Adore You - Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (2)

"Ayo, santaplah snack sore ini sedikit, karena tidak ada persiapan, aku hanya bisa menyuguhkan kopi dan sandwich biasa saja, kurahap kalian tidak keberatan."

Tak lama, beberapa orang pembantu pun berjalan keluar dari vila Eleanor dengan membawa nampan besar, lalu menyuguhkan makanan-makanan di tangan mereka itu kepada para wartawan.

"Bagaimana mungkin, terima kasih atas kemurahan hati Nyonya Muda Kedua."

Udara dingin di sekitar mereka pun dipenuhi dengan aroma kopi yang baru saja selesai dibuat, ditambah lagi dengan sandwich yang isinya bermacam-macam itu, seketika orang-orang pun tergiur dan langsung menyantapnya dengan lahap.

Bertha berdiri diam di tempatnya dengan malu, tak tahu ia harus pergi atau tetap menunggu di sana.

"Apa Tante Song mau makan?"

Eleanor menujuk ke arah makanan yang tersisa di atas nampan.

Namun Bertha malah membuang mukanya.

Bisa-bisanya Eleanor menyuruh dirinya menyantap sandwich sambil berdiri atau berjongkok bersama dengan para wartawan di tengah cuaca yagn dingin seperti ini, benar-benar keterlaluan!

"Nyonya Muda Kedua, tak usah pedulikan dia, Tante Song yang berada tinggi di atas langit mana mau makan seperti ini bersama kami!"

"Kalian ini, semua orang memiliki derajat yang sama, tidak ada tinggi dan rendah, kurasa Tante Song juga bukanlah orang yang seperti itu, benar kan, Tante Song?"

Eleanor menatap Bertha sambil tersenyum, ia terus melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang sulit dijawab untuk Bertha.

"Maaf, aku tidak lapar."

Selagi para wartawan itu menyantap makanan mereka, Bertha pun segera berjalan ke pintu vila Drake, lalu menekan belnya terus-menerus.

Ia menekannya selama lima enam menitan, lalu, pintu vila itu pun terbuka perlahan-lahan, namun hanya dibuka sedikit saja, seorang pembantu wanita pun mengeluarkan kepalanya dari dalam pintu itu, dengan kesal ia berkata, "Ada apa?"

"Aku ingin mencari Drake, tolong katakan padanya......"

"Tuan Muda sudah mengatakan kalau dia tidak ada di rumah."

Lalu, pintu itu pun dibanting olehnya, suara bantingan pintu yang keras itu langsung mendorong ucapan yang hendak dilontarkan oleh Bertha kembali ke dalam perutnya.

Bukankah ini berarti ia sedang mempermalukannya di hadapan umum?

Jelas-jelas asisten yang baru saja keluar tadi mengatakan bahwa Drake adad di rumah! Pembantu sialan ini, pasti sengaja melakukannya!

Apa maksudnya "Tuan Muda sudah mengatakan kalau dia tidak ada di rumah!"

Eleanor menatap wajah Bertha yang kesal itu sambil tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepala.

"Tante Song, kurasa kau tidak perlu membuang-buang tenaga lagi. Daripada kau menghabiskan waktumu mencari Drake, lebih baik teleponlah Kakek, mungkin saja kalau hatinya meleleh ia akan membantumu menyelesaikan semua masalahmu ini, kalau kau terus bersikeras menunggu Drake di depan rumahnya seperti ini, bukankah kau malah akan mempersulitnya? Bagaimana pun hubungan kalian......"

Eleanor menggigit bibirnya, tak melanjutkannya lagi.

Tubuh Bertha berubah kaku, ia menggigit bibirnya, hatinya terasa sangat amat marah, kalau bukan karena dirinya takut untuk menjadi lelucon bagi seluruh umat manusia di dunia ini, ia sungguh sangat tidak ingin mendengarkan ejekan dari mulut Eleanor dalam keadaan sadar.

Kalau si Stuart Tua yang brengsek itu mau menerima teleponnya, untuk apa ia datang ke tempat Drake dan membuang semua harga dirinya seperti ini?

Dasar wanita sialan!

"Nyonya, Anda sudah harus kembali ke dalam, di luar terlalu dingin, kalau sampai Anda jatuh sakit, Tuan pasti akan sedih."

Seru sang pembantu wanita yang ada di sebelah Eleanor dengan suara yang bisa didengar oleh seluruh orang di sana.

"Iya iya iya, Nyonya Muda Kedua, Anda masuk saja ke dalam dulu, di luar terlalu dingin, orang-orang yang berkulit dan berdaging tebal seperti kami tak apa berdiri di luar, jangan sampai Anda jatuh sakit karena kedinginan."

Kata para wartawan itu.

Pagi ini baru saja keluar sebuah pemberitahuan dari Keluarga Stuart, Andre Stuart kembali pada takhtanya, bahkan sekarang Stuart Tua sudah tidak berhak untuk memutuskan apa-apa lagi, Eleanor Chu adalah wanita kesayangan Andre Stuart, dan dia adalah ibu dari si kembar miliknya, dengan identitasnya yang sangat tinggi ini, kalau sampai terjadi sesuatu padanya, akibatnya pasti akan fatal!

"Baik, baik, baik, kalau begitu aku masuk dulu, kalau ada perlu apa-apa, langsung saja beritahu pembantuku."

"Terima kasih, Nyonya Muda Kedua!"

Bertha menatap bayangan Eleanor yang masuk ke dalam rumahnya dengan kesal, pandangan matanya seolah bilah pisau tajam yang bersiap untuk menusuk jantung Eleanor!

Setelah mengejeknya habis-habisan, ia malah sok-sok berbuat kebaikan, Eleanor Chu ini benar-benar pandai merebut hati seseorang.

"Tante Song, pertanyaan kami yang tadi belum Anda jawab!"

"Maaf, tolong beri aku jalan."

Bertha berusaha bersikap tenang dan berjalan keluar dari pintu rumah Drake.

Situasinya sangat jelas sekarang, Drake sudah memutuskan untuk tidak menemuinya, itu artinya, tak mungkin lagi ia akan terus tetap menunggu di sini, hasilnya hanya akan sia-sia saja.

"Maaf, Nona Song, kalau Anda hendak pergi, tolong serahkan pakaian-pakaian berharga serta perhiasan-perhiasan di tubuh Anda untuk kami bawa kembali."

Kata sang pegawai bank itu dengan datar.

"Tenang saja, aku pasti akan memberikan apa yang sudah kujanjikan, tapi kau harus mengantarku kembali ke rumah Keluarga Song."

"Maaf, mobil bank tidak berkewajiban untuk mengantar Anda kembali, tolong segera serahkan pakaian dan berhiasan Anda, kalau manager kami sudah menunggu terlalu lama, ia pasti akan marah besar."

Sang pegawai bank itu melakukan kebiasaan-kebiasaan yang biasa dilakukan oleh orang-orang di Negara Z.

Melihat orang yang terjatuh, malah menimpai orang itu dengan tangga!

Meskipun orang ini sama sekali tidak pernah berbuat salah padanya, tapi biasanya, kalau orang ini sedang berada dalam kesulitan, walau tak ada hubungannya sama sekali dengan dirinya pun pasti juga akan ikut untuk menginjaknya pula.

Bertha berdiri diam di tempatnya dengan ragu.

Tak apa kalau hanya memberikan perhiasan-perhiasannya kepada orang ini, tapi kalau ia juga memberikan jaketnya, bukankah ia akan mati kedinginan di cuaca yang dingin dan bersalju ini?

"Kalau begitu begini saja, aku berikan perhiasanku dulu saja." Seketika, suara kamera pun terdengar riuh, Bertha benar-benar merasa sangat malu, ia menggigit bibirnya, ia terus memperingatkan dirinya sendiri dalam hatinya, tahan, kau harus menahannya, Bertha! Kalau kau ingin menjadi orang yang tinggi, kau harus menahan seluruh perasaan yang menyakitkan!

"Maaf."

Di dalam mobil sedan berwarna silver, sudah beberapa kali Ibu Song hendak menutup matanya agar dirinya tidak melihat kejadian yang menyakitkan di depan matanya itu, namun pada akhirnya dirinya tetap tidak bisa menahan keinginannya untuk melihat kejadian itu, air matanya pun menetes perlahan-lahan.

Kenapa, kenapa kalian memperlakukan Bertha seperti itu!

"Jangan lakukan hal yang aneh-aneh, kalau kau berani bergerak lagi, aku akan langsung menembakmu!"

Kata Winnie sambil menampar Ibu Song.

Winnie meniup telapak tangannya yang memerah itu dengan gembira, menampar seseorang rasanya sungguh sangat memuaskan, sudah lama ia tidak merasakan kepuasan seperti ini!

Ia mengangkat tangannya lagi, lalu menampar wajah kanan dan kiri Ibu Song sampai membengkak.

Setelah mendapatkan perhiasan dan pakaian Bertha, sang pegawai bank itu pun segera membawa mobilnya pergi dari sana, Bertha yang hanya mengenakan sebuah gaun sutra tipis itu pun gemetaran, rasa dingin ini membuat rasa lapar yang sebenarnya tak begitu terasa di dalam perutnya berubah menjadi semakin dahsyat.

Ia melangkahkan kakinya perlahan-lahan ke depan, ia sudah benar-benar melupakan para wartawan yang berada di belakangnya.

Ibunya masih menunggunya kembali dan membawakan uang di rumah Keluarga Song, meskipun ia tak punya uang sepeser pun, ia juga tetap harus kembali, kalau tidak, besok pasti akan muncul sebuah berita yang menjijikkan tentang dirinya.

Setelah Bertha keluar dari vila itu, barulah mobil Drake masuk ke dalam perlahan-lahan.

Begitu pintu vila itu terbuka, pembantunya pun segera menyambutnya, lalu menceritakan semua kejadian yang baru saja terjadi padanya.

"Hn, bagus."

"Tapi Tuan Muda, aku khawatir......"

Salah seorang pembantu yang biasanya ia manja pun terdiam sejenak, lalu mengatakan apa isi hatinya, "Kalau sampai suatu hari nanti Tuan Besar tertarik lagi pada Tante Song, kalau kita bertindak seperti ini pada Tante Song sekarang, bisa saja ia balas dendam kepada kita......"

"Kau ini bodoh sekali, balas dendam? Mana mungkin ia berani!" tawa pembantu wanita yang tadi membukakan pintu untuk Bertha, "Apa dia bisa melawan Tuan Muda kita?"

Meskipun saat ini Tuan Muda sudah bukan kepala keluarga lagi, tapi bagaimana pun ia tetap adalah anak kandung dari Tuan Besar, mana mungkin seorang selir seperti Tante Song bisa mengalahkan darah daging Tuan Besar sendiri.

Drake duduk di sofa dengan kesal, kedua pembantu itu pun segera melangkah maju, yang satu memijat pundaknya, yang satu melayani "adik kecilnya".

"Kakek sudah tidak akan pernah percaya lagi pada Bertha, dia sudah tidak berguna lagi, anak catur yang sudah tidak berguna tentu saja harus dibuang, untuk apa terus disimpan?"

Setelah tubuhnya merasa senang, hati Drake pun juga mulai merasa senang. Akhirnya ia pun mau menjelaskannya kepada kedua pembantuya itu.

Sebenarnya, menurut Drake, kalau bukan karena Bertha, ia pasti juga tidak akan menjadi seperti ini, wanita ini sama sekali tidak bisa mengendalikan rasa irinya, sehingga pada akhirnya Drake juga ikut kesusahan karenanya, kalau tidak, dengan ia pasti sudah mendapatkan posisi sebagai kepala keluarga di keluarga ini karena identitas menantu dari Earl Wright, setelah Earl Wright meninggal, ia juga bisa menikmati harta peninggalan Keluarga Wright, tapi sekarang, semua mimpinya itu sudah hancur berkeping-keping.

Setelah Bertha sampai di rumah Keluarga Song, para wartawan yang pada awalnya terus mengikutinya di belakangnya pun sudah tak nampak, ia sudah kedinginan setengah mati sampai tidak bisa merasakan apa-apa lagi, kalau bukan karena dirinya harus berjalan ke rumah dan membakar seluruh kalori di tubuhnya, mungkin ia akan mati ke dinginan di pinggir jalan.

Vila Keluarga Song sangat sepi dan kosong, seluruh benda di dalam rumah itu sudah dibawa pergi oleh pegawai-pegawai bank, di atas pintu hitam yang gagah itu pun ditutup dan disegel dengan segel dari pengadilan, ia mengintip dari sela-sela pintu, Ibu Song dan para pembantunya tidak ada di dalam rumah.

"Ibu......"

"Ibu......"

Teriaknya tanpa peduli pada harga dirinya lagi.

Sebenarnya, harga dirinya sudah ia buang jauh-jauh setelah ia melangkah keluar dari rumah ini.

"Tante Song, apa yang Anda lakukan."

Sebuah mobil hummer hitam pun berhenti di sebelahnya.

Eleanor menurunkan kaca jendela mobilnya, lalu bersandar pada kursinya sambil menatap Bertha dengan tersenyum.

"Eleanor! Untuk apa kau datang kemari!"

"Untuk menonton lelucon dong, kalau tidak untuk apa? Apa aku datang karena ingin mengasihanimu?"

"Pergi kau!"

"Ssst!" kata Eleanor sambil meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya, lalu menujuk-nujuk ke sekitarnya, "Mungkin saja ada beberapa wartawan yang bersembunyi di sana, Anda ini sekarang adalah orang yang sangat terkenal, kalau sampai mereka mengambil fotomu yang tidak-tidak, jangan salahkan aku lho."

"Jangan berlagak di hadapanku, apa kau pikir aku tidak tahu kalau kau yang memanggil wartawan-wartawan tadi?"

"Lihatlah dirimu, kau kira aku ini sejahat apa, ternyata percuma aku ingin berbuat baik pada orang sepertimu ini, padahal awalnya aku ingin memberitahumu ke mana perginya ibumu, tapi kalau kau tak mau melihatku, ya sudahlah!"

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu