Adore You - Bab 57 Eleanor Chu, Kita Lalui Hari Bersama-Sama Ya

“Suami istri?” Ashton Ling tertawa mengejek, “Cerailah. Ia tidak cocok untukmu.”

Pegangan Howard Yi pada kemudi supir refleks mengeras.

Eleanor Chu mengambil dua lembar tisu, lalu mengingatkan, “Sekali lagi bicara yang aneh-aneh, aku sumpal mulutmu.”

“Sudahlah, Ashton Ling, jangan mengejek-ejek mereka berdua lagi. Tiket balik ke Kota S sudah aku pesankan, kopermu juga sudah di bagasi.”

“Terima kasih.” Ashton Ling menepuk-nepuk punggung Giselle Ling, “Selanjutnya apa rencanamu?”

“Sementara mau tidak mau kosong, istirahat dulu lah. Kita sudah berjuang mati-matian beberapa tahun ini, jadi sekarang waktunya relaks.”

“Benar juga. Pada waktunya nanti, kalau benar-benar tidak ada kerjaan, datanglah ke Kota S. Aku rawat kamu.”

Giselle Ling terperangah, namun kemudian menjawab, “Baik.”

Di jalur pemberhentian mobil di bandara, Eleanor Chu memeluk Ashton Ling erat-erat, “Jangan lupa kontak aku kalau sudah sampai. Ada urusan apa-apa, beritahu aku. Jangan bertindak seenaknya sendiri, dunia ini banyak yang macam-macam.”

“Baik, baik. Sudah jangan bicara lagi, lepaskan aku.”

Eleanor Chu tersenyum sambil menempelkan pipinya ke pipi Ashton Ling, “Sana pergilah.”

Wanita itu kemudian menatap bayangan tubuh pria itu sampai lenyap. Ashton Ling jelas-jelas terlihat seperti pria yang memesona, tetapi sebenarnya lubuk hati pria itu diselimuti rasa kesepian yang tidak ada duanya.

Eleanor Chu berbalik badan, dan yang dijumpainya adalah tatapan cemberut Howard Yi.

“Ada apa?”

Howard Yi tiba-tiba merangkulkan kedua tangan di punggungnya dan memeluknya erat-erat. Jantung Eleanor Chu langsung berdebar kencang.

Howard Yi menatapnya lekat-lekat, lalu mendekatkan bibir……

Eleanor Chu merasakan panas pada bibirnya. Lidah pria itu dengan lincah mengenai sudut-sudut gigitnya. Ia sungguh gugup. Satu tangan pria itu menopang punggungnya, sementara satu tangannya lagi digerakkan untuk mengelus-elus kepala belakangnya. Howard Yi memperlakukannya seperti ia merupakan wanita kesayangannya. Sangat lembut, sangat lembut,

Jantung Eleanor Chu saat ini terasa seperti benar-benar mau copot.

Setelah beberapa saat, Howard Yi baru melepaskannya dengan hati-hati. Pria itu menatap bibir merahnya dan berujar pelan: “Eleanor Chu, kita lalui hari bersama-sama ya.”

Eleanor Chu tidak paham apa yang terjadi dengan dirinya. Barusan ia padahal sungguh ingin melepaskan pria itu.

Suasana hening. Eleanor Chu tersadar, akhirnya ketidakjelasan status hubungan mereka berakhir juga.

Eleanor Chu selalu mengelak membahas cinta-cintaan begini. Ia bercanda: “Kita memang dari awal kan sudah bersama-sama, suami.”

Howard Yi terdiam berpura-pura tidak dengar.

Ia pikir ia harus bersabar lebih lama lagi, tetapi situasi sudah berkembang jauh lebih maju dari yang ia bayangkan. Ia sejak semula sudah jatuh cinta pada Eleanor Chu. Cintanya bahkan sudah mendalam dan merasuk hingga ke tulang-tulang, tetapi wanita itu tidak tergerak juga.

Ia kadang-kadang ingin menyatakan cintanya dengan blak-blakan, tetapi ia takut itu akan membuat Eleanor Chu ingin menjauh.

Howard Yi membuang nafas lega. Ini memang sudah waktunya untuk menyatakan cinta.

Ciuman mereka di bandara berlalu begitu saja tanpa diungkit-ungkit lagi di kemudian hari.

Eleanor Chu belakangan sangat sibuk. Di satu sisi, ia harus mengerjakan urusan-urusan Y Jewelry. Di sisi lain, ia harus memikirkan cara yang manjur untuk membeli lima belas persen saham Chu’s Corp milik Allard Wang.

Ia tidak tahu waktu itu John Xiao bagaimana mendapatkan tiga puluh persen saham itu, tetapi kali ini ia lebih tertarik untuk coba-coba sendiri tanpa bertanya dengannya. Bagaimana pun juga, ia belum tentu akan terus sejalan dan sepemikiran dengan orang-orang yang diwakilkan oleh John Xiao.

Selain saham di Chu’s Corp, Allard Wang masih punya saham di sebuah perusahaan lainnya. Arus profitnya stabil, jadi ia tidak terdesak untuk menjual murah semua sahamnya di Chu’s Corp hanya karena krisis yang sementara ini.

Eleanor Chu sudah membaca semua berkas tentang Allard Wang yang diberikan oleh John Xiao. Pria paruh baya ini sangat telaten dan hati-hati. Eleanor Chu merasa tidak bisa mengidentifikasi satu pun titik kelemahan yang bisa ia serang dan manfaatkan.

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu