akan mendapat balasan, setelah melakukan semua hal buruk?"

"Mari kita bicarakan hal yang penting, dan setelah itu, kamu bisa duduk dan memarahi perlahan."

Wajah Tony Li terlihat tidak ingin bekerja sama, "Ini di pusat penahanan, ada cctv di sini, kamu berani mengancam aku, aku bisa memanggil polisi!"

Angela Wen berjanji akan merawat ibunya dengan baik, Angela Wen tidak akan pernah berbohong padanya!

Eleanor Chu hanya tahu alamat, tidak ada hal lainnya.

Tony Li menghibur dirinya di dalam hatinya.

“Maaf, di sini tidak ada.” Eleanor Chu melihat sekeliling dengan tenang, lalu mengeluarkan ponselnya dan meletakkannya di depannya, “Tetapi ponselku bisa aku pinjami kepadamu untuk menelepon polisi.”

"Glorian Liu, wanita, lima puluh enam tahun."

Frans Wen mengambil foto dari tasnya dan memberikan ke depan Tony Li.

Wanita paruh baya yang agak gemuk di foto sedang diikat, rambutnya berantakan, dan dia terlihat sangat buruk.

"Ibu!" Tangan Tony Li diborgol dan dia hanya bisa memukul meja baja itu dengan keras. "Apa yang kamu perlakukan dengan ibuku? Apa yang kamu perlakukan dengan ibuku?"

"Aku berkata, bagaimana aku memperlakukan ibumu, itu tergantung pada sikapmu."

Tony Li telah kehilangan ayahnya sejak kecil, dan ibunya Glorian Liu telah membesarkannya sendirian dengan kesulitan, perasaannya terhadap ibunya beberapa kali lebih kuat daripada anak-anak biasa.

"Kau biarkan ibuku pergi, aku mohon lepaskan ibuku."

Pria yang sebelumnya masih sombong segera berlutut di depan Eleanor Chu, "Nona Chu, aku mohon, aku hanya mempunyai seorang ibu, biarkan saja dia pergi, hal itu benar-benar aku lakukan sendiri, tidak ada hubungan dengan orang lain, menghukum aku jika kamu ingin menghukum. "

"Keras kepala sekali." Eleanor Chu berdiri dengan acuh tak acuh. "Kesabaran aku terbatas, karena kamu tidak ingin mengatakannya, aku tidak akan memaksa., aku harap di hari yang sama tahun depan nanti kamu bisa berbakti di makam ibumu."

"Nona Chu, dengarkan aku, dengarkan aku!"

Melihat Eleanor Chu ingin keluar, Tony Li buru-buru mengejar, Frans Wen tanpa sadar berdiri di depan Eleanor Chu, mata yang dingin membuat Tony Li bergidik tanpa sadar.

"Nona Chu, aku berkata, aku akan mengatakan segalanya, tolong jangan menakuti ibuku, dia akan mengalami serangan jantung nanti!"

Eleanor Chu lalu menggerakkan mulutnya dengan puas. Kembali ke kursi dan duduk, "Itu benar, orang yang memahami kesempatan adalah orang pintar, cinta bukan apa-apa dan tidak bisa untuk dimakan, apalagi cinta tanpa hasil."

Tanpa menunggu Eleanor Chu memberi isyarat, Frans Wen dengan cepat mengeluarkan alat rekam dari tas kerjanya.

Karena tidak berdaya, Tony Li pun memberitahu semua masalah yang Angela Wen suruh dirinya merlakukannya.

Setelah sekitar setengah jam, Frans Wen menyimpan pena rekaman.

Tony Li sibuk berkata: "Aku telah mengatakan semua yang harus dikatakan, tetapi kalian telah berjanji kepada aku, ibuku......"

Eleanor Chu dengan dingin menarik sudut bibirnya dan melempar foto di tangannya ke wajahnya, "Sungguh bodoh, ini adalah editan!"

"Kamu!"

Tony Li seketika menjadi tercengang, dan duduk di kursi.

Selesai, ini semua sudah berakhir, dia mengkhianati Angela Wen karena foto palsu, Angela Wen pasti membencinya!

"Ayo pergi."

Frans Wen berdiri, awalnya dia ingin memopong Eleanor Chu, dan akhirnya tidak melakukannya. Tangan itu membentang kaku untuk beberapa saat dan kemudian kembali.

Tapi , Eleanor Chu menarik lengannya.

"Kita kakak adik tidak perlu peduli dengan hal ini, aku sudah pernah mengintip kamu saat mandi."

Frans Wen, "......"

Sebenarnya kejadian apa yang terjadi dan dia tidak tahu?

Eleanor Chu tersenyum dan mencubit wajahnya, "Postur tubuhmu cukup baik."

"Berhenti!"

Sebelum menunggu keduanya keluar, Tony Li tiba-tiba bergegas berjalan menuju Eleanor Chu dengan mata merah.

Sekarang masalah telah berakhir, lebih baik untuk menyelesaikan masalah di sini, itu juga termasuk memberi penjelasan kepada Angela Wen!

Hanya saja dia belum punya kesempatan untuk mendekati Eleanor Chu, Frans Wen yang berada di samping Eleanor Chu telah melepaskan tangan Eleanor Chu dan menerbangkan tendangannya untuk menendang Tony Li ke tanah.

Sepatu kulit yang mengilat itu menginjak jari-jarinya dengan acuh tak acuh, dan lelaki suram itu melirik ke arahnya, "Karena kamu tidak ingin hidup di penjara dengan baik, maka aku berjanji, kehidupanmu selanjutnya akan lebih indah."

Kata demi kata, seolah-olah dia adalah Syura dalam kegelapan. Tanpa perasaan sedikit pun, dengan tatapan membunuh yang sengit.

Eleanor Chu tiba-tiba memiliki ilusi, samar-samar bisa melihat bayangan Howard Yi dalam tubuh Frans Wen.

Begitulah pria itu, jika dia tidak bahagia, dia suka memainkan beberapa "permainan kecil" yang menarik dengan nyawa seseorang.

Ketika memikirkan Howard Yi, ada rasa sakit lain di hatinya.

“Ayo pergi, Frans.” Jika Howard Yi sudah selesai berbincang dengan kakek dan menemukan dia tidak ada disana, dia akan cemas lagi.

Keduanya berpisah di gerbang pusat penahanan, setelah mobil Eleanor Chu pergi, Frans Wen bergegas mengikuti di belakang mobilnya dengan tergesa-gesa, sampai dia melihat mobilnya dengan aman masuk ke dalam kompleks militer. Barulah dia berbalik dan pergi.

Masih ada ada suhu samar di sikunya, dan bibir pria itu yang tipis dan acuh tak acuh tiba-tiba mengangkat senyum manis, seolah-olah itu adalah kehangatan di musim dingin, begitu tiba-tiba tetapi juga tidak tiba-tiba.

"Suamiku."

Eleanor Chu memasuki pintu, dan Howard Yi telah mencari dia di seluruh rumah, memegang ponsel dan hendak meneleponnya, dan melihatnya sudah memasuki pintu. Dia melemparkan telepon ke samping dan segera memeluknya.

Perut Eleanor Chu sudah sangat terasa, hal ini membuat senyum di wajah pria itu menjadi semakin lebih lembut.

Dia pun tidak tahan untuk membelai perutnya dibalik pakaian, "Kamu pergi kemana? Membuatku sulit menemukannya. "

Pengurus rumah tua sedang membawa setumpuk barang dan masuk kedalam.

Eleanor Chu tersenyum dan menunjuk ke kotak di tangan pengurus rumah tua, "Aku memesan dua mantel untukmu sebelumnya, barang itu tiba hari ini, jadi aku bergegas untuk mengambilnya dan lupa menyapamu."

Howard Yi seketika menjadi terharu, dengan lembut menjepit rambutnya yang terbang kearah belakang telinga, "Bodoh, hal semacam ini perintahkan pelayan saja sudah cukup, kamu pergi dicuaca dingin seperti ini, akulah yang merasa sedih nantinya."

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu