Adore You - Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (1)

Eleanor Chu duduk di depan meja kantor, dengan tatapan sinis menatap gambaran foto yang berada di halaman berita utama di internet di Kyoto.

Iblis kecil dalam rumahnya ini sungguh nakal, dia bahkan membuat istrinya Henrick Wang sebagai pemeran utama wanitanya, sang wanita harus memuji dia, ataupun memuji dia......

Di luar dinding kaca, suara yang nyaring menggelegar hingga ke langit, semua layar LED di mall besar seluruh kota, gambaran pria dan wanita yang saling melilit telah mencengangkan seluruh tatapan mata.

Seluruh tempat mall telah penuh dengan kerumunan manusia, orang yang dikerumuni, sama sekali tidak bisa meloloskan diri, seketika, penuh dengan desas desus.

Meskipun kebanyakan website terkenal sudah mulai kembali normal, para netizen telah mengirimkan berbagai tanggapan yang bervariasi, dan membuat topik ini menjadi topik terpanas.

Henrick Wang merebah duduk di kursi, memandang seluruh gambaran yang sulit untuk dipercaya ini.

Wanita itu!

Wanita itu adalah...... adalah istrinya sendiri!

Istrinya telah diperkosa oleh orang lain, apalagi sampai dibeberkan ke publik!

Seketika, sang pria merasa darah di dalam tubuhnya telah mendidih, dan kerongkongan terasa begitu kering.

Ponsel di atas meja berdering.

Sang pria langsung mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelpon.

"Apakah CEO Wang puas terhadap hadiahku ini?"

Henrick Wang melongo, lalu langsung berdiri dari kursi secara mendadak, "Siapa?! Siapa kamu? Ini adalah perbuatanmu bukan?!"

"Kamu tidak perlu tahu siapa aku, aku hanya ingin mengabarimu, pertunjukan baru saja dimulai." Suara yang terdengar dari ponsel jelas-jelas begitu santai, tapi malah terdengar bagaikan bisikan dari seorang iblis bagi Henrick Wang, "Siapapun yang berani menyentuh wanitaku, aku akan membuatnya menyesal lahir di dunia ini!"

Mendengar suara "Tut tut" dari arah ponsel, Henrick Wang melamun dalam waktu yang cukup lama.

Eleanor Chu!

Pasti Eleanor Chu si manusia murahan ini!

Henrick Wang kembali mengingat peringatan Eleanor Chu melalui telpon sebelumnya, "Jika kamu berani melakukannya, maka kamu harus mengerti dengan jelas apa akibat nantinya!"

Sang pria langsung mendorong seluruh barang di meja ke lantai!

Eleanor, kita saling bermusuhan!

Kejadian penyebaran video di Kyoto telah menggemparkan semua orang, Henrick Wang baru saja masuk ke dalam, dirinya langsung ditendang oleh ayahnya.

Dasar sialan, kamu sebenarnya telah membuat masalah dengan siapa!" Sungguh mengecewakan, dosa apa sebenarnya yang telah kamu perbuat hingga membuat keluarga Wang kita menjadi begitu memalukan seperti ini!

"Eleanor, Eleanor Chu!" Henrick Wang berkata dengan suara kecil.

"Pak" Sebuah tamparan kembali mendarat.

"Apakah kamu tahu, dia adalah wanita yang dilindungi oleh Keluarga Yi, tapi kamu malah berani menyentuhnya, kamu sungguh telah bosan hidup ya!" Mantan CEO Wang tidak mampu menahan emosinya, dan kembali mengangkat tongkatnya untuk menghajarnya beberapa kali lagi.

"Aku kira......"

"Kakak kira dia hanya sekedar seorang wanita, Keluarga Yi tidak akan begitu mempedulikannya, benar bukan? Tapi apakah kakak tidak pernah mendengar kejadian saat di pesta pernikahan Nona Kedua Keluarga Chu beberapa hari yang lalu, bahkan Y's Corp. pun muncul untuk melindungi Nona Tertua Keluarga Chu?"

Henrick Wang melototi Joevin Wang yang tiba-tiba masuk dalam percakapan, "Tutup mulutmu!"

Joevin Wang tidak menghiraukannya, lalu berkata terhadap mantan CEO Wang di sampingnya: "Papa, aku lumayan dekat dengan CEO Chu, bagaimana jika aku pergi berbicara dengannya, untuk memohon maaf padanya, setelah membuat masalah dengan Keluarga Yi, takutnya Keluarga Wang akan tidak memiliki tempat untuk menapakkan kaki lagi di Kyoto."

"Kamu kenal dengan gadis dari Keluarga Chu itu?" Akhirnya raut wajah mantan CEO Wang menjadi lebih membaik, "Kalau begitu, kamu cobalah berbicara dengannya, persiapkan hadiah yang banyak."

"Baik, aku mengerti."

Joevin Wang dengan sopan memberi hormat, kemudian keluar, saat melintasi badan Henrick Wang, Joevin Wang meliriknya dengan tatapan mata yang penuh dengan maksud mendalam.

Alessandra Valley.

Setelah pulang kerja, Eleanor Chu membelikan sayur pulang ke rumah, namun tidak terlihat adanya sosok Howard Yi di ruang tamu.

"Howard?"

"Iblis Kecil?"

"Jin Kecil?"

Sang wanita berkata sambil masuk ke dapur. "Kalau tetap tidak keluar, aku akan segera pergi."

"Surprise!"

Pandangan di hadapan mata Eleanor Chu sekelita menjadi gelap gulita.

Sialan!

Sang wanita dengan sangat kesal menghempaskan kue di atas wajahnya ke lantai.

"Is, istriku, raut wajahmu...... hmm...... sepertinya, tidak begitu bagus......"

"Bagaimana jika aku mencoba menutupi wajahmu dengan sebuah kue coklat!"

"Istriku, hari peringatan ke-100." Sang pria tiba-tiba merangkul pinggangnya, "Kita telah saling mengenal genap 100 hari, Eleanor Yi."

Eleanor Chu kaget, bibir yang mengkaku akhirnya membentuk senyuman dengan perlahan, melumurkan selai kue di jari tangannya ke wajahnya dengan sembarangan, "Jangan kira aku akan melepaskanmu dengan berkata seperti ini!"

"Istriku."

"Hmm?"

"Mohon kamu jangan melepaskanku untuk seumur hidup ini!"

Bibir yang tipis menempel ke kelopak bibir yang melongo, dan mencium dengan sekuat tenaga.

Malam hari selalu gelap, selalu terasa begitu panjang, selalu membuat orang sulit untuk melupakannya, yang bersatu adalah raga tubuh, yang berbaur adalah jiwa.

Sebentar lagi akan memasuki musim gugur, pagi hari semakin lama semakin terasa sejuk.

Saat bangun di pagi hari, Howard Yi khusus mengambil jaket untuk dipakainya, baru membiarkan sang wanita keluar rumah.

Eleanor Chu baru saja keluar dari pintu menuju parkiran mobil basement, dan hendak berjalan menuju mobilnya sendiri.

Dari sudut yang gelap tidak jauh dari sana, 3 lelaki muda yang berbadan tinggi dan besar membawa baseball bat berjalan mendekatinya dengan garang.

Eleanor Chu spontan membalikkan badan kembali ke lift, namun liftnya sudah naik ke atas, saat memandang ke lift yang satu lagi, juga dengan keadaan yang sama.

"Datang melakukan tugas demi uang, wanita cantik, mohon maaf."

Orang yang lain melototi orang yang baru saja berbicara tadi, "Jangan beromong kosong, kita tangkap dan bawa dia pergi dulu."

"Berapa banyak? Kalian ingin berapa banyak uang?"

Salah satu dari mereka tertawa lepas, "Tidak peduli seberapa banyak uang yang kamu berikan, bos itu juga bisa memberikan kami, wanita cantik, sebaiknya kamu tetap bersikap patuh saja, daripada mengalami kesengsaraan, melihat kulitmu yang begitu mulus ini, kami sama sekali tidak tega untuk melukainya!"

Eleanor Chu pura-pura ketakutan dan mundur beberapa langkah, tapi sudut matanya malah pergi menerawang ke sekitar tanpa henti, mencari sebuah senjata yang kuat dan keras.

Di dinding yang bejarak tidak sampai semeter di belakang, ada beberapa pipa air dari besi disandarkan ke dinding.

Ketiga orang yang ada di hadapannya juga sudah menyadari niatnya, mengayunkan baseball bat dan hendak menyerangnya.

Eleanor Chu dengan cekatan membungkuk, mengulurkan tangan dan mengambil pipanya, menariknya, dan langsung menghempaskannya ke hadapan ketiga orang itu.

Untung saja Eleanor Shen pernah berlatih, masih bisa berusaha keras untuk menghadapi satu atau dua orang lawan, tapi saat menghadapi tiga orang pria gagah, tentu saja dia sedikit kewalahan, dan dengan perlahan memasuki keadaan yang buruk, saat mengira dirinya hendak kalah.

Tepat pada saat ini, lift tiba-tiba berbunyi "Ding".

Ketiga orang itu spontan melambatkan penyerangan mereka, Eleanor Chu mengambil kesempatan ini untuk melihat sejenak.

Dia!

Allan Jiang? Kenapa dia bisa berada di sini?

Wajah sang pria yang tampan tiba-tiba muncul sebuah senyuman yang dingin, melayangkan kakinya dan menendang orang yang paling dekat dengannya.

"Puff——"

Dada pria gagah itu terhantam, dan langsung memuntahkan darah.

Sisa dua orang yang mengamati kejadian ini, mulai mengayunkan batnya dan menyerang ke arah Allan Jiang.

Eleanor Chu belum sempat sadar sepenuhnya, langsung menjerit, "Kak Allan, hati-hati!"

Allan Jiang tersenyum puas, melirik Eleanor Chu yang penuh dengan kekhawatiran, ada semacam rasa hangat yang merambat di hati.

Dengan sekali tendangan menendang satu orang hingga terbang, pergelangan tangan kirinya malah terpukul oleh orang yang satu lagi, wajahnya langsung memucat.

"Kak Allan!" Eleanor Chu memukulnya dengan pipa hingga baseball bat orang itu terjatuh ke tanah, lalu menghantam lagi ke arah leher orang itu dengan keras.

Orang itu merintih, merebah di tanah, tidak lagi melakukan pergerakan apapun.

"Aku akan segera mengantarmu ke rumah sakit sekarang juga."

Sang wanita saat ini sudah tidak sempat untuk mempedulikan ketiga orang di tanah, pergi mengemudikan mobil yang berada tidak jauh dari sana, membawa Allan Jiang pergi ke rumah sakit.

Allan Jiang duduk di dalam rumah sakit, sedangkan Eleanor Chu sibuk ke sana kemari untuk mengambil nomor antrian.

"Tuan, pacar anda sungguh perhatian."

Sang pria tersenyum, "Bagaimana caranya kamu bisa tahu bahwa dia adalah pacarku?"

Menghadapi senyuman pria tampan yang begitu mempesona, wajah suster muda itu seketika menjadi merah, "Kalian berdua terlihat bagaikan suami istri, langsung bisa menyadarinya dalam sekilas."

"Benar juga." Allan Jiang membungkam bibirnya, terdapat sedikit kelembutan di balik tatapan yang dingin.

Eleanor Chu dalam waktu singkat telah kembali. Di bagian sini, dokter sudah selesai membalutnya.

"Dokter, luka tangannya, berat tidak?"

Dokter lelaki paruh baya terlihat resah, "Harus melihat bagaimana tingkat pemulihannya kedepan, obat yang harusnya kuresepkan sudah kutuliskan, tapi mulai dari sekarang, harus memperhatikannya dengan lebih hati-hati, tangannya ini pernah terluka dulunya, benar bukan? Tangan yang awalnya memiliki luka lama ini, kini malah menambah luka, kamu mulai sekarang harus lebih berhati-hati, kalau tidak, nanti akan menjadi cacat."

"Hah?"

Eleanor Chu menunjukkan kekhawatirannya, Allan Jiang segera menenangkannya: "Tidak apa, jangan khawatir, akan membaik setelah merawatnya."

"Ingat harus merawatnya dengan baik, untuk sementara, tangan ini tidak boleh melakukan hal apapun, ingat baik-baik untuk jangan menekannya." Dokter pria itu kembali berpesan dengan tegas, "Nona, kamu harus merawat pacarmu dengan baik ya."

"Hah? Oh, baik, aku mengerti, terima kasih dokter."

Saat kedua orang itu keluar, suster yang tadi sengaja untuk membuat pergerakan tangan menandakan memberi semangat terhadap Allan Jiang.

"Mohon maaf, aku telah melibatkanmu." Eleanor Chu berkata dengan penuh rasa bersalah.

Allan Jiang tersenyum padanya, "Gadis kecil, omongan bodoh apa yang kamu ucapkan, pasti akan membaik dalam beberapa hari, kamu jangan menaruhnya dalam hati."

Eleanor Chu merasa hatinya begitu tidak nyaman, jelas-jelas luka lama di tangannya juga karena dirinya! Tapi kenapa dia malah terus bersikap santai begini.

"Gadis bodoh, bisa terluka demi kamu adalah hal yang paling membahagiakan bagiku." Melihatmu merasa khawatir dan sedih terhadapku, akan membuatku merasa, setidaknya, aku masih dipedulikan olehmu, semuanya cukup dengan adanya rasa ini.

Hal yang sengaja disembunyikan dan dikuburkan sedalam mungkin, akhirnya telah tersingkap.

Cinta pertama, selalu menjadi hal yang selalu diingat dalam lubuk hati.

Dulunya begitu ceria berjiwa muda, sekarang menjadi lembut dan tertutup.

Setelah terdiam cukup lama, "Kak."

Sang wanita memanggil dengan suara kecil.

Wajah Allan Jiang tiba-tiba mengkaku, setelah cukup lama baru berusaha tersenyum sedikit.

Gadisku, sebenarnya kamu boleh tidak memanggilku seperti itu.

Mungkin karena merasa canggung, sang pria mengulurkan tangan dan membuka musik.

Alunan lirik awal yang lembut malah mengandung kepiluan yang meremas hati.

[Apakah kamu benar-benar mampu melupakan cinta pertamamu? Bagaimana jika misalkan suatu hari kemudian kamu bertemu dengan seseorang yang sangat mirip dengannya, apakah dia adalah dia......]

Allannya sang wanita.

"Allan." Eleanor Chu menggigit bibir bawahnya, seketika matanya memerah.

Perasaan sedih di dalam hatinya saat ini, sepertinya telah ditahan terlalu lama, hingga, membuat sang wanita telah melupakannya, sebuah pelukan yang pernah hanya dimiliki oleh sang wanita seorang.

Allan, mohon biarkan aku memanggilmu seperti ini untuk terakhir kali, sebagai sebuah perpisahan.

Sang wanita mengulurkan tangan mematikan musik, seluruh masa lalu langsung berhenti seketika.

"Kamu tinggal di mana? Aku akan mengantarmu pulang."

"Alessandra Valley."

"Hmm." Eleanor Chu awalnya mengira, dirinya bertemu dengan Allan Wang di sana adalah sebuah kebetulan, tapi tidak di sangka, sang pria benar-benar tinggal di sana.

"Tinggal sendirian?" Saat pertanyaan terlontarkan, baru menyadari keanehan, lalu bergegas menjelaskan: "Maksudku adalah......"

"Sendirian."

Allan Jiang tersenyum terhadapnya.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu