Adore You - Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (1)
Saat Howard Yi pulang, waktu sudah sore hari.
Ketika memasuki pintu, langsung terlihat Shawn Yi sedang duduk di atas sofa tidak jauh dari sana melambaikan tangan terhadapnya.
"Howard, ada apa denganmu di siang hari?"
"Apanya yang ada apa?" Howard Yi tidak mengerti.
"Untuk apa kamu menonaktifkan ponselmu? Dan tadi aku menelponmu di hadapan Eleanor Chu langsung, sepertinya dia telah berpikir berlebihan, makan siang pun jadi tidak makan begitu banyak.
Mendengar perkataan Shawn Yi yang seperti ini, tentu saja Howard Yi menjadi panik, melemparkan jas bajunya ke arahnya, "Kamu sedang menggali lubang untukku ya!"
Sang pria sambil naik ke atas sambil mengeluarkan ponsel, saat melihatnya, ternyata memang benar, ponselnya entah sejak kapan telah nonaktif.
Dirinyalah yang duluan bersalah, karena terlalu sibuk dan penuh dengan pikiran, dia malah telah melupakan hal ini, dan dia awalnya juga terus merasa murung, hari sudah siang, tapi kenapa orang rumahnya masih belum menelponnya untuk memanggilnya makan.
"Istriku."
Dia membuka pintu dengan wajah merayu, tapi di dalam pandangan Eleanor Chu malah lebih mirip dengan seseorang yang sedang merasa bersalah.
Melihat dia sedang bersandar di atas ranjang membaca buku seperti biasanya, baru Howard Yi merasa lebih lega, spontan diam-diam memarahi Shawn Yi yang telah menakutinya.
"Sudah pulang? Apakah sudah makan siang?" Eleanor Chu tidak mengangkat kepalanya.
"Su...... Belum, Istriku, ponselku telah rusak."
"Masih belum makan?" Akhirnya sang wanita mulai mengesampingkan bukunya, tersenyum dengan sangat mendalam, "Aku pergi membuatkan makanan untukmu."
Meskipun Howard Yi sangat ingin memakan masakan buatan istrinya sendiri, tapi tetap khawatir terhadap kondisinya, "Lebih baik suruh pembantu saja, kamu akan merasa tidak nyaman saat mencium aroma minyak."
"Tidak apa, hanya membuatnya sesekali, lagipula, dalam keluarga lain yang tidak memiliki pembantu, bukankah seorang istri yang sedang hamil juga tetap harus membuatkan makanan untuk suaminya? Mana bisa begitu lemah."
"Istriku, kamu sungguh baik terhadapku."
Sang wanita bangun dan turun dari ranjang, membalikkan kepala melihatnya sejenak, "Masih ada yang lebih baik."
Eleanor turun ke bawah, Howard Yi juga segera ikut turun ke bawah.
Eleanor Chu memasuki dapur, dan berpesan khusus pada sang pria untuk menunggu di ruang makan, sang pria menurutinya dan menanggapinya, berjalan ke arah ruang makan.
Tidak lama kemudian, dua porsi spaghetti dengan aroma yang sedap keluar untuk dihidangkan.
Sang wanita meletakkan salah satu porsi di hadapan sang pria. "Makanlah."
Sang pria mengambil garpu dengan hati senang.
"Uhuk uhuk......" Meskipun etika yang dipelajarinya sangat baik, namun saat ini Howard Yi tetap tak tahan untuk menutup mulutnya sendiri dan batuk tanpa henti, wajahnya yang rupawan menjadi merah membara.
"Kenapa, tidak enak?" Eleanor Chu tetap memakan porsi spaghettinya dengan ekspresi normal, "Kalau tidak enak, jangan makan lagi."
Suasananya sangat aneh, Howard Yi tiba-tiba menyadari adanya keganjilan.
Begitu asin, begitu pedas, tidak mungkin sang wanita bisa memakan porsi miliknya dengan begitu tenang, lagipula indra perasanya tidaklah bermasalah.
"Tidak...... enak kok."
Dia menebalkan mukanya, dan kembali mengambil garpunya.
"Benar-benar enak?"
"Hmm, enak."
"Ah, oh iya, aku tadinya ada membuatkan jus buah untukmu, aku akan pergi mengambilnya sekarang." Eleanor Chu hendak berdiri, tapi setelah berpikir kembali, di malah duduk lagi, "Pengurus Rumah Lu, tolong ambilkan jus buah yang terletak di atas rak dalam dapur."
Howard Yi dengan susah payah menelannya, kemudian terus menantikan jus buahnya untuk meredakan kerongkongannya.
Pengurus Rumah Lu baru saja menghidangkannya, dia langsung mengambilnya dengan tak sabaran.
"Uhuk uhuk......" Lagi-lagi tersedak!
Tidak salah, jus buahnya malah terasa asin!
Lebih tepatnya adalah, telah memasukkan garam ke dalam jus buah yang awalnya manis!
Meskipun kepekaannya lambat, tapi sekarang akhirnya mulai mengerti, Eleanor Chu pasti sedang memberi pelajaran padanya!
"Istriku......" Sang pria memandangnya dengan wajah kasihan.
Eleanor Chu mengangkat pandangannya dengan sinis, "Kenapa? Tidak suka meminumnya?"
"Bukan."
"Kalau begitu, makanlah dengan baik, tidak boleh berbicara saat sedang makan dan tidur, apakah etika ini masih harus kuajari?"
"Howard Yi menjawab "Oh" sejenak, tidak berani berkata terlalu banyak, hanya bisa memasukkan sehelai demi sehelai mie ke dalam mulutnya.
Akhirnya, Eleanor Chu meletakkan garpunya ke meja dan berdiri.
Howard Yi juga bergegas ikut berdiri.
"Tidak mau makan lagi?" Sang wanita melihatnya sambil tersenyum bak tidak tersenyum.
"Tidak begitu lapar.
"Oh? Tidak begitu lapar?" Sang wanita mendekat dua langkah, mengelus perutnya yang rata, "Kalau tidak lapar, makan malam pun tidak perlu makan lagi."
Sang pria mencoba mengujinya, "Istriku, kamu sedang marah?"
"Tidak kok." Seseorang yang begitu bertoleransi sepertiku, bagaimana mungkin aku akan marah? Aku hanya merasa sedikit tidak senang saja!
"Istriku, aku mengaku telah salah, aku benar-benar bukan sengaja untuk menonaktifkan ponsel, melainkan, ponselku telah rusak."
"Ganti saja kalau begitu, hanya sekedar mengganti ponsel saja, bukankah itu sangat sederhana semudah menggati wanita."
"......" Siapa yang bisa mengatakan padanya, kenapa topiknya bisa tiba-tiba teralihkan ke topik wanita!
"Istriku......"
"Aku sudah kenyang, ingin tidur sejenak, kalau kamu tidak memiliki pekerjaan untuk dikerjakan, maka pergilah berlari di halaman villa sebanyak belasan putaran, untuk mencerna makanan, agar kamu tidak kekenyangan."
Eleanor Chu menguap.
"Istriku......"
Sharen Yi mendengar keributan, langsung menghampiri dengan sindiran, "Lihatlah terhadap apa yang telah kukatakan sebelumnya. Kalau sering berpergian di jalan malam hari, pasti akan bertemu dengan iblis!"
"Apakah kamu telah mengatakan hal yang tidak seharusnya dikatakan?" Kalau hanya karena ponsel yang telah rusak, apakah Eleanor Chu pantas merasa semarah ini? Pasti ada seseorang yang telah mengatakan sesuatu, makanya topiknya bisa beralih ke topik wanita.
"Aku bersumpah." Sharen Yi dengan susah payah mengacungkan empat jari, "Aku sama sekali tidak mengatakan satu patah kata pun, sungguhan."
Dia hanya membahas Kakek saja.
Howard Yi memandangnya dengan setengah yakin dan setengah ragu, dan terlihat telapak tangan Sharen Yi sedang mengeluarkan keringat dingin.
Ketika sang pria naik ke atas, Eleanor Chu telah mengunci pintu kamar.
Setelah menghela nafas, kemudian baru turun ke bawah menuangkan segelas air untuk di minum.
"Pesankan pada orang dapur untuk membuatkan makan siang baru untukku."
Sang pria berkata terhadap Pengurus Rumah Lu yang berada di samping.
Pengurus Rumah Lu sedikit bungkuk menghormat, "Mohon maaf tuan, Nyonya tadi baru saja menelpon dan berpesan, demi kesehatanmu, bagian dapur tidak boleh memasakkan makanan apapun untukmu sebelum tiba waktu sarapan besok pagi, Nyonya mengatakan anda sepertinya telah makan hingga kekenyangan, tapi anda boleh meminum air."
"......" Kenapa rasanya malah terdengar seperti sedang memarahinya.
Howard Yi tak berdaya, lalu kembali meminum beberapa cangkir air lagi, berusaha menekan ketidaknyamanan perut setelah tadinya memakan makanan yang terlalu asin, setelah itu baru pergi menggantikan baju olahraga dan berlari di halaman.
Sekitar sore hari jam 5 atau jam 6, tamu yang menerima undangan telah tiba satu per satu.
Sebagai pemilik wanita dari Vila Brittany, tentu saja Eleanor Chu harus berpenampilan menarik dan turun untuk menyambut para tamu.
Howard yi telah berlari sepanjang sore, saat ini sedang sangat kelelahan, tanpa mempedulikan apapun langsung pergi ke atas untuk mandi, setelah merebah ke ranjang, dia tidak lagi berniat untuk bangun kembali.
10 km, hanya saja tidak perlu berlari sambil memikul beban, dulu saat dalam pelatihan, setidaknya mereka akan membiarkannya untuk makan sampai kenyang dulu.
"Harwin masih belum kembali?" Eleanor Chu menerawang ke sekitar tempat acara.
Sharen Yi menggelengkan kepala, "Dia tidak pernah kembali setelah pergi pagi hari ini, aku tadi kembali menghubunginya, tapi tetap tidak ada orang yang mengangkat, entah apa yang sedang dilakukan, semua ini tidak apa-apa asalkan nanti jangan sampai menghancurkan acara."
"Harusnya tidak akan, bukankah semalam sudah sepakat? Mungkin saja dia akan segera kembali sesaat lagi, tunggulah sebentar lagi."
Tentu saja perasaan Eleanor Chu sangat khawatir, semua tamu telah tiba, bintang yang berulang tahun malah menghilang. Hanya saja, karena berada di hadapannya Bertha Song, tidak tidak enak hati untuk memperlihatkan keresahannya secara terus terang.
Bertha Song yang berada di samping, meskipun terlihat seperti biasa, namun saputangan di tangannya telah diremas menjadi berkerut, memaksa diri untuk tersenyum, "Tunggulah sebentar lagi, mungkin saja telah tertunda karena menemui suatu hal, dan tak mampu melepaskan diri untuk sesaat."
Eleanor Chu tersenyum, lalu mencarikan alasan secara sembarangan untuk naik ke atas, Howard Yi masih tidur, sang wanita langsung mengambil ponselnya sendiri untuk menghubungi nomor telponnya Harwin Xi.
Setelah bunyi panggilan telah tersambung sejenak, akhirnya telponnya telah diangkat.
"Harwin, kamu di mana?" Dia spontan merasa senang, dia hanya ingin mencobanya, tapi tidak disangka benar-benar bisa tersambung.
Namun pihak sana hanya ada suara angin.
Tidak lama kemudian, panggilan langsung diputus.
Eleanor Chu keluar dari kamar, sambil berjalan sambil merenungkan ke mana perginya Harwin Xi.
Hari ini adalah ulang tahunnya, ke mana dia pergi sebenarnya?
Ulang tahun.
5 Oktober.
Di bulan Oktober yang bermusim gugur.
Monchhichi, bolu opera, pemuda yang berdiam diri......
Akhrinya dia sadar, dan dengan tak sabaran langsung pergi mengemudi.
Di luar, hari telah malam, di bawah penyinaran lampu yang terang, di malam hari musim gugur yang sejuk.
Tetap berada di taman itu, tetap di bawah pohon itu, tetap merupakan pemuda yang pendiam itu.
Eleanor Chu seketika merasa kelopak matanya menjadi panas, waktu seakan-akan telah kembali ke beberapa tahun yang lalu.
Dia membalikkan badan dan pergi diam-diam.
Harwin Xi duduk di bawah pohon berdian diri, seolah-olah sedang bermeditasi.
Lautan pikirannya penuh dengan gambaran di mana dirinya menarik tangan sang lelaki dan bernyanyi untuknya pada petang hari 15 tahun yang lalu.
Semua orang telah melupakannya, 15 tahun yang lalu, tanggal saat dia minggat dari rumah tepat merupakan tanggal ulang tahunnya.
Hanya saja, hari itu aku telah mampu menemuimu, jadi, bagaimana dengan hari ini?
Apakah kamu masih akan datang?
"Dark skies of night kissed the land
Twinkling stars spread all the sky
Fireflies fly, Fireflies fly
Who is on your mind
Starlets wink with sad tears
On the ground, rose withers
Cold wind blows, but i'm alright
With You by my side
......"
Sang pria seketika langsung memalingkan kepala, bola mata yang hitam penuh dengan keriangan.
Gadis pada 15 tahun yang lalu, saat ini telah berada di hadapannya, menyanyikan lagu yang pernah dinyanyikan 15 tahun lampau, dan juga membawakan sepotong bolu opera yang sama seperti 15 tahun silam.
"Harwin, selamat ulang tahun."
Jelas-jelas tahu telah bersikap gegabah, tapi sang wanita tetap saja melakukannya.
Ingin mencari kembali memori masa lalu, hendak mencarikan senyuman sang ibu yang hangat, dan juga rasa cinta yang ingin dicurahkan kepada pemuda yang memiliki penyakit autisme.
Ada begitu banyak perasaan hati yang rumit telah bercampur aduk di dalam......
Sang pria tersenyum, sama seperti 15 tahun yang lalu, hanya mereka berdua yang saling menerangi satu sama lain, cahaya yang lembut menyinari wajahnya yang rupawan, menambah kesan yang mendalam.
Sebenarnya, mereka hanya pernah bertemu sekali.
"Apakah tidak bersedia diketahui oleh orang lain?" Dia mengingat sikap Monchhichi tadi pagi, jelas-jelas sang pria telah mengenalinya dari awal, tapi malah tidak pernah mengungkitnya sedikit pun.
Sang pria harusnya telah menganggapnya sebagai kehangatan dalam memori masa kanak-kanaknya.
Setelah sang pria minggat dari rumah, di saat dia sedang sangat kesepian dan lapar, sang wanita telah menyanyikan lagu dan memberikan kue untuknya.
Setiap orang pasti memiliki suatu rahasia yang tersembunyi di dalam lubuk hati, tidak ingin disentuh oleh orang lain.
Harwin Xi menganggukkan kepala.
"Baiklah, anggap saja ini sebagai sebuah rahasia diantara kita berdua, tidak akan memberitahukannya kepada siapapun." Eleanor Chu mengulurkan jari kelingking terhadapnya, secara tanpa sadar kembali menganggapnya sebagai anak muda pada saat itu.
Menjaga rahasianya, juga menjaga memori masa kecil yang jarang ada.
Tapi pemuda itu telah tumbuh besar, Harwin Xi yang pada saat ini, tentu saja tidak akan menghadapi sang wanita dengan perasaan polos seperti dulu lagi, sang pria tidak membongkarnya, karena takut bahkan kesempatan untuk bisa melindunginya ini pun akan hilang.
Sang pria tersenyum dan menirunya untuk mengulurkan jari kelingking.
Saat kedua jari kelingking telah saling terkait, hatinya langsung menjadi lembut bagaikan hampir meleleh.
Eleanor Chu menyerahkan kue yang ada di tangannya, melihat dia yang makan dengan begitu puas seperti itu.
Harwin Xi tiba-tiba bertindak gegabah dengan menusuk sepotong kue bolu terakhir dengan garpu, dan menyodorkannya ke samping bibir Eleanor Chu.
Eleanor Chu tersenyum, tanpa berpikir banyak, dia langsung memakannya.
Novel Terkait
Kisah Si Dewa Perang
Daron JayIstri Yang Sombong
JessicaSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiLove at First Sight
Laura VanessaUnlimited Love
Ester GohMy Only One
Alice SongAdore You×
- Bab 1 Membatalkan pertunangan
- Bab 2 Mengalahkan Lelaki Ini
- Bab 3 Apakah Kamu Keberatan Untuk Menikah Denganku?
- Bab 4 Cepat Atau Lambat Akan Mengusirnya dari rumah
- Bab 5 Dia Adalah Suami Yang Kunikahi Secara Resmi
- Bab 6 Eleanor, Kamu Tidak Bisa Kabur Lagi
- Bab 7 Menikahi Siapa Saja Juga Namanya Menikah
- Bab 8 Sejenis
- Bab 9 Dinikahkan
- Bab 10 Jalani Dulu Saja
- Bab 11 Jika Ia Adalah Sebuah Bongkahan Es, Aku Juga Harus Bisa Melelehkannya
- Bab 12 Selingkuh Dalam Pernikahan
- Bab 13 Pulanglah Denganku!
- Bab 14 Aku Beruntung Sekali Bisa Bertemu Denganmu
- Bab 15 Katakan Kepadanya Bahwa Istrimu Sedang Sibuk
- Bab 16 Bertanggung Jawab Atas Perbuatan Sendiri
- Bab 17 Perintah CEO
- Bab 18 Kehidupan Yang Ia Impikan
- Bab 19 Bertemu Dengan Teman Lama
- Bab 20 Kamu Tentu Bisa Melakukannya Jika Kamu Menginginkannya
- Bab 21 Nyonya Yi
- Bab 22 Anak Baik Yang Menghadapi Cinta Sejati
- Bab 23 Jangan Bersikap Baik Kepadaku, Aku Akan Menganggapnya Nyata
- Bab 24 Reuni
- Bab 25 Menuangkan Anggur
- Bab 26 Aku Tidak Mungkin Menginjak Dua Perahu Bersamaan, Aku Takut Merobeknya
- Bab 27 Aku Akan Selalu Ada
- Bab 28 Ciuman Yang Kuat
- Bab 29 Wanita Muda yang Tumbuh Dewasa
- Bab 30 Lelaki Brengsek Itu Memiliki Maksud Tersendiri
- Bab 31 Rasa Sayang Yang Tiada Batasnya
- Bab 32 Jenis Kelamin Lelaki, Menyukai Lelaki Baik
- Bab 33 Stamina Yang Kuat, Tidak Puas
- Bab 34 Difoto Secara Diam-diam
- Bab 35 Ada Yang Flu, Ada Yang Sakit Hati
- Bab 36 Berusaha Untuk Tidak Sakit Bahkan Melahirkan Sekalipun
- Bab 37 Apakah Kamu Ingin Membuatku Terlihat Seperti Lelaki Brengsek?
- Bab 38 Kaya dan Sombong
- Bab 39 Sepasang Cincin
- Bab 40 Ada Beberapa Orang Yang Tetap Saja Memutuskan Untuk Pergi Walaupun Sudah Mengetahui Keinginan Hatinya
- Bab 41 Disandra
- Bab 42 Menyelematkan Diri Sendiri
- Bab 43 Melepaskan Tali Pinggangnya
- Bab 44 Harap Jangan Menyinggung Perasaan Kakak Ipar!
- Bab 45 Kamu Tega Membagi Suami mu Dengan Orang Lain!
- Bab 46 Sepanjang Malam Tidak Pulang
- Bab 47 Pertukaran
- Bab 48 Alasan Kematian Ibu
- Bab 49 Kamu Akan MelindungiKu
- Bab 50: Jika Kamu Telah Memulai Permainan, Maka Jangan Berhenti!
- Bab 51 Keluarga Zhou Membatalkan Pernikahan
- Bab 52 Kakak Memelintir Tangan Adiknya Sendiri
- Bab 53 Ternyata Ada Juga yang Lebih Semuanya Sendiri
- Bab 54 Aku Pemegang Saham Terbesar Kedua Chu’s Corp
- Bab 55 Wanita, Aku Sepertinya Jatuh Cinta Padamu
- Bab 56 Tidak Mungkin Suka Denganku Kan!
- Bab 57 Eleanor Chu, Kita Lalui Hari Bersama-Sama Ya
- Bab 58 Rencana
- Bab 59 Howard Yi, Kamu Sungguh Bodoh
- Bab 60 Alangkah Baiknya Jika Bisa Bertemu Denganmu Lebih Awal
- Bab 61 Semakin Mendekati Matahari, Akar Akan Menjalar Ke Tempat Lebih Gelap
- Bab 62 Hidup Lama Bisa Melihat Segala Hal
- Bab 63 Ternyata Dia Barulah Orangnya!
- Bab 64 Mari Kita Bercerai
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (1)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (2)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (3)
- Bab 66 Menikah Denganku (1)
- Bab 66 Menikah Denganku (2)
- Bab 66 Menikah Denganku (3)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Kamu, Apabila Kamu Menyebrangi Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (1)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengendeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku akan Mengendong Mu (2)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (3)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (1)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (2)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (3)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (1)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (2)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (3)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (1)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (2)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (3)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (1)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (2)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (3)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (1)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (2)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (3)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (1)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (2)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (3)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (1)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (2)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (3)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (1)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (2)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (3)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (1)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (2)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (3)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (1)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (2)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (3)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Debu (1)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (2)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (3)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (1)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (2)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (3)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (1)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (2)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (3)
- Bab 81: Bertemu denganmu adalah hal yang paling beruntung dalam hidupku (1)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (2)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (3)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela (1)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(2)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(3)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(1)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(2)
- Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(3)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (1)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (2)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (3)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (1)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (2)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (3)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (1)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (2)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (3)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (1)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (2)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (3)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (1)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (2)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (3)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (1)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (2)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (3)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (1)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (2)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (3)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (1)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (2)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (3)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Masalah Besar (1)
- Bb 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Hal Yang Besar (2)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semua Adalah Hal Yang Besar (3)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (1)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (1)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (3)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (1)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (2)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (3)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 JIka Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (3)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (1)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (2)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (1)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (2)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (1)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (2)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (1)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (1)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (3)
- Bab 102 Rahasia Howard (1)
- Bab 102 Rahasia Howard(2)
- Bab 102 Rahasia Howard (3)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (1)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (2)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (3)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (1)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (2)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (3)
- Bab 105 Kehidupan Selamanya Lebih Tragis Daripada Cerita Novel (1)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Daripada Novel (2)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Dibandingkan Cerita Novel (3)
- Bab 106 Istrinya, Pasti Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (1)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Bisa Menerima Penderitaan Apapun! (2)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (3)“Keuangan perusahaan ini sudah tidak cukup untuk digunakan, kredit bank sudah tidak disetujui, jadi masih perlu pemasukan dana, masalah ini nanti kamu terlebih dahulu pergi ke tempat J
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (1)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (2)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan(3)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (1)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (2)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (3)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (1)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (2)
- Bab 110 Benar-benar Berani Membuat Suaminya Menjadi Tidak Baik !
- Bab 110 Benar-Benar Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (2)
- Bab 110 Benar-Benar Berani Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (3)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (1)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (2)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (3)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (1)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (1)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (3)
- Bab 114 Kembar (1)
- Bab 114 Kembar (2)
- Bab 114 Kembar (3)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen(1)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (1)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (3)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (1)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (2)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (3)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (1)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (1)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (3)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (1)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (2)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (3)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (1)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (2)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (3)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (1)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (2)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(1)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (1)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (3)
- Bab 125 Buka Kartu (1)
- Bab 125 Buka Kartu (2)
- Bab 125 Buka Kartu (3)
- Bab 126 Berkelahi (1)
- Bab 126 Berkelahi (2)
- Bab 126 Berkelahi (3)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (1)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (2)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (1)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (1)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (3)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (1)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (1)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (3)
- Bab 132 Penculik Misterius (1)
- Bab 132 Penculik Misterius (2)
- Bab 132 Penculik Misterius (3)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur (1)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur! (2)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (1)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (1)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (3)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (1)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (2)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (3)
- Bab 137 Aku Di Sini Menemanimu (1)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (2)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (3)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (1)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (2)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (3)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (1)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (1)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (3)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (1)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (2)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (3)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (1)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (2)
- Bab 143 Menambah Keramaian (1)
- Bab 143 Menambah Keramaian (2)
- Bab 144 Pertunjukan Berlanjut (1)
- Bab 144 Drama Berlanjut (2)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (1)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (2)
- Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (1)
- Bab 146 Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (2)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (1)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (2)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (1)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (2)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (1)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (2)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (1)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (1)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (3)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (1)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (2)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (3)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (1)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (2)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (3)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (1)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (2)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (3)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (1)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (2)
- Bab 156 Membuat Kesepakatan Dengan Winnie Chu
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (1)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (2)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (3)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (1)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (1)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (3)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (1)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (2)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (3)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (1)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (2)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (3)
- Bab 162 Saling Melindungi Selamanya (1)
- Bab 162 Aurora, Saling Melindungi Selamanya (2)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (1)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (2)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (1)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (2)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (1)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (2)
- Bab 166 Berantakan
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (1)
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (2)
- Bab 168 Melahirkan Anak (1)
- Bab 168 Melahirkan Anak (2)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi(1)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi (2)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (1)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (2)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (1)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (2)
- Bab 172 Perutku Sangat Sakit
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (1)
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (2)
- Bab 173 Tidak Pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (3)
- Bab 174 Hadiah Besar
- Bab 175 Pemulihan Sementara (1)
- Bab 175 Pemulihan Sementara (2)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (1)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (2)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (1)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (2)
- Bab 178 Aku Tidak Butuh Sebagian Besar Itu, Aku Hanya Ingin Kamu
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (1)
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (2)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (1)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (2)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (1)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (2)
- Bab 182 Allan Jiang Datang Ke Kyoto
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (1)
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (2)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (1)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (1)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (3)
- Bab 186 "Kejutan Besar" Di Pesta Pertunangan (1)
- Bab 186
- Bab 187 Tapi Kamu Adalah Tulang Rusukku
- Bab 188 Satu Demi Satu (1)
- Bab 188 Satu Demi Satu (2)
- Bab 189 Kebakaran Di Taman Belakang
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (1)
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (2)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (1)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (2)
- Bab 192 Pelarian Romantis(1)
- Bab 192 Pelarian Romantis (2)
- Bab 193 Hadiah Penderitaan
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(1)
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(2)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(1)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(2)
- Bab 196 Tetap Bersamanya Seumur Hidup, Atas Nama Saudara
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (1)
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (2)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (1)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (2)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (1)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (2)
- Bab 200 Kehamilan Kedua
- Bab 201 Menguliti Wajah
- Bab 202 Kesukaanku Dalam Seumur Hidupku Ini, Bernama Eleanor Chu
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (1)
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (2)
- Bab 204 Akan Memberikanmu Kehidupan Paling Stabil
- Bab 205 Pendahuluan Acara Pernikahan
- Bab 206 Ledakan
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (1)
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (2)
- Extra: Kisah Frans Wen (1)
- Extra: Kisah Frans Wen (2)