Adore You - Bab 10 Jalani Dulu Saja

Terhadap tindakan Eleanor, Howard tentu saja mengerti, dia berpura-pura tidak mengerti dan mengelengkan kepalanya, "Tidak."

"Baiklah kalau begitu." Eleanor lalu tenang dan menuangkan air untuk dirinya sendiri, setelah meredakan rasa haus karena minum alkohol, dia lalu melanjutkan, "Jika Tuan Yi sementara tidak berencana untuk menikah, dan saat ini aku sedang membutuhkan seorang suami, kalau begitu kita jalani dulu saja, biarkan surat nikahnya dulu, tunggu hingga nanti waktu kamu mau menikah, barulah kita pergi bercerai."

seusai berkata, mungkin saja dia merasa dirinya masih belum cukup tulus, nada bicaranya berubah semakin lembut, dia sedikit memohon, "Apakah, kamu bersedia membantuku?"

Siapa tahu Howard tiba-tiba bertanya kepadanya, "Jalani dulu saja? Apa maksud Nona Chu?"

"Tenang saja, tidak akan membiarkanmu merelakan badanmu, palingan hanya membantuku dibeberapa situasi saja, tentu saja jika kamu ingin berpacaran atau lainnya, aku juga tidak berhak untuk bertanya, hanya saja aku berharap kamu bisa menjaga rahasianya dengan baik saja, jangan terbongkar dalam waktu satu tahun."

"Semua ini, juga bukanlah masalah yang rumit, hanya saja....." Howard memanjangkan nada bicaranya, dia melirik Eleanor, "Apa keuntungan yang bisa kudapatkan dari ini?"

Eleanor langsung berdiri, dia mengambil sebuah kertas dan pulpen dari meja, sambil menulis dia sambil berkata, "Sebagai imbalannya, kamu bisa menyatakan sebuah permohonan kepadaku, asalkan aku bisa menggapainya, aku akan mengabulkan permintaanmu, meskipun kamu tidak terlihat membutuhkannya."

"Ini adalah sebuah transaksi yang tidak rugi bagimu." Ketika Howard berkata, tatapannya terus saja berada pada Eleanor yang menulis kontrak dengan serius, jarinya yang panjang terus mengetuk meja, seperti sedang memikirkan sesuatu, didalam matanya yang gelap, seolah ada sebuah sinar yang muncul dan sirna.

"Baik, ini adalah kontrak kita, kamu lihat dengan teliti, aku sudah menandatangani surat ini, jika kamu merasa tidak ada masalah, maka tanda tangan lah, ini tidak perlu dua kopian, kamu simpan saja." Eleanor meletakkan pulpen dan memberikan kertas kepada Howard.

Howard juga tidak melihatnya dengan teliti, dia meliriknnya dan lansung mengambil pulpen dan bersiap untuk menandatanganinya.

Eleanor melihatnya melipat kontrak itu dan meletakkannya didalam kantong dijasnya, barulah dia lega.

"Sebelum diperlukan, aku harap hal kita tidak diketahui oleh keluarga Mu dan keluarga Lu."

Sebelum Howard pergi, Eleanor mengingatkannya.

Jika Andriana tiba-tiba tahu dirinya tiba-tiba punya seorang suami, dia pasti akan membunuhnya, dia tidak ingin Andriana khawatir untuknya.

"Baik."

Baru saja Howard kembali ke kamarnya, dering pintu berbunyi.

Setelah pintu dibuka, itu adalah Brandon, dia bercanda, "Baru menikah mengapa kamu datang kesini? kamu diusir oleh istrimu?"

"Kakak, kakak kandungku tersayang, apa yang sebenarnya yang ingin Anda lakukan?" Brandon menatapinya, "Sebelumnya kamu masih serius dan berkata akan menghadiri pernikahanku, mengapa kemarin malah terus mengingatkanku untuk tidak membongkar identitasmu, jika aku tidak salah lihat, kamu seharusnya baru saja keluar dari kamar Eleanor Chu kan! Jujur saja, apa hubungan kalian berdua!"

Howard menjawab, "Terserah apa hubungan yang kamu bayangkan."

"Apa maksudnya? jangan-jangan kamu suka dengan Eleanor? itu adalah iparku, kamu harus menjelaskannya kepadaku, jika kamu mencelakainya, istriku pasti akan membunuhku."

"Dia juga adalah istriku!" Howard tiba-tiba berdirim dan mengeluarkan sebuah buku berwarna merah yang mana adalah surat nikah dan meletakkannya dihadapan Brandon, Brandon kaget.