Adore You - Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (1)

"Kau ini benar-benar gila ya, Ivan! Kenapa aku bisa melahirkan seorang anak tak berguna sepertimu ini!" Widya marah besar, hampir saja ia menamparnya, untuk saja langsung dihentikan oleh Eleanor.

Tak lama, Shawn pun membawa Sharen keluar dari sana.

Di dalam ruangan itu, Alice masih terus menangis tersedu-sedu.

Begitu melihat ayahnya sendiri, Dicky tentu saja tidak berani melanjutkan niatnya lagi, ia mengambil bajunya yang ada di atas ranjang itu dan langsung melemparkannya padanya.

Ia sungguh sangat membenci Alice.

Wanita murahan, ternyata tidur dengan dirinya masih belum cukup, berani-beraninya ia merayu ayahnya di belakangnya!

Dan yang paling menjijikkan, wanita ini bahkan sangat mengagumi dan tergila-gila pada kakaknya sendiri!

Di dunia ini benar-benar tidak ada wanita yang lebih murahan dari wanita ini!

"Apa yang terjadi?" begitu mendapat laporan dari sang pembantu, Abel dan Daniel pun langsung segera ke sana.

Mana mungkin ia mau ketinggalan di saat yang penting seperti ini?

"OMG! Honey, kau keluar dulu!" Abel masuk dulu ke dalam kamar, lalu segera mendorong Daniel keluar dari kamar itu.

"Apa aku? Mabuk?"

Abel mengelus-elus keningnya, dan langsung bersandar pada pundak Eleanor.

"Aku juga berharap aku sedang mabuk!" kata Irina kesal.

"Alice, kau mau berhura-hura atau bercinta dengan lelaki mommy sama sekali tidak melarang, tapi kau juga jangan memilih om-om tua seperti dia, paling tidak pilih yang lebih muda sedikit dong, misalnya......" Abel menunjuk-nunjuk ke arah Dicky yang berdiri di sebelah, "Misalnya, tuan muda Keluarga Chen."

Mendengar perkataan Abel itu, Dicky pun bertambah pusing!

Ia memang pernah meniduri wanita ini!

Apa maksudnya semua inI!

"Mommy, semua ini tidak seperti yang ada dalam pikiran kalian, aku dipaksa, bukan bukan bukan, dia, dia yang memasukkan obat ke dalam minumanku!"

Alice memeluk selimutnya, lalu menoleh ke arah Harriyo, tubuhnya yang masih terpapar di luar itu penuh dengan bekas gigitan yang mesra, tubuhnya yang kecil itu pun gemetaran karena tak bisa berhenti menangis.

Harriyo yang pada awalnya masih bingung dan tak sadar itu pun langsung tersadar, kamar itu dipenuhi dengan anggota Keluarga Yi, tentu saja ia tidak berani bangun dan memakai bajunya, untung saja tadi Dicky melemparkan bajunya padanya untuk menutupi baguan bawahnya, barulah setelah itu ia merasa sedikit tenang.

"Nyonya besar, nyonya kedua, nona ketiga, dengarkan penjelasanku, aku tidak tahu apa-apa, aku tadi minum terlalu banyak, aku hanya ingin mencari kamar untuk beristirahat sebentar, lalu entah kenapa aku malah tertidur, lalu tiba-tiba ada seorang wanita di atas ranjang, aku pun langsung memeluk dan menciumnya, aku kira, aku kira ini hanya mimpi basah biasa, oleh karena itu aku......"

Harriyo berlutut dia tas lantai, karena ia tergesa-gesa ingin menjelaskan semuanya, perkataannya terdengar sangat cepat, ia terlihat sangat panik.

Sudah empat puluh tahun ia hidup di dunia ini, ini pertama kalinya ia sesial ini, tanpa pikir panjang, ia hanya bisa melimpahkan semua kesalahan ini pada Alice untuk mengurangi rasa benci di hatinya.

Semua ini karena wanita jalang ini, kalau bukan dia yang menggodanya, bagaimana mungkin ia melakukan semua ini, sampai-sampai ia terpojok dan dipermalukan seperti ini!

Keluarga Yi pasti tidak akan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja.

"Mommy, jangan dengarkan perkataannya!" Begitu mendengar Harriyo mengatakan apa yang sesungguhnya terjadi, Alice pun langsung panik, ia melangkah ke depan sambil memegangi selimutnya dan memeluk kaki Abel, sambil menangis ia berkata, "Mommy, aku ini masih gadis! Dengan semua yang kumiliki sekarang ini, lelaki seperti apa yang tak bisa kudapatkan? Mana mungkin aku akan menggunakan keperawananku untuk melakukan sesuatu yang memalukan seperti ini!"

Ia sangat percaya diri, juga sangat bersyukur, untuk saja keesokan harinya setelah ia diperkosa Dicky, ia langsung melakukan operasi pengembalian selaput daranya, bahkan di dalam hatinya, ia sangat senang dan gembira sudah melakukan semua persiapan itu.

Irina dan Widya yang berdiri di samping pun bergumam dalam hati.

Benar juga yang dikatakan Alice, ia adalah cucu dari Keluarga Yi, putri emas dari Keluarga Stuart, mana mungkin ia tertarik pada pria tua seperti Harriyo yang sangat sederhana ini

"Oh ya?" Sharren memanjangkan lehernya dengan kesal, "Tadi saat kita masuk, kita semua dengar kau sedang memanggilnya dengan sebutan 'kakak' di atas ranjang tadi!"

Perkataan Sharren itu membuat seluruh orang terkejut, orang-orang yang berdiri di luar pintu pun juga ikut kaget.

Baru sepuluh menit berlalu, kenapa banyak hal mengejutkan terjadi di rumah ini!

Setelah itu, barulah Irina dan Widya teringat kejadian yang terjadi saat mereka masuk ke dalam, lalu berkata dalam hatinya: Hampir saja mereka tertipu dengan ucapan wanita murahan ini!

Yang awalnya hendak ia tiduri, tentu saja kakaknya sendiri Howard Yi!

Sebenarnya kamar ini adalah kamar Howard, tapi tak tahu kenapa malah Harriyo yang masuk ke dalam.

"Kau! Bohong!" tiba-tiba Alice pun menggila, ia menunjuk ke arah Sharren dengan kesal, "Pasti kau, kau bekerja sama dengan Harriyo, kau yang ingin menghancurkan martabatku!"

Ia berteriak sambil menangis tersedu-sedu, lalu menunjuk ke arah Eleanor, "Kalau tidak, berarti kau, mungkin saja kau yang melakukannya!"

"Aku benar-benar tidak tahan lagi, kau ini sudah salah masih saja berani menyalahkan orang lain!" Widya langsung membalasnya, "Meskipun Kakak Sharren mu itu tidak suka padamu, tapi ia juga tidak jahat, apalagi kakak iparmu itu, beberapa hari ini kakak iparmu terus mencarikanmu jodoh yang tepat untukmu, sibuk ke sana kemari dengan kami, ia benar-benar resah dan memikirkanmu, kau ini benar-benar kacang yang lupa kulitnya, berani-beraninya kau malah menyerangnya! Kau ini benar-benar membuatku marah!"

Akhirnya, Widya pun tak ingin berkata baik-baik dengannya.

Kalaupun benar diperkosa memangnya kenapa? Orang yang ingin menjebak orang lain seperti dia benar-benar tidak pantas untuk menjadi anggota Keluarga Yi mereka!

"Kau yang bohong! Masih gadis?" Dicky tertawa dingin, "Jangan lupa bagaimana caramu menggodaku di acara pernikahan Robin Qin dulu!"

Oh My God!

Kali ini tidak hanya Keluarga Yi yang kebingungan, Harriyo pun juga panik

Wanita ini, wanita murahan yang tidak tahu malu ini juga menggoda anak pria satu-satunya!

Irina menggeleng-gelengkan kepalanya, apa yang sebenarnya terjadi! Kenapa bisa ia melakukan sesuatu yang sangat memalukan seperti ini!

"Tidak! Tidak! Aku tidak menggodamu! Aku tidak bersalah, kalau tidak percaya kalian lihat saja ranjangnya, di atas ranjang pasti ada darah......"

Belum sampai Alice selesai bicara, Dicky pun menarik sarung ranjang yang putih bersih itu ke hadapan semua orang, lalu meletakkannya di ats lantai, putih bersih, sama sekali tidak ada bekas bercakan darah.

"Mana mungkin!" seketika Alice pun menjatuhkan dirinya ke atas lantai, dan membalik-balikkan sarung ranjang di atas lantai itu.

"Tidak mungkin! TIdak mungkin! Jelas-jelas aku sudah melakukan operasi pengembalian selaput dara......" Begitu menyadari ia sudah mengatakan semuanya, Alice pun terdiam, lalu segera menyangkal, "Kau, jelas-jelas waktu itu kau, kau yang memperkosaku!"

Irina dan orang-orang lain yang mendengarnya pun langsung menggeleng-gelengkan kepala.

Anak gadis yang mereka rawat dari kecil sampai besar, tak disangka ternyata ia bisa berubah menjadi orang seperti sekarang ini.

Mengagumi bahkan menghalalkan segala cara untuk menggoda kakaknya sendiri, berhubungan dengan ayah dan anak, sama sekali tidak baik, sama sekali tidak pantas!

Mengecewakan, benar-benar mengecewakan!

"Apa di dunia ini sudah tidak ada wanita lagi, atau kau memang benar-benar sesempurna itu, sampai-sampai kami mau untuk memperkosa kau!" Dicky tentu saja sudah bisa melihat sikap Keluarga Yi, demi melindungi Keluarga Chen, ia hanya bisa membeberkan semuanya ke hadapan semua orang, apalagi sebenarnya ia juga sangat membenci wanita itu.

"Jangan-jangan kau melakukan operasi pengembalian selaput dara untuk menggoda Howard malam ini? Setelah itu kau ingin memaksa Howard untuk menikahimu? Caramu ini benar-benar licik sekali!"

Semuanya telah terjadi, Sharren pun langsung mengatakan semua perasaan Alice terhadap Howard itu ke hadapan semua orang, agar semua anggota keluarga ini menghancurkan niat Alice untuk mencelakai orang lain.

"Jangan memfitnah orang lain! Aku tidak seperti itu!"

Eleanor bangkit berdiri hendak menutup pintu kamar, Alice mengira ia ingin keluar dan memanggil Howard, tanpa pikir panjang, ia pun langsung menarik kaki Eleanor.

Mana mungkin Eleanor menyangka apa yang akan terjadi, ia sama sekali tidak siap, seketika ia pun kehilangan keseimbangannya, tubunya terjatuh ke depan, lalu "Bruk..." ia terjatuh, kepalanya menabrak pinggiran pintu.

Rasa sakit yang sangat dalam itu membuatnya merintih kesakitan, kepalanya terasa sedikit pusing, carian yang hangat pun menetes dari keningnya.

"Ya Tuhan!"

Irina dan Widya terkejut bukan kepalang, Sharren dan Abel yang menyadarinya langsung membantu Eleanor membangkitkan tubuhnya.

Masalah besar!

Meskipun semua ini Alice yang melakukannya, namun karena Eleanor terluka di depan mata mereka, dengan sifat Howard yang sangat mencintai dan memanjakan istrinya itu, suatu hal yang buruk pasti akan terjadi nanti!

Meskipun kedudukan mereka lebih tinggi di keluarga mereka, tapi sifat Howard itu sama sekali tidak bisa mereka lawan!

Dia adalah orang yang sudah menerima ajaran penerus Keluarga Stuart yang keras dan gelap itu dari kecil!

Begitu mereka membayangkan apa yang akan terjadi pada mereka kalau sampai Howard tahu semua ini, perasaan jijik di dalam hati mereka terhadap Alice itu pun langsung berubah menjadi benci.

"Cepat cepat cepat, panggil dokter keluarga datang kemari."

Irina mengambil sapu tangannya dan menekan kepala Eleanor, darahnya mengalir deras, tak lama, sapu tangan itu pun penuh dengan darah.

"Jangan, bibi besar, jangan."

Eleanor menatap ke arah Irina dengan sabar, "Aku tidak apa-apa, panggil pembantu untuk mengambilkan kotak P3K saja sudah cukup, di bawah masih banyak tamu, kalau sampai semua ini terdengar ke telinga mereka, Keluarga Yi pasti akan sangat malu, apalagi hari ini adalah hari ulang tahun kakek, kita tidak boleh membuatnya marah."

"Kau ini, selalu baik seperti ini."

Hati Widya pun tenang, pembantu yang berada di luar pintu pun langsung mengambil kotak P3K kemari.

"Sharren, tolong tutup pintunya, jangan sampai kejelekan keluarga ini terdengar ke telinga orang."

Sharren melirik ke arah Eleanor, "Kau ini bodoh sekali, pikirkan apa yang sudah ia lakukan padamu, tapi kenapa kau malah mau membantunya menutupi keburukannya!"

"Sharren, benar yang dikatakan Eleanor, kejelekan keluarga jangan sampai terumbar keluar, kalau hanya mereka berdua saja yang malu tidak apa, tapi kalau sampai semua orang menertawakan Keluarga Yi karena masalah ini, kalau begitu gawat sekali!"

Melihat Widya dan Abel sedang mengobati luka Eleanor, Irina pun mengambil betadine dan mengobati luka bekas cakaran di leher Sharren.

Sharren sebenarnya juga mengerti, tapi ia mengatakannya untuk membantu Eleanor membalaskan amarahnya, lalu ia pun tersenyum dengan puas dan berkata, "Untung saja Howard menikahi seorang istri yang baik hati, kalau tidak keluarga ini pasti sudah pusing bukan kepalang!"

"Memang iya, baik hati malah diinjak-injak seperti sampah!"

Begitu Widya teringat pada rupa Ivan tadi, ia pun kesal bukan kepalang.

Entah apa wanita jalang yang tidak benar ini akan menjerumuskan anaknya yang tercinta itu ke jurang mana.

"Kita semua membalikkan tubuh kita dulu saja, biarkan Walikota Chen dan Alice mengenakan pakaian mereka dulu, terus telanjang begitu juga tidak baik."

Usul Eleanor, seketika seisi ruangan pun melihat ke arahnya dengan tatapan kagum, kecuali Alice.

Setelah mereka berdua mengenakan pakaian mereka, luka di kening Eleanor juga sudah diobati, keningnya yang putih itu dibalut dengan perban, di pinggirannya masih ada bekas betadine yang menguning, ia terlihat sangat mengkhawatirkan.

Widya mengambil tisu basah dan mengelap tangannya, dalam hati ia berpikir: Nanti kalau Howard melihatnya, tak tahu ia akan semarah apa!

"Abel, apa yang akan kau lakukan untuk membereskan masalah Alice ini?"

Kalau sampai masalah ini tidak dibereskan dengan baik, pasti akan kacau balau, Irina dan Widya tentu saja tidak akan melakukan sesuatu yang melelahkan namun tak membuahkan hasil, untuk itu mereka pun langsung mengarahkan tatapan mereka pada Abel.

Abel pun bingung. Dari kecil sampai besar, ia hanya sibuk berhura-hura, tiba-tiba ia harus memikirkan cara untuk membereskan masalah, benar-benar sulit baginya.

Ia pun mengangkat bibirnya dengan canggung sambil menatap Harriyo, "Kalau tidak? Kau menikah dengannya?"

"Tidak boleh!" Begitu mendengar mereka ingin membiarkan ayahnya menikahi wanita jalang yang tak tahu malu seperti Alice, sebelum Harriyo membuka mulut pun, Dicky langsung menjawabnya.

Apalagi ibunya juga masih hidup dan sehat walafiat!

"Aku tidak mau! Mommy, jangan nikahkan aku dengan pria setua ini, aku tidak mau!"

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu