Adore You - Bab 168 Melahirkan Anak (2)

Eleanor melemparkan sebuah tatapan aman dan nyaman padanya.

“Apa yang sedang kalian lakukan!” Supir turun dari mobil.

“Jangan mengurus urusan orang lain!”

“Mereka berdua bukanlah orang yang bisa kalian ganggu, bijaksana lah dan pergi.” Sambil berbicara supir tersebut pun mengeluarkan sebuah handphone, namun masih belum menunggu untuk menelepon, handphone tersebut pun sudah direbut oleh seorang anak muda, dengan ganas dilemparkan ke atas lantai sampai hancur berkeping-keping.

Disisi lain ada 2 anak muda maju dan dengan gesit mengendalikan supir tersebut.

Eleanor melihat supir yang tidak bergerak tergeletak di atas lantai, diam-diam menjulurkan tangan masuk ke dalam kantong lalu menekan tombol jalan pintas handphone yang sudah diatur dengan baik.

“Wanita cerewet! Apa yang kamu lakukan!”

Menyadari gerakan Eleanor, wajah anak muda itu pun langsung berubah.

“Keluarkan handphone kalian !”

Menunggu Eleanor benar-benar mengeluarkan handphone dari kantong, salah satu orang diantaranya menampar wajahnya, “Sialan, wanita jalang! Ternyata kamu berani mengirimkan informasi secara diam-diam!”

Dia dengan jengkel melemparkan handphone tersebut ke atas lantai dan menginjaknya sembarangan.

Sharen tercengang melihat pipi Eleanor yang merah dan bengkak.

Bukankah dikatakan bahwa orang yang sudah diatur dengan baik? Ini serius?

Sebenarnya apakah orang suruhan ini ialah utusan dia?

“Untuk apa berdiri membodoh! Handphone!”

Melihat Sharen tercengang tidak bergerak, 1 orang maju ke depan pun berniat untuk mengeluarkannya dari kantongnya, “Kamu ini sedang menunggu aku meraba mu bukan! Sesuai dugaan ternyata nona dari keluarga orang kaya mempunyai hasrat yang kuat! Kenapa? Melihat kami beberapa pria pun ingin bersenang-senang sebentar?”

Sharen melihat gaya dan wajahnya yang vulgar dan genit pun merasa jijik, dengan sadar ia mundur 2 langkah, malah rambut nya langsung ditarik oleh orang itu.

“Pelacur kecil, ini sedang bermain permainan ‘mau tapi pura-pura menolak’ dengan aku? Baik, aku akan mendukung mu!”

Pria itu berkata, menarik Sharen ke dalam mobil.

“Dan juga ibu hamil, aku masih belum pernah tidur dengan wanita hamil, pasti akan sangat menarik!”

“Mulut mu itu dibersihkan sedikit!” Sharen menjerit-jerit pada orang itu.

“Sialan sudah sibuk dengan urusan mu sendiri, masih cerewet lagi aku akan menyumbat mulut mu!”

Sharen menyadari keadaan ini ada yang tidak beres, tidak mungkin berani pura-pura panik lagi, bagaimana jika benar-benar terjadi sesuatu pada Eleanor, maka dia pun tidak bisa memaafkan dirinya sendiri.

Eleanor dengan tenang membiarkan kedua pria itu mengawal lengannya dan berjalan ke arah mobil, dan Sharen sudah berkelahi dengan 3 orang lainnya.

Meskipun Sharen pernah berlatih selama beberapa tahun, namun mau berhadapan di depan 3 orang pria muda yang tinggi dan kuat tetap saja sangat menyusahkan , dia dengan panik melihat ke sekeliling.

Juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan lapangan parkir bawah tanah hari ini, orang-orangnya sangat sedikit, dalam lebih dari 10 menit ternyata tidak ada 1 orang pun yang muncul yang bisa dimintai bantuan.

Bagaimana bagaimana. Dia dan Eleanor tidak benar-benar sudah menyampaikannya pada hari ini bukan!

Awalnya masih mengira bisa mencari kesempatan untuk membereskan Irina Song, tidak menyangka malah terlebih dahulu melibatkan dirinya sendiri .

Dan pada saat ini,Eleanor yang awalnya di kawal oleh 2 orang tiba-tiba mengigit lengan salah 1 orang tersebut, orang itu membalikkan tangan dan melepaskannya, dengan ganas menampar Eleanor membuat terjatuh di atas lantai, Eleanor tergeletak di atas lantai sambil memegang perutnya, dengan sangat cepat darah segar yang menusuk mata mengalir dari bawah tubuhnya....

Sharen seketika marah, ia memeluk leher salah 1 orang tersebut , dengan ganas 1 lutut menekan diatas badannya, orang itu kesakitan sampai mengguling di atas lantai. 2 orang yang lain terkejut akan aura nya yang tiba-tiba menjadi ganas dan cepat, pun ketika Sharen bersiap-siap maju untuk membereskan kedua orang ini, terdengar suara gemuruh yang keras, mobil sport berwarna hitam bagaikan panah yang melesat dari tali busur, seketika masuk ke dalam lapangan parkir bawah tanah, langsung menabrak kedua orang yang menghadang di depan Sharen.

Di tempat yang tak jauh, Eleanor tergeletak di atas lantai dengan wajah yang pucat, bekas aliran darah di bawah tubuhnya semakin lama semakin besar.

Ketika Howard turun dari mobil, pupil matanya langsung mengecil, ekspresi wajahnya seketika berubah menjadi lebih jelek dibandingkan Eleanor .

Saat ini ia sudah tidak peduli untuk marah. Tangan yang bergetar menggendong Eleanor dari atas lantai, dengan langkah besar berlari ke arah lift!

Harwin seketika tercengang di tempat, dia tidak menyangka Eleanor yang berkata dan bertindak dengan tepat dan mempunyai standar bisa menjadi seperti ini, jika dari awal tahu dia harus membayar harga sebesar ini, dia rela sendiri pergi menembak menghabisi Irina!

Di koridor di depan kamar persalinan, puluhan petugas kepolisian bersenjata dan pengawal berbaju hitam memblokir 2 sisi jalan dengan sangat ketat, seluruh koridor begitu hening bahkan nafas masing-masing bisa terdengar begitu jelas.

“Maaf, anda tidak boleh masuk."2 orang suster menghadang Howard, “Kondisi persalinan lebih krisis, butuh operasi sesar. Jika anda masuk akan mempengaruhi operasi para dokter.”

“Howard, kamu tunggu diluar dengan baik!” Tuan Besar Yi dengan tidak sabar menjerit.

“Benar Howard, sekarang di dalam masih kacau , jika kamu masuk pasti bisa mengejutkan para dokter, bagaimana mereka bisa melaksanakan operasi untuk Eleanor?” Melihat Howard tidak mau, Widya Cao dan Hanna langsung memberi saran berkata: “Kita tunggu disini juga sama, pasti tidak akan terjadi apa-apa pada Eleanor.”

Pintu kamar persalinan perlahan menutup, lampu merah di depan pintu langsung menyala, mata semua orang penuh dengan warna merah.

Seluruh keluarga Yi dengan cemas berjalan kesana kemari, Howard pun dengan berdiam diri bersandar di samping tembok, terlihat jelas siluet sisi wajahnya seperti es dingin yang sudah membeku ribuan tahun, bibir yang sangat tipis merapat dengan erat.

Nona suster yang bertanggung jawab untuk melayani pun terkejut hinga berdiri di samping, hening tidak berani bersuara.

Jika ibu hamil ini mempunyai krisis bahaya tertentu, mungkinkah mereka menginginkan dia untuk ikut dikebumikan!

Waktu pun berlalu, jarum detik tidak bergerak sesaat pun seperti masuk ke dalam hati semua orang, menusuk orang sampai begitu menyakitkan dan tidak bisa ditahan.

Dari dulu tidak pernah merasa menunggu ialah sebuah penderitaan yang begitu lama, namun pada saat ini semua seluruh anggota Keluarga Yi sama-sama merasakannya.

Howard dengan hening mengangkat kepala melihat lampu merah itu, otaknya penuh dengan kekacauan.

Darah segar yang ada di tanah tadi menusuk sepasang matanya, rasa takut yang besar itu pada saat ini seperti sebuah lapisan yang tak berbentuk memeluknya dengan erat di tengah-tengah, menekannya hingga hampir mati lemas.

Juga tidak tahu sebenarnya sudah lewat berapa lama. Depan pintu kamar persalinan yang ada di sudut koridor tiba-tiba terdengar suara yang menyedihkan.....

Hati Howard tiba-tiba tercambuk, 2 tetes air mata yang hangat itu mengalir tanpa tanda-tanda terlebih dahulu.

Pun pada saat ini , hanya ada suara tangisan “Waa” yang tiba-tiba terdengar dari dalam kamar persalinan, hati semua orang yang khawatir sampai ke tenggorokan itu akhirnya perlahan lega.

“Sudah lahir sudah lahir!”

Abel Yi berteriak terlebih dahulu, Tuan Besar Yi seketika juga menangis, tidak berhenti mengangkat punggung lengan mengusap air mata.

Hati Harwin yang cemas dan ketakutan itu akhirnya pun menjadi tenang , jelas-jelas wajahnya sedang tegang, namun terus mengangkat bibir dan tersenyum.

Tidak lama, terdengar lagi suara jeritan “Waa” , Sharen membalikkan badan masuk ke dalam pelukan Shawn tidak berhenti menangis.

Lampu merah di depan pintu ruang operasi akhirnya dimatikan. Ketika pintu ruang operasi dibuka , Howard tiba-tiba mendorong orang-orang yang menghadang di depannya dan langsung mendekat ke dokter operasi yang pertama kali keluar, “Istri ku, bagaimana dengan istri ku?”

Dokter kandungan melepaskan maskernya, dengan senyuman berkata pada semua orang, “Ibu dan anak 3 orang semuanya aman, selamat!”

Wajah Howard akhirnya terpancar senyuman kepuasan, seperti sinar matahari yang menyinari di atas puncak gunung es, mempesona membuat orang tidak bisa membuka mata.

“Sangat baik.” Hanna terlebih dahulu mengeluarkan handphone, “Aku menelepon pengurus rumah He dulu, menyuruh nya untuk membawa tas lokal spesial yang sudah dipersiapkan kemari.”

“Suruh dia untuk berpesan pada koki untuk mempersiapkan sup herbal, bubur dan cemilan juga harus dipersiapkan dengan lengkap, semua yang bisa dibawa harus dibawa kemari.”

“Dan juga beberapa selimut sutra itu, beberapa buah yang kita jahit beberapa hari yang lalu, juga dibawa, takutnya yang disediakan rumah sakit tidak bagus.” Widya Cao menghitung dengan jari memikirkan barang apa lagi yang masih di perlukan.

“Sudah tahu sudah tahu.” Senyuman di wajah Hanna sama sekali tidak berhenti .

Tidak lama, 2 nona suster pun keluar dari dalam kamar persalinan sambil menggendong 2 bayi kecil yang di balut dengan selimut.

Seluruh anggota Keluarga Yi dengan tidak sabar langsung mendekat ke depan.

“Biarkan aku melihatnya biarkan aku melihatnya!”

“Kalian jangan berdesak!”

“Ao, kamu menginjak ku!”

“Mohon maaf semuanya, bayi prematur harus segera diantar ke kotak inkubator, tunggu setelah beberapa hari barulah kalian boleh menggendongnya.” Kata nona suster sambil tersenyum.

Harwin membodoh berdiri di samping sambil tersenyum, tidak tahu kenapa perasaan nya saat ini lebih bahagia dibandingkan dirinya mendapatkan anak.

……

“Hei, Tuan. Anda sekarang tidak boleh masuk, harus mengganti baju steril dulu.”

Nona suster menghalang Howard, mengambil baju steril untuk dikenakannya.

Saat ini di dalam ruangan persalinan, masih saja penuh dengan aroma darah yang pekat, di atas kasur yang letak nya tidak jauh, Eleanor sedang dengan tenang memejamkan matanya, wajah kecil yang pucat sama sekali tidak ada warna kemerahan, bibir yang kecil juga kehilangan kelembutan dan imut yang sebelumnya, rambutnya terurai dengan sedikit berantakan.

Howard dengan hati-hati berjalan ke samping kasur. Dengan ringan memegang tangannya, lalu mencium bibirnya.

Dalam hatinya, ini adalah wanita paling cantik yang tidak ada tandingannya di dunia ini.

Istrinya, benar-benar sangat berjasa.

Mungkin karena ia menyadari aura Howard, Eleanor akhirnya dengan perlahan membuka matanya, dengan tak bertenaga menatapnya, menarik-narik ujung bibirnya mencoba untuk berbicara.

“Sst, jangan berbicara, kamu pejamkan mata dan istirahatlah dengan baik.”

Dia kembali mencium bibirnya lgai, setelah cukup lama baru lah ia melepaskannya.

“Istri ku, terima kasih.”

Eleanor dengan ringan menganggukkan kepala.

“Istriku kamu tahu tidak? Momen tadi ialah momen yang paling ku takuti seumur hidup ku, dan saat ini juga ialah momen yang paling membahagiakan dalam seumur hidup ku.”

Eleanor memperhatikan dia menggunakan kata “Takut” dan juga “Bahagia”, 2 kata sifat yang paling umum, malah lebih dalam dibandingkan kata-kata apapun.

Ketika Howard mengatakan ia takut, tangannya yang digenggam di dalam tangan Howard dengan sadar ingin menggenggam tangan Howard.

Tadi pada saat ia di tampar oleh orang itu dan terjatuh, dia sendiri juga tertegun, juga sangat takut, seperti masalah ini sama sekali berbeda dengan yang sebelumnya ia rencanakan, pada saat ia tergeletak di atas lantai , perut nya sakit seperti berputar , dia benar-benar sangat menyesal.

Jika terjadi sesuatu pada anaknya, bagaimana ia bisa memaafkan dirinya sendiri, bagaimana dia bisa berhadapan dengan Howard yang melihat nya bagaikan nyawa sendiri.

“Bodoh, aku mencintai mu.”

Dia menarik tangannya dari genggaman Howard, mengelus-elus rambutnya yang pekat.

“Aku juga mencintai mu.”

Dia bangkit dan dengan perlahan menempel pada Eleanor yang ada di atas kasur, tidak berani memindahkan nya dan juga tidak berani menekannya, hanya menempelkan badan nya dengan perlahan dan lembut pun merasakan kepuasan yang sebelumnya tidak pernah ada, dan juga rasa aman.

“Kamu si bodoh ini, sudah, cepat suruh nona suster mengantar ku ke kamar pasien. Disini sangat beraroma.”

“Ya.” Howard bergegas memanggil suster yang ada di samping.

Non suster tidak tahan untuk terus tertawa, “Nyonya suami anda sangat baik terhadap anda, tadi ketika begitu dokter keluar, kalimat pertama ialah bertanya apakah anda baik-baik saja, ketika bayi sudah digendong keluar, semua orang bergegas melihatnya, dia pertama kali langsung masuk ke dalam ruang persalinan, aku sangat mengagumi anda.”

“CEO Yi, apakah anda di dalam?” John Xiao yang mendapatkan informasi langsung bergegas ke depan pintu kamar pasien, semua anggota Keluarga Yi dari awal sudah pergi ke kamar pasien.

2 orang suster berjalan mendorong Eleanor keluar. Howard dengan tersenyum ria mengikuti di samping, tidak meninggalkan 1 inch pun.

Setelah menunggu kedua orang mengantarnya ke dalam kamar pasien, John pun langsung mengeluarkan 2 ikat uang kertas besar dari dalam tas travel yang dibawa oleh sekretaris yang mengikutinya di belakang, “Sangat sempurna,merencanakan dengan baik, terima kasih pada kalian yang begitu bersungguh-sungguh dan bertulus hati menjaga nyonya kami.”

100.000!

Mata 2 orang suster tersebut seketika membesar, hanya membantu persalinan anak, meskipun kondisi tadi sedikit membahayakan, namun juga tidak perlu memberi sampai begitu banyak bukan!

“Ini tidak dapat kami terima tuan, ada peraturan di dalam rumah sakit, tidak boleh menerima hadiah materi secara pribadi.....”

“Ambil lah ambil lah.”

Mood Abel sangat baik, dia sendiri langsung mengambil 2 ikat uang kertas tersebut dan melemparkannya ke dalam pelukan kedua nona suster itu, “Hari ini adalah keberuntungan yang besar, kalian sudah bersusahpayah, setiap orang mempunyai bagian, tidak hanya kalian berdua, tidak apa-apa.”

“Ba... Baiklah jika begitu.” Salah satu suster melihat suster yang lainnya, barulah kedua suster itu menyimpan uangnya, “Terima kasih nyonya.”

Setelah dokter disamping selesai melakukan infus intarvena, John langsung mengeluarkan kotak besar berbentuk persegi yang berwarna cerah dari dalam tas travel, “Anda sudah bersusah payah.”

Kedua suster itu pun semakin menganga, 1 kotak untuk dokter itu, setidaknya juga berisi jutaan.

Dokter itu tidak beragumen, menerima kotak yang diberikan John dan mengucapkan terima kasih pada semua orang.

“Ruang kantor 2 dokter yang lain, mohon kalian menuntun jalan menuju kesana baik tidak.” John mengambil 1 tas travel di antaranya dari tangan sekretaris, lalu mengikuti suster dan dokter berjalan keluar dari kamar pasien.

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu