Adore You - Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (1)
“Kamu seorang pria. Kehidupan dewasamu baru saja dimulai dan kamu harus fokus menciptakan masa depan yang cemerlang, bukan tiap hari cari masalah denganku. Dulu aku memang terlalu egois dan tidak mempertimbangkan dirimu.”
“Kalau kamu tidak berencana bilang tidak mau aku, anggaplah percakapan ini tidak pernah terjadi. Aku akan selalu ada di sampingmu.” Sama halnya dengan kamu selalu ada di sampingku, begitu pikir si pria.
Kamu adalah oksigen buat aku bertahan hidup. Tanpa kamu, aku tidak akan bisa bernafas lagi.
Nada bicara Frans Wen saat ini penuh keyakinan. Eleanor Chu akhirnya pasrah saja dan hanya bisa merespon: “Baiklah, anggap saja aku tidak pernah bicara ini. Tunggu kamu lebih dewasa lagi saja.”
“Tidak peduli seberapa dewasa, aku tetap akan terus ada di sampingmu.”
“Baik, baik, baik, silahkan saja. Pria muda tampan seperti ini jadi milikku seorang masak aku menolak?”
Eleanor Chu mau tidak mau harus mengakui, sikap keras kepala Frans Wen sedikit banyak mirip dengan Howard Yi.
“Aku dari dulu memang milikmu.” Frans Wen menganggap Eleanor Chu dari tubuh sampai jiwa semuanya milik dia.
Eleanor Chu dalam hati berpikir, Bibi Lian pasti sudah terlalu memanjakan Frans Wen sampai dia jadi orang yang selalu ingin menang sendiri begini. Bagaimana pun juga Bibi Lian dulu sangat setia dengan mama, jadi mungkin wanita itu juga meminta Frans Wen setia pada dirinya.
Kasihan anak ini…… Bisa-bisanya dia jadi begitu. Sekarang memang masih zaman ya memerintah-memerintah anak begini?
“Iya-iya, memang milikku. Sejak kamu lahir kamu langsung ditakdirkan jadi milikku. Seumur hidup, kamu hanya jadi milikku seorang,” ledek Eleanor Chu. Si wanita menyudahi: “Sudah larut, makanlah sendiri lalu istirahat. Dua hari ini kalau ada waktu luang aku kemari, kalau kamu kangen kamu boleh kirim pesan ke aku, oke?”
“Baik.” Kata-kata Eleanor Chu membuat hati Frans Wen tenang. Jaminan akan dijenguk dan boleh kirim pesan inilah akhiran telepon yang biasa dia harapkan.
Saat makan malam, Sharen Yi dan Shawn Yi tidak ada di ruah. Eleanor Chu hanya menyuap dua sendok nasi, lalu tidak bernafsu untuk lanjut makan.
Tuan Besar Yi menyadari suasana hati Eleanor Chu yang tidak begitu baik. Ia dalam hati merasa agak bersalah. Sudah terbiasa duduk di kursi utama selama ini, ia masih bingung tahu bagaimana harus mengajak Eleanor Chu bicara. Pria itu pun memberi kode mata pada Howard Yi untuk minta bantuan.
Yang diberi kode membuang muka dan pura-pura tidak lihat.
“Eleanor Chu, jangan menyalahkan aku kejam ya. Sebelumnya aku mengaku memang sudah terpengaruh dengan dua-tiga foto itu. Kesalahan rendahan ini aku jamin tidak akan terjadi lagi untuk yang kedua kalinya. Kalau kamu masih ada perasaan tidak senang, aku bisa berikan tongkat jalanku padamu. Kamu boleh pukul Howard Yi, pukul Harwin Yi, pukul Shawn Yi, atau pun pukul Ivan Yi. Semuanya boleh kamu pukul, yang penting amarah yang ada di tubuhmu itu bisa keluar, oke?” Wajah Tuan Besar Yi cemberut. Ia lama-lama jadi ingin menjual para cucu-cucunya yang tidak bersedia diandalkan.
Orang-orang satu meja langsung saling bertatapan.
Irina Song mengeraskan pegangannya pada sumpit dengan kesal.
Rasa kebencian yang dipendam dalam hatinya makin bertambah, khususnya ketika barusan melihat orang-orang sangat melindungi Eleanor Chu. Ini membuat rasa bersalahnya yang memang sedikit pada wanita itu langsung pudar. Sekarang, yang diinginkan hatinya hanya melihat akhir yang tragis dari Eleanor Chu.
Orang ini sudah melukai putrinya sendiri! Atas dasar apa dia masih berhak hidup baik-baik saja!
Orang yang menyakiti Karen Xue-ku pasti harus kena ganjaran!
“Tuan Besar Yi, aku tidak apa-apa, kamu jangan khawatir. Sebelumnya bukankah aku yang memang ditipu orang? Aku sungguh tidak menyalahkan kamu. Yang aku salahkan adalah orang-ornag jahat yang tidak mau lihat keluarga kita tenteram itu.” Sebenarnya Eleanor Chu memang tidak nafsu makan karena khawatir Sharen Yi, bukan karena insiden Tuan Besar Yi.
Gadis itu sudah disakiti cukup parah oleh Irina Song, entahlah sekarang pergi ke mana. Meski perginya bareng Shawan Yi, tetapi Eleanor Chu masih tidak bisa tenang. Ia daritadi maunya cepat-cepat menyudahi makan dan pergi meneleponnya untuk menanyakan kabar.
“Baiklah, baiklah kalau begitu. Kamu harus makan banyak supaya cucu laki-lakiku ini saat keluar badannya bisa tinggi besar.”
Howard Yi mendeham dingin tidak senang, “Siapa bilang itu cucu laki-laki? Itu jelas-jelas anak perempuanku.”
“Kata-kataku itu tidak boleh diperdebatkan!” Tuan Besar Yi terpancing emosi.
Eleanor Chu, “……”
“Haduh kalian berdua ini, apa sih yang layak diributkan? Anak laki-laki oke, anak perempuan juga tidak masalah. Kalau masih mau jenis kelamin yang satu lagi, kan bisa bikin lagi!” kata Widya Cao menengahi.
Hanna Yi mengelus-elus perut Eleanor Chu sambil tertawa, “Sepertinya perutmu ini jauh lebih besar dibanding perutku waktu hamil empat bulan.”
“Betul tuh. Ivan Yi, anak kami yang paling berat saat lahir, bahkan waktu dikandung tidak sampai sebesar ini.”
Mendengar kata-kata Widya Cao dan Hanna Yi, orang-orang satu meja jadi tertarik bahas kehamilan Eleanor Chu.
“Jangan-jangan kembar nih!” Perut sebesar ini kemungkinan hamil kembarnya besar sih!
“Tidak ah seharusnya. Eleanor Chu dulu sempat mengadakan tes USG sekali kan? Saat itu tidak ada tanda-tanda hamil anak kembar kok!”
Hati Irina Song makin tidak senang mendengarkan percakapan dua wanita itu.
Anaknya baru meninggal dan belum terlalu lama masuk tanah, masak mereka tidak menjaga perasaannya sama sekali sih? Bukannya bahas yang senang-senang, ini mereka malah bahas anak dalam kandungan Eleanor Chu.
Karen Ying bagaimana pun juga kan anak keluarga Yi juga!
Rasa cemburu dan dendam memakan habis rasionalitas pikiran Irina Song, juga membutakan hati nuraninya.
Saat ini, ia sangat-sangat berharap Eleanor Chu bisa masuk neraka bareng anak yang lagi dikandung!
“Tes USG kadang bisa tidak tepat, apalagi waktu mengikuti tesnya usia kehamilan Eleanor Chu masih kecil. Barusan kata-kata Howard Yi kamu dengar tidak? Dokter yang memalsukan hasil tes DNA Eleanor Chu bunuh diri, siapa tahu ini karena dia menyembunyikan sesuatu!”
Hipotesis Widya Cao memicu timpalan dari Hanna Yi, “Betul-betul! Kalau di dalam perut Eleanor Chu ada dua anak, bisa jadi papa barusan tidak rela dia aborsi. Anak kembar begini orang jahat juga akan merasa sayang tidak sih?”
Plak! Tuan Besar Shen memukul sumpit ke meja kencang-kencang. Ia menatap Hanna Yi gusar, “Semuanya sudah lewat, buat apa diungkit lagi!”
Bicarakan beginian sama saja menggali lubang untuk menjebak diri sendiri!
Hanna Yi memejamkan mata. Ia dalam hati bergumam, ini orang apaan sih. Barusan siapa sih yang sangat berkeinginan aborsi!
Wajah Howard Yi berbinar-binar. Ia menatap Eleanor Chu dengan penuh pengharapan, “Istriku, kita dalam waktu dekat ke rumah sakit untuk mengecek deh. Siapa tahu benar-benar anak kembar!”
Kalau benar kembar, ini adalah keturunan kembar keluarga Yi dan keluarga Stuart pertama dalam beberapa tahun! Ini bukti kehebatan dia sebagai bapak!
Satu kali melahirkan, dua anak keluar. Ini kan berarti jumlah Eleanor Chu melahirkan berkurang sekali. Itu tandanya……
Memikirkan ini, wajah Howard Yi jadi makin berbinar-binar.
Belakangan Eleanor Chu suka menolak ajakan seksnya karena masalah-masalah kecil yang dia tengah pusingkan. Akhirnya penolakan itu digantikan dengan dua anak kembar yang lucu.
“Sebenarnya……” Eleanor Chu ragu-ragu sejenak, lalu melanjutkan: “Aku memang hamil anak kembar.”
Meski berniat menunggu mengabari Howard Yi sampai saat-saat terakhir biar jadi kejutan yang berkesan, melihat wajah si pria yang sumringah, Eleanor Chu memutuskan langsung bercerita saja sekarang. Toh bergembira lebih dini tidak ada salahnya bukan?
“Apa? Istriku, ini sungguhan?” Howard Yi menggapai tangan si istri, mengecupnya, dan mengelus-elusnya.
Howard Yi tidak bicara lagi. Ia seketika bingung bagaimana harus mengekspresikan sukacitanya yang amat membuncah.
Ia dari dulu tahu betul Eleanor Chu adalah sumber kebahagiaannya, tetapi tidak menyangka bakal dapat kejutan sespesial ini. Ia sekarang bahkan lebih senang dibanding saat dengar kabar Eleanor Chu hamil.
Howard Yi menatap Eleanor Chu dengan mata berseri. Si wanita tidak kuasa membuang muka. Sudut bibir wanita itu perlahan terangkat dan memancarkan senyum kebahagiaan.
“Sungguh,” angguk Eleanor Chu pelan. Ia melanjutkan: “Waktu kejadian nyaris ditabrak di Y Jewelry, kamu ingat kamu menyuruhku ke dokter untuk memastikan kehamilanku baik-baik saja? Aku tahunya saat pengecekan itu。”
Mendengar cerita Eleanor Chu, Tuan Besar Yi jadi ingat kata-kata Sharen Yi padanya. Saat itu, Eleanor Chu sepertinya harus tertabrak mobil. Wajah si pria tua memuram, “Oh iya aku baru ingat juga soal itu, kamu luka di mana? Dokter yang waktu itu tidak bisa diandalkan, kamu cari dokter baru untuk cek sekali lagi saja. Meski kamu hanya kaget, dalam kondisi hamil hal kecil macam itu bisa jadi besar.”
“Aku tidak apa-apa kok, Tuan Besar Yi. Waktu pergi ke rumah sakit, dokter yang waktu itu sudah tidak ada lagi. Aku diberi dokter satunya lagi, dia bilang dua bayi di kandunganku baik-baik saja.”
“Baguslah kalau begitu.” Tuan Besar Yi menaruh kedua sumpit di atas mangkok, lalu berpesan pada Howard Yi, “Rawat dia baik-baik berhubung semuanya tidak apa-apa. Jangan sampai kejadian nyaris tertabrak itu terjadi lagi.”
“Baik, paham.”
Howard Yi menjawab datar.
Ia masih agak sebal dengan Tuan Besar Yi karena kejadian barusan. Kok bisa-bisanya pria itu ingin menggugurkan darah dagingnya sih? Sebagai pria yang akan segera jadi ayah, ia jadi geram sendiri. Walau itu hanya ide awal saja, tetap saja tidak boleh!
“Istriku, ayo pulang.”
Howard Yi memapah Eleanor Chu bangkit berdiri.
Tuan Besar Shen buru-buru ikut bangkit berdiri. Mana mungkin ia tidak paham sikap Howard Yi ini?
Gila, semua keturunannya kok berani macam-macam sama dia sih!
Ini sih namanya pada tidak berbakti! Kalau tahu mereka bakal begini dari awal, lebih baik saat kecil tidak usah dikasih makan deh!
“Mau pulang sekarang? Tinggalah di rumah keluarga dulu beberapa hari.”
“Tidak. Di rumah keluarga banyak yang macam-macam, kalau istriku ketakutan bagaimana?”
Wajah Irina Song seketika canggung.
Widya Cao dan Hanna Yi buru-buru berusaha mendingkan suasana, “Mending balik ke Vila Britany. Rumah keluarga tidak selega di sana, kalau di sana mau jalan kesana kemari jauh lebih leluasa. Kami kalau mau ke sana juga tidak jauh-jauh amat kok.”
“Yuk pulang. Kami pamit dulu ya.” Eleanor Chu mencubit lengan Howard Yi seolah tidak senang dengan sindirannya barusan.
Apa bagusnya sih Howard Yi menunjukkan sikap bermusuhan pada Irina Song begini?
Mereka kan satu keluarga, lebih-lebih Irina Song mama dari Sharen Yi. Sebelum ada kejadian Karen Yi, Irina Song juga selalu bersikap baik dan perhatian padanya kok.
Maybach Hitam perlahan melaju keluar kompleks perumahan militer. Entah sengaja atau tidak, jendela mobil yang daritadi ditutup rapat tiba-tiba Howard Yi turunkan. Dari luar, terlihat wajah seorang pria tampan yang melintas.
“Pulang sana.”
Allan Jiang buru-buru membuang muka.
Kedua tangan Howard Yi mengepal erat tanda tengah menahan marah.
Brengsek!
Jelas-jelas dia masih di Treasure Island, kok sekarang ada di sini!
“Howard Yi, mau apa kamu? Musim dingin begini mau masuk angin ya?”
Eleanor Chu bertanya dengan alis terangkat.
Howard Yi kembali menaikkan kaca jendela. Ia menjawab asal, “Hari ketika salju turun biasanya muncul binatang buruan. Aku penasaran apakah ada atau tidak.”
“Binatang buruan? Kelinci liar atau ayam liar?” Di jalan besar begini memangnya ada binatang buruan ya?
Eleanor Chu jadi penasaran untuk menoleh ke belakang melihat sosok yang berpapasan dengan mobil barusan. Baru bergerak sedikit, tubuhnya langsung dipeluk Howard Yi, “Sini peluk, ditipu mau saja nih.”
Wajah Howard Yi penuh percaya diri. Siapa pun yang melihatnya pasti tidak akan rela mengalihkan tatapan.
“Oh ya Howard Yi, ada sesuatu yang aku harus bicarakan denganmu.”
“Silahkan.”
“Kamu harus lebih sopan dan hormat sedikit dengan Tante Pertama. Dia tidak melakukan apa-apa pada kita kok.” Sebagai seseorang yang akan segera jadi ibu, Eleanor Chu sangat bisa memahami rasa sakit hati yang dialami Irina Song karena kehilangan buah hati.
Seburuk-buruknya seorang anak, seorang ibu akan tetap menganggapnya sebagai mutiara.
Novel Terkait
Mbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindySi Menantu Dokter
Hendy ZhangCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyLove and Trouble
Mimi XuUangku Ya Milikku
Raditya DikaThe Sixth Sense
AlexanderPengantin Baruku
FebiAdore You×
- Bab 1 Membatalkan pertunangan
- Bab 2 Mengalahkan Lelaki Ini
- Bab 3 Apakah Kamu Keberatan Untuk Menikah Denganku?
- Bab 4 Cepat Atau Lambat Akan Mengusirnya dari rumah
- Bab 5 Dia Adalah Suami Yang Kunikahi Secara Resmi
- Bab 6 Eleanor, Kamu Tidak Bisa Kabur Lagi
- Bab 7 Menikahi Siapa Saja Juga Namanya Menikah
- Bab 8 Sejenis
- Bab 9 Dinikahkan
- Bab 10 Jalani Dulu Saja
- Bab 11 Jika Ia Adalah Sebuah Bongkahan Es, Aku Juga Harus Bisa Melelehkannya
- Bab 12 Selingkuh Dalam Pernikahan
- Bab 13 Pulanglah Denganku!
- Bab 14 Aku Beruntung Sekali Bisa Bertemu Denganmu
- Bab 15 Katakan Kepadanya Bahwa Istrimu Sedang Sibuk
- Bab 16 Bertanggung Jawab Atas Perbuatan Sendiri
- Bab 17 Perintah CEO
- Bab 18 Kehidupan Yang Ia Impikan
- Bab 19 Bertemu Dengan Teman Lama
- Bab 20 Kamu Tentu Bisa Melakukannya Jika Kamu Menginginkannya
- Bab 21 Nyonya Yi
- Bab 22 Anak Baik Yang Menghadapi Cinta Sejati
- Bab 23 Jangan Bersikap Baik Kepadaku, Aku Akan Menganggapnya Nyata
- Bab 24 Reuni
- Bab 25 Menuangkan Anggur
- Bab 26 Aku Tidak Mungkin Menginjak Dua Perahu Bersamaan, Aku Takut Merobeknya
- Bab 27 Aku Akan Selalu Ada
- Bab 28 Ciuman Yang Kuat
- Bab 29 Wanita Muda yang Tumbuh Dewasa
- Bab 30 Lelaki Brengsek Itu Memiliki Maksud Tersendiri
- Bab 31 Rasa Sayang Yang Tiada Batasnya
- Bab 32 Jenis Kelamin Lelaki, Menyukai Lelaki Baik
- Bab 33 Stamina Yang Kuat, Tidak Puas
- Bab 34 Difoto Secara Diam-diam
- Bab 35 Ada Yang Flu, Ada Yang Sakit Hati
- Bab 36 Berusaha Untuk Tidak Sakit Bahkan Melahirkan Sekalipun
- Bab 37 Apakah Kamu Ingin Membuatku Terlihat Seperti Lelaki Brengsek?
- Bab 38 Kaya dan Sombong
- Bab 39 Sepasang Cincin
- Bab 40 Ada Beberapa Orang Yang Tetap Saja Memutuskan Untuk Pergi Walaupun Sudah Mengetahui Keinginan Hatinya
- Bab 41 Disandra
- Bab 42 Menyelematkan Diri Sendiri
- Bab 43 Melepaskan Tali Pinggangnya
- Bab 44 Harap Jangan Menyinggung Perasaan Kakak Ipar!
- Bab 45 Kamu Tega Membagi Suami mu Dengan Orang Lain!
- Bab 46 Sepanjang Malam Tidak Pulang
- Bab 47 Pertukaran
- Bab 48 Alasan Kematian Ibu
- Bab 49 Kamu Akan MelindungiKu
- Bab 50: Jika Kamu Telah Memulai Permainan, Maka Jangan Berhenti!
- Bab 51 Keluarga Zhou Membatalkan Pernikahan
- Bab 52 Kakak Memelintir Tangan Adiknya Sendiri
- Bab 53 Ternyata Ada Juga yang Lebih Semuanya Sendiri
- Bab 54 Aku Pemegang Saham Terbesar Kedua Chu’s Corp
- Bab 55 Wanita, Aku Sepertinya Jatuh Cinta Padamu
- Bab 56 Tidak Mungkin Suka Denganku Kan!
- Bab 57 Eleanor Chu, Kita Lalui Hari Bersama-Sama Ya
- Bab 58 Rencana
- Bab 59 Howard Yi, Kamu Sungguh Bodoh
- Bab 60 Alangkah Baiknya Jika Bisa Bertemu Denganmu Lebih Awal
- Bab 61 Semakin Mendekati Matahari, Akar Akan Menjalar Ke Tempat Lebih Gelap
- Bab 62 Hidup Lama Bisa Melihat Segala Hal
- Bab 63 Ternyata Dia Barulah Orangnya!
- Bab 64 Mari Kita Bercerai
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (1)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (2)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (3)
- Bab 66 Menikah Denganku (1)
- Bab 66 Menikah Denganku (2)
- Bab 66 Menikah Denganku (3)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Kamu, Apabila Kamu Menyebrangi Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (1)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengendeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku akan Mengendong Mu (2)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (3)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (1)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (2)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (3)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (1)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (2)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (3)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (1)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (2)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (3)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (1)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (2)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (3)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (1)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (2)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (3)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (1)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (2)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (3)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (1)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (2)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (3)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (1)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (2)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (3)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (1)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (2)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (3)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (1)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (2)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (3)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Debu (1)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (2)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (3)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (1)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (2)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (3)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (1)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (2)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (3)
- Bab 81: Bertemu denganmu adalah hal yang paling beruntung dalam hidupku (1)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (2)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (3)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela (1)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(2)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(3)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(1)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(2)
- Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(3)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (1)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (2)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (3)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (1)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (2)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (3)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (1)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (2)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (3)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (1)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (2)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (3)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (1)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (2)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (3)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (1)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (2)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (3)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (1)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (2)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (3)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (1)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (2)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (3)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Masalah Besar (1)
- Bb 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Hal Yang Besar (2)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semua Adalah Hal Yang Besar (3)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (1)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (1)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (3)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (1)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (2)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (3)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 JIka Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (3)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (1)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (2)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (1)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (2)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (1)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (2)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (1)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (1)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (3)
- Bab 102 Rahasia Howard (1)
- Bab 102 Rahasia Howard(2)
- Bab 102 Rahasia Howard (3)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (1)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (2)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (3)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (1)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (2)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (3)
- Bab 105 Kehidupan Selamanya Lebih Tragis Daripada Cerita Novel (1)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Daripada Novel (2)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Dibandingkan Cerita Novel (3)
- Bab 106 Istrinya, Pasti Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (1)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Bisa Menerima Penderitaan Apapun! (2)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (3)“Keuangan perusahaan ini sudah tidak cukup untuk digunakan, kredit bank sudah tidak disetujui, jadi masih perlu pemasukan dana, masalah ini nanti kamu terlebih dahulu pergi ke tempat J
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (1)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (2)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan(3)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (1)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (2)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (3)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (1)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (2)
- Bab 110 Benar-benar Berani Membuat Suaminya Menjadi Tidak Baik !
- Bab 110 Benar-Benar Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (2)
- Bab 110 Benar-Benar Berani Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (3)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (1)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (2)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (3)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (1)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (1)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (3)
- Bab 114 Kembar (1)
- Bab 114 Kembar (2)
- Bab 114 Kembar (3)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen(1)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (1)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (3)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (1)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (2)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (3)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (1)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (1)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (3)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (1)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (2)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (3)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (1)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (2)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (3)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (1)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (2)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(1)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (1)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (3)
- Bab 125 Buka Kartu (1)
- Bab 125 Buka Kartu (2)
- Bab 125 Buka Kartu (3)
- Bab 126 Berkelahi (1)
- Bab 126 Berkelahi (2)
- Bab 126 Berkelahi (3)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (1)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (2)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (1)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (1)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (3)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (1)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (1)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (3)
- Bab 132 Penculik Misterius (1)
- Bab 132 Penculik Misterius (2)
- Bab 132 Penculik Misterius (3)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur (1)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur! (2)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (1)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (1)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (3)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (1)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (2)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (3)
- Bab 137 Aku Di Sini Menemanimu (1)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (2)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (3)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (1)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (2)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (3)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (1)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (1)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (3)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (1)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (2)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (3)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (1)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (2)
- Bab 143 Menambah Keramaian (1)
- Bab 143 Menambah Keramaian (2)
- Bab 144 Pertunjukan Berlanjut (1)
- Bab 144 Drama Berlanjut (2)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (1)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (2)
- Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (1)
- Bab 146 Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (2)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (1)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (2)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (1)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (2)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (1)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (2)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (1)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (1)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (3)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (1)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (2)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (3)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (1)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (2)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (3)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (1)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (2)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (3)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (1)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (2)
- Bab 156 Membuat Kesepakatan Dengan Winnie Chu
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (1)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (2)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (3)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (1)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (1)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (3)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (1)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (2)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (3)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (1)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (2)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (3)
- Bab 162 Saling Melindungi Selamanya (1)
- Bab 162 Aurora, Saling Melindungi Selamanya (2)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (1)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (2)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (1)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (2)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (1)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (2)
- Bab 166 Berantakan
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (1)
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (2)
- Bab 168 Melahirkan Anak (1)
- Bab 168 Melahirkan Anak (2)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi(1)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi (2)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (1)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (2)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (1)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (2)
- Bab 172 Perutku Sangat Sakit
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (1)
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (2)
- Bab 173 Tidak Pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (3)
- Bab 174 Hadiah Besar
- Bab 175 Pemulihan Sementara (1)
- Bab 175 Pemulihan Sementara (2)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (1)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (2)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (1)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (2)
- Bab 178 Aku Tidak Butuh Sebagian Besar Itu, Aku Hanya Ingin Kamu
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (1)
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (2)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (1)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (2)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (1)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (2)
- Bab 182 Allan Jiang Datang Ke Kyoto
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (1)
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (2)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (1)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (1)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (3)
- Bab 186 "Kejutan Besar" Di Pesta Pertunangan (1)
- Bab 186
- Bab 187 Tapi Kamu Adalah Tulang Rusukku
- Bab 188 Satu Demi Satu (1)
- Bab 188 Satu Demi Satu (2)
- Bab 189 Kebakaran Di Taman Belakang
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (1)
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (2)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (1)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (2)
- Bab 192 Pelarian Romantis(1)
- Bab 192 Pelarian Romantis (2)
- Bab 193 Hadiah Penderitaan
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(1)
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(2)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(1)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(2)
- Bab 196 Tetap Bersamanya Seumur Hidup, Atas Nama Saudara
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (1)
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (2)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (1)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (2)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (1)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (2)
- Bab 200 Kehamilan Kedua
- Bab 201 Menguliti Wajah
- Bab 202 Kesukaanku Dalam Seumur Hidupku Ini, Bernama Eleanor Chu
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (1)
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (2)
- Bab 204 Akan Memberikanmu Kehidupan Paling Stabil
- Bab 205 Pendahuluan Acara Pernikahan
- Bab 206 Ledakan
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (1)
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (2)
- Extra: Kisah Frans Wen (1)
- Extra: Kisah Frans Wen (2)