Adore You - Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (2)

"......"

"Frans."

"Ya?"

"Apakah Howard telah menambahkan gajimu sebelum dia pergi?"

"CEO Chu, yang kuterima adalah gaji pemberianmu."

......

"Sudah pulang."

Keduanya memasuki pintu, langsung melihat Sharen Yi sedang duduk di atas sofa dengan serius, tangannya memegang sebuah sisir besar, sedang menyisir poni alpaca milik Howard Yi.

"Apa yang telah terjadi terhadap gadis kecilmu yang kasihan itu ? Eh...... jangan gerak, Kakak sedang membantumu menyisir rambut!"

Saat alpaca melihat Eleanor Chu, maka langsung hendak membalikkan badan dan pergi bermain dengannya, namun, baru saja memalingkan wajah, dirinya langsung ditarik kembali oleh Sharen Yi.

"Mungkin sudah ditindas oleh temannya, menangis tersedu-sedu."

Eleanor Chu melemparkan tas ke sofa, seluruh tubuhnya langsung terjerumus ke dalam.

Belum sempat berkata, Frans Wen langsung berkata: "Aku akan pergi menelusuri masalah ini dari gurunya. Besok malam akan segera berangkat menuju London, aku berharap agar Anda jangan mengkhawatirkan masalah lain lagi sebelum pergi."

"Hmm, aku setuju terhadap perkataannya Frans. Sharen Yi mengangkat kepala dengan cepat dan melihat sang wanita sekilas, "Kenapa masih melamun? Orang di lantai atas masih menunggumu untuk melakukan spa!"

"Aku masih belum makan siang, aku makan dulu baru......"

"Nanti aku akan menyuruh Pengurus Rumah Lu mengantarkan makanan ke atas, pengantin wanita lain biasanya akan melakukan perawatan kulit sebulan lebih awal, sedangkan kamu hanya tersisa beberapa waktu ini, tapi masih tidak bergegas, cepat pergi!"

"Baik baik baik, mengerti, aku akan pergi sekarang."

"Sudahlah. Bagus sekali, pergilah!"

Sharen Yi dengan puas menepuk kepalanya alpaca, "Sungguh penurut, nanti aku akan menyuruh orang memotong buah untukmu."

"Nyonya, telepon dari Tuan."

Eleanor Chu tersenyum dan melambaikan tangan terhadap pelayan, "Berikan teleponnya padaku."

"Tempat kamu sana begitu ramai, pesta ulang tahun sudah dimulai?"

"Hmm, ada banyak orang, begitu ribut hingga kepala pun pusing." Howard Yi berdiri di lantai 2 di samping pagar pegangan tangan. Kebetulan bisa mengamati seluruh gambaran di lantai bawah dengan jelas, melihat satu per satu orang yang memakai topeng senang di lantai bawah, spontan mengernyitkan dahi merasa risi.

"Oh iya, ada suatu hal yang hendak kukatakan padamu."

Eleanor Chu berdiri, bergegas berjalan ke tangga, setelah memasuki kamar dan menguncinya, baru berkata: "Kamu masih ingat tidak saat aku baru saja melahirkan anak, Mama memberikanku sebuah cincin permata biru?"

"Ingat, kamu sangat menyukainya, makanya selalu tidak rela memakainya dan menyimpannya di dalam brankas." Sang pria berkata: "Nanti aku akan sering membelikanmu permata biru."

"Bukan, kamu tahu tidak Mama mengatakan apa padaku saat memberikan cincin permata biru itu?"

"Hmm? Dia bilang apa?"

Jarang-jarang nada bicara Eleanor Chu begitu serius, Howard Yi spontan merasa sangat penasaran.

Eleanor Chu menarik napas dalam-dalam, akhirnya mulai membulatkan tekad.

"Mama bilang, ini adalah lambang kepala keluarga!"

Meskipun Abel Yi telah memperingatinya berulang kali untuk tidak memberitahukannya kepada Howard Yi saat memberikan permata biru itu padanya, tapi sang wanita tetap saja tak kuasa menahan diri.

Karena lambang kepala keluarga yang disebutkan ini, suaminya telah dibuat kacau oleh kakeknya, sang wanita benar-benar tidak bersedia untuk terus menjaga rahasia tak berarti ini, mereka berdua akan segera melangsungkan pernikahan, dia berharap bisa segera mengatasi segala masalah berantakan ini, dengan begitu, baru kehidupan mereka kedepannya bisa dilalui dengan tenang, meskipun hal ini berarti telah membuatnya mengingkari janji terhadap Abel Yi!

"Cincin permata biru ini diwariskan oleh Nenek kepada Mama, lalu Mama memberikannya padaku, dengar-dengar, hanya akan mewariskannya kepada menantu perempuan tertua dalam Keluarga Stuart, dan harus merupakan seorang menantu perempuan tertua yang telah melahirkan anak." Eleanor Chu jeda sejenak, lalu lanjut berkata: "Lalu, lambang kepala keluarga harusnya ada dua, ini dikatakan oleh Bertha Song sebelum dia kabur, namun benda kedua telah dibentuk menjadi benda apa, aku tidak mengetahuinya, kamu terpaksa memikirkan cara untuk menyelidikinya sendiri."

Sudah cukup dengan memiliki yang satu ini."

Suara Howard Yi mengandung senyuman, sepertinya suasana hatinya sudah lebih baik daripada tadi.

Benar juga, dia telah mengatakan rahasia ini padanya, memang seharusnya merasa senang.

"Aku rasa yang satunya lagi masih berada di tangannya Kakek, jadi kamu sendiri harus berhati-hati."

"Hmm, aku tahu."

Sang pria melontarkan pertanyaan terhadap ponsel, lalu setelah Eleanor Chu telah menutup panggilan, baru menyimpan ponselnya, sambil tersenyum berjalan ke arah ruang kerja Stuart Tua.

Dia mengetuk pintu sejenak, mendengar tidak ada orang yang menanggapi, makanya langsung masuk.

"Kakek."

Di samping meja kerja, Stuart Tua yang awalnya sedang duduk, dengan paniknya memasukkan sesuatu ke dalam laci.

"Kakek, permainannya sudah seharusnya berakhir, Anda telah memainkannya selama belasan tahun."

Howard Yi langsung menarik kursi yang ada di seberangnya, dan langsung duduk dengan sendirinya.

"Aku pernah mengatakan, asalkan kamu bisa mendapatkan simbol kepala keluarga, maka semua ini akan berakhir." Struat Tua dengan santainya mengambil sebatang cerutu dan mengendusnya sejenak.

"Tapi, setahuku, kamu sekarang bahkan masih belum mendapatkannya, benar bukan?"

"Kalian saling bekerja sama untuk memainkan permainan membosankan seperti ini, bahkan melakukannya dengan penuh senang hati tanpa mengenal lelah, apakah benar-benar berarti?"

Stuart Tua merenggangkan bahu, "Aku tidak mengerti terhadap apa yang kamu katakan, Andre, kamu selalu senang bercanda."

Tidak sebanding dengan candaanmu yang sudah dilakukan selama 14 tahun."

Howard Yi tiba-tiba bangun dan berdiri di belakangnya, sedikit menundukkan badan, melirik laci yang masih belum tertutup rapat itu.

Sang pria baru saja mengulurkan tangan hendak menarik laci itu, Struat Tua malah langsung menutup laci itu dengan rapat.

"Aku ingat aku sudah pernah mengatakannya padamu dari dulu, aku tidak senang ada orang yang menyentuh barangku, kamu sudah lupa ya?"

Meskipun suaranya masih tetap elegan, tapi terdengar jelas mengandung sedikit amarah.

"Aku tebak, yang ada di dalam sini, merupakan sebuah benda yang berkaitan dengan Nenek."

Setelah selama ini, karena Kakek selalu tidak mengizinkan siapapun menggantungkan foto Nenek, juga tidak mengizinkan siapapun mengungkitnya, membuat Howard Yi merasa Kakek sangatlah membenci Nenek, tapi sekarang jika dipikir-pikir kembali, mungkin situasi bukanlah seperti itu.

Wajah Stuart Tua seketika memancarkan sebuah ekspresi yang tidak biasa dan jarang ditemui, bola mata biru yang begitu gelap tanpa batas memancarkan sedikit senyuman.

"Keluarlah, benda apa yang terletak dalam laciku, merupakan urusanku sendiri."

"Kamu harus memaksaku untuk membongkarmu? Ataupun kamu merasa terus berpura-pura bodoh memang sangat menarik?"

Tidak mampu membuka laci, tidaklah membuat Howard Yi kesal, dengan ekspresi tenang kembali berjalan ke kursi tadi untuk duduk, menatap pria Inggris berkharisma yang begitu elegan di depannya ini dengan tatapan menarik.

Sebenarnya kakeknya, sungguh merupakan seorang lelaki yang sangat sempurna.

"Hal yang tidak didasari oleh bukti kuat hanya akan selalu menjadi sebuah dugaan saja, dugaan yang tak bisa dibuktikan, tentu saja boleh kuabaikan begitu saja."

Stuart Tua tidaklah merasa gundah begitu lama, bangun dan berjalan ke arah pintu.

"Kamu yang begitu mencintai istri, tapi malah berulang kali bersama dengan wanita lain, aku benar-benar ingin tahu sebenarnya bagaimana perasaan lubuk hatimu, hanya demi melatih cucumu tapi malah harus memberikan pengorbanan sebanyak ini, memangnya kamu benar-benar merasa ini sangat pantas? Di dalam cinta, selain kesetiaan secara batin, kesetiaan secara fisik juga sangat penting, meskipun ini berada di Inggris."

"Benar, meskipun ini berada di Inggris." Stuart Tua bergumam.

Kali ini, senyuman di wajahnya malah berbeda dari segala senyuman yang ada selama ini, itu merupakan senyuman yang berasal dari hati, membuat Howard Yi merasa lebih yakin terhadap dugaannya.

"Istriku, dari awal hingga akhir hanya ada seorang, tidak peduli dari segi fisik ataupun batin, tetap hanya ada seorang."

"Aku rasa, ada hal yang kebanyakan merupakan warisanmu, misalnya cinta mati, ataupun misalkan hanya untuk seorang saja."

Stuart Tua tersenyum dan menganggukkan kepala, "Awalnya mengira masih harus menunggu beberapa tahun lagi, akhirnya sudah membuatku berhasil menantikannya, sebenarnya Andre, aku pernah mengatakannya padamu tidak?"

"Hmm?"

"Kamu lebih membuatku merasa bangga dibandingkan ayahmu."

"Kesempatan masih banyak." Mengira ini adalah sebuah masalah yang begitu rumit ditangani, sekarang malah selesai dengan begitu mudahnya, hati Howard Yi tiba-tiba merasakan beban berat di hati telah terlepas, tapi malah merasa seakan-akan kehidupan telah kekurangan sebuah benda yang berwarna, dia merasa hormon paratiroid di pundaknya tidak akan pernah diproduksi dalam jumlah banyak lagi.

"Hingga sebelum istrimu melahirkan anak pertamamu, segala pengalaman itu hanya bisa dianggap sebagai latihan bagimu. Sekitar 200 tahun sebelumnya, leluhur kita yang paling saling mencintai satu sama lain telah membagi simbol kepala keluarga menjadi 2, dan membuatnya menjadi sepasang cincin, makanya kebiasaan seperti ini terus dilakukan hingga sekarang, Keluarga Stuart kita biasanya selalu sangat sedikit, orang yang begitu sedikit ini malah harus memikul tanggung jawab untuk memimpin sebuah keluarga besar terkemuka di dunia, Beratnya tanggung jawab keluarga, tidak akan bisa dibayangkan selain orang-orang yang pernah mengalaminya sendiri. Demi membuat keluarga ini bisa terus berdiri dan tak tumbang, dan selamanya akan menjadi orang di balik layar yang mengontrol semuanya, aku sudah membahasnya dengan baik bersama nenekmu. Makanya ini alasan kenapa bisa munculkan kejadian kematian ibunya Paman Keduamu, dan sebenarnya, kamu pun telah menyelidikinya dengan jelas, bahwa Paman Keduamu sebenarnya bukanlah anak kandungku."

"Kelihatannya, kamu benar-benar memiliki kemampuan melihat masa depan, pantas saja dari awal telah melakukan ligasi."

Nada bicara Howard Yi sebenarnya mengandung maksud menyindir, Struat Tua tentu saja tidak mungkin tidak menyadarinya.

"Kamu benar-benar mengira aku akan menginginkan wanita lain selain nenekmu? Nenekmu, saat itu merupakan seorang baroness terhormat dari Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara, juga merupakan seorang wanita tercantik dan terpintar di negara ini, jika seorang wanita seperti ini muncul dalam kehidupanmu, seumur hidupmu ini tidak akan tertarik terhadap wanita lain selain dirinya, memangnya kamu tidak memiliki perasaan seperti ini? Selain istrimu, orang di dunia ini hanya tersisa lelaki."

Howard Yi akhirnya tersenyum menganggukkan kepala, "Kelihatannya, kita sudah sama-sama mewarisi gen terunggul dari leluhur 200 tahun lalu tersebut."

"Kakek, sejujurnya, kamu tidak khawatir? Jika Eleanor tidak mengatakan hal ini padaku, bukankah kita berdua akan saling beradu untuk selamanya?"

Stuart Tua tiba-tiba menarik sudut bibirnya dengan dingin, "Jika dia tidak akan mengatakannya sebelum aku mati, maka, dia juga tidak akan bisa bertahan hidup."

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu