Adore You - Bab 52 Kakak Memelintir Tangan Adiknya Sendiri

“Eleanor Chu! Brengsek kamu! Mau aku bunuh kamu!” Winnie Chu berlari menghampirinya untuk menyerang.

Winnie Chu hanya tersenyum meledek. Ia tiba-tiba menahan tangan adik perempuannya itu, lalu memelintirnya sampai terdengar bunyi “krek”. Tulang tangan adiknya itu langsung mengalami dislokasi, dan yang terdengar selanjutnya adalah teriakan kesakitan Winnie Chu dan tangisan keras Kendall Zhao.

“Pengurus Rumah Liu, lapor polisi!” Charles Chu menatap Winnie Chu dengan beringas. Orang di hadapannya ini seperti sudah bukan anak kandungnya lagi, melainkan musuh bebuyutan yang ia dendami setengah mati.

Pengurus Rumah Liu ragu-ragu sejenak, baru akhirnya memenuhi perintah itu.

Beberapa saat kemudian, sebuah mobil polisi berhenti di depan gerbang masuk rumah keluarga Chu.

“Ada apa ini, ada apa ini? Kakak memelintir tangan adiknya sendiri?” Setelah memberi salam hormat pada Charles Chu, polisi kepala langsung menampilkan wajah serius. Semakin lama menatap Eleanor Chu, pria itu semakin jijik saja. Wanita ini, kalau hanya cantik saja tapi kepribadiannya bengis, buat apa?

Ia sendiri pernah ditinggal pergi kekasih cantiknya yang memilih menikahi pria kaya.

“Benar, aku yang memelintirnya.” Eleanor Chu berujar tenang. Ia tidak membantah sama sekali, bahkan malah mengakui perbuatannya seolah itu hal yang biasa-bisa saja.

“Ha, bisa mengaku juga orang ini! Ayo jalan ikut kami, nanti ceritakan kejadian ini dari awal sampai akhir di kantor polisi!”

“Maaf, aku tidak punya waktu luang.”

“Tidak punya waktu luang?” tanya polisi kepala keheranan. Ia menunjuk-nunjuk Eleanor Chu sambil bertanya lagi: “Urusan polisi kamu bilang tidak punya waktu? Menyakiti orang lain harus dihukum, tidak bisa tidak! Ayo bekap dia dan paksa ikut!”

Polisi kepala memberi perintah pada dua polisi yang ikut dengannya dengan sedikit tidak sabaran. Salah satu di antara mereka langsung menahan kedua tangan Eleanor Chu di belakang pinggang.

Howard Yi mengamati ini semua dengan tenang. Ia sesekali menggeleng sambil senyum-senyum sendiri.

Istrinya ini memang nakal, tapi semakin nakal semakin ia sayang.

Howard Yi merogoh ponselnya, menelepon sebuah nomor, dan memberi perintah dua tiga kalimat.

Beberapa saat kemudian ponsel polisi kepala bordering.

“Baik, baik. Paham, paham. Semuanya salah paham saja, salah paham saja!”

Entah siapa yang menelepon, polisi kepala langsung mengangguk-angguk kencang sambil mengiya-iyakan. Ia terakhir mematikan telepon dengan ketakutan, lalu menatap cemas pria tampan di hadapannya yang dari tadi tidak berucap satu kata pun itu. Polisi kepala kemudian langsung mengajak dua polisi yang datang bersamanya keluar dengan cepat.

“Datang buru-buru, pergi juga buru-buru. Ternyata efisiensi kerja polisi Kota Kyoto super tinggi,” sindir Eleanor Chu. Meski ia tersenyum, tetapi hatinya sedikit risih. Ia sebelumnya jelas-jelas memeringatkan Howard Yi untuk tidak ikut campur, tetapi kini ia malah diselamatkan olehnya. Ia menatap Howard Yi dengan wajah bersalah.

Tetapi dunia memang seperti itu. Yang kuat akan memakan yang lemah. Sebelum ia sepenuhnya jadi kuat, ia mau tidak mau harus bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bisa menopangnya. Tentu dalam kadar normal.

“Howard Yi, aku masih ada sedikit urusan. Kamu pulang dulu saja,” ujar Eleanor Chu pada Howard Yi setelah mobil tiba di depan gerbang masuk kompleks.

“Baik, kamu jangan lama-lama pulangnya. Hati-hatilah.” Howard Yi turun dari mobil. Begitu Land Rover yang dikendarai Eleanor Chu sudah agak jauh, pria itu kemudian menyetop taksi, naik, dan meminta sang supir membuntuti mobil Eleanor Chu hati-hati.

“Ma, sudah lama aku tidak datang kemari. Kamu sendirian di sini pasti sangat kesepian kan……” ujar Eleanor Chu sembari memeluk batu nisan Bella Kang yang terhampar di tengah kompleks pemakaman yang sepi. Di batu nisan itu ada foto mamanya sedang tersenyum lembut.

Eleanor Chu berbincang sendiri di depan makam itu cukup lama. Angin di gunung sangat kencang sampai membuat rambutnya berantakan. Matanya merah dan sembab.

Eleanor Chu mendongak. Ia memaksa dirinya sendiri untuk segera pulang.

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu