Adore You - Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (2)

Begitu mendengar perkataan Abel, Alice pun panik.

Sudah bersusah payah ia memikirkan banyak cara agar bisa berada di Keluarga Yi selama bertahun-tahun, tapi pada akhirnya ia hanya bisa menikah dengan seorang walikota kecil? Pria yang sudah tua pula! Jadi istri kedua pula!

Mana mungkin ia mau menerimanya!

Alice merasa dirinya adalah seseorang yang kelak akan memiliki posisi dan martabat yang sangat tinggi!

"Semua tidak setuju?" Abel pun mengerutkan alisnya, "Kalau begitu ya sudah."

"Apa!"

Kini Irina dan Widya lah yang berteriak kaget.

Maksudnya?

Apa ia tetap akan membiarkan biang kerok ini tetap tinggal di sini!

Anak-anak muda di Keluarga Yi semuanya bukanlah anak kecil yang nyalinya sebiji jagung saja, kalau sampai anak-anak muda ini tak bisa menahan nafsu dan dirayu oleh wanita jalang ini, mereka pasti akan pusing bukan kepalang!

"Jangan panik!" kata Abel tenang, "Keluarga Yi dan Keluarga Stuart pasti tidak akan tinggal diam melihat perbuatan Alice ini. Kalau ia tak mau menikah dengan Harriyo Chen, itu adalah pilihannya sendiri, apapun yang terjadi padanya kelak, entah hidup atau mati, entah susah ataupun senang, itu semua urusannya sendiri, tidak ada hubungannya dengan kita!"

Sebenarnya, Abel sangat berbesar hati, namun Howard adalah batasan terakhirnya, karena Alice ternyata berani menyukai anaknya dan melukai wanita kesayangan anknya, tentu saja ia tak akan membiarkan Alice begitu saja.

Setidakserius apapun dia, ia tetap adalah putri ketiga dari Keluarga Yi, istri dari Keluarga Stuart, cara dan ketegasan yang seharusnya ada padanya tentu saja ada di dalam dirinya.

Setelah mendengar ucapan Abel, Alice langsung panik!

Perkataan Abel sangat jelas, artinya Alice harus angkat kaki dari rumah ini. Putus hubungan dengan mereka!

Tentu saja, Alice tak akan membiarkan semua ini terjadi, "brak..." Alice berlutut di hadapan Abel.

"Mommy, aku benar-benar tidak bersalah, aku dijebak oleh orang lain, kau harus percaya pada Alice, jangan buang Alice! Kalau Alice tak bisa bersama-sama dengan mommy, lebih baik Alice mati saja......"

Abel sudah sangat kesal, awalnya saat ia baru masuk tadi, ia sangat simpatik pada Alice, bagaimanapun ia adalah anak yang ia rawat dari kecil sampai besar, ia sendiri yang menggendongnya masuk ke dalam rumah dari depan pintu dulu, tak mungkin ia sama sekali tidak memiliki perasaan terhadapnya.

Tapi, sekarang, Alice terus menerus melakukan kesalahan fatal, dan ia sama sekali tidak menyesalinya dan ingin merubah sikapnya, ia malah berkata bahwa ia dijebak oleh orang lain.

Di rumah ini, siapa yang mau menjebak dirinya selain dirinya sendiri!

Lalu, Abel pun berkata dengan dingin, "Hubungan ibu dan anak kita berakhir sampai di sini, jaga dirimu sendiri!"

"Mommy, kau tidak boleh mengusir Alice pergi." Eleanor yang dari tadi diam saja akhirnya angkat bicara.

Alice pun menghela nafasnya panjang-panjang.

Akhirnya, Eleanor ini melakukan suatu hal yang baik juga.

Semua orang di dalam ruangan pun kebingungan.

Seharusnya sifat Eleanor juga tidak sebaikhati ini kan!

Eleanor menggigit bibirnya seperti tak ada apapun yang terjadi, dengan pelan ia berkata, "Kalau mommy mengusir Alice, masalah ini pasti akan menjadi besar dan tersebar ke mana-mana, entah bagaimana orang-orang akan menilai Keluarga Yi, lalu, kakek juga, biasanya ia sangat sayang pada Alice, kalau sampai masalah ini terdengar sampai ke telinganya, ia pasti akan sangat terpukul."

"Tinggal di sini juga tidak bisa, diusir juga tidak boleh, bagaimana baiknya?"

Mendengar perkataan Eleanor, Irina merasa ada benarnya juga, ia pun menjadi galau.

"Bagaimanapun Alice punya hubungan yang tidak senonoh ini dengan Keluarga Chen, dan karena ayah dan anak Keluarga Chen sudah pernah menidurinya, setidaknya harus ada salah satu yang bertanggungjawab kan!"

Mendengar perkataan Eleanor, Sharren pun bertepuktangan kegirangan dalma hatinya.

Ide yang cemerlang!

Di dalam situasi seperti ini, ayah dan anak Keluarga Chen itu sungguh sangat membenci Alice, kalau sampai Alice menikah dengan Keluarga Chen, entah menikah dengan siapa, ia pasti akan menerima balasannya! Apalagi istri Harriyo Chen, Rosanti Ge, adalah seorang wanita yang keras, kalau sampai ia tahu akan masalah ini, ia pasti akan membuat Alice menderita!

"Tapi bukankah mereka tidak setuju?" tanya Widya.

"Oh, Bibi Kedua, tadi bukankah mereka tidak setuju kalau Alice menikah dengan Walikota Chen......" Eleanor sengaja memperlambat perkataannya, "Kalau dengan Dicky? Dicky masih muda dan gagah, Alice pasti tidak keberatan."

"Aku tidak setuju!"

Kali ini Harriyo yang tidak setuju.

"Aku setuju!"

Namun Dicky malah sangat tenang.

Keluarga Chen, ataupun Keluarga Ge, sama sekali tidak bisa berhadapan dengan Keluarga Yi, apalagi di belakang keluarga mereka masih ada Keluarga Stuart yang sangat hebat.

Lebih baik ia memanfaatkan perkataan Eleanor itu saja, tentu saja ia akan mengingat kebaikannya, apalagi wanita yang akan dinikahinya ini dari luar tetap saja adalah putri dari Keluarga Stuart, bagaimanapun ia tetap akan mendapatkan banyak keuntungan.

Di belakang, wanita apapun yang ingin ia mainkan, sama sekali bukan urusan Alice! Daripada menikahi wanita yang setiap hari sangat waspada kepada suaminya, putri keluarga lainnya yang malah akan menyusahkan keluarganya, wanita di hadapannya ini jelas lebih menguntungkan.

Kalaupun ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, itu juga karena Alice juga tidur dengan ayahnya, tapi memangnya kenapa? Tapi bagaimanapun Harriyo adalah ayahnya, bukankah ada pepatah mengatakan, "Ayah dan Anak harus berperang bersama", perang dengannya atau perang dengan ayahnya juga sama-sama perang, anggap saja wanita itu sebagai peliharaan mereka dalam rumah, kalau misal ayah ingin bersenang-senang dengannya, ia juga tidak keberatan untuk meminjamkan wanita ini padanya, wanita lain pasti tidak bisa dimainkan seperti ini.

Saat ini, Keluarga Yi mana mungkin sempat memikirkan apa yang ada dalam pikiran Dicky, mereka hanya ingin membuat Alice pergi dari sana, melihat Dicky menganggukkan kepalanya,mereka pun menghela nafas lega.

"Ya sudah kalau begitu, nanti aku akan mengatakannya pada kakek, kalian berdua bersiaplah untuk datang kemari dan melamar Alice, lebih cepat lebih baik, sebaiknya dalam minggu ini semuanya harus sudah beres."

Setelah mengatakan perkataan itu, Irina pun berbalik dan pergi dari kamar.

"Tidak mau! Aku tidak mau! Aku tidak mau menikah dengan Keluarga Chen!"

Alice merasa malam ini adalah malam terburuk baginya, tiba-tiba saja ia tidur dengan Harriyo, ia juga hampir saja diusir dari rumah, dan sekarang, ia malah dipaksa untuk menikah dengan Keluarga Chen!

Mana mungkin Dicky pantas untuk menikahinya!

Ia adalah putri emas dari Keluarga Stuart! Ia adalah putri yang paling terhormat di dunia ini!

"Semua sudah ditetapkan! Entah kau mau setuju atau tidak, tidak penting!"

"Kalian! Kalau kalian memaksaku menikah dengan Keluarga Chen, aku akan bunuh diri di hadapan kalian!"

Irina tertawa dingin, "Kalau begitu ganti saja pesta pernikahannya dengan pemakaman, bukankah tamunya juga hanya itu-itu saja?"

Alice pun terkapar lemas di atas lantai.

Habislah!

Kali ini benar-benar habislah!

Menikah dengan Keluarga Chen, itu artinya ia akan melewati hidupnya dengan sangat menderita, tapi kalau ia tidak menikah, sepertinya Keluarga Yi dan Keluarga Stuart tidak akan menerimanya lagi!

Tidak tidak tidak, ia tidak boleh setuju begitu saja, mengaku kalah begitu saja, ia harus membalikkan situasi ini.

Oh ya! Masih ada Ivan, Ivan paling sayang padanya! Ada Tuan Besar Yi juga, kalau terpaksa juga ia juga bisa mencari Howard, mungkin ia perlu mengatakan semuanya ini pada Howard tanpa mempedulikan nama baiknya, Howard pasti akan mengasihaninya, bagaimanapun ia adalah "korbannya"!

"Berhenti, mau ke mana kau!"

Melihat Alice bangkit berdiri dan menuju ke arah pintu, Irina pun langsung berteriak dingin.

"Aku ingin mencari kakakku! Aku akan meminta kakak untuk menegakkan keadilan untukku! Kakakku pasti akan percaya padaku!"

"Howard?" Sharren tertawa dingin, "Ia juga ikut masuk kemari bersama dengan kami, tapi karena suasananya sangat panas, ia enggan untuk melihatnya, bagaimanapun yang kau panggil-panggil namanya dengan manja tadi adalah namanya!"

Perkataan Sharren itu bak petir bagi Alice, seketika Alice pun diam tak berkutik, tubuhnya mengaku, wajahnya memucat.

"Eleanor, ayo pergi, kita antarkan kau periksa di rumah sakit."

Lalu Abel pun pergi dari kamar itu, tak lama, orang-orang lainnya pun juga keluar dari kamar itu dengan perasaan kecewa.

Eleanor menatap ke arah Dicky dalam-dalam, dan dengan topangan Sharren, ia pun keluar dari kamar itu.

"Bujuk Ivan terlebih dahulu, aku takut dia mengambek."

"Anak yang tidak tahu diri, biarkan dia pikirkan sendiri apa kesalahannya!"

"Sharren." Eleanor menepuk-nepuk tangan Sharren, "Jelas-jelas kau sangat mengkhawatirkannya. Ayo, kita cari dia bersama."

"Untuk apa dicari." kata Sharren kesal, "Kuantarkan kau ke rumah sakit dulu, tadi itu kita hanya mengobatinya dengan sederhana, tak tahu apa ada yang terluka atau tidak, periksa dulu agar lebih aman."

"Benar yang dikatakan Sharren, Eleanor, biarkan Sharren mengantarmu ke rumah sakit dulu, dengan begitu kita juga akan lebih tenang."

"Sana, sana." kata Widya, "Kita yang akan mencari Ivan, kita yang akan membujuk Ivan, kau pergi ke rumah sakit dulu, luka di kepala bukanlah luka yang sepele."

Eleanor tidak bisa melawan mereka, dan hanya bisa berkata, "Baiklah kalau begitu."

"Sharren, sini."

Melihat Sharren hendak turun tangga, Eleanor pun langsung menarik tangannya dan berkata, "Lewat tangga belakang saja, banyak oran g berlalulalang di bawah, kalau sampai ada orang yang memanggil, dan melihat luka di kepalaku ini, kita tidak bisa menjelaskannya."

Mendengar perkataan Eleanor, ketiga orang itu pun memuji kehebatan Eleanor dalam hati.

"Baik, baik, baik, kita turuti perkataanmu, kita lewat tangga belakang."

Setelah Eleanor dan Sharren pergi, Irina pun berkata, "Benar-benar langit dan bumi."

"Memang iya!"

Ketiga orang itu pun berjalan ke kamar Ivan sambil membicarakan masalah tadi......

Setelah Eleanor dan Sharren kembali ke rumah Keluarga Yi lagi, ternyata sudah satu jam berlalu, tamu-tamu sudah pergi dari sana, yang tersisa di ruang tamu hanyalah pembantu yang bersih-bersih saja.

Di atas, terdengar suara barang-barang yang terjatuh di lantai.

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu