Adore You - Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (1)

Eleanor Chung kembali bergegas mengubungi kembali Adriana Lu, hanya saja di ujung sana telepon terus dalam nada sibuk.

"Howard Yi, sekarang aku benar-benar sangat percaya satu ucapan, saudara digunakan untuk dikerjai, kamu memang dari kelompok kemampuan.”Eleanor Chu tidak tahan mengacungkan ibu jarinya.

"Istriku, Vicini sangat kasihan, bertahun-tahun sendiri, tidak mudah bisa menyukai seorang wanita, kamu bantu aku... ah bukan... kamu bantu dia."

Dia termasuk yang paling mengerti penderitaan karena ditinggalkan oleh orang yang dicintai, biasanya walaupun Eleanor Chu hanya mengernyitkan dahi saja dia akan sangat kasihan, bila benar dicampakkan, maka benar-benar tidak bisa dibayangkan, takutnya hanya tersisa kegelapan di hidupnya.

"Bisa tidak jangan berlebihan, bukankah hanya seorang wanita, apakah pemimpin mafia bisa kekurangan?” Eleanor Chu sengaja berkata mengejek.

" Tentu saja, walaupun Vicini pernah bertahun-tahun dikelilingi wanita, tapi percayalah dia masih menjaga hatinya bersih, selalu menunggu orang yang dicintainya datang."

"Masih bisa menjaga hatinya bersih di sekeliling wanita?” Eleanor Chu tidak tahan untuk tertawa, "Sudahlah, jangan khawatir, bila Vinici benar mencintai Adriana Lu, masalah kecil ini akan dia selesaikan dengan baik, kebetulan bisa menggunakan kesempatan ini untuk menguji perasaan mereka berdua."

"Istriku, tunggu aku."

Melihat Eleanor Chu akan pergi, Howard Yi bergegas mengejar.

.....

Malam perlahan menjadi pekat, di suatu kamar tamu di Vila Brittany sebaliknya terang benderang.

Drake memegang ponsel berjalan mondar mandir dengan dahi yang berkerut keras.

Telepon kakek tidak terhubung terus, berbagai distributor itu tidak bisa diajak berdiskusi.

Sejujurnya, bila kakek tidak setuju, dia pasti akan menyinggung orang, antara distributor yang mengambil keuntungan 10% atau dengan mafia, tapi tidak peduli yang mana pun, cukup membuatnya sakit kepala.

Kira-kira lewat setengah jam, nada dering ponsel yang ditunggu akhirnya berbunyi.

Drake bergegas mengangkatnya. Namun di ujung telepon hanya terdengar caci maki dan sumpah serapah.

"Apa kamu idiot? Hal seperti ini kamu bersumpah berjanji akan memberi jawaban yang memuaskan? Jawaban yang memuaskan apa? Untuk mereka, jawaban yang paling memuaskan adalah menambah keuntungan, yaitu menaikkan keuntungan yang tadinya 10% menjadi 15%! Kamu katakan padaku, bagaimana kamu bersiap mendiskusikan nya denganku!"

"Kakek bagaimana Anda tahu....." Walaupun jelas-jelas sudah memiliki persiapan mental, tapi makian Stuart ini tetap membuat Drake sulit menangkisnya, dalam keadaan barusan, selain menenangkan orang-orang itu, tidak ada pilihan lain, tidak mungkin mengambil kembali perkataannya bukan, kalau begitu pasti tidak memberikan gengsi!

Sedangkan yang membuat Drake lebih tidak mengerti adalah, daripada mana kakek mengetahui hal ini?

"Sangat bodoh!" Stuart mendengus dingin berkata : "Kamu harus mengetahui jelas, di antara kita dan mereka, selain hubungan permintaan dan penawaran, juga hubungan majikan dan pembantu, mereka adalah pelayan, yang mematuhi, memberi keuntungan 10% saja sudah hadiah untuk mereka, rapat hanyalah untuk memberikan perintah, siapa yang menyuruhmu berdiskusi dengan mereka! Semut lama tinggal di dalam gedung pun akan merasa gedung itu miliknya, apa lagi mereka, orang-orang yang hanya memikirkan keuntungan! Aku benar-benar tidak mengerti kenapa kamu bisa membuat keadaan menjadi seperti ini, dasar bodoh!”

Stuart sangat marah, memang benar lumpur tidak bisa menahan dinding, hal yang begitu sederhana dapat dibuat menjadi serumit ini, benar-benar tidak dapat dipercaya!

Pelayan? Hubungan yang menurut?

Bukan hubungan kerja sama?

Drake sangat terkejut.

Hal ini tidak pernah dikatakan padanya, barusan dia menahan diri terhadap orang-orang itu hanya agar tidak terjadi bentrokan, sekarang dilihat-lihat, sangat jelas dia ditipu oleh orang-orang itu!

Jelas-jelas kakek dulu berkata bisa sedikit mengalah dalam batasan tertentu, dia baru saja menyelesaikan diskusi kenaikan keuntungan 5% dengan Vinici, bukankah ini membuatnya mencari masalah? Bila saat itu kakek tidak berkata seperti itu, untuk apa dia melakukan hal itu, dia akan mencari cara lain untuk menarik hati orang. Sekarang celakanya, muncul masalah semua ditanggung oleh dia sendirian!

Drake memicingkan mata dengan dingin, kalau bukan hanya karena perlu bergantung dengan kekuasaan orang tua ini, dia dari awal sudah muak dengannya!

“Kakek, aku mengerti, masalah ini aku akan menyelesaikannya dengan baik.”Bila kakek berkata hubungan yang menurut, bisa dibilang dia tidak perlu memberi muka pada orang-orang itu lagi, terserah dirinya akan memberi permen atau tamparan, singkatnya asal bisa adil.

“Hm....” Stuart memanjangkan akhir katanya, memutuskan telepon dengan tidak senang.

Drake menutup telepon, mulai memikirkan bagaimana mengatakannya pada Vinici, penambahan keuntungan secara kolektif sudah menjadi hal yang tidak mungkin, untuk menjaga keadilan hanya bisa menurunkan keuntungan yang dulu dibicarakan dengan Vinici, walaupun kemampuan mafia tidak dapat melawan Keluarga Stuart, tapi bila benar menyinggung orang, maka lawan hanya akan menganggap Drake satu orang ini sebagai musuh, bila dilihat, yang akan dilawan mafia adalah dia seorang. Takutnya hari-harinya selanjutnya tidak akan begitu nyaman lagi.

Sebelum Keluarga Stuart belum jatuh ke tangannya sekarang, bagaimana mungkin dia tidak memikirkan keselamatan dirinya demi orang yang tua dan tidak berguna itu, dia bukan orang gila!

Mafia.

Sepertinya dia perlu pergi ke Italia sendiri untuk berdiskusi dengan Vinici.

Sudah hari kedua saat Howard Yi mengetahui Drake naik pesawat menuju Italia.

Suasana hatinya sangat buruk saat bangun tidur, walaupun langit runtuh pun, juga harus menunggu dia bangun dengan alami baru pergi melapor.

“Direktur Yi, apa yang harus kita lakukan? Apa kita pergi ke Italia sekarang, kalau Drake ingin menemui Anda di sana...”

“Apa dia pasti bisa bertemu denganku bila ia ingin menemuiku? Hubunganku dengannya tidak baik sampai langkah itu.” Kata Howard Yi meremehkan.

Tidak mudah bisa mengosongkan seminggu untuk menemani istrinya, bila saat ini meninggalkannya dan pergi ke Italia demi hal kecil ini, dia benar-benar khawatir dia akan menemui akhir yang buruk.

“Kalau begitu baiklah, aku akan mengatur dengan baik Tuan Vinici di sana.” Sambil berkata, John Xiao kembali menyerahkan ponsel Howard Yi ke depannya.

“Direktur Yi, benar-benar tidak ada cara lagi, kedua wanita itu seperti menjadi gila, tidak hentinya menelepon, meributkan ingin pergi ke Italia mencari Anda.”

Tidak hentinya di ganggu oleh Winnie Chu dan Bertha Song, John Xiao tiba-tiba merasa Jennifer yang berisik tidak begitu menyebalkan lagi, dibandingkan kedua wanita yang menyebalkan itu, dia sangat manis seperti malaikat.

Äda hubungannya denganku?”Howard Yi mengangkat kedua tangannya.

“Sudahlah Howard Yi, kamu jangan menggoda John Xiao lagi.” Bujuk Eleanor Chu di samping tidak tahan lagi.

John Xiao seperti ini bila bukan pria yang terang-terangan maka dia adalah pria gay, biasanya kata-kata yang banyak diucapkannya adalah hal yang peting, sekarang dia diganggu oleh kedua wanita itu setiap hari, benar-benar cukup menderita.

Ketiganya sedang berbicara, Sharen Yi tiba-tiba berlari turun dari lantai atas dengan rambut berantakan dan telanjang kaki.

“Eleanor!”

Eleanor Chu berbalik, melihat rupanya, dia tertawa, “Kenapa ini? Begitu tergesa-gesa.”

“Kelly Li dia.....”

“Dia kenapa?”

“Barusan tetangganya meneleponku, dia bunuh diri sekarang masuk rumah sakit....” Walaupun selalu tidak ingin memedulikannya, selalu memberitahu diri sendiri tidak memiliki ibu yang begitu kuat, tapi barusan mendengar ucapan di ujung telepon itu, dia tetap saja panik, bahkan sangat cemas.

Walaupun Eleanor Chu tidak menyukai Kelly Li, bahkan membencinya, tapi untungnya dia adalah ibu kandung Sharen Yi, kasih ibu dan anak, darah lebih kental dari air.

“Apa kamu tahu di rumah sakit mana? Apa perlu aku menemanimu pergi?”

“Tidak perlu, sekarang kamu sedang hamil besar lagipula saat yang genting, tidak nyaman untuk menunjukkan diri, aku pergi sendiri saja.”

Tidak hanya Eleanor Chu, bahkan Howard Yi dan John Xiao beberapa hari ini juga tidak pantas menunjukkan muka mereka.

“Tapi kamu pergi sendiri....” Eleanor Chu merasa sedikit khawatir tanpa sebab.

Walaupun Kelly Li ini tidak dapat lagi melalui kehidupan sebagai wanita kaya seperti dulu, tapi jelas-jelas saat itu dia memberinya uang yang cukup, lagipula walaupun dia boros dan menghabiskan seluruh uangnya, walaupun Sharen Yi tidak bersedia menemuinya pun dia tidak akan mungkin tidak memedulikannya.

Bagaimana mungkin tadinya baik-baik saja berkata bunuh diri langsung bunuh diri?

Hanya saja tebakan Eleanor Chu ini tidak akan dikatakan untuk Sharen Yi dengar.

“Tidak apa-apa, aku hanya melihat sebentar, bila memang tidak ada yang serius, aku akan kembali.”

Sambil berkata Sharen Yi ingin berjalan keluar, namun ditarik oleh Eleanor Chu, “Kamu masih belum keramas dan mandi, masih mengenakan piyama, bukankah kelihatan terlalu berantakan.”

“Oh.”Sharen Yi melihat sebentar dirinya, “Aku lupa.”

Kebetulan Harwin Xi masuk, Eleanor Chu bergegas berkata : “Kebetulan pulang, sebentar lagi temani Sharen Yi pergi ke rumah sakit.”

“Hm? Baik.” Harwin Xi juga tidak banyak bertanya, bagaimanapun Eleanor Chu menyuruhnya melakukan, dia pasti akan melakukannya.

“Baiklah Sharen, kamu pergi ke atas membereskan dirimu dulu, tidak mungkin keluar dengan penampilan seperti ini.”

Saat Eleanor Chu berbicara, Sharen Yi sudah berlari ke lantai atas dengan bunyi ”duk duk duk”.

Hanya beberapa menit, dia kembali turun.

“Harwin kamu harus memperhatikan, kediaman lama tidak tahu Sharen Yi sekarang tinggal di sini.” Pesan Eleanor Qiao saat keduanya keluar dari pintu.

Harwin Xi mengangguk samar, “Baik, aku tahu.”

Orang-orang lalu lalang di lorong rumah sakit Kyoto, Sharen Yi dan Harwin Xi mencari tempat seperti yang dikatakan oleh perawat barusan, hanya saat melalui ruang aborsi, melihat sosok yang familiar sedang duduk diam menunggu di kursi di depan pintu.

“Lucy Mei!” Sharen Yi berteriak saat itu juga, berjalan ke arah Lucy Mei, “Lucy Mei, kenapa kamu ada di sini?”

Di dalam adalah ruang operasi untuk aborsi, Lucy Mei wanita hamil duduk di sini, kira-kira sudah mengerti keadaan, hanya dia tetap merasa tidak berani percaya.

Bukankah Lucy Mei dan Ivan jelas-jelas saling mencintai?

Baik-baik saja, bagaimana.....

Kira-kira tidak mengira akan bertemu dengan Sharen Yi di tempat seperti ini, seketika muncul kecanggungan yang tidak biasa di wajah Lucy Mei, namun ekspresinya sedikit kesepian.

“Harwin, telepon Ivan dulu.” Kata Sharen Yi sambil menarik Lucy Mei dari kursi, “Tidak peduli bagaimanapun, kita pergi dari sini dulu baru bicara, aku tidak enak melihat kata di depan pintu itu, ayo, ikut kembali ke mobilku dulu, tidak peduli ada masalah apapun semua bisa dibicarakan, kenapa harus seperti ini?”

“Aku menemani teman kemari.” Lucy Mei mengibaskan tangan Sharen Yi dengan dingin, “Aku pergi ke toilet dulu, kalian sibuk dengan urusan kalian dulu saja.”

Saat berbicara dia sudah berdiri, sedangkan Sharen Yi sebaliknya tidak berencana melepaskan dia pergi sendiri, dia tidak percaya satu katapun dari ucapan Lucy Mei.

“Teman? Teman apa? Aku ingin bertemu.”

“Dia....” Lucy Mei terbungkam.

“Telepon tidak terhubung.” Setelah berkali-kali Harwin Xi menelepon Ivan Yi, akhirnya menyerah.

“Tidak tersambung?” Walaupun Sharen Yi panik, namun kali ini hanya bisa menyerah, “Sudahlah kalau tidak tersambung, sebentar telepon lagi, Lucy Mei kamu ikut denganku kembali sekarang, di sini bukanlah tempat untuk wanita hamil.”

Sharen kamu jangan memedulikanku, aku ingin pulang terlebih dahulu.”

“Aku pulang denganmu.” Dengan keadaan Lucy Mei sekarang ini, siapapun juga tidak tahu hal konyol apa yang akan dia lakukan bila impulsif, sebelum Ivan Yi muncul, Sharen Yi hanya bisa terus mengikuti baru bisa menjamin tidak terjadi kecelakaan.

“Sharen kamu jangan mengikutiku, aku bukan anak kecil, aku melakukan sesuatu memiliki pertimbangan.”

“Pertimbangan? Baik-baik saja lalu datang ke sini melakukan aborsi dinamakan memiliki pertimbangan? Kamu di sini begitu operasi maka semua sudah selesai, tapi apa kamu tidak memikirkan perasaan Ivan? Ivan begitu mencintaimu. Bila tahu terjadi hal seperti ini, kamu pikir apa dia tidak akan hancur?”

“Ivan Yi melaksanakan misi rahasia, ponsel dan semua peralatan komunikasi diserahkan, tiga hari lagi baru kembali.” Kata Harwin Xi kembali setelah menelepon bertanya.

Sharen Yi memegang erat baju Lucy Mei, tidak ingin melepaskan, “Sebelum Ivan kembali, aku harus menjamin kamu dan anakmu tidak ada apa-apa, setelah dia kembali, bila kalian berdua memutuskan untuk aborsi, maka aku tidak bisa berkata apa-apa lagi, kamu jangan lupa, anak ini walaupun berada di dalam perutmu, tapi di dalam tubuhnya mengalir darah Keluarga Yi juga!”

Di masalah prinsip, Sharen Yi sangat tegas.

Melihat Lucy Mei berdiri dengan ekspresi dingin, Sharen Yi kembali membujuknya berkata : “Tidak peduli apa yang terjadi , asal kita semua ada, bisa di diskusikan, bisa di selesaikan, tapi jangan tergesa-gesa, jangan membuat diri sendiri menyesal.”

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu