Adore You - Bab 41 Disandra

Yang bijak akan mengikuti keadaan situasi, kali ini Eleanor Chu tidak berani melakukan terlalu banyak hal, dia berjalan mendekati mobil MPV itu, sekarang yang terpenting adalah mempertahankan nyawanya.

Hanya saja, baru saja berada di dalam mobil, sebuah pisau berada di belakang lehernya, pandangannya berubah hitam, kemudian dia pun kehilangan kesadaran.

“Hua!”

Seember air dingin tanpa belas kasihan disiramkan pada tubuh moleknya.

Perlahan-lahan Eleanor Chu membuka sepasang matanya, melihat keadaan disekitarnya, dia memperhatikan beberapa pria berpakaian serba hitam yang ada dihadapannya, memaksakan dirinya untuk tetap tenang.

“Kamu baik-baik saja bukan sejak terakhir kita bertemu! Nona besar Chu!”

Dia mengikuti arah datangnya suara, pria muda yang tinggi dan besar terlihat sedang memperhatikannya dengan usil.

Dia!

Ternyata pria malam itu yang memiliki hubungan gelap dengan Winnie Chu!

Tepatnya semalam ditempat show, Eleanor Chu mengancam Winnie Chu untuk menyebarkan video bukti hubungan gelapnya, oleh karena hal itu Winnie Chu pun turun tangan, dia bermaksud untuk membungkamnya.

Tidak disangka sibodoh Winnie Chu, bisa seberani ini, dia benar-benar telah meremehkan wanita itu!

Tapi meskipun demikian, sepertinya ini akan menjadi lebih menarik, menghadapi hal penuh tantangan seperti ini, baru kali inilah Eleanor Chu memperhatikan Winnie Chu dengan serius, telah muncul minat untuk memainkan permainan ini.

Dia menukikkan sudut bibirnya, tersenyum dengan penuh makna.

Beberapa pria berbaju hitam tersebut tentu kaget, apa otak wanita ini sudah tidak beres atau dia sama sekali tidak takut mati, nyawanya dalam bahaya dia masih bisa tersenyum seperti itu.

“Nyawa atau uang?” Eleanor Chu berpura-pura tidak tahu.

“Nyawa.”

“Tidak keberatan untuk memeras uang sebelum aku matikan!”

Meskipun beberapa pria ini telah menyanderanya, dan telihat akan membunuhnya, tapi mereka tidak melakukan apapun padanya, kelihatannya seperti orang-orang yang sudah berpengalaman, sama sekali bukan orang sembarangan.

Bagi orang-orang seperti ini, godaan uang jauh lebih kuat dibanding wanita cantik, meski dia tidak tahu bagaimana Winnie Chu menghasut pria tersebut, tapi Eleanor Chu percaya, mereka tidak akan menyia-nyiakan uang yang ada dihadapan mereka.

Pria tinggi besar itu tertawa merasa terhina, “Orang ini sudah mau mati, bisa-bisanya bersikap sebaik ini memberi kita uang? Apa kamu pikir kami hanya berotot, tapi tidak berotak?”

Eleanor Chu mendelik padanya, “Apa aku telah mengatakan untuk memberikannya dengan cuma-cuma padamu?”

“Kamu berpikir untuk menukarkan uang tersebut dengan nyawamu? Kalau begitu akan lebih tidak mungkin lagi!” Pria tinggi besar itu sangat percaya diri dengan kecerdasannya, “Lagipula seorang yang telah diusir oleh keluarga Chu sepertimu bisa memliki berapa banyak uang? Enam juta atau sepuluh juta?” tanya pria tinggi besar itu, kemudian tertawa keras.

“Kalau begitu kamu pikir berapa banyak uang yang sekarang dimiliki oleh keluarga Chu?” Eleanor Chu mengerakkan jarinya agar pria tinggi besar itu mendekatinya, kemudian membisikkan sesuatu ke telinga pria tersebut: “Tahukah kamu mengapa keluarga Chu harus melakukan pernikahan dengan keluarga Zhou?”

Pria tinggi besar itu menggeleng.

“Karena keluarga Chu sudah miskin, jika kehilangan modal investasi keluarga Zhou, keluarga Chu akan mengumumkan kebangkrutannya dalam waktu dekat!”

Pria tinggi besar itu kaget, jika keluarga Chu sudah bangkrut, maka apa gunanya dia terus bersama dengan nona besar Chu yang sangat emosional itu? Dia berusaha keras untuk mengambil hatinya apalagi kalau bukan dengan harapan agar suatu hari bisa mendapatkan keluarga Chu dalam genggamannya.

Eleanor Chu dapat melihat jelas raut wajah pria tersebut, jika bukan karena harta keluarga Chu, pria mana yang bisa dengan patuh mendengar perintah dari Winnie Chu yang sudah bertunangan dengan pria lain ini? Cinta tidak mungkin membuat seseorang bisa bertahan dengan temperamen Winnie Chu.

Eleanor Chu dengan tenang mengalihkan pandangannya, menambahkan: “Keluarga Chu yang dulunya makmur, tahukah kamu mengapa bisa bangkrut secepat ini?”