Adore You - Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (1)

Bertha berdiri di depan pintu rumah Keluarga Song dengan tertegun, ia melihat rumahnya yang sudah hampir kosong itu, tak lama, barulah ia menyadari bahwa handphonenya masih tertinggal di dalam.

"Aku masuk untuk mengambil handphoneku." katanya pada sang pegawai bank dengan sabar.

"Maaf, mulai saat ini seluruh barang yang ada di rumah ini sudah bukan milik Anda lagi."

"Tante Song, gaji kami......"

Bisik seorang pembantu di sampingnya.

"Apa yang kau ributkan? Apa aku tidak bisa membayar gaji kalian yang kecil ini?" Ibu Song marah besar, ia benar-benar lupa bahwa dirinya sedang berada dalam kesulitan.

Bertha mendorong ibunya sedikit, sikap sombongnya yang tadi sudah tak nampak lagi, "Maaf, adakah yang bisa meminjamkan handphone untukku sebentar? Aku ingin menelepon Drake untuk menyuruhnya mengirimkan uang kemari."

Para pembantunya pun teringat bahwa masih ada Drake, oleh karena itu mereka segera mengeluarkan handphone mereka dan mereka serahkan pada Bertha.

Bagaimana pun Bertha sudah tidak ada uang lagi sekarang, tapi Drake masih tetap putra dari Keluarga Stuart.

"Terima kasih."

Bertha menerima salah satu handphone, lalu segera menelepon Drake beberapa kali, namun nomor Drake sedang tidak aktif.

"Drake mungkin sekarang masih sedang sibuk, dia tidak menerima telepon."

Ia mengembalikan handphone itu pada pembantunya dengan sedikit canggung, "Begini saja, kalau tidak, kalian tunggu aku di sini sebentar, aku akan pergi ke rumahnya sekarang, lalu aku pasti akan segera kembali dan membagikan gaji kalian."

"Begitu ya......"

Salah seorang pembantunya pun ragu dan berkata, "Begini saja, kami ikut bersama Anda, daripada Anda pergi bolak-baik."

Seketika, wajah Bertha pun berubah kesal.

Di permukaannya, mereka memang mengatakan bahwa mereka tidak ingin agar Bertha bolak-balik, tapi sebenarnya, mereka itu takut kalau Bertha akan kabur!

Bertha pun menahan rasa kekesalan di dalam hatinya, lalu tersenyum kecut, "Boleh juga."

"Boleh apanya!" kata Ibu Song kesal sambil menyilangkan kedua tangannya, "Untuk apa membawa segerombolan orang ke rumah orang lain? Aku tunggu kau di sini bersama mereka saja, pergilah sendiri, cepat pergi dan cepat kembali."

"Begitu juga bisa."

Kata para pembantunya.

"Apa benar-benar bisa?"

Winnie membanting pintu mobilnya, lalu berjalan ke hadapan Bertha dengan sombongnya, "Pergi ke sana dengan taksi juga perlu uang kan, tapi tentu saja, Tante Song, kau bisa berjalan kaki ke sana, dari sini sampai vila Drake, di cuaca yang sedingin ini, ditambah lagi dengan penampilanmu seperti ini, kalau kau tidak kedinginan mungkin akan memerlukan waktu selama satu jam."

Winnie mengatakannya sambil tersenyum dan memandangi Bertha dari ujung kepala ke ujung kaki, tiba-tiba ia pun mengangkat tangannya dan memanggil manager bank yang tadi berbincang-bincang dengan Bertha, "Jaket panjang di tubuhnya ini juga berharga kurang lebih puluhan juta kalau dijual kembali, perhiasan-perhiasannya ini juga, aku ini sedang membantu kalian agar tidak rugi terlalu banyak."

"Iya, iya, iya, terima kasih banyak."

Manager bank itu pun tersenyum sambil berjalan ke hadapan Bertha, ia menunjuk ke arah barang-barangnya itu, "Tante Song, tolong mudahkan pekerjaan kami."

Bertha menggigit bibirnya, dengan tersenyum paksa ia pun berkata, "Apa Anda bisa tunggu sebentar? Aku akan segera mencari orang untuk membawa uang kemari, bagaimana pun Tuan Drake adalah putra dari Keluarga Stuart, ia pasti akan membantuku untuk membayar semua hutangku, dengan begitu kalian juga bisa membawa uang-uang itu kembali."

"Baiklah, agar lebih nyaman, aku akan menyuruh karyawan kami untuk mengantarkan Anda ke sana."

"Baik, terima kasih."

Melihat Bertha naik ke atas mobil milik orang bank itu dan meninggalkan halaman rumah Keluarga Song, Winnie pun mengeluarkan beberapa lembar uang dan ia bagikan pada para pembantu Bertha, "Ini gaji kalian, kalian boleh pergi."

"Terima kasih!"

Pembantu-pembantu itu pun segera pergi setelah menerima uangnya, mereka langsung meninggalkan rumah Keluarga Song.

Ibu Song pun menatap Winnie dengan kesal, "Kenapa kau berbaik hati dan mau menolong kami? Katakan, apa maksud dan tujuanmu sebenarnya!"

"Kubawa kau melihat sebuah pertunjukan yang sangat menarik! Lihatlah putrimu......"

Begitu Winnie menyebutkan kata "putrimu", Ibu Song pun segera duduk di kursi depan mobilnya.

Ia sudah kehilangan rumahnya, kehilangan harta dan kedudukannya, ia sudah kehilangan segalanya, ia tak bisa membiarkan sesuatu terjadi pada Bertha lagi!

Namun setelah ia masuk ke dalam mobil, barulah ia menyadari bahwa ternyata masih ada satu orang lagi di dalam mobil yang duduk di kursi belakang, yang sedang mengarahkan sebuah pistol ke kepalanya.

Seketika, Ibu Song pun gemetaran, ia mengangkat kedua tangannya.

"Bagus."

Winnie menepuk-nepuk wajahnya dengan senang, setelah mobil itu pergi dari vila Keluarga Song perlahan-lahan, tiba-tiba mobil itu pun melaju dengan kencangnya.

Di saat bersamaan, vila Drake sedang dipenuhi dengan para wartawan yang bergerombol di depan pintu rumahnya, setiap irang membawa sebuah kamera yang besar dan mikrofon, setelah Bertha turun dari mobil sang pegawai bank itu, ia segera menutupi dirinya rapat-rapat.

Namun, di lantai dua dalam sebuah vila yang terletak di seberang vila Drake, Eleanor sedang membuka jendelanya dan menatap keadaan yang ramai di luar sana dengan tenang dan santai.

"Nona Song, kudengar Anda sedang ada dalam masalah finansial yang sangat besar, vila Keluarga Song telah disita oleh pihak bank, kenapa Anda tidak mencari Tuan Stuart Tua untuk meminta bantuan? Apa karena masalah perselingkuhan Anda waktu itu sudah terbukti?"

"Nona Song? Di dalam kesulitan seperti ini, Anda datang untuk mencari Tuan Drake, apa Anda tidak takut dikritik orang-orang lagi? Atau Anda dan Tuan Drake memang memiliki hubungan yang tidak bisa diungkapkan?"

"Nona Song......"

......

"Nona Song, apa Anda bisa menjawab pertanyaan kami?"

"Apa kalian bisa memberiku jalan?" Bagaimana menjawabnya? Ia sama sekali tidak bisa menjawabnya, semua ini adalah kenyataan yang tidak bisa ia sangkal, kalau ia menyangkalnya, ia pasti akan terlibat pada topik yang lebih besar lagi, lebih baik tidak berkata apa-apa saja.

Bertha yang dikepung di dalam kerumunan orang-orang itu sulit untuk berjalan, ia hanya bisa mendorong para wartawan yang terus mendesaknya itu, seketika ia pun teringat kembali pada kejadian di depan Vila Brittany waktu itu, wajahnya pun berubah suram, tapi ia tak berani bertingkah yang bukan-bukan di hadapan media, ia hanya bisa menahannya, bibirnya yang merah itu ia gigit sampai berubah pucat.

"Kalau kalian terus mengepungku, aku akan lapor polisi, tindakan kalian ini sudah termasuk tindakan pelecehan yang sangat serius bagi saya!"

Begitu mengatakan kalau ia akan lapor polisi, beberapa orang wartawan pun langsung bertambah semangat, mereka langsung mengambil foto wajah Bertha tanpa henti, sinar flash kamera yang sangat terang itu membuat kepala Bertha sedikit pusing.

"Nona Song, aku teringat pada satu hal setelah kau menyebutkan kata polisi, ada gosip yang mengatakan bahwa kematian pembantu Anda, Michelle, sangatlah misterius, ada juga yang mengatakan bahwa Michelle dibunuh karena ia mengetahui masalah Anda yang berselingkuh dengan Tuan Drake, apa Anda bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi?"

"Iya, iya, dengar-dengar katanya Nyonya Muda lah yang menjadi kambing hitam Anda......"

"Benar, Tante Song, kurasa Anda perlu untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi, kebaikan pasti akan dibalas dengan kebaikan!"

Suara wanita yang sangat tidak asing pun terdengar dari tempat yang tak jauh dari sana, para wartawan itu pun segera membalikkan kepalanya, mereka pun terkejut melihat Eleanor yang sedang berdiri dan bersandar pada pintu rumah di seberang sana sambil melambai-lambaikan tangannya dengan santai.

"Nyonya Muda Stuart!"

"Ssst, panggilan itu terlalu panjang, aku lelah mendengarkannya, suamiku ada pada urutan kedua di Keluargai Yi, panggil aku Nyonya Muda Kedua saja." Baiklah, setelah ia mengatakan itu, barulah ia menyadari bahwa "urutan kedua" kedengarannya agak sedikit aneh.

Karena kemunculan Eleanor, para wartawan yang terus mengelilingi Bertha pun akhirnya bubar perlahan-lahan, akhirnya Bertha pun bisa keluar dari kerumunan para wartawan itu, hanya ada beberapa orang saja yang tetap berkumpul di depan pintu rumah Drake, sehingga ia tidak bisa mendekat pada pintu rumah Drake, ia hanya bisa berjalan berbalik ke arah Eleanor.

"Eleanor, kebetulan sekali."

"Bukan kebetulan, ini adalah rumah baru yang sengaja aku beli."

Eleanor menekankan kata "sengaja" dengan keras, sehingga orang-orang bisa melihat bahwa ia sedang menikmati pertunjukan yang fantastis ini.

"Kau tak mungkin ingin tetap menunggu Drake di sini kan."

Eleanor menunjuk ke arah pintu sebrang rumahnya, "Kalau ia ingin menemuimu, ia pasti sudah keluar dari tadi, kau adalah orang pintar, untuk apa kau melakukan sesuatu yang tidak ada hasilnya."

Para wartawan di sebelahnya pun mulai ricuh, puluhan pertanyaan dan suara kamera pun segera terdengar di sana.

Bertha menggigit bibirnya dengan kesal, kalau bukan karena para pembantunya masih sedang menunggu di depan rumahnya untuk menerima gaji dan setelah itu barulah ia bisa "menebus" ibunya kembali, ingin sekali rasanya ia langsung pergi dari tempat ini saat ini juga, tapi ia tahu, kalau ia berbuat seenaknya, ia tak akan bisa mendapat apa yang ia inginkan sekarang, apalagi, dari dulu, ia bukanlah seseorang yang suka berbuat seenaknya.

"Mungkin ia tidak ada di rumah......"

Baru saja Bertha selesai menjawab, pintu vila Drake pun tiba-tiba terbuka.

Setelah para wartawan itu memberi jalan, asisten Drake pun berjalan keluar dengan membawa sebuah tas kerja.

"Halo, saya ingin bertanya, apa Drake ada di rumah sekarang?"

Teriak Eleanor pada asisten Drake yang rupanya sangat tampan itu.

"Ada, apa Nyonya Muda ingin bertemu dengan Tuan kami?"

"Tidak, aku hanya menanyakannya untuk orang lain."

Eleanor tersenyum sambil membuka kedua tangannya pada Bertha, "Jadi...... apa kau yakin ingin tetap menunggu? Kalau kau ingin menunggu, aku hanya bisa menyuruh pembantuku untuk menyiapkan banyak kopi dan kue-kue, bagaimana pun menemanimu menunggu di cuaca yang sedingin ini bukanlah suatu pekerjaan yang mudah pagi para teman-teman wartawan kita."

"Terima kasih, Nyonya Muda Kedua!"

Para wartawan itu sangat terharu, zaman sekarang sudah tak banyak orang yang sebaik hati ini.

Bertha mengepalkan kedua tangannya, ia pun membalikkan badannya dan berjalan ke arah mobil sang pegawai bank dengan wajah dinginnya.

Namun saat ia hendak membuka pintu mobil itu, pegawai bank yang dari tadi duduk di dalam mobil itu tiba-tiba membuka jendela mobilnya dan berkata, "Nona Song, hari ini Anda harus mendapatkan uang itu, kalau tidak Anda hanya bisa melepaskan seluruh pakaian dan perhiasan di tubuh Anda ini agar kami bisa membawanya kembali, tapi saat ini ibu Anda masih menunggu Anda kembali ke rumah Keluarga Song bersama dengan para pembantu Anda......"

Perkataan pegawai bank itu bak gosip yang sangat besar, para wartawan pun segera bergerombol ke depan dan mengerumuninya untuk mendapatkan kabar yang lebih rinci.

Di tempat yang tak jauh dari sana, di dalam sebuah mobil sedan silver, Ibu Song memandangi semua kejadian di depan matanya itu dengan perasaan tidak percaya, ia menangis dan memohon agar dirinya bisa turun untuk menolong putrinya itu.

"Nyonya Song, apa Anda yakin Anda ingin turun dari mobil?"

Winnie berkedip ke arah pria berjubah hitam di kursi belakang, mulut pistol yang dingin itu pun semakin mendekat ke kepala Ibu Song.

"Kumohon padamu, lepaskan kami berdua. Bertha sama sekali tidak pernah melakukan sesuatu yang salah terhadapmu, kenapa kau harus bersikap seperti ini kepada kami!"

"Tidak pernah?"

Winnie tersenyum dingin, kalau pun masalah yang lalu sudah imbang, bagaimana dengan masalah berikutnya? Ayah dan ibunya mati mengenaskan, masalah ini pasti ada hubungannya dengan Drake dan Bertha!

Bagaimana mungkin ia akan melepaskan Bertha, bagaimana mungkin!

Di luar mobil, pertanyaan-pertanyaan dari para wartawan itu masih terus berlanjut, Ibu Song sudah pasrah sampai memejamkan kedua matanya, ia sudah tidak tega untuk melihatnya lagi.

Putrinya, putrinya yang tinggi itu, bagaimana bisa ia dipermalukan oleh orang-orang yang rendah ini!

Suatu saat nanti, ia pasti akan membalasnya satu per satu!

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu