Adore You - Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (2)
Kemudian baru berkata: "Ayo pergi, pulang ke Vila Brittany, para tamu masih menantikanmu."
"Baik."
Sang pria mengantarnya ke mobilnya sendiri, setelah melihat dia telah mengemudikan mobil dan pergi, baru sang pria mengikutinya dengan santai.
Saat Eleanor Chu masuk ke rumah, Sharen Yi langsung menanyakannya: "Pergi ke mana tadi? Howard mencarimu hingga hampir gila, telponmu juga tidak bisa dihubungi."
Eleanor Chu melihat sejenak ponsel yang juga telah dalam keadaan nonaktif, menggoyang-goyangkannya ke hadapannya, baterai telah habis.
"Temanku menelponku, katanya ada urusan." Karena sudah berjanji ingin merahasiakannya, tentu saja sang wanita tidak akan mengungkitnya lagi.
"Cepat pergi menghibur Kakek, Harwin belum pulang, wajah kedua orang tua Keluarga Song sudah hampir malu sepenuhnya, saat ini Kakek sedang kesal di ruang tamu kecil."
"Baik, aku ta......"
Kedua orang sedang di tengah percakapan, tiba-tiba terdengar suara gemuruh mesin mobil balap di luar rumah.
Pengurus Rumah Lu dengan riang berlari ke dalam, "Sudah pulang, sudah pulang, Tuan Muda Harwin telah pulang!"
Bertha Song yang berada di samping menghela nafas lega, langsung tidak mempedulikan keadaan mereka berdua yang pulang satu per satu secara berurutan, dan menunjukkan senyuman untuk menyambutnya.
"Ayo, kita pergi bujuk Kakek untuk keluar dulu."
Eleanor Chu menarik Sharen Yi.
Tidak lama kemudian, semua orang langsung berkumpul di tengah ruangan, Harwin Lu jarang-jarang bisa memotong kue yang dibuat oleh Bertha Song, wajah Bertha Song langsung tak tertahankan untuk bermekaran keluar.
"Ini."
Bertha Song mendapatkan kue potongan pertama yang diserahkan dari tangan pembantu kepadanya, lalu menyerahkannya kepada sang pria.
Harwin Xi menatapnya dengan datar sesaat, "Aku tidak suka makan makanan yang manis."
Dia memakan bolu opera bukanlah karena dia suka dengan rasanya, melainkan karena saat memakannya, dia bisa mengingat terhadap orang itu.
Senyuman di wajah sang wanita langsung mengkaku, tangan yang masih memegang bolu itu merasa canggung, merasa serba salah antara ingin menariknya kembali atau terus memberikannya.
Sharen Yi jelas-jelas mengatakan dia menyukai bolu opera, tapi sekarang......
"Kalau tidak suka, berikan saja padaku!" Sharen Yi merebutnya, "Dari mana datangnya sikap ini, pasti dipelajari dari Howard."
"Istriku, kamu tadi telah pergi ke mana, aku telah mencarimu ke segala tempat."
Howard Yi malas meladeni Sharen Yi, ketika melihat Eleanor Chu yang ada di sampingnya, dia segera merangkul lengannya sang wanita.
Eleanor Chu dengan datar menarik tangannya kembali, "Jauhi aku sejauh 1 meter."
"Istriku, ada apa sebenarnya, kenapa tidak menghiraukanku?" Howard Yi hampri menjadi gila, tapi tidak berani membentaknya, hanya bisa terus menahan perasaan.
"Tidak kenapa-napa, baik-baik saja."
"Kalau ada sesuatu yang tidak menyenangkan, katakanlah keluar, bagaimana? Aku merasa takut melihatmu yang seperti ini."
"Apanya yang perlu ditakuti? Kenapa aku tidak merasa kamu merasa takut saat berbohong?"
Hati Howard Yi langsung berdebar dan tertegun.
Berbohong?
Apakah dia telah mengetahui sesuatu?
Tapi itu tidak termasuk berbohong kok, paling tidak hanya sekedar menyembunyikan kenyataan untuk niat baik.
Lagipula dia tidak pernah mengungkit hal ini dari awal hingga sekarang.
Melihat dia telah melamun, emosinya semakin membara, hanya saja karena ada begitu banyak orang di sekitar, dia hanya bisa berkata dengan menahan suaranya: "Aku sudah tidak bisa mengingat ini adalah kebohongan yang keberapa kalinya darimu, Howard, aku sungguh tidak memiliki begitu banyak kesabaran untuk mendengar kebohongan dan permintaan maafmu, hubungan cinta tidak hanya cukup dengan memberikan cinta, juga perlu adanya perasaan saling percaya satu sama lain, mengerti?"
Melihat dia membalikkan badan dan hendak pergi, sang pria langsung pergi mengejarnya.
"Apakah ini karena hal itu? Kalau memang karena hal itu, aku bisa menjelaskannya dengan jujur."
"Jujur pada saat ini, tidak terasa telah terlambat? Bukankah lebih baik untuk tidak berbohong dari awal?"
"Istriku, masalah itu bukanlah kesalahanku, itu adalah keputusan keluarga, apalagi, saat itu aku masih kecil, sungguh......"
"Kamu masih kecil?" Eleanor Chu mengamati seluruh tubuhnya dari atas hingga bawah dengan tatapan mata yang meremehkan, "Kamu masih kecil? Kamu yang telah 28 tahun masih kecil? Kalau begitu, bukankah berarti aku masih belum lahir?"
Meskipun Tuan Besar Yi juga telah berbohong terhadapnya, tapi bagaimana pun juga, Howard Yi tidak seharusnya melemparkan kesalahan kepada keluarga, dan mencarikan alasan yang payah seperti ini!
Dia masih kecil!
Wajah sang wanita menunjukkan senyuman sinis, menarik Sharen Yi yang ada di samping, "Pergi ke meja mahjong."
"Istriku, dengar......"
Tanpa menunggu sang pria menghampiri, Sharen Yi telah mendorongnya ke samping, "Awas!"
Kemudian, meja mahjong telah dikerumuni orang, sang pria tidak bisa berkata terlalu banyak, memutuskan untuk pergi ke lantai atas untuk menunggunya.
Namun, meskipun sudah larut malam, juga tetap tidak terlihat bayangannya kembali ke kamar, saat turun dan melihat, para tamu di lantai bawah telah bubar dari awal.
"Di mana Nyonya?"
Sang pria melihat Pengurus Rumah Lu yang ada di samping dengan tatapan dingin, Pengurus Rumah Lu menundukkan kepala.
"Katakan!"
"Nyonya mengatakan untuk membiarkan anda menginstropeksi diri dengan baik, sebelum anda telah menyadari kesalahan anda, dia akan tidur terpisah untuk sementara ini."
"Candaan apa ini! Di mana dia?"
"Di dalam kamar tamu yang lain."
"Bawa aku, ambilkan juga kunci cadangan."
Melihat Pengurus Rumah Lu tetap berdiri tak berkutik, wajah Howard Yi spontan menjadi semakin murung, "Kenapa hanya berdiri saja dengan bodoh?"
"Saya tidak berani." Pengurus Rumah Lu membungkukkan pinggangnya hingga hampir 180 derajat, "Nyonya telah berpesan, siapapun yang membantumu, maka semua orang akan ikut mengalami akibat bersama-sama, dan akibatnya pasti akan lebih menyengsarakan daripada yang anda alami."
"Berikan kuncinya padaku."
Pengurus Rumah menggelengkan kepala.
"Sudah mulai memberontak!"
"Tuan, lepaskanlah saya, bagaimana jika Nyonya sampai menghukum......"
"Mohon agar tuan bisa memberikan toleransi, dan lepaskan kami semua." Di belakang, entah sejak kapan para pembantu dan bodyguard telah berkumpul di sana, semuanya berkata dengan hormat.
"Kalian takut Nyonya akan menghukum kalian, tapi apakah tidak takut aku akan menghukum kalian?"
Semua orang berkata secara serentak: " Nyonya telah berkata, kalau Tuan berani menghukum kami, dia akan menghukum anda, kalau Tuan berani memecat kami, dia juga akan memecat anda!"
"Apa!" Howard Yi telah emosi besar, "Apakah ini benar-benar perkataan dari Nyonya?"
Dia bahkan berani memecatnya, dan berani untuk bekerja sama dengan para pembantu!
Wanita ini, pantas di garap hingga tidak bisa turun dari ranjang lagi!
"Sungguhan."
"Larut malam begini, untuk apa berteriak?"
Di ujung tangga, tiba-tiba terdengar suara seorang wanita.
Howard Yi seketika menjadi senang, segera menengadahkan kepala melihatnya, "Istriku!"
Eleanor Chu melihatnya sambil tersenyum bak tidak tersenyum, hanya berdiri di ujung tangga, tidak turun ke bawah, sekumpulan bodyguard telah menghalangi jalan sang pria.
"Kalau tidak ingin tidur, maka pergilah berpatroli di luar rumah bersama dengan para bodyguard, kebetulan kamu bisa merasakan kehidupan orang biasa, agar kamu nantinya bisa lebih mengerti untuk menghargai."
Howard Yi masih hendak mengatakan sesuatu, namun sang wanita malah sudah kembali ke kamar tanpa membalikkan badan lagi.
Eleanor Chu berdiri di samping jendela, melihat sosok bayangan Howard Yi di halaman rumah dari kejauhan, hingga sang pria mulai merasakan ada tatapan mata yang tertuju pada punggungnya, dan melihat ke arah jendela, baru sang wanita menarik tirai jendela dengan kesal dan berbaring ke ranjang.
Beraninya dia membohongiku! Lihatlah bagaimana aku membereskanmu!
Pagi-pagi hari saat bangun, Howard Yi telah menjadi bahan tertawaan di seluruh Vila Brittany, juga telah menjadi seseorang yang diabaikan oleh semua orang.
"Istriku, aku telah menyelesaikan misi." Dia turun setelah selesai mandi, sejak kemarin siang hingga sekarang, satu butir nasi pun belum masuk ke perutnya, sungguh sangat lapar.
Di sekitar meja makan besar yang panjang, masing-masing memiliki kursi untuk diduduki, tapi tidak ada kursi lebih satupun untuknya.
"Istriku, mari kita berdiskusi, boleh tidak?" Sarapan boleh tidak makan dulu, tapi masalah ini harus dibahas hingga jelas, kalau terus seperti ini, dia tidaklah mengkhawatirkan dirinya sendiri, hanya saja sang wanita saat ini sedang mengandung, tubuhnya mudah untuk terluka.
"Bahas apa? Bahas sitar atau piano?" Aku akan memberikan waktu untuk menjelaskannya, tapi pastinya bukanlah sekarang. Dia berani membohonginya begitu lama, kalau tidak memperhitungkannya sekaligus dengan bunga darinya, apakah bisa diterima begitu saja?
Seorang pria yang dulunya begitu arogan, sekarang malah disiksa menjadi penuh dengan kemurungan, semua orang yang ada di sekitar meja makan terus menahan tawa.
"Aduh, aku sudah tak tahan lagi, biarkan aku tertawa sejenak!" Sharen Yi akhirnya sudah tak tahan, dan tertawa lepas, "Seumur hidupku ini, aku tidak pernah melihat penampilan Howard yang begitu merasa malu seperti ini, ternyata setiap benda memang memiliki benda lain yang bisa mengontrolnya, hahahaha......"
Beraninya mengejekku!
Howard Yi melototi Sharen Yi dengan dingin sejenak.
"Eh, beraninya melototi Kakak! Eleanor, tebas dia!"
"Sudahlah, katakanlah." Setelah waktu berlalu cukup lama, akhirnya Eleanor Chu meletakkan garpu dan pisau di tangannya, berkata dengan suara santai: "Ungkapkanlah masalahmu sekarang."
Howard Yi saat ini sudah tidak peduli terhadap emosi sang wanita yang mungkin akan segera meledak, bagi sang pria, pemberian kesempatan kepadanya untuk menyatakan pembelaan diri saat ini, sudah merupakan kemurahhatian dari sang wanita
"Aku akan mengutarakannya, tapi boleh tidak menyuruh mereka untuk keluar dulu? Ataupun kita ganti tempat?" Aib keluarga tidak boleh tersebar keluar, bagaimana jika sang wanita sampai menghajarnya, bukankah akan membiarkan semua orang di sini melihat pertunjukan lelucon?
"Kamu yakin ingin mengganti tempat?"
"Hmm!"
"Baiklah." Sang wanita memalingkan kepala dan melambaikan tangan terhadap Pengurus Rumah di belakangnya, "Pindahkanlah beberapa kursi ke samping kolam sana!"
"Howard Yi, "......"
Sekarang lebih gawat, bahkan bodyguard yang ada di luar juga boleh ikut melihat pertunjukan lelucon.
Diantara banyak orang, selain Harwin Xi dan Shawn Yi, semuanya duduk berbaris di sana sambil makan cemilan sambil memandangnya dengan senyuman.
Akhirnya dia telah mengerti, intinya, Eleanor Chu ingin membuatnya sengsara!
Tapi, kalau kesengsaraannya bisa menggantikan kebahagiaannya, itu akan pantas dilakukan.
"Oh iya, aku masih melupakan sebuah hal."
Eleanor Chu melambaikan tangan terhadap Pengurus Rumah Lu, mendekat ke samping telinganya dan berpesan dengan suara kecil.
Tidak lama kemudian, Pengurus Rumah Lu membawa sekumpulan pembantu, di depan dada setiap pembantu telah memegang data Katharina Ying yang telah dicetak, memperlihatkannya di hadapan Howard Yi dengan tanpa ekspresi.
Howard Yi langsung mengeluarkan keringat dingin di tempat.
Kali ini sungguh mampus, hutang baru dan hutang lama akan diperhitungkan bersama, dia sudah tahu Eleanor Chu tidak akan membiarkannya lolos begitu saja terhadap hal ini, awalnya dia mengira masalah ini telah berlalu, tapi, dirinyalah yang terlalu polos.
"Sudah, katakanlah, kamu telah berbohong apa terhadapku?"
Tuduhan yang salah besar!
"Istriku, aku benar-benar tidak membohongimu, kalaupun ada...... itu hanya sekedar sebuah hal yang sangat sangat kecil yang telah kusembunyikan darimu......"
Eleanor Chu mengerutkan kening dengan tenang, "Masih ada hal yang kamu sembunyikan dariku?"
Howard yi memperhatikan ucapannya yang mengandung kata "Masih ada", dia segera membungkam mulut, spontan melihat ke arah Sharen Yi yang ada di samping.
Memangnya bukan masalah itu?
Sharen Yi segera memberikan isyarat mata kepadanya.
Meskipun dia ingin menertawakannya, tapi kalau sampai masalah ini menjadi besar, dia pasti tidak akan berakibat baik, meskipun dirinya adalah kakak sepupu Howard yi, tapi kalau sampai membuat Eleanor Chu berpisah dengannya, berdasarkan sikap Howard Yi seperti biasanya, Howard Yi pasti akan menelannya bulat-bulat!
Howard Yi mengerti maksudnya. Dan menyembunyikan hal ini kembali diam-diam.
Bagus kalau bukan karena hal itu.
Kalau tidak, kehormatannya sebagai seorang pria, masa lalu yang sempurna, beserta dengan keharmonisan diantara suami istri, ketiga hal ini akan mengalami pukulan besar!
"Ayolah, katakanlah hal apa yang telah kamu sembunyikan dariku."
Howard Yi kembali mengalihkan pandangan mata ke arah Sharen Yi: Apa yang seharusnya dia katakan?
"Eleanor, sebenarnya ini tidaklah begitu serius, perkataannya yang menyatakan ini adalah kesalahan Kakek, merupakan perkataan emosi darinya, perkataan Howard juga tidak salah, lagipula di hatinya hanya ada kamu, mana mungkin bisa memiliki perasaan terhadap wanita lain?"
Dari awal hingga akhir, tidak ada orang lain yang lebih memahami masalah ini dengan baik selain Sharen Yi, kalau masalah ini tidak dijelaskan, perhitungan hutang kedepannya pasti akan menumpuk!
Howard Yi baru mengerti sekarang!
Ternyata Eleanor Chu masih terus mempermasalahkan hal ini!
Dia hanya mengatakannya untuk menuruti perkataan Kakeknya, dan sama sekali tidak berniat untuk membohonginya, dia benar-benar tidak memiliki perasaan terhadap wanita lain, bahkan, meskipun dirinya telah diberi obat perangsang pun, bukankah dirinya tetap bisa menahannya?
Tapi terlihat jelas, istrinya telah salah paham sepenuhnya karena Kakeknya, dan mengira sang pria memiliki kekurangan dalam bagian ini.
Kumohon, dia adalah seorang pria yang sangat normal. Kalau diberi obat perangsang, bagaimana mungkin tidak menjadi keras?
Tapi meskipun telah menjadi keras, itu bukanlah berarti dia harus melakukannya!
Setelah merenung dengan baik-baik, Howard Yi tak tertahankan untuk merasa girang diam-diam di dalam hati.
Semua tindakan Eleanor Chu ini, menyatakan dia begitu peduli terhadap hal apakah dia berbuat seperti itu atau tidak, ini berarti sang wanita telah mencintainya dengan sangat mendalam, hingga tahap yang sama seperti dengan sang pria.
"Kakek berkata seperti itu, masih bisa dimengerti, dia hanya berharap agar aku dan Howard tidak bertengkar karena hal ini, tapi Howard tidak seharusnya meloloskan diri begitu saja, jelas-jelas tidak ada masalah seperti ini, tapi tetap membohongiku!" Dan membuatku terus khawatir terhadap kondisi tubuhnya.
"Istriku, yang kumaksud dengan tidak memiliki reaksi adalah dalam bagian hati, tapi dalam bagian badan, aku adalah seorang pria yang sehat, tetap bisa memiliki reaksi. Tapi reaksi dari tubuh bisa dikendalikan sepenuhnya oleh perasaan dalam hati, asalkan di dalam hati terdapat orang ini, barulah aku akan melakukan hubungan cinta dengannya."
Sharen Yi tak kuasa menahan diri untuk menepuk tangannya. Sungguh sebuah ucapan yang bagus.
Sebenarnya, saat Howard Yi mengatakan ucapan ini, amarah dalam hati Eleanor Chu telah tidak begitu membara, yang dia pedulikan hanyalah perbuatannya yang sengaja untuk menyembunyikan masalah darinya, setelah emosi telah dilampiaskan, dan masalah telah dijelaskan, maka semua sudah tidak bermasalah lagi.
Namun sebenarnya, tentu saja Eleanor Chu merasa senang saat suaminya tidak mengidap penyakit berat, masalah tentang perselingkuhan, akan dipikirkan kembali setelah kepala telah dingin, berdasarkan perasaan Howard Yi terhadapnya, sepertinya sang pria juga tidak akan melakuannya.
Hanya saja, dirinya tadi telah menyadari isyarat tatapan mata diantara dia dan Sharen Yi yang berulang kali itu, terlihat jelas, kedua orang ini masih memiliki hal yang disembunyikan darinya.
"Sudahlah, begitu saja."
Melihat dia telah berdiri, Howard Yi bergegas menghampiri, "Masih marah tidak?"
Eleanor Chu tersenyum. "Tunggu setelah kamu mengambil inisiatif untuk mengutarakan hal yang kamu sembunyikan dariku, aku tidak akan merasa marah lagi."
"......" Ternyata tetap terbongkar.
"Aku tidak terburu-buru untuk ingin mengetahuinya, kamu telah menyembunyikannya dengan susah payah, berarti hal ini cukup besar, tidak peduli apakah akan melukaimu ataupun aku, semuanya merupakan hal yang tidak ingin kutemui, asalkan bukan berhubungan dengan prinsip, tidak apa kalaupun kamu tidak mengatakannya." Melihat sang pria terdiam, sang wanita berkata dengan lembut.
Wanita ini, emosinya datang dengan begitu cepat, juga reda dengan begitu pesat, kalau bukan karena suatu masalah yang sangat serius, beberapa saat lagi akan tidak ada masalah lagi.
Namun, emosinya yang hanya sesingkat ini, malah begitu menyakitkan dan menyengsarakan bagi Howard Yi.
"Ayolah, aku akan membuatkan sarapan untukmu." Sang wanita mengambil inisiatif untuk menarik tangannya.
Howard Yi berekspresi ketakutan.
Harus...... memakan masakan buatan istrinya lagi......
Tapi kali ini, bisa dibilang merupakan kenikmatan yang sungguhan, ini adalah makanan yang disukainya, dan yang paling penting adalah, rasanya sangat normal!
Setelah makan sarapan, Howard Yi menemukan Eleanor Chu di ruang kerja.
"Istriku, ada hal yang ingin kusampaikan."
"Hmm, katakan." Dia meletakkan buku "Petunjuk Merawat Bayi".
"Aku pernah bertunangan."
Setelah sang pria merenung sejenak, karena tidak tahu harus bagaimana mengawali perkataan, terakhir, memutuskan untuk langsung berterus terang.
Sang wanita pernah berkata, dia tidak akan memperhitungkannya kalau bukan bertentangan dalam berprinsip, ditambah lagi, tadi telah menghukumnya dengan berat, tidak perlu menyiksanya lagi.
Sang pria merasa sengsara, namun belum tentu sang wanita merasa senang.
Novel Terkait
Sang Pendosa
DoniPengantin Baruku
FebiLove And War
JaneDemanding Husband
MarshallCinta Yang Terlarang
MinnieMy Cold Wedding
MevitaMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaAdore You×
- Bab 1 Membatalkan pertunangan
- Bab 2 Mengalahkan Lelaki Ini
- Bab 3 Apakah Kamu Keberatan Untuk Menikah Denganku?
- Bab 4 Cepat Atau Lambat Akan Mengusirnya dari rumah
- Bab 5 Dia Adalah Suami Yang Kunikahi Secara Resmi
- Bab 6 Eleanor, Kamu Tidak Bisa Kabur Lagi
- Bab 7 Menikahi Siapa Saja Juga Namanya Menikah
- Bab 8 Sejenis
- Bab 9 Dinikahkan
- Bab 10 Jalani Dulu Saja
- Bab 11 Jika Ia Adalah Sebuah Bongkahan Es, Aku Juga Harus Bisa Melelehkannya
- Bab 12 Selingkuh Dalam Pernikahan
- Bab 13 Pulanglah Denganku!
- Bab 14 Aku Beruntung Sekali Bisa Bertemu Denganmu
- Bab 15 Katakan Kepadanya Bahwa Istrimu Sedang Sibuk
- Bab 16 Bertanggung Jawab Atas Perbuatan Sendiri
- Bab 17 Perintah CEO
- Bab 18 Kehidupan Yang Ia Impikan
- Bab 19 Bertemu Dengan Teman Lama
- Bab 20 Kamu Tentu Bisa Melakukannya Jika Kamu Menginginkannya
- Bab 21 Nyonya Yi
- Bab 22 Anak Baik Yang Menghadapi Cinta Sejati
- Bab 23 Jangan Bersikap Baik Kepadaku, Aku Akan Menganggapnya Nyata
- Bab 24 Reuni
- Bab 25 Menuangkan Anggur
- Bab 26 Aku Tidak Mungkin Menginjak Dua Perahu Bersamaan, Aku Takut Merobeknya
- Bab 27 Aku Akan Selalu Ada
- Bab 28 Ciuman Yang Kuat
- Bab 29 Wanita Muda yang Tumbuh Dewasa
- Bab 30 Lelaki Brengsek Itu Memiliki Maksud Tersendiri
- Bab 31 Rasa Sayang Yang Tiada Batasnya
- Bab 32 Jenis Kelamin Lelaki, Menyukai Lelaki Baik
- Bab 33 Stamina Yang Kuat, Tidak Puas
- Bab 34 Difoto Secara Diam-diam
- Bab 35 Ada Yang Flu, Ada Yang Sakit Hati
- Bab 36 Berusaha Untuk Tidak Sakit Bahkan Melahirkan Sekalipun
- Bab 37 Apakah Kamu Ingin Membuatku Terlihat Seperti Lelaki Brengsek?
- Bab 38 Kaya dan Sombong
- Bab 39 Sepasang Cincin
- Bab 40 Ada Beberapa Orang Yang Tetap Saja Memutuskan Untuk Pergi Walaupun Sudah Mengetahui Keinginan Hatinya
- Bab 41 Disandra
- Bab 42 Menyelematkan Diri Sendiri
- Bab 43 Melepaskan Tali Pinggangnya
- Bab 44 Harap Jangan Menyinggung Perasaan Kakak Ipar!
- Bab 45 Kamu Tega Membagi Suami mu Dengan Orang Lain!
- Bab 46 Sepanjang Malam Tidak Pulang
- Bab 47 Pertukaran
- Bab 48 Alasan Kematian Ibu
- Bab 49 Kamu Akan MelindungiKu
- Bab 50: Jika Kamu Telah Memulai Permainan, Maka Jangan Berhenti!
- Bab 51 Keluarga Zhou Membatalkan Pernikahan
- Bab 52 Kakak Memelintir Tangan Adiknya Sendiri
- Bab 53 Ternyata Ada Juga yang Lebih Semuanya Sendiri
- Bab 54 Aku Pemegang Saham Terbesar Kedua Chu’s Corp
- Bab 55 Wanita, Aku Sepertinya Jatuh Cinta Padamu
- Bab 56 Tidak Mungkin Suka Denganku Kan!
- Bab 57 Eleanor Chu, Kita Lalui Hari Bersama-Sama Ya
- Bab 58 Rencana
- Bab 59 Howard Yi, Kamu Sungguh Bodoh
- Bab 60 Alangkah Baiknya Jika Bisa Bertemu Denganmu Lebih Awal
- Bab 61 Semakin Mendekati Matahari, Akar Akan Menjalar Ke Tempat Lebih Gelap
- Bab 62 Hidup Lama Bisa Melihat Segala Hal
- Bab 63 Ternyata Dia Barulah Orangnya!
- Bab 64 Mari Kita Bercerai
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (1)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (2)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (3)
- Bab 66 Menikah Denganku (1)
- Bab 66 Menikah Denganku (2)
- Bab 66 Menikah Denganku (3)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Kamu, Apabila Kamu Menyebrangi Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (1)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengendeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku akan Mengendong Mu (2)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (3)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (1)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (2)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (3)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (1)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (2)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (3)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (1)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (2)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (3)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (1)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (2)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (3)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (1)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (2)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (3)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (1)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (2)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (3)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (1)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (2)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (3)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (1)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (2)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (3)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (1)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (2)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (3)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (1)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (2)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (3)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Debu (1)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (2)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (3)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (1)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (2)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (3)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (1)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (2)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (3)
- Bab 81: Bertemu denganmu adalah hal yang paling beruntung dalam hidupku (1)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (2)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (3)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela (1)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(2)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(3)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(1)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(2)
- Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(3)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (1)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (2)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (3)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (1)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (2)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (3)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (1)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (2)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (3)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (1)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (2)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (3)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (1)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (2)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (3)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (1)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (2)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (3)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (1)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (2)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (3)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (1)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (2)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (3)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Masalah Besar (1)
- Bb 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Hal Yang Besar (2)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semua Adalah Hal Yang Besar (3)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (1)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (1)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (3)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (1)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (2)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (3)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 JIka Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (3)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (1)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (2)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (1)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (2)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (1)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (2)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (1)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (1)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (3)
- Bab 102 Rahasia Howard (1)
- Bab 102 Rahasia Howard(2)
- Bab 102 Rahasia Howard (3)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (1)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (2)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (3)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (1)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (2)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (3)
- Bab 105 Kehidupan Selamanya Lebih Tragis Daripada Cerita Novel (1)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Daripada Novel (2)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Dibandingkan Cerita Novel (3)
- Bab 106 Istrinya, Pasti Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (1)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Bisa Menerima Penderitaan Apapun! (2)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (3)“Keuangan perusahaan ini sudah tidak cukup untuk digunakan, kredit bank sudah tidak disetujui, jadi masih perlu pemasukan dana, masalah ini nanti kamu terlebih dahulu pergi ke tempat J
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (1)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (2)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan(3)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (1)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (2)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (3)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (1)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (2)
- Bab 110 Benar-benar Berani Membuat Suaminya Menjadi Tidak Baik !
- Bab 110 Benar-Benar Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (2)
- Bab 110 Benar-Benar Berani Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (3)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (1)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (2)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (3)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (1)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (1)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (3)
- Bab 114 Kembar (1)
- Bab 114 Kembar (2)
- Bab 114 Kembar (3)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen(1)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (1)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (3)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (1)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (2)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (3)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (1)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (1)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (3)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (1)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (2)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (3)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (1)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (2)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (3)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (1)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (2)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(1)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (1)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (3)
- Bab 125 Buka Kartu (1)
- Bab 125 Buka Kartu (2)
- Bab 125 Buka Kartu (3)
- Bab 126 Berkelahi (1)
- Bab 126 Berkelahi (2)
- Bab 126 Berkelahi (3)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (1)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (2)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (1)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (1)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (3)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (1)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (1)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (3)
- Bab 132 Penculik Misterius (1)
- Bab 132 Penculik Misterius (2)
- Bab 132 Penculik Misterius (3)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur (1)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur! (2)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (1)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (1)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (3)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (1)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (2)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (3)
- Bab 137 Aku Di Sini Menemanimu (1)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (2)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (3)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (1)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (2)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (3)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (1)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (1)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (3)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (1)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (2)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (3)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (1)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (2)
- Bab 143 Menambah Keramaian (1)
- Bab 143 Menambah Keramaian (2)
- Bab 144 Pertunjukan Berlanjut (1)
- Bab 144 Drama Berlanjut (2)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (1)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (2)
- Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (1)
- Bab 146 Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (2)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (1)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (2)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (1)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (2)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (1)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (2)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (1)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (1)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (3)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (1)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (2)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (3)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (1)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (2)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (3)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (1)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (2)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (3)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (1)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (2)
- Bab 156 Membuat Kesepakatan Dengan Winnie Chu
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (1)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (2)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (3)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (1)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (1)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (3)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (1)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (2)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (3)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (1)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (2)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (3)
- Bab 162 Saling Melindungi Selamanya (1)
- Bab 162 Aurora, Saling Melindungi Selamanya (2)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (1)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (2)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (1)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (2)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (1)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (2)
- Bab 166 Berantakan
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (1)
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (2)
- Bab 168 Melahirkan Anak (1)
- Bab 168 Melahirkan Anak (2)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi(1)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi (2)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (1)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (2)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (1)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (2)
- Bab 172 Perutku Sangat Sakit
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (1)
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (2)
- Bab 173 Tidak Pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (3)
- Bab 174 Hadiah Besar
- Bab 175 Pemulihan Sementara (1)
- Bab 175 Pemulihan Sementara (2)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (1)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (2)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (1)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (2)
- Bab 178 Aku Tidak Butuh Sebagian Besar Itu, Aku Hanya Ingin Kamu
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (1)
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (2)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (1)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (2)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (1)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (2)
- Bab 182 Allan Jiang Datang Ke Kyoto
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (1)
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (2)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (1)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (1)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (3)
- Bab 186 "Kejutan Besar" Di Pesta Pertunangan (1)
- Bab 186
- Bab 187 Tapi Kamu Adalah Tulang Rusukku
- Bab 188 Satu Demi Satu (1)
- Bab 188 Satu Demi Satu (2)
- Bab 189 Kebakaran Di Taman Belakang
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (1)
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (2)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (1)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (2)
- Bab 192 Pelarian Romantis(1)
- Bab 192 Pelarian Romantis (2)
- Bab 193 Hadiah Penderitaan
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(1)
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(2)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(1)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(2)
- Bab 196 Tetap Bersamanya Seumur Hidup, Atas Nama Saudara
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (1)
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (2)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (1)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (2)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (1)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (2)
- Bab 200 Kehamilan Kedua
- Bab 201 Menguliti Wajah
- Bab 202 Kesukaanku Dalam Seumur Hidupku Ini, Bernama Eleanor Chu
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (1)
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (2)
- Bab 204 Akan Memberikanmu Kehidupan Paling Stabil
- Bab 205 Pendahuluan Acara Pernikahan
- Bab 206 Ledakan
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (1)
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (2)
- Extra: Kisah Frans Wen (1)
- Extra: Kisah Frans Wen (2)