Adore You - Extra: Kisah Frans Wen (1)

Pada bulan dua tahun selanjutnya, putri kedua Howard Yi yang ditunggu-tunggu akhirnya lahir, Tuan Besar Yi memilih sendiri namanya “Kim Yi”, dengan nama Inggris yang benama “Kim Stuart”, jika dibandingkan dengan kedua anak kembar yang pendiam dan tenang itu, gadis kecil yang lincah ini terlihat jelas lebih bermain dengan para tetua.

Terutama Frans Wen yang umumnya selalu bersikap dingin, namun dia selalu memenuhi setiap permintaan gadis kecil ini, hingga ia berhasil melaksanakan tugasnya sebagai ayah angkatnya.

......

Waktu berjalan cepat seperti pasir yang mengalir melalui celah jari, dalam sekejap, sepuluh tahun lebih pun sudah berlalu.

Tidak tahu bagaimana Stuart Tua itu akhirnya meyakinkan Eleanor Chu, dia yang awalnya tidak bersedia putranya ini dididik oleh keluarga tiba-tiba langsung setuju untuk membiarkan putranya menetap di London, jika kakak lelakinya menetap, adik perempuannya tentu saja juga akan menetap, ini artinya kedua suami istri itu dan Kim memang hanya bisa menetap di Britania Raya, Tuan Besar Yi tentu saja tidak bersangkutan dengan hal ini, mereka langsung melakukan telepon internasional pada malam itu juga, ia lagi-lagi marah, Eleanor Chu dan Howard Yi tidak memiliki pilihan lain dan hanya bisa berjanji bahwa mereka akan pergi ke Kyoto untuk menetap beberapa saat.

Frans Wen kebetulan juga harus mengurusi masalah di London beberapa hari ini, sehingga mereka pun menugaskannya untuk membawa Kim Yi pulang ke Kyoto.

Penerbangan yang memakan waktu lebih dari sepuluh jam, dimana hanya ada awan-awan yang tiada akhir di luar jendelanya/

Kim Yi tercengang bersandar pada tempatduduknya, Frans Wen berada di sisi kanan tangannya, jari rampingnya itu tiba-tiba menyentuh kancing pada lengan kemejanya.

“Ada apa?”

Matanya yang tenang itu perlahan ia buka, tatapannya yang tertuju kepada tubuh gadis kecil itu pun terlihat melembut.

“Paman kecil, kamu memiliki penampilan yang sangat tampan, tetapi mengapa tidak ada wanita yang menginginkanmu?” Jika dibandingkan dengan panggilan “ayah angkat”, dia lebih senang memanggilnya sebagai paman kecil, dia adalah orang yang bahkan sedikit lebih akrab dengannya dibandingkan adik kandungnya sendiri.

“......,”Frans Wen tersenyum melihat Kim Yi yang berada di sisinya.

“Apakah paman kecil merasa malu? Jika tidak ada wanita yang menginginkanmu, aku menginginkanmu!”

“Tidak boleh sembarangan berbicara, seberapa konyolnya ini jika orang lain mendengarnya?” Suara lembut lelaki itu pun terlihat mulai meninggi.

“Jadi, jika orang lain tidak merasa konyol, apakah paman kecil setuju?”

Dia awalnya hanya ingin bercanda dengannya, namun ketika ia melihat pipi Frans Wen mulai memerah, ia pun tiba-tiba tidak bisa menggeser tatapannya.

“Terlebih lagi, aku juga bukan merupakan orang yang memperhatikan pendapat orang lain sejak awal.”

“Sudah, pembicaraan ini sudah selesai, jika kita terus membicarakannya, kamu ini mungkin saja akan mengucapkan perkataan yang seamkin tidak masuk akal denganku.”

Frans Wen menyelimutinya, lalu tangan yang sebelumnya ia ulurkan itu tiba-tiba ia tahan dengan telapak tangannya.

“Paman kecil, katakan kepadaku, mengapa wajahmu memerah?”

“Jangan ribut lagi, tidur sebentar lagi, kita akan tiba di Kyoto dua jam lagi.”

Ia perlahan menarik tangannya, kembali menutup kedua matanya, pada saat yang bersamaan juga menyingkir dari tatapannya yang memanas.

Setelah melihat Frans Wen tidak menghiraunya, Kim Yi juga kehilangan rasa tertarik, namun tatapannya terus tertuju kepada wajah tampan lelaki itu untuk sangat amat lama.

Sejak kapan sebenarnya hal ini dimulai?

Pada saat ia memejamkan matanya, pikirannya seakan-akan dipenuhi oleh semua bayangannya.

Mimpi yang indah dan tidur yang tenang, pada saat ia kembali membuka matanya, ia sudah berada di dalam mobil mewah.

Lelaki yang berada di sampingnya sedang membawa setumpuk dokumen dan mengeceknya.

Kim Yi juga pernah berpikir untuk mengambil dokumen di tangan Frans Wen dan melemparnya keluar dari jendela mobil.

“Aku tidak senang paman kecil memperhatikan hal lain ketika sedang bersama denganku, apakah beberapa lembaran kertas putih itu jauh lebih penting daripada aku bagi paman kecil?”

Sikap serius Kim Yi itu membuatnya sedikit terkejut, namun dia tidak memiliki sedikitpun maksud untuk emosi dengannya, ia hanya tersenyum,”Aku sudah terbiasa.”

“Kebiasaan itu bisa diubah, jika kamu tidak bisa mengubahnya, aku akan membantumu mengubahnya, lagipula aku juga tidak berencana untuk pulang kali ini, hal yang kumiliki hanyalah waktu, kamu harus mulai beradaptasi dengan adanya diriku dalam hidupmu mulai saat ini.”

“Aku sudah terbiasa ada dirimu,”Frans Wen mengelus kepala kecilnya dengan rasa sayang,”Sudah, jangan terus melibatkanku dengan pembicaraanmu, aku akan mengantarmu kembali ke London ketika waktu sekolah tiba.”

Pada saat ia mendengar ucapannya, ia sendiri juga merasa ada yang kurang tepat, namun dia tidak terus memikirkannya, lagipula ia juga sudah melihat Kim Yi dari kecil sampai dewasa, dia juga jelas-jelas merupakan putri angkatnya, walaupun ia terkadang memikirkannya, namun itu mungkin hanyalah sebuah rasa sayang yang terlalu kuat.

“Intinya aku tidak akan kembali ke London, kecuali kamu juga pergi ke London bersama denganku.”

“Aku masih mempunyai banyak urusan di Kyoto, bagiamana aku mungkin bisa melarikan diri? Namun tenang saja, aku akan mengantarmu kembali......”

“Aku tidak peduli, intinya aku mau bersama dengan paman kecil!” Ucapan gadis ini pun terdengar seperti sebuah sumpah mati.

Masa-masa di umurnya yang ke-enam belas tahun itu adalah masa yang penuh dengan keindahan.

Frans Wen mengerutkan bibirnya tak berdaya, lalu berpikir cukup lama dan menjawab,”Jika kamu bersikap cukup baik untuk sepanjang liburan musim panas, maka aku akan memohon kepada ayahmu untuk memperbolehkanmu berkuliah di Kyoto semester berikutnya, jika kamu tidak bisa melakukannya, kamu harus kembali ke London.”

Kim Yi lansgung mengiyakannya, namun tidak bisa menahan diri unutk tidak berkomentar dalam hati: Memang aneh!

Liburan musim panas selama dua bulan, enam puluh hari, cukup untuk menaklukanmu!

“Gadis seperti apa yang paman kecil sukai?”

Setelah beberapa saat, pada saat Frans Wen mengira ia sudah berhenti berbicara, ia tiba-tiba kembali membuka mulutnya.

Pikirannya tiba-tiba teringat kembali akan bayangan Eleanor Chu, namun mungkin seiring dengan berjalannya waktu, bayangan itu pun mulai memudar, hingga akhirnya bersatu dengan bayangan penampilan gadis muda.

Ia pun menghela nafasnya dalam hati.

Waktu selalu mempunyai cara untuk menyelesaikan segalanya.

“Paman kecil menyukai seseorang, benar bukan?”

Keheningan Frans Wen itu memicu tatapannya yang tajam, ucapannya yang lembut ini terdengar cukup menusuk.

“Anak kecil tidak perlu mencari tahu masalah orang dewasa.”

“Darimana kecilnya aku?”

Kim Yi menatapnya dengan perasaan tertarik, ekspresi wajahnya terlihat seperti Eleanor Chu pada saat mengisenginya saat itu, yang membuat Frans Wen tercengang sesaat saat melihatnya.

“Wajah paman kecil lagi-lagi memerah, aku pernah mendengar, jika wajah seorang lelaki memerah di depan hadapan seorang gadis, ini berarti ia menyukainya, paman kecil, wajahmu sudah memerah dua kali hari ini, apakah ini artinya kamu sangat amat menyukaiku?”

Frans Wen akhirnya mempunyai sebuah perasaan menggila, ia ingin mengomelinya beberapa kali, namun setelah ia pikirkan, ia akhirnya tetap saja adalah gadis kecil yang tidak mengerti apa-apa, ia pun hanya mengerutkan bibrinya dan menahan ucapannya.

“Foto pada layar ponsel paman kecil juga selalu merupakan fotoku, mulai dari kecil hingga dewasa, selalu saja aku,”Kim Yi mengulurkan tangannya ke sakunya, mengeluarkan ponselnya dan menyalakannya, namun Frans Wen menariknya kembali.

Dia tidak bisa mengatakan kepadanya bahwa alasannya adalah karena penampilannya yang sangat mirip dengan Eleanor Chu, bukan?

Seiring dengan berjalannya waktu, perasaan memanas yang sebelumnya itu akan memudar, memandang foto gadis kecil yang menawan pada ponselnya itu terasa seperti kebiasaan yang sudah tidak bisa ia kurangi dalam hidupnya.

Ada beberapa hal yang dapat tiba-tiba tergantikan tanpa melalui cara yang jelas.

Kim Yi merasa semakin tertarik melihatnya tidak ingin menjawabnya, ia kemudian memirignkan tubuhnya dan berhadapan dengannya, dan terus menatapnya.

“Paman kecil, kamu...... Huh......”

Mobil tiba-tiba rem mendadakn, ia langsung terdorong ke depan dan jatuh ke dalam pelukkan Frans Wen, bibirnya yang memerah itu tiba-tiba langsung menutupi bibir tipis yang searah dengan pergerakannya.

“Apakah kamu tahu cara berkendara?”

Frans Wen akhirnya merasa sedikit kesal, ia langsung menggeser Kim Yi kembali ke tempat duduknya,”Duduk diam, kamu pasti akan menangis jika kepalamu terbentur.”

Walaupun ia berbicara dengan sangat tegas, namun hatinya sebenarnya berdebar sangat kencang.

Walaupun ciuman yang terjadi secara tiba-tiba itu hanyalah sebuah hal yang tidak terduga, namun hal itu membuat hatinya berdebar kencang, walaupun ia lebih polos dalam masalah cinta, namun tatapan Kim Yi yang penuh dengan rasa cinta itu cukup kuat.

Hal ini membuatnya merasakan perasaan bersalah yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, ia tiba-tiba merasa sedikit menyesal karena sudah berjanji kepada Eleanor Chu bahwa ia akan menjaga Kim Yi.

“Aku akan mengantarmu ke rumah kediaman lama nanti, kamu akan menetap di rumah kediaman lama untuk sepanjang liburan musim panasmu ini......”

Sebelum ia sempat selesai berbicara, ekspresi wajah Kim Yi sudah dipenuhi oleh perasaan tidak senang.

“Aku tidak mau, aku akan menetap dimana aku ingin menetap, aku ingin menetap di rumahmu, kamu sudah jelas-jelas berjanji kepada ibuku bahwa kamu akan menjagaku, lalu aku akan pergi menemui kakek disaat aku mempunyai waktu luang, laigpula jaraknya juga sangat dekat.”

“Rumahku tidak bisa kamu tumpangi.”

“Mengapa tidak bisa?”

“Kekasihku sedang disana.”

Frans Wen langsung mengucapkannya tanpa berpikir panjang, setelah ia selesai berbicara, pikiran pertama yang muncul adalah, kemanakah ia harus mencari wanita yang dapat membantunya dan bahkan membuatnya tidak ketahuan?

Gadis ini sepertinya adalah nemesisnya, ia selalu saja membuatnya kehilangan pengedalian diri terhadap perasaannya.

“Kekasihmu?” Kim Yi langsung terkejut di tempat,”Sejak kapan kamu mempunyai kekasih? Kamu jelas-jelas selalu sendiri!”

Frans Wen tidak menjawabnya.

Kim Yi pun mulai kesal,”Tidak peduli apakah kamu mempunyai istri ataupun tidak, kamu tetap saja hanya akan menjadi milikku pada akhirnya! Aku sudah menentukan, selain daripada aku, kamu tidak boleh mempunyai kekasih lain untuk seumur hidupmu!”

Jika kondisi seperti ini tiba, ia juga tidak perlu menyembunyikan perasaannya, terkadang keadaannya akan lebih baik jika ia akhirnya mengatakannya!

“Omong kosong apa yang sedang kamu bicarakan?”

Kim Yi tidak menghiraukannya lagi dan langsung memerintah sang supir,”Anta raku ke vilanya, sekarang juga!”

“Ini......,”supir yang kesulitan itu menatap ke arah Frans Wen yang terlihat menegangkan melalui kaca spion,”GM Wen......”

“Untuk apa kamu melihatnya? Dengarkan saja apa yang kukatakan.”

“Pergi ke rumah kediaman lama.”

Suara Frans Wen yang datar ini membuatnya seakan-akan seperti orang yang berbeda dengan orang yang sebelumnya berbicara dengannya.

“Tidak peduli bagiamanapun kamu akan bertindak, aku tetap tidak akan menyerah!”

“Aku akan menelepon ayah dan ibumu jika kamu terus membuat keributan!”

“Baik, telepon saja, aku akan sangat mengharapkannya, dengan demikian, aku dapat langsung menyampaikan kepada ibu bahwa aku jatuh cinta padamu, aku mau bersama denganmu!”

Pengakuan Kim Yi yang terjadi secara tiba-tiba ini membuat tangan supir yang sedang menggenggam setir mobil bergemetar, hingga kepalanya pun menoleh sejenak.

“Kendarakan mobilnya dengan baik!”

Frans Wen meliriknya tajam, supir itu ketakutan hingga ia langsung duduk kembali.

Mobil berwarna hitam itu pun memasuki komplek kemiliteran, setelah melihat Kim Yi melangkah masuk ke dalam rumah kediaman lama, Frans Wen kemudian mengeluarkan ponselnya dan meelepon asistennya untuk langsung mengutus seorang gadis yang cocok pergi ke vilanya.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu