Adore You - Bab 9 Dinikahkan

"Ayo pergi, sudah sampai."

ditelinganya terdengar suara Ashton, Eleanor tersadar lalu batuk dengan pelan karena canggung, dia sepertinya takut ketahuan sedang memikirkan seorang lelaki.

Pernikahan berjalan dengan teratur.

Eleanor menemani disamping pengantin, namun dia tidak sengaja melirik kearah sosok yang tersenyum kearahnya.

Bukankah itu adalah Howard?

Eleanor tersenyum, jangan-jangan dia bilang dia punya urusan di kota S juga datang untuk menghadiri acara pernikahan Brandon? ini benar-benar kebetulan sekali.

Yang duduk dimeja utama adalah orangtua kedua belah pihak, mengapa tiba-tiba ada seorang anak muda yang ikut duduk disana?

Howard Yi? siapakah dia sebenarnya? mengapa kedudukannya begitu penting? Jika adalah orang yang hebat, tadi seharusnya diungkit oleh Brandon Mu juga, benar-benar aneh.

Setelah satu persatu meja dihampiri, pengantin juga hampir tepar karena minum alkohol meskipun sudah ditambah dengan air, tidak hanya pengantin saja, bahkan pengiring pengantin saja juga sudah hampir tidak kuat lagi.

akhirnya perjamuannya selesai, setelah para tamu dan pengantin beristirahat, Eleanor baru sempat pulang ke hotel untuk beristirahat, nanti malam dia masih ada sebuah perjamuan lagi, dia memang harus bersiap-siap dulu.

Dan ternyata belum 2 menit dia terbaring, dering pintu yang menyebalkan terdengar.

Eleanor mengerutkan keningnya, dia memakai sendal dan membuka pintu.

setelah melihat wajah yang familiar diluar sana, dia tercengang, "Tuan Howard? Ada apa?"

Howard menatapinya dengan tatapan bersalah, dia berkata, "Benar-benar maaf, Nona Chu, ada hal yang harus aku beritahukan kepadamu, mungkin bagimu ini bukanlah sebuah kabar yang baik, tapi kamu punya hak untuk mengetahunya."

"Apa yang terjadi?" ekspresi Eleanor santai dan tidak banyak berubah.

"Apakah kamu masih ingat dengan surat nikah palsu yang kita buat beberapa hari yang lalu?"

Eleanor menganggukkan kepalanya karena bingung.

"Surat itu asli."

"Apa katamu?" Eleanor menjerit.

Howard menambahkan dengan serius, "Maksudku adalah surat nikah palsu itu sebenarnya asli, dengan kata lain bahwa kita berdua adalah pasangan suami istri yang resmi didata."

"Astaga, Tuhan!" Jika bukan karena ekspresi serius Howard saat ini, Eleanor pasti akan curiga bahwa Howard sedang bercanda dengannya.

"Jadi, aku dinikahkan?" sambil berkata, dia menarik Howard kedalam kamar.

"Iya." Howard menganggukkan kepalanya, "Ini adalah kesalahan dari asistenku yang ceroboh, jadi aku hanya bisa datang untuk meminta maaf, jika perlu, kita bisa langsung pergi untuk bercerai di kantor sipil sepulang dari sini."

Ketika Howard berkata, Eleanor berpikir dalam hatinya, dia sekarang memang butuh sebuah surat nikah, dan memang harus bersama dengan Howard, bagaimnapun juga dia sudah mengakuinya bersamanya didepan media, meskipun yang palsu menjadi asli, lebih baik juga daripada tidak ada sama sekali, jika mereka pergi bercerai begitu saja, selain Howard tidak tahu akan membuat surat nikah palsu lagi bersama dirinya atau tidak, ditambah lagi jika kabar bercerai ini terbongkar maka sama saja bahwa dirinya menampar diri sendiri.

Hal sebodoh ini tidak akan dilakukannya!

sekali berpikiran seperti itu, Eleanor lalu tersenyum kearah Howard, "Apakah Tuan Howard sekarang lajang?"

"Iya."

"Lalu apakah kamu berencana untuk menikah dalam satu tahun kedepan?"