Adore You - Bab 21 Nyonya Yi

“Eleanor,”Ia berjalan ke arah mereka.

“Tuan Zhou, kamu seharusnya memanggilku Nona Chu atau Nyonya Yi, karena kita tidak terlalu akrab.”

Ekspresi wajah Howard Yi terlihat sangat puas.

“Eleanor, apakah kamu masih menyalahkanku?’

“Menyalahkanmu?”Eleanor Chu tersenyum,”Tuan Zhou terlalu merendahkan diri.”

Derrick Zhou tiba-tiba merasa adanya sebuah harapan.

“Jika kita tidak terlalu akrab, bagaimana mungkin aku menggunakan kata ‘menyalahkan’?”

Wajahnya menegang, yang disertai dengan matanya yang tercengang menatap Eleanor Chu melewatinya sambil merangkul lengan Howard Yi.

Ia tidak pernah merasa seperti itu sebelumnya, namun, sejak ia pergi, keinginannya untuk menjadikan dirinya sebagai miliknya itu semakin membara.

Eleanor Chu, bagaimanapun, aku tidak akan pernah melepaskanmu!

Di salah satu sudut yang tenang terdapat sebuah piano berwarna putih.

“Maaf,”ia melihat menu dan berkata dengan perasaan yang tidak terlalu nyaman.

Howard Yi hanya tersenyum,”Tidak apa-apa, namun, aku benar-benar menyukai nama panggilan yang kamu berikan kepada dirimu sendiri itu, Nyonya Yi-ku.”

Pada saat ia mengatakan kata “Nyonya Yi” itu, matanya yang hitam itu terliaht sangat gemilang, suatu perasaan menarik yang tidak pernah dirasakan oleh yang lainnya sebelumnya.

“Oh, aku juga sangat menyukainya.”

Suara alunan piano terus terdengar.

Lagu yang ia mainkan itu sangat akrab baginya, “Ternyata Kamu Juga Berada Di Sini”, Red Poppies yang selalu Eleanor Chu sukai.

Hujan membasahiku, aku beranjak dari dalam lautan, kemudian berdiam di gurun.

Terima kasih atas keberadaanmu, Howarrd Yi.

Setelah selesai makan siang, ia memutuskan untuk kembali ke perusahaan, karena ia masih ragu dengan pertanyaan rancangan tersebut, Howard Yi kemudian mengantarnya kembali ke kantor dan pergi, ia berkata bahwa ia harus menyelesaikan beberapa hal.

“Kak Eleanor, ada yang mengantarkan bunga untukmu, ia menekankan bahwa kamu harus menerimanya, ini adalah bunga mawar!”Daisy Qin membuka pintu ruang kerjanya, kemudian menatapnya hangat.

Eleanor Chu berdiri dan berjalan ke arah luar pintu.

Ia sepertinya belum mengenal dengan orang yang sangat akrab, hinggga ia bisa mengantarkan bunga mawar untuknya belakangan ini!

Di tengah area kerja tersebut, salah satu pekerja muda yang berasal dari tokoh bunga sedang menunggunya, sambil menggenggam sebuket bunga mawar yang besar dan segar.

Eleanor Chu menandatanganinya, kemudian melihat kartu ucapan sejenak, setelah itu, ia pun langsung membuang buket bunga itu di salah satu tempat sampah yang berada di sisinya, gerakannya terlihat sangat lincah, semuanya terselesaikan dengan sangat mudah.

Derrick Zhou, kamu tetap saja tidak puas!

“Kak, Kak Eleanor,”Daisy Qin menatap ke arah buket bunga mawar yang besar dan segar, yang kini sudah dibuang, dengan wajah yang tercengang, siapakah yang mengirimkan bunga itu hingga membuat Kak Eleanor semarah ini.

Eleanor Chu hanya menaikkan bahunya,”Aku lebih menyukai chrysanthemum putih.”

Daisy Qin tidak tahan dan berusaha tertawa diam-diam,”Kak Eleanor, orang yang mengirimkannya mungkin saja lebih mengerikan daripada dewa kematian!”

“Salah,”Eleanor Chu mengayunkan jarinya sambil bercanda,”Tidak ada yang perlu ditakuti di dunia ini, hanya saja, dunia ini sangat kejam.”

“Kak Eleanor……,”Daisy Qin kini sedang ragu mengenai apa yang harus ia katakan, ia kini melihat ada seseorang yang juga menggenggam satu buket besar bunga segar, hal yang berbeda adalah, kali ini, buket bunga itu dipenuhi oleh bunga lily yang elegan.

“Halo, siapa disini yang bernama Nona Chu?”

Daisy Qin segera mengejar Eleanor Chu,”Kak Eleanor, ada orang yang lagi-lagi mencarimu.”

Eleanor Chu menganggukkan kepalanya,”Aku.”

Setelah ia melihat kartu ucapannya, ia kali ini tidak lagi terlihat kesal, perasaannya kini terasa jauh membaik, ia bahkan mencium buket bunga tersebut, kemudian tersenyum.

Daisy Qin tercengang menatap Eleanor Chu yang sedang menggenggam buket bunga itu.

Ini benar-benar sungguh berbeda!

Eleanor Chu kemudian menaruh buket bung aitu dalam vas bunga di dalam ruang kerjanya, matanya tertuju kepada kartu ucapan itu untuk beberapa saat, bibirnya kemudian pun tersenyum.

“Umumnya tidak berharap, ketika aku berharap, aku kini menjadi takut berharap.”

Howard Yi, dia ini, apa yang sebenarnya sedang ia lakukan?

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu