Adore You - Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (1)
Saat pulang kerja di hari petang, sebelum tiba di villa, langsung terlihat mobilnya Robin Qin berhenti di luar villa dari kejauhan.
Eleanor Chu telah tidak pulang selama 2 hari, Robin Qin datang ke sini, pantas saja Marianne Wang mengatakan dia sedang menampung prianya.
"Kak Eleanor, kamu sudah pulang."
Ketika bertemu dengan Eleanor Chu, Daisy Qin spontan menurunkan pandangan matanya, kedua pipinya memunculkan warna merona.
"Hmm." Eleanor Chu tersenyum, saat melewati Robin Qin, dia sengaja mengatakan sebuah kalimat, "Untuk sementara, jangan keluar berduaan dengan Daisy Qin, dan lebih berwaspadalah."
Orang yang dinasihati menganggukkan kepala dengan serius.
"Istriku, kamu ingin pergi dinas ke tempat lain?"
Setelah makan malam, Howard Yi melihat Eleanor Chu sedang membereskan koper, langsung merasa penasaran.
"Berlibur."
"Aku?"
"Menjaga rumah."
Howard Yi, "......"
Jangan katakan padaku bahwa kamu akan pergi bersama Ashton ataupun Allan!"
"Bukan."
Howard Jiang menghela nafas lega.
"Kami bertiga pergi bersama!"
"......"
"Puff......" Eleanor Chu melihat wajahnya yang sangat kaget, hingga tak tahan untuk menahan tawanya, "Aku bercanda, bocah bodoh, Howard bodoh."
Howard Yi merangkulnya memasuki pelukan, dengan penuh kasih sayang menyentuh ujung hidungnya, "Membawa bodyguard?"
"Aku pergi berlibur, bukan untuk pergi merampok, tidak perlu membawa begitu banyak orang."
Eleanor Chu turun ke bawah, lalu menuliskan alamat dan nomor telpon kepada Paman Liu, untuk menyuruhnya mengutus seseorang agar bisa merawat Allan Jiang yang terluka.
Howard Yi baru mulai menyetujuinya pergi.
Bagus juga, setidaknya dua orang yang menusuk mata itu untuk sementara tidak akan membayang di hadapan mata Eleanor.
Suhu cuaca di Toronto lebih sedikit rendah dibandingkan dengan Kyoto.
Setelah turun dari pesawat, James malah berulah, katanya dirinya telah lelah dan ingin mengatasi jet lag, jelas-jelas saat ini masih pagi hari, tapi malah ingin langsung pergi ke Hotel Y yang telah dipesan terlebih dahulu untuk tidur sepuasnya.
Eleanor Chu keluar seorang diri, meskipun hotel memiliki fasilitas pengantaran dan penjemputan gratis, tapi tetap terasa sangat tidak nyaman, makanya dia langsung memilih untuk mengambil sebuah mobil dari dealer mobil.
Di dalam halaman sekolah dari Trinity College yang kuno, sebuah mobil sedan Mercedes-Benz berwarna hitam terparkir di samping jalan.
Frans Wen berjalan cepat menuju jalanan yang diteduhi pepohonan. Hatinya sangat menantikan detik-detik bertemu dengannya, hingga ketika gambaran seorang wanita menawan dengan berambut panjnag dan berparas cantik bersandar di sebuah mobil bermerek memasuki pandangan matanya, bibir tipis yang terbungkam erat baru mulai menunjukkan sebuah senyuman yang puas.
Dia telah datang!
Dia benar-benar telah datang!
Tadi saat menerima telponnya, Frans Wen tidak berani untuk percaya, dan ketika tiba di detik-detik ini, baru merasakan ini bukanlah sebuah mimpi.
Senyuman itu hanya bertahan di wajahnya selama sekejab saja, dan langsung ditarik kembali, berdiri di hadapan sang wanita dengan penuh hormat, berkata dengan sedikit malu: "Anda telah datang."
Setelah tidak bertemu dalam waktu beberapa bulan yang singkat ini, anak lelaki di depan mata ini malah terlihat sudah memiliki aroma kedewasaan, diwajahnya, penuh dengan ekspresi yang tenang.
"Hmm, Frans, merindukanku tidak." Eleanor Chu tersenyum.
Frans Wen merasa kaget, mata yang jernih bagaikan air sungai dalam sekejab telah memancarkan sebuah persasaan yang aneh, seketika, dirinya tidak tahu apakah harus menganggukkan kepala atau menggelengkan kepala.
"Kemari."
Eleanor Chu melambaikan tangan terhadapnya.
Frans Wen terlihat sedikit ragu, tapi tetap menurutinya dan berjalan ke sana.
Sang wanita mengulurkan tangan memeluknya, tubuh yang lembut menempel di tubuh sang pria yang sedikit mengkaku.
"Aku sudah sangat merindukanmu, bocah tampan yang begitu rupawan seperti ini, kakak masih menunggumu untuk segera tumbuh besar dan masuk ke dalam istana bagian dalamku." Eleanor Chu melepaskannya, menepuk pundaknya, dan bercanda: "Bagus bagus, pinggang yang ramping dengan bahu yang lebar juga pantat yang berisi, patuhlah, jangan pernah berpacaran dengan siapapun, karena kakak akan cemburu."
Frans Wen menganggukkan kepala, menyatakan persetujuannya.
Eleanor Chu merasa sangat lucu dengan ekspresinya yang begitu serius, dan langsung tertawa lepas, "Bocah bodoh, hanya bercanda denganmu, mumpung masih kuliah, segeralah berpacaran dengan gadis yang cantik, jika tidak, maka akan menyia-nyiakan masa mudamu!"
Frans Wen kembali membungkam bibir tipisnya.
"Kamu tidak boleh terus seperti ini. Selalu begitu diam, mana mungkin ada gadis yang akan menyukaimu."
Sang wanita merangkul bahunya, "Sudah mendapatkan SIM (Surat Izin Mengemudi) internasional belum?"
"Hmm."
"Bagus kalau begitu." Sang wanita langsung melemparkan kunci mobil kepadanya, "Baru beli, ambillah."
"Kenapa melamun, cepat masuk."
Sang wanita mendorong pinggangnya, wajah bocah pria itu kembali memerah.
"Apakah sekarang masih tinggal di asrama murid?"
"Hmm."
Eleanor Chu membalikkan bola mata putih terhadapnya, "Ucapkanlah kata-kata lebih banyak."
"Hmm, benar."
"......"
"Uangnya telahku tukar saat kembali beberapa saat yang lalu, lalu membuka rekening baru, dengan menggunakan namaku."
Sebelumnya, saat Eleanor Chu mengirimkan uang kepadanya, dia tidak pernah menelpon kepada sang pria, ini menandakan dia sedang mewaspadai sesuatu, dengan tindakannya yang berusaha keras untuk mengirimkan uang dan tidak menggunakannya sendiri, juga telah membuktikan dugaan ini, jadi Frans Wen mencoba menebak pemikirannya ini.
"Hmm, bagus sekali." Sang wanita memujinya.
"Uang ini kamu simpan saja, dan ambillah saat ingin menggunakannya, jangan pergi bekerja sambilan, gunakanlah waktu untuk memfokuskan diri pada pembelajaran, mungkin saja suatu hari nanti, tempatmu ini akan menjadi tempat tujuan terakhirku nantinya.
Eleanor Chu mengatakannya secara tersirat, dan sudut bibir Frans Wen mulai memunculkan sebuah lekukan senyuman yang memikat.
"Di sekitar sini, adakah sebuah villa jadi yang sedang dijual?"
"Aku akan membawamu ke sana."
Eleanor Chu dan Frans Wen di dalam penemanian perusahaan agen perumahan, pergi melihat-lihat beberapa villa, lalu memilih sebuah villa dengan dekorasi yang lebih memuaskan, setelah membayar uangnya, semua telah dianggap selesai.
"Ayo, temani aku pergi ke arsamamu untuk memindahkan barang, mulai dari sekarang, kamu akan tinggal di sini."
"Baik."
"Frans."
"Anda katakan saja."
"Di dalam 'Thus Spoke Zarathustra', ada sebuah kalimat yang sangat kusukai, kamu tahu yang mana tidak?"
"Jika tidak bisa mendengar isi hati sendiri, maka harus mendengarkan perintah orang lain." Tapi di dalam hatiku, aku hanya ingin memerintahkanmu dan mendapat perintah darimu."
Eleanor adalah penebus bagi Frans Wen.
Merupakan seorang dewi yang menyelamatkannya di saat-saat penuh keputus asaan, dan pencahayaan di tengah kegelapan.
"Benar, Orang yang tidak bisa mendengar isi hati diri sendiri, maka harus mendengarkan perintah orang lain." Eleanor Chu menganggukkan kepala sambil tersenyum, "Kamu ternyata sehati denganku."
Hati Frans Wen menjadi lembut, ekspresi yang dipancarkan matanya menjadi lebih hangat.
"Jadi Frans, berusahalah dengan baik, aku sangat berharap nantinya bisa memiliki orang yang bisa kusandari." Di dunia ini, mereka adalah orang yang kesepian, dalam lubuk hati Eleanor Chu, dia telah menganggapnya sebagai adik kandung sendiri.
"Baik."
Barang Frans Wen tidak banyak, hanya beberapa buku, dan sebuah koper.
"Apakah beberapa hari ini kamu bisa meluangkan waktumu?"
"Hmm. Boleh."
"Bagus sekali, temanilah kami untuk berjalan-jalan, aku tidaklah familiar dengan Kanada."
"Kalian?"
"Aku lupa mengatakannya padamu, aku kali ini datang untuk menemani temanku bersantai." Eleanor Chu baru mengingat James yang masih berada di hotel untuk beristirahat dan telah melupakannya, "Nanti datanglah ke Hotel Y untuk mencari kami, dan kamu adalah seorang mahasiswa yang bekerja sampingan sebagai pemandu wisata yang kutemukan di internet, ok?"
"Ok."
Ketika tiba di hotel, James sudah bangun, dan sedang meminum kopi di restoran yang berada di outdoor.
"Kamu telah pergi ke mana?" Aku sedang merenung, jika kamu tetap masih belum kembali setelah aku selesai meminum secangkir kopi ini, aku akan melapor ke polisi."
"Keluar berjalan-jalan, bukankah seharusnya pergi mengamati keromantisan di negara yang begitu romantis ini? One night stand!" Eleanor Chu mengjentikkan jarinya terhadap seorang pelayan, "Long island!"
"Kamu tidak salah ya, siang bolong begini malah minum cocktail!"
"Maaf, sudah terbiasa." Lalu sang wanita kembali tersenyum terhadap pelayan itu: "Machiatto!"
"Ada rencana apa nanti sore?"
"Aku telah menemukan oppa ganteng untuk menjadi pemandu, dan membawa kita pergi berjalan-jalan ke sekitar."
Saat James mendengar lelaki tampan, seketika langsung tersenyum riang, "Orang yang mengerti diriku, adalah Baby!"
Di seberang lautan samudra, di sebuah halaman dalam manor di Brittany.
Seorang pria muda yang rupawan sedang menarik seekor alpaca berjalan mondar-mandir di padang rumput yang lebat, tidak jauh dari sana, terdapat satu kuda putih dan satu kuda hitam yang sedang bersantai memakan rumput.
"Presdir Yi."
"Nyonya sudah tinggal di hotel bukan?"
"Hmm, benar." Demi pria itu, Nyonya malah menawakan diri untuk membawa James yang sangat merepotkan itu pergi mengelilingi dunia, John Xiao sungguh tertegun.
"Tapi, Nyonya tidak menggunakan pemandu yang hotel kita tawarkan, bahkan juga telah menolak fasilitas supir, dan pergi mencari seorang mahasiswa yang bekerja sampingan untuk memandu mereka dari internet."
"Hmm, biarkan saja dia, dia tidak suka ada orang yang mengikutinya, carilah bodyguard untuk mengikutinya dari kejauhan saja, harus memperhatikan keamanannya."
"Nyonya telah berkata, jika kamu berani untuk mengutus bodiguard mengikutinya, dia akan segera kembali!"
Howard Yi tersenyum, "Betapa bagusnya jika seperti itu."
John Xiao lanjut berkata: "Untuk bercerai denganmu."
Wajah rupawan yang sempurna di depan mata langsung menjadi dingin.
"Batalkan saja."
"Baik."
Di atas jalan di Toronto yang memiliki aura modern.
Tiga orang asia yang terdiri dari dua pria dan satu wanita dengan wajah yang memukau, singgah di toko dengan merek terkenal.
"Baby, kita sudah sepakat untuk pergi berjalan-jalan, tapi kenapa malah menjadi berbelanja?
Di dalam sebuah toko busana pria bermerek, Eleanor Chu dengan begitu serius sedang memilih tali pinggang kulit di hadapan mata.
Sebelumnya, dia telah meminjam sebuah tali pinggang kulit terhadap Howard Chen, dan terus lupa untuk mengembalikannya.
"Kalian berdua juga pilihlah, ambillah jika ada yang kalian sukai, aku yang bayar."
James cemberut, "Semua ini tidak cocok denganku."
Eleanor Chu menggenggam sepasang bahunya, lalu mendorongnya keluar dari pintu, dan menunjuk ke arah sebelah, "Toko baju di sana lebih cocok denganmu, pergilah Pikachu, jika sudah selesai memilih, kakak akan ke sana untuk membayar tagihan."
"Ini baru benar."
Setelah melihat James telah keluar, Eleanor berkata terhadao Frans Wen di samping: "Pria tampan suka apa?"
Sang pria menunjuk ke arah tali pinggang kulit yang ada di tangannya.
"Kamu juga suka terhadap model yang ini? Kelihatannya pilihan kita berdua memang sama."
Eleanor Chu tersenyum dan menyuruh pegawai toko untuk mengambilkan tali pinggang dengan model yang sama, lalu memilih sendiri beberapa pasang baju untuk Frans Wen, setelah itu baru membayar tagihan dan berjalan ke sebelah.
"Atas dasar apa aku harus mengalah terhadapmu, bunga busuk!
Eleanor Chu masih belum masuk, tapi sudah bisa mendengar James sedang membentak-bentak di dalam, para pegawai berdiri di samping dengan begitu tak berdaya.
Sama-sama merupakan pembeli yang tidak bisa mereka buat marah.
Di hadapan James, merupakan seorang pria muda yang merias diri dengan begitu fashionable, dan memiliki sepasang mata menawan bagaikan buah persik, dan sedang menatap James yang marah besar dengan tatapan jahil, di wajahnya yang sangat tampan, penuh dengan ekspresi nakal, dan terkadang akan menambahkan minyak, membuat James menjadi semakin membara.
"Ada apa? Hanya membeli baju bahkan bisa sampai bertengkar?" Eleanor Chu berusaha meredakan emosi James.
"Baby, barang terbatas ini hanya ada satu, jelas-jelas akulah yang duluan melihatnya, tapi bunga busuk ini malah bersikeras ingin merebutnya denganku!"
"Dengan hanya hal seperti ini, bisa membuat kalian bertengkar? Memangnya sedang membeli sayur di pasar?"
Eleanor Chu segera merampas baju itu, lalu merobeknya.
Terdengar suara "Srett", baju dengan jumlah terbatas langsung terobek.
"Ini." Seorang setengah, sangat pas.
Sang wanita membalikkan badan dan berjalan ke arah rak pajangan, dengan cekatan memilih beberapa baju dari sana, dan langsung memasukkannya ke dalam tangan pegawai, lalu menyerahkan sebuah kartu berwarna emas kepadanya.
"Di tambah dengan baju yang tadi, bayar."
Pergerakannya begitu cekatan, dan selesai dalam sekejab.
Semua orang yang melihatnya menjadi melongo.
Melihat James masih menggerutu, sang wanita langsung menggantungkan sekumpulan kantong belanjaan di tangannya, "Pilihlah antara merebutnya kembali, ataupun memusnahkannya, kalau tetap terus cemberut, aku akan mengguntingnya!"
Eleanor Chu mengulurkan tangan dan melakukan pergerakan seperti sedang menggunting, James segera mengembalikan mulut yang tadinya cemberut seperti semula.
Pria di belakang melihat sosok bayangan ketiga orang yang pergi menjauh dengan pandangan yang sedikit tertarik, beberapa saat kemudian baru mengeluarkan ponsel untuk berpesan pada orang yang dihubunginya: "Bantu aku selidiki......"
Ketiga orang itu pergi makan malam bersama, dan Frans Wen yang mengantar kedua orang itu pulang ke hotel.
"Baby, dari mana kamu menemukan sebuah gunung es itu?"
"Di internet." Eleanor Chu berkata dengan ekspresi seperti biasa: "Gunung es kah? Jelas-jelas dia adalah lelaki hangat."
James memiringkan bibirnya, "Kamu memiliki aura masochism."
"Ngomong-ngomong, apakah mahasiswa sekarang begitu kaya? Mobil sedan Mercedes-Benz, sepertinya bukanlah sebuah biaya yang bisa ditanggung oleh seorang mahasiswa yang sekolah di luar negeri."
"Aku memberikan uang untuk menyuruhnya menyewa mobil." Eleanor Chu membalikkan bola mata putih terhadapnya, kenapa begitu peka, bukankah dia harusnya begitu bodoh?
Sama sekali tidak imut.
Kedua orang itu duduk di balkon, melihat pemandangan malam sambil menikmati hembusan angin, dan berbincang-bincang sejenak.
"Aku sudah lapar."
Eleanor Chu, "......"
Bukankah baru saja selesai makan malam?
Novel Terkait
Asisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaHis Soft Side
RiseMy Greget Husband
Dio ZhengMy Secret Love
Fang FangBack To You
CC LennyAfter The End
Selena BeeAir Mata Cinta
Bella CiaoAdore You×
- Bab 1 Membatalkan pertunangan
- Bab 2 Mengalahkan Lelaki Ini
- Bab 3 Apakah Kamu Keberatan Untuk Menikah Denganku?
- Bab 4 Cepat Atau Lambat Akan Mengusirnya dari rumah
- Bab 5 Dia Adalah Suami Yang Kunikahi Secara Resmi
- Bab 6 Eleanor, Kamu Tidak Bisa Kabur Lagi
- Bab 7 Menikahi Siapa Saja Juga Namanya Menikah
- Bab 8 Sejenis
- Bab 9 Dinikahkan
- Bab 10 Jalani Dulu Saja
- Bab 11 Jika Ia Adalah Sebuah Bongkahan Es, Aku Juga Harus Bisa Melelehkannya
- Bab 12 Selingkuh Dalam Pernikahan
- Bab 13 Pulanglah Denganku!
- Bab 14 Aku Beruntung Sekali Bisa Bertemu Denganmu
- Bab 15 Katakan Kepadanya Bahwa Istrimu Sedang Sibuk
- Bab 16 Bertanggung Jawab Atas Perbuatan Sendiri
- Bab 17 Perintah CEO
- Bab 18 Kehidupan Yang Ia Impikan
- Bab 19 Bertemu Dengan Teman Lama
- Bab 20 Kamu Tentu Bisa Melakukannya Jika Kamu Menginginkannya
- Bab 21 Nyonya Yi
- Bab 22 Anak Baik Yang Menghadapi Cinta Sejati
- Bab 23 Jangan Bersikap Baik Kepadaku, Aku Akan Menganggapnya Nyata
- Bab 24 Reuni
- Bab 25 Menuangkan Anggur
- Bab 26 Aku Tidak Mungkin Menginjak Dua Perahu Bersamaan, Aku Takut Merobeknya
- Bab 27 Aku Akan Selalu Ada
- Bab 28 Ciuman Yang Kuat
- Bab 29 Wanita Muda yang Tumbuh Dewasa
- Bab 30 Lelaki Brengsek Itu Memiliki Maksud Tersendiri
- Bab 31 Rasa Sayang Yang Tiada Batasnya
- Bab 32 Jenis Kelamin Lelaki, Menyukai Lelaki Baik
- Bab 33 Stamina Yang Kuat, Tidak Puas
- Bab 34 Difoto Secara Diam-diam
- Bab 35 Ada Yang Flu, Ada Yang Sakit Hati
- Bab 36 Berusaha Untuk Tidak Sakit Bahkan Melahirkan Sekalipun
- Bab 37 Apakah Kamu Ingin Membuatku Terlihat Seperti Lelaki Brengsek?
- Bab 38 Kaya dan Sombong
- Bab 39 Sepasang Cincin
- Bab 40 Ada Beberapa Orang Yang Tetap Saja Memutuskan Untuk Pergi Walaupun Sudah Mengetahui Keinginan Hatinya
- Bab 41 Disandra
- Bab 42 Menyelematkan Diri Sendiri
- Bab 43 Melepaskan Tali Pinggangnya
- Bab 44 Harap Jangan Menyinggung Perasaan Kakak Ipar!
- Bab 45 Kamu Tega Membagi Suami mu Dengan Orang Lain!
- Bab 46 Sepanjang Malam Tidak Pulang
- Bab 47 Pertukaran
- Bab 48 Alasan Kematian Ibu
- Bab 49 Kamu Akan MelindungiKu
- Bab 50: Jika Kamu Telah Memulai Permainan, Maka Jangan Berhenti!
- Bab 51 Keluarga Zhou Membatalkan Pernikahan
- Bab 52 Kakak Memelintir Tangan Adiknya Sendiri
- Bab 53 Ternyata Ada Juga yang Lebih Semuanya Sendiri
- Bab 54 Aku Pemegang Saham Terbesar Kedua Chu’s Corp
- Bab 55 Wanita, Aku Sepertinya Jatuh Cinta Padamu
- Bab 56 Tidak Mungkin Suka Denganku Kan!
- Bab 57 Eleanor Chu, Kita Lalui Hari Bersama-Sama Ya
- Bab 58 Rencana
- Bab 59 Howard Yi, Kamu Sungguh Bodoh
- Bab 60 Alangkah Baiknya Jika Bisa Bertemu Denganmu Lebih Awal
- Bab 61 Semakin Mendekati Matahari, Akar Akan Menjalar Ke Tempat Lebih Gelap
- Bab 62 Hidup Lama Bisa Melihat Segala Hal
- Bab 63 Ternyata Dia Barulah Orangnya!
- Bab 64 Mari Kita Bercerai
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (1)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (2)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (3)
- Bab 66 Menikah Denganku (1)
- Bab 66 Menikah Denganku (2)
- Bab 66 Menikah Denganku (3)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Kamu, Apabila Kamu Menyebrangi Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (1)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengendeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku akan Mengendong Mu (2)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (3)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (1)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (2)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (3)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (1)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (2)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (3)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (1)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (2)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (3)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (1)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (2)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (3)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (1)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (2)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (3)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (1)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (2)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (3)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (1)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (2)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (3)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (1)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (2)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (3)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (1)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (2)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (3)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (1)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (2)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (3)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Debu (1)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (2)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (3)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (1)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (2)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (3)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (1)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (2)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (3)
- Bab 81: Bertemu denganmu adalah hal yang paling beruntung dalam hidupku (1)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (2)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (3)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela (1)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(2)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(3)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(1)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(2)
- Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(3)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (1)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (2)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (3)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (1)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (2)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (3)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (1)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (2)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (3)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (1)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (2)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (3)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (1)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (2)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (3)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (1)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (2)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (3)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (1)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (2)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (3)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (1)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (2)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (3)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Masalah Besar (1)
- Bb 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Hal Yang Besar (2)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semua Adalah Hal Yang Besar (3)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (1)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (1)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (3)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (1)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (2)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (3)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 JIka Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (3)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (1)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (2)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (1)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (2)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (1)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (2)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (1)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (1)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (3)
- Bab 102 Rahasia Howard (1)
- Bab 102 Rahasia Howard(2)
- Bab 102 Rahasia Howard (3)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (1)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (2)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (3)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (1)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (2)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (3)
- Bab 105 Kehidupan Selamanya Lebih Tragis Daripada Cerita Novel (1)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Daripada Novel (2)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Dibandingkan Cerita Novel (3)
- Bab 106 Istrinya, Pasti Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (1)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Bisa Menerima Penderitaan Apapun! (2)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (3)“Keuangan perusahaan ini sudah tidak cukup untuk digunakan, kredit bank sudah tidak disetujui, jadi masih perlu pemasukan dana, masalah ini nanti kamu terlebih dahulu pergi ke tempat J
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (1)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (2)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan(3)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (1)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (2)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (3)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (1)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (2)
- Bab 110 Benar-benar Berani Membuat Suaminya Menjadi Tidak Baik !
- Bab 110 Benar-Benar Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (2)
- Bab 110 Benar-Benar Berani Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (3)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (1)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (2)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (3)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (1)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (1)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (3)
- Bab 114 Kembar (1)
- Bab 114 Kembar (2)
- Bab 114 Kembar (3)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen(1)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (1)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (3)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (1)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (2)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (3)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (1)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (1)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (3)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (1)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (2)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (3)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (1)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (2)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (3)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (1)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (2)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(1)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (1)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (3)
- Bab 125 Buka Kartu (1)
- Bab 125 Buka Kartu (2)
- Bab 125 Buka Kartu (3)
- Bab 126 Berkelahi (1)
- Bab 126 Berkelahi (2)
- Bab 126 Berkelahi (3)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (1)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (2)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (1)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (1)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (3)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (1)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (1)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (3)
- Bab 132 Penculik Misterius (1)
- Bab 132 Penculik Misterius (2)
- Bab 132 Penculik Misterius (3)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur (1)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur! (2)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (1)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (1)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (3)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (1)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (2)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (3)
- Bab 137 Aku Di Sini Menemanimu (1)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (2)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (3)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (1)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (2)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (3)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (1)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (1)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (3)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (1)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (2)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (3)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (1)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (2)
- Bab 143 Menambah Keramaian (1)
- Bab 143 Menambah Keramaian (2)
- Bab 144 Pertunjukan Berlanjut (1)
- Bab 144 Drama Berlanjut (2)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (1)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (2)
- Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (1)
- Bab 146 Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (2)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (1)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (2)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (1)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (2)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (1)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (2)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (1)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (1)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (3)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (1)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (2)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (3)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (1)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (2)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (3)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (1)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (2)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (3)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (1)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (2)
- Bab 156 Membuat Kesepakatan Dengan Winnie Chu
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (1)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (2)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (3)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (1)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (1)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (3)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (1)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (2)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (3)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (1)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (2)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (3)
- Bab 162 Saling Melindungi Selamanya (1)
- Bab 162 Aurora, Saling Melindungi Selamanya (2)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (1)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (2)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (1)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (2)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (1)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (2)
- Bab 166 Berantakan
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (1)
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (2)
- Bab 168 Melahirkan Anak (1)
- Bab 168 Melahirkan Anak (2)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi(1)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi (2)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (1)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (2)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (1)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (2)
- Bab 172 Perutku Sangat Sakit
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (1)
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (2)
- Bab 173 Tidak Pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (3)
- Bab 174 Hadiah Besar
- Bab 175 Pemulihan Sementara (1)
- Bab 175 Pemulihan Sementara (2)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (1)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (2)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (1)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (2)
- Bab 178 Aku Tidak Butuh Sebagian Besar Itu, Aku Hanya Ingin Kamu
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (1)
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (2)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (1)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (2)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (1)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (2)
- Bab 182 Allan Jiang Datang Ke Kyoto
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (1)
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (2)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (1)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (1)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (3)
- Bab 186 "Kejutan Besar" Di Pesta Pertunangan (1)
- Bab 186
- Bab 187 Tapi Kamu Adalah Tulang Rusukku
- Bab 188 Satu Demi Satu (1)
- Bab 188 Satu Demi Satu (2)
- Bab 189 Kebakaran Di Taman Belakang
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (1)
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (2)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (1)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (2)
- Bab 192 Pelarian Romantis(1)
- Bab 192 Pelarian Romantis (2)
- Bab 193 Hadiah Penderitaan
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(1)
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(2)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(1)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(2)
- Bab 196 Tetap Bersamanya Seumur Hidup, Atas Nama Saudara
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (1)
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (2)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (1)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (2)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (1)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (2)
- Bab 200 Kehamilan Kedua
- Bab 201 Menguliti Wajah
- Bab 202 Kesukaanku Dalam Seumur Hidupku Ini, Bernama Eleanor Chu
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (1)
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (2)
- Bab 204 Akan Memberikanmu Kehidupan Paling Stabil
- Bab 205 Pendahuluan Acara Pernikahan
- Bab 206 Ledakan
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (1)
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (2)
- Extra: Kisah Frans Wen (1)
- Extra: Kisah Frans Wen (2)