Adore You - Bab 202 Kesukaanku Dalam Seumur Hidupku Ini, Bernama Eleanor Chu
Mayatnya Winnie Chu ditemukan di depan pintu mansion Jiang keesokan harinya, karena kulit wajahnya dikuliti seluruhnya, makanya sama sekali tidak bisa mengenalinya, hanya bisa menempatkannya ke rumah duka dan menunggu adanya orang yang melaporkan kehilangan anggota keluarga, saat itu, ketika pihak media berita memberitakan kabar ini, orang pertama yang terpikirkan oleh Eleanor Chu adalah Howard Yi.
Tindakan yang begitu kejam bagaikan ulah iblis ini, tidak akan ada orang kedua selain dia.
"Howard, kamu berada di dalam tidak?"
Eleanor Chu mengetuk pintu ruang kerja, lalu Frans Wen membuka kunci pintu dari dalam.
"Nyo......Kak......" Melihat raut wajah Eleanor Chu yang berubah drastis, dia langsung mengubah panggilan sapaan.
"Panggilan ini, sepertinya sedikit aneh."
Dia dengan tatapan mata jahil menerawang tubuh mereka berdua, "Kalian bahkan mengunci pintu, apakah sedang membahas hal yang tak boleh diketahui oleh orang lain?"
"Tidak kok, tadi saat aku masuk, sekalian menguncinya secara tanpa sadar."
Howard Yi bergegas berdiri, membuatnya duduk di sofa, "Kenapa tidak berjemur di lantai bawah lagi?"
"Penasaran terhadap kalian berdua, kenapa belakangan ini selalu sering saling bersama. Bagaimana kalau......"
Dia tersenyum jahil, membuat bulu kuduk Howard Yi dan Frasn Wen berdiri.
"Katakan dengan jujur, orang yang mati di depan pintu mansion Jiang, adalah Winnie Chu bukan?"
Sebenarnya saat Eleanor Chu berpikir Winnie Chu telah mati, dia tidaklah merasa begitu senang, kalau Winnie Chu tidak menghasut Chris Tang mencari seseorang untuk membunuh Peter Song, maka dia tidaklah harus mati.
Bahkan dibandingkan dengan Bertha Song, Winnie Chu telah bernasib jauh lebih baik.
Dia menertawakan diri sendiri, ternyata memang ada beberapa hal yang tidak bisa saling dibandingkan, Dibandingkan dengan tindakan pembunuhan, pencurian akan terasa jauh lebih ringan.
"Hmm."
"Orang yang menculik putranya Ivy Sun, diutus olehnya?" Ini adalah satu-satunya hal yang bisa terpikirkan olehnya di antara masalah besar yang terjadi belakangan ini.
Howard Yi menganggukkan kepala, "Juga mengutus seseorang untuk mengirimkan potongan kepala manusia di hari pesta pertunangan Sharen."
"Kalau begitu, itu benar-benar pantas mati!"
Eleanor Chu tiba-tiba mengingat akan seseorang, segera menanyakan Frans Wen: "Jadi bagaimana dengan kondisi Lulu sekarang?"
Frans Wen spontan menatap ke arah Howard Yi, Howard Yi menganggukkan kepala.
"Lulu sejak pagi kemarin sudah mulai tidak bekerja di hotel, ponselnya juga nonaktif, aku telah menyuruh seseorang pergi mencarinya ke tempat tinggal sewaannya. Tapi tidaklah menemukan jejak apapun, orang ini seakan-akan telah menghilang ditelan bumi."
"Menghilang ditelan bumi?" Kalau pun telah mati, bukankah harusnya akan meninggalkan mayat, bagaimana mungkin menghilang ditelan bumi?
"Benar, makanya aku sedang bersiap-siap menambahkan personel untuk mencarinya, dia langsung menghilang setelah Winnie mengalami sesuatu, ini terlalu kebetulan."
"Memangnya dia adalah orangnya Winnie?" Eleanor Chu sedikit mengerutkan kening, memasuki perenungan.
"Mungkin saja orangnya Allan atau Felicia, bisa saja begitu, tapi dia pasti bukanlah seseorang yang mudah ditangani."
"Sudahlah, serahkanlah masalah ini kepada Frans, kamu hanya cukup dengan merawat rahimmu baik-baik, tidak perlu memikirkan hal lainnya, janji padaku, boleh tidak?"
Howard Yi dengan lembut memegang tangannya, di balik mata yang hangat mengandung permohonan.
"Tentu saja, dasar bodoh."
Di atas meja kerja, telepon terus berdering.
Howard Yi mengambilnya dan melihat, menyadari itu merupakan panggilan dari Allan Jiang, dia langsung keluar dari ruang kerja setelah mengambil gagang telepon.
"Tuan Stuart, apa maksud dari Anda menyuruh asistenmu mengirimkan benda seperti ini padaku?"
Allan Jiang membenci Howard Yi, tapi di saat bersamaan, dia juga iri terhadap kesemena-menaannya, bahkan nomor telepon pun sengaja tidak diganti, apakah ini sedang menyatakan hendak menampar wajahnya?
"Tidak ada maksud apapun, gambaran yang begitu indah ini, mana boleh tidak membaginya bersamamu? Lagipula kamu setidaknya merupakan kakaknya Eleanorku."
Ucapan "Eleanorku" ini telah sepenuhnya merangsang bara kecemburuan dalam lubuk hati Allan Jiang.
"Saya, Jiang, sungguh tidak berani setuju dengan hobbi para kalangan bangsawan yang dimiliki Tuan Stuart, Negara Z adalah negara hukum, bukanlah sebuah tempat di mana kamu bisa bersikap sewenang-wenangnya, aku yakin pasti akan ada orang yang akan membantu membela keadilan terhadap seseorang yang mati tak bersalah."
"Jiang?"
Suara Howard Yi dengan begitu jelas mengandung sindiran, "Kamu sungguh menganggap dirimu sebagai anggota Keluarga Jiang."
"Tuan Stuart, apa maksud Anda? Aku adalah anggota Keluarga Jiang atau tidak, bukankah adik iparmu lebih mengetahuinya dengan jelas daripada aku?" Allan Jiang benar-benar tertusuk akan perkataannya, nada bicara yang dari awal berusaha dikontrol sudah mulai bergejolak.
"Ada beberapa hal, yang sudah cukup dengan hanya memberikan gengsi sekali saja, hal yang tidak kusenangi, siapa pun tidak akan bisa memaksakannya."
"Oh iya, hampir lupa memperingati Tuan Jiang akan sebuah hal, persediaan senjata api kalian di Treasure Island mulai sekarang akan sulit mendapatkan leveransir."
"Tuan Stuart, Anda sedang bercanda denganku ya?" Persediaan senjata api di Treasure Island biasanya selalu berasal dari Amerika dan Negara Z, meskipun Keluarga Stuart sangat terkemuka, tapi dia tidak percaya tangan Howard Yi bisa diulurkan sepanjang ini!
"Aku tidak suka bercanda dengan seseorang yang tidak akrab denganku."
Setelah Howard Yi mengatakannya, dia langsung menutup panggilannya.
Allan Jiang memegang gagang ponsel dengan erat, jari tangan Allan Jiang terlihat memucat karena terlalu kuat saat menggenggamnya, otaknya terus merenungkan perkataan Howard Yi tadi.
Memangnya persediaan senjata api. Benar-benar berkaitan dengan Howard Yi?
"Tuan."
Howard Yi kembali masuk ke dalam, Eleanor Chu sudah pergi ke balkon ruang kerja.
Dia sengaja mengecilkan suara dan berkata: "Apakah hal di pihak Felicia sana sudah diatur dengan baik?"
"Semua telah beres, aku sudah menyuruh orang untuk menjelaskan padanya dengan teliti akan seluruh proses percobaan pembunuhan yang direncanakan Allan dengan memanfaatkan tangan orang lain, harusnya dalam beberapa hari ini, dia akan bertindak."
"Hmm, ingat nanti suruh orang untuk lebih menambah kepekatan suasana, jangan sampai terlalu datar."
Frans Wen sedikit menganggukkan kepala. "Baiklah, aku mengerti."
"Allan, kenapa dia mencarimu?"
Eleanor Chu tiba-tiba masuk ke dalam dari balkon, Frans Wen spontan menjauhi Howard Yi beberapa langkah, "Kalau begitu, aku keluar dulu."
Mereka berdua menganggukkan kepala.
"Kenapa kamu tahu itu adalah dia?" Howard Yi tersenyum memandangnya sambil melambaikan tangan terhadapnya.
"Selain dia, telepon siapa lagi yang bisa membuatmu mengangkatnya dengan menjauhiku?"
"Istriku ternyata memang pintar." Howard Yi merayu sambil merangkul bahunya.
"Jangan mengalihkan topik, aku sedang menanyakanmu hal penting, kenapa dia mencarimu?" Semenjak terjadinya begitu banyak hal, hati Eleanor Chu selalu memiliki berbagai kewaspadaan terhadap Allan Jiang, sifat Allan Jiang sedikit menyimpang, dia akan menghalalkan segala cara dalam bertindak, sang wanita khawatir jika tidak berhati-hati, Howard Yi akan terjatuh dalam lubang jebakannya.
"Menanyakan masalah tentang Winnie." Howard Yi tanpa mengubah ekspresinya melemparkan sebuah isyarat tatapan mata terhadap Frans Wen, dengan lembut menggenggam tangannya Eleanor Chu dan berjalan keluar.
"Saat kematian Winnie, aku khusus menyuruh Frans Wen merekamnya dan membagikannya kepada Allan, makanya dia meneleponku khusus untuk berterima kasih."
"Beromong kosong." Eleanor Chu membalikkan bola mata putih terhadapnya, "Tapi kenapa kamu menyuruh orang untuk menguliti wajahnya Winnie?"
Bola mata hitam seketika menjadi sangat gelap, "Aku pernah mengatakannya, aku ingin kamu menjadi tiada duanya."
"Dia pada dasarnya bukanlah aku." Setiap kali mengingat wajah Winnie Chu yang mengalirkan darah dengan deras, lambung Eleanor Chu akan merasa mual, menutupi mulut dan merasa begitu tidak nyaman.
Howard Yi segera mengambil sebotol umeboshi, mengeluarkan satu buah dan menyuapinya dengan tangan sendiri.
Rasa sejuk, asam dan manis seketika telah menekan perasaan tidak nyaman tadi.
Pikirannya malah tiba-tiba teringat terhadap gambaran Irina Song memberikan umeboshi kepadanya saat kehamilan pertama, spontan hatinya merasa nyeri.
Dengar-dengar dia sekarang selalu bervegetarian dan melafalkan sutra, dari dulu sudah tidak mempedulikan hal duniawi, entah bagaimana dengan keadaannya sekarang, apakah masih fanatis seperti dulu? Apakah masih penuh dengan kebencian seperti dulu?
"Ada apa? Kenapa tiba-tiba malah menjadi begitu pendiam? Apakah ada bagian yang merasa tidak nyaman?"
Howard Yi menatapnya yang semakin kurus hari demi hari dengan tatapan kasihan.
Sepertinya setiap kali hamil, merupakan saat baginya untuk berperang dengan kesakitan, reaksi kehamilan yang kuat membuat sang pria merasa sedih melihatnya.
"Tidak, hanya sedikit lelah."
Eleanor Chu dengan bermalas-malasan bersandar dalam pelukan Howard Yi, "Kakek bermaksud membuat Sharen dan Shawn menikah secepatnya. Untuk membersihkan aura kesialan yang didapatkan pada pesta pertunangan, kelihatannya dalam waktu dekat ini, rumah akan menjadi ramai."
Pemikiran orang hamil sepertinya selalu saja senang melompat ke hal lain, tidak lama kemudian, Eleanor Chu kembali mengungkit topik masalah lain.
"Howard, kamu rasa, anak kita kali ini adalah laki-laki atau perempuan?"
"Tentu saja perempuan, aku ingin memiliki putri yang cukup banyak dalam setahun." Saat mengungkit topik ini, semangat Howard Yi terlihat jelas lebih besar dibandingkan saat-saat lainnya.
"Memiliki putri yang cukup banyak dalam setahun?" Eleanor Chu tak hentinya tertawa. "Dasar bodoh, hamil sekali saja membutuhkan waktu selama 9 bulan, dalam setahun ini paling banyak hanya bisa melahirkan satu anak, itu pun harus merupakan pasangan suami istri yang berkinerja tinggi."
"Kamu merasa kinerja kita masih belum cukup?"
"Tentu saja bukan." Sang wanita segera bersikap memohon ampun.
"Maksudku adalah memiiliki banyak putri dengan akumulasi ulang tahun yang memenuhi satu tahun." Howard Yi dengan arogannya mengangkat sebelah alis terhadapnya, "Ini adalah tim tuan putri pribadiku."
"Kamu bercanda ya!"
Saat Eleanor Chu mendengar perkataan ini, langsung mendadak berdiri dari sofa saat itu juga.
Akumulasi ulang tahun yang memenuhi satu tahun? Bukankah ini menyatakan dia harus melahirkan 12 orang putri? Dan waktunya harus cocok, menjamin tidak boleh muncul seorang anak laki-laki sekali pun, kalau tidak, ini menandakan perjuangannya dalam 9 bulan telah sia-sia, dan masih harus mengulangnya dari awal.
"Bukanlah bercanda, Istriku, aku serius."
Dia memang, memegang wajahnya dengan sangat serius.
"Aku tidak mau. Lagipula aku bukanlah induk babi!"
Omong kosong! Melahirkan 12 anak, kalaupun mereka berdua sekarang sudah memiliki 2 anak perempuan, tapi tetap saja harus melahirkan 10 anak, kalaupun situasinya memungkinkan, melahirkan satu per satu anak sesuai jadwal, tapi setidak-tidaknya harus memerlukan waktu 10 tahun......
10 tahun......
Sebuah waktu yang begitu panjang.
Bukankah ini berarti dia tidak perlu melakukan apapun dalam setengah masa kehidupannya ini, setiap hari hanya cukup dengan berjuang melahirkan anak?
"Istriku, setujulah denganku."
"Jangan pernah bermimpi, kalau kamu begitu menginginkan putri sebanyak itu, aku ada jalan keluarnya, bagaimana?"
"Cara apa?" Meskipun dalam hati sudah tahu perkataannya ini berniat untuk menjebaknya, tapi Howard Yi tetap saja terjebak dan merasa penasaran.
Eleanor Chu menggerakkan jari tangan terhadapnya sambil tersenyum. Howard Yi dengan penurut mendekatkan telinganya.
"Kalau kamu begitu ingin memiliki banyak putri, maka aku akan berusaha menjadi seorang istri dan ibu yang 'baik', aku akan membantumu meminang beberapa istri lagi, milikilah putri sebanyak yang kamu inginkan, jika mereka tidak mampu melahirkan dengan baik, masih ada periode selanjutnya, tak akan putus, kamu tenang saja, aku pasti akan mencari seseorang sesuai dengan kesukaanmu."
"Kamu tahu bagaimana kesukaanku?"
"Berkulit putih berparas cantik dan pandai berkungfu."
"Gadis bodoh, kesukaanku dalam seumur hidupku ini, bernama Eleanor Chu."
Sang pria dengan penuh cinta memeluk kepalanya, dengan lembut mendaratkan sebuah kecupan di keningnya.
Kesukaanku dalam seumur hidupku ini, bernama Eleanor Chu......
Kesukaanku dalam seumur hidupku ini. Bernama Eleanor Chu......
Perkataan ini, seolah-olah merupakan mantra paling merdu di dunia ini, dengan erat mengikat hati Eleanor Chu, tak akan bisa pergi mulai dari sekarang, juga tak bersedia pergi.
Mungkin karena umeboshi sore tadi, membuatnya teringat akan Irina Song. Sehingga pada malam hari itu juga, Eleanor Chu benar-benar telah bertemu dengan Irina Song dalam mimpi, hanya saja malah melihat tubuhnya penuh dengan lumuran darah dan berbaring di lautan darah, di sekitarnya tetap ada begitu banyak kendaraan yang berlalu-lalang tanpa henti.
Dia seketika terbangun dari mimpi buruk, baru mulai menyadari dirinya malah telah mengeluarkan keringat dingin.
"Ada apa? Mimpi buruk lagi?"
Semenjak Eleanor Chu hamil, Howard Yi selalu tidak berani tertidur lelap, saat merasakan adanya pergerakan darinya, sang pria langsung bangun. Kali ini melihat raut wajahnya yang pucat, spontan merasa sedih, dengan hati-hati memasukkannya ke dalam pelukan, menenangkannya dalam waktu yang cukup lama, "Jangan takut, aku di sini. aku di sini....."
Ibu hamil lebih mudah bermimpi buruk daripada orang biasa, ini sangatlah wajar, hanya saja Eleanor Chu dalam beberapa hari ini terus memimpikan Irina Bab 202 Kesukaanku Dalam Seumur Hidupku Ini, Bernama Eleanor ChuSong, dan setiap kali selalu muncul di hadapannya dengan gambaran kematian yang mengenaskan, hal ini membuatnya mulai berpikiran berlebihan, apakah Irina Song yang berada di dalam penjara, telah mengalami masalah?
"Sudah tidak apa-apa. Patuhlah, berbaring dan lanjut tidur, besok aku akan menyuruh Master senior memeriksa nadimu, lalu meresepkan obat pembantu tidur."
Sekarang baru Eleanor Chu menurutinya dan kembali memejamkan sepasang matanya, hanya saja, gambaran kematian Irina Song yang mengenaskan malah terus tak menghilang.
Saat keesokan harinya di pagi hari, dia langsung menghubungi Sharen Yi. Mengajaknya untuk pergi bersama-sama ke penjara wanita melihat Irina Song.
"Ma, kami telah datang melihatmu."
Di dalam ruang kunjungan, sebuah meja besi tahan karat besar telah memisahkan mereka bertiga.
Sharen Yi menyodorkan barang yang dibawakannya ke hadapannya, "Ini semua merupakan pakaian dan makanan yang dipersiapkan olehku dan Shawn untukmu, simpanlah dengan baik."
Semenjak ibu dan putri dari Keluarga Song mati satu per satu, Irina Song pun sepertinya telah berubah menjadi orang lain. Awal-awal dia mulai menyelami ajaran Buddha, hingga sikapnya yang menjadi setenang ini, semuanya terlihat sedang mengarah ke arah yang baik.
Mungkin saja suatu hari nanti, Irina Song yang dulu masih bisa kembali ke dalam kehidupan mereka, meskipun ini hanya sekedar sebuah harapan, setidaknya dia yang dari tak berpengharapan telah berubah menjadi memiliki harapan.
"Anak bodoh, Mama sudah pernah berkata saat kamu datang sebelumnya, jangan membawakan barang lagi ke sini, di sini semuanya ada, lagipula, ada beberapa barang yang sudah tidak Mama perlukan saat ini."
Di tengah perkataan, Irina Song tak tertahankan untuk batuk, setelah cukup lama baru kembali tenang dan berkata: "Selamat padamu Eleanor, aku tidak mampu menghadiri acara pernikahan kalian berdua. Aku......"
Dia mengatakannya, lalu kembali batuk dengan hebat.
"Ada apa denganmu?"
"Tidak apa-apa, mungkin karena perubahan musim, menyebabkan tubuhku merasa sedikit tidak nyaman, akan membaik setelah batuk beberapa waktu."
"Sudah pernah mencari dokter belum?" Sharen Yi spontan memperlihatkan perasaan sebagai seorang putri seperti dulu, berkata dengan khawatir.
"Tidak perlu, ini hanya penyakit kecil, akan membaik setelah beberapa saat, jangan khawatir."
"Ma, kamu harus menjaga dirimu dengan baik, aku dan Shawn mungkin akan melangsungkan acara pernikahan pada akhir bulan ini, aku pasti akan membuatmu menghadirinya."
"Jangan." Irina Song segera menghalangi: "Jangan membuat kakekmu kesulitan."
"Tidak kesulitan, seorang ibu menghadiri acara pernikahan putranya, ini merupakan hal yang wajar."
Mata Irina Song, seketika mulai memancarkan cahaya pengharapan.
Novel Terkait
My Enchanting Guy
Bryan WuMy Secret Love
Fang FangAku bukan menantu sampah
Stiw boyThick Wallet
TessaHei Gadis jangan Lari
SandrakoMarriage Journey
Hyon SongAkibat Pernikahan Dini
CintiaAdore You×
- Bab 1 Membatalkan pertunangan
- Bab 2 Mengalahkan Lelaki Ini
- Bab 3 Apakah Kamu Keberatan Untuk Menikah Denganku?
- Bab 4 Cepat Atau Lambat Akan Mengusirnya dari rumah
- Bab 5 Dia Adalah Suami Yang Kunikahi Secara Resmi
- Bab 6 Eleanor, Kamu Tidak Bisa Kabur Lagi
- Bab 7 Menikahi Siapa Saja Juga Namanya Menikah
- Bab 8 Sejenis
- Bab 9 Dinikahkan
- Bab 10 Jalani Dulu Saja
- Bab 11 Jika Ia Adalah Sebuah Bongkahan Es, Aku Juga Harus Bisa Melelehkannya
- Bab 12 Selingkuh Dalam Pernikahan
- Bab 13 Pulanglah Denganku!
- Bab 14 Aku Beruntung Sekali Bisa Bertemu Denganmu
- Bab 15 Katakan Kepadanya Bahwa Istrimu Sedang Sibuk
- Bab 16 Bertanggung Jawab Atas Perbuatan Sendiri
- Bab 17 Perintah CEO
- Bab 18 Kehidupan Yang Ia Impikan
- Bab 19 Bertemu Dengan Teman Lama
- Bab 20 Kamu Tentu Bisa Melakukannya Jika Kamu Menginginkannya
- Bab 21 Nyonya Yi
- Bab 22 Anak Baik Yang Menghadapi Cinta Sejati
- Bab 23 Jangan Bersikap Baik Kepadaku, Aku Akan Menganggapnya Nyata
- Bab 24 Reuni
- Bab 25 Menuangkan Anggur
- Bab 26 Aku Tidak Mungkin Menginjak Dua Perahu Bersamaan, Aku Takut Merobeknya
- Bab 27 Aku Akan Selalu Ada
- Bab 28 Ciuman Yang Kuat
- Bab 29 Wanita Muda yang Tumbuh Dewasa
- Bab 30 Lelaki Brengsek Itu Memiliki Maksud Tersendiri
- Bab 31 Rasa Sayang Yang Tiada Batasnya
- Bab 32 Jenis Kelamin Lelaki, Menyukai Lelaki Baik
- Bab 33 Stamina Yang Kuat, Tidak Puas
- Bab 34 Difoto Secara Diam-diam
- Bab 35 Ada Yang Flu, Ada Yang Sakit Hati
- Bab 36 Berusaha Untuk Tidak Sakit Bahkan Melahirkan Sekalipun
- Bab 37 Apakah Kamu Ingin Membuatku Terlihat Seperti Lelaki Brengsek?
- Bab 38 Kaya dan Sombong
- Bab 39 Sepasang Cincin
- Bab 40 Ada Beberapa Orang Yang Tetap Saja Memutuskan Untuk Pergi Walaupun Sudah Mengetahui Keinginan Hatinya
- Bab 41 Disandra
- Bab 42 Menyelematkan Diri Sendiri
- Bab 43 Melepaskan Tali Pinggangnya
- Bab 44 Harap Jangan Menyinggung Perasaan Kakak Ipar!
- Bab 45 Kamu Tega Membagi Suami mu Dengan Orang Lain!
- Bab 46 Sepanjang Malam Tidak Pulang
- Bab 47 Pertukaran
- Bab 48 Alasan Kematian Ibu
- Bab 49 Kamu Akan MelindungiKu
- Bab 50: Jika Kamu Telah Memulai Permainan, Maka Jangan Berhenti!
- Bab 51 Keluarga Zhou Membatalkan Pernikahan
- Bab 52 Kakak Memelintir Tangan Adiknya Sendiri
- Bab 53 Ternyata Ada Juga yang Lebih Semuanya Sendiri
- Bab 54 Aku Pemegang Saham Terbesar Kedua Chu’s Corp
- Bab 55 Wanita, Aku Sepertinya Jatuh Cinta Padamu
- Bab 56 Tidak Mungkin Suka Denganku Kan!
- Bab 57 Eleanor Chu, Kita Lalui Hari Bersama-Sama Ya
- Bab 58 Rencana
- Bab 59 Howard Yi, Kamu Sungguh Bodoh
- Bab 60 Alangkah Baiknya Jika Bisa Bertemu Denganmu Lebih Awal
- Bab 61 Semakin Mendekati Matahari, Akar Akan Menjalar Ke Tempat Lebih Gelap
- Bab 62 Hidup Lama Bisa Melihat Segala Hal
- Bab 63 Ternyata Dia Barulah Orangnya!
- Bab 64 Mari Kita Bercerai
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (1)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (2)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (3)
- Bab 66 Menikah Denganku (1)
- Bab 66 Menikah Denganku (2)
- Bab 66 Menikah Denganku (3)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Kamu, Apabila Kamu Menyebrangi Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (1)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengendeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku akan Mengendong Mu (2)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (3)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (1)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (2)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (3)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (1)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (2)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (3)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (1)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (2)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (3)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (1)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (2)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (3)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (1)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (2)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (3)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (1)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (2)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (3)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (1)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (2)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (3)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (1)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (2)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (3)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (1)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (2)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (3)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (1)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (2)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (3)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Debu (1)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (2)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (3)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (1)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (2)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (3)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (1)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (2)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (3)
- Bab 81: Bertemu denganmu adalah hal yang paling beruntung dalam hidupku (1)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (2)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (3)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela (1)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(2)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(3)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(1)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(2)
- Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(3)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (1)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (2)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (3)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (1)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (2)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (3)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (1)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (2)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (3)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (1)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (2)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (3)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (1)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (2)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (3)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (1)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (2)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (3)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (1)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (2)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (3)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (1)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (2)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (3)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Masalah Besar (1)
- Bb 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Hal Yang Besar (2)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semua Adalah Hal Yang Besar (3)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (1)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (1)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (3)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (1)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (2)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (3)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 JIka Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (3)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (1)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (2)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (1)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (2)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (1)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (2)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (1)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (1)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (3)
- Bab 102 Rahasia Howard (1)
- Bab 102 Rahasia Howard(2)
- Bab 102 Rahasia Howard (3)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (1)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (2)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (3)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (1)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (2)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (3)
- Bab 105 Kehidupan Selamanya Lebih Tragis Daripada Cerita Novel (1)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Daripada Novel (2)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Dibandingkan Cerita Novel (3)
- Bab 106 Istrinya, Pasti Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (1)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Bisa Menerima Penderitaan Apapun! (2)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (3)“Keuangan perusahaan ini sudah tidak cukup untuk digunakan, kredit bank sudah tidak disetujui, jadi masih perlu pemasukan dana, masalah ini nanti kamu terlebih dahulu pergi ke tempat J
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (1)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (2)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan(3)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (1)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (2)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (3)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (1)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (2)
- Bab 110 Benar-benar Berani Membuat Suaminya Menjadi Tidak Baik !
- Bab 110 Benar-Benar Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (2)
- Bab 110 Benar-Benar Berani Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (3)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (1)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (2)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (3)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (1)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (1)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (3)
- Bab 114 Kembar (1)
- Bab 114 Kembar (2)
- Bab 114 Kembar (3)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen(1)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (1)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (3)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (1)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (2)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (3)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (1)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (1)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (3)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (1)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (2)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (3)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (1)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (2)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (3)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (1)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (2)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(1)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (1)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (3)
- Bab 125 Buka Kartu (1)
- Bab 125 Buka Kartu (2)
- Bab 125 Buka Kartu (3)
- Bab 126 Berkelahi (1)
- Bab 126 Berkelahi (2)
- Bab 126 Berkelahi (3)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (1)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (2)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (1)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (1)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (3)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (1)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (1)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (3)
- Bab 132 Penculik Misterius (1)
- Bab 132 Penculik Misterius (2)
- Bab 132 Penculik Misterius (3)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur (1)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur! (2)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (1)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (1)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (3)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (1)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (2)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (3)
- Bab 137 Aku Di Sini Menemanimu (1)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (2)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (3)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (1)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (2)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (3)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (1)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (1)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (3)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (1)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (2)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (3)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (1)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (2)
- Bab 143 Menambah Keramaian (1)
- Bab 143 Menambah Keramaian (2)
- Bab 144 Pertunjukan Berlanjut (1)
- Bab 144 Drama Berlanjut (2)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (1)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (2)
- Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (1)
- Bab 146 Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (2)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (1)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (2)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (1)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (2)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (1)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (2)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (1)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (1)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (3)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (1)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (2)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (3)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (1)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (2)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (3)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (1)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (2)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (3)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (1)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (2)
- Bab 156 Membuat Kesepakatan Dengan Winnie Chu
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (1)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (2)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (3)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (1)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (1)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (3)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (1)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (2)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (3)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (1)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (2)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (3)
- Bab 162 Saling Melindungi Selamanya (1)
- Bab 162 Aurora, Saling Melindungi Selamanya (2)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (1)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (2)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (1)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (2)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (1)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (2)
- Bab 166 Berantakan
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (1)
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (2)
- Bab 168 Melahirkan Anak (1)
- Bab 168 Melahirkan Anak (2)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi(1)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi (2)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (1)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (2)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (1)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (2)
- Bab 172 Perutku Sangat Sakit
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (1)
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (2)
- Bab 173 Tidak Pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (3)
- Bab 174 Hadiah Besar
- Bab 175 Pemulihan Sementara (1)
- Bab 175 Pemulihan Sementara (2)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (1)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (2)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (1)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (2)
- Bab 178 Aku Tidak Butuh Sebagian Besar Itu, Aku Hanya Ingin Kamu
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (1)
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (2)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (1)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (2)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (1)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (2)
- Bab 182 Allan Jiang Datang Ke Kyoto
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (1)
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (2)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (1)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (1)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (3)
- Bab 186 "Kejutan Besar" Di Pesta Pertunangan (1)
- Bab 186
- Bab 187 Tapi Kamu Adalah Tulang Rusukku
- Bab 188 Satu Demi Satu (1)
- Bab 188 Satu Demi Satu (2)
- Bab 189 Kebakaran Di Taman Belakang
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (1)
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (2)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (1)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (2)
- Bab 192 Pelarian Romantis(1)
- Bab 192 Pelarian Romantis (2)
- Bab 193 Hadiah Penderitaan
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(1)
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(2)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(1)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(2)
- Bab 196 Tetap Bersamanya Seumur Hidup, Atas Nama Saudara
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (1)
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (2)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (1)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (2)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (1)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (2)
- Bab 200 Kehamilan Kedua
- Bab 201 Menguliti Wajah
- Bab 202 Kesukaanku Dalam Seumur Hidupku Ini, Bernama Eleanor Chu
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (1)
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (2)
- Bab 204 Akan Memberikanmu Kehidupan Paling Stabil
- Bab 205 Pendahuluan Acara Pernikahan
- Bab 206 Ledakan
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (1)
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (2)
- Extra: Kisah Frans Wen (1)
- Extra: Kisah Frans Wen (2)