Adore You - Bab 56 Tidak Mungkin Suka Denganku Kan!

Eleanor Chu dalam hati curiga ada sesuatu, tetapi ia tidak enak hati merusak suasana hati Howard Yi yang tengah bagus. Ia berujar, “Kamu romantis juga ya, berarti tidak perlu takut tidak bisa mendapat wanita yang menarik. Aku dari dulu selalu khawatir soal ini.”

Howard Yi tersenyum kecut.

“Oh ya, sebentar lagi kakak sepupu perempuanku pulang dari luar negeri. Ia wanita yang sangat dewasa, mau tidak nanti kukenalkan?”

Howard Yi akhirnya tidak tahan juga. Ia menatap Eleanor Chu dengan dingin, “Kamu bodoh?”

Eleanor Chu terdiam dan memikirkan ini berulang-ulang.

Sebenarnya peringatan Howard Yi tidak salah. Ia hanya suaminya secara hitam di atas putih. Kurang layak baginya untuk memperkenalkan sepupu perempuannya ini padanya. Sepertinya ia memang harus buru-buru minta cerai padanya.

Sejak berhubungan dengan Howard Yi, Eleanor Chu paham pria ini pria yang baik, sementara ia adalah wanita yang sudah rusak reputasinya. Howard Yi memang tidak peduli dengan berbagai pemberitaan negatif tentang dirinya, tetapi ia pikir ia juga tidak boleh terus membebani pria ini. Howard Yi layak disayangi sungguh-sungguh oleh seorang wanita.

Malam harinya, Eleanor Chu mendapat telepon dari Charles Chu. Katanya ada hal penting yang ingin didiskusikan.

Eleanor Chu tersenyum tipis, tanpa merespon sedikit pun ia langsung mematikannya.

Charles Chu sungguh kesal sampai membanting ponselnya.

“Pa, memang apa lagi yang layak kamu diskusikan dengan dia? Kamu pikir Eleanor Chu akan berhenti melakukan ini semua dan melepaskanmu begitu saja?”

Charles Chu mengangkat tangannya dan menampar pipi Winnie Chu keras-keras, “Kamu diam saja! Masih punya muka untuk bicara begini kamu? Kalau kamu tidak melakukan hal-hal macam itu di luaran, mana bisa keluarga Zhou membatalkan rencana pernikahan? Mana mungkin kondisi Chu’s Corp jadi seperti ini?”

Kendall Zhao memeluk Winnie Chu dengan iba. Ia memaki-maki Charles Chu dengan wajah gusar: “Kemarahanmu tumpahkannya ke Eleanor Chu, jangan ke Winnie Chu! Orang muda wajar-wajar saja berbuat kesalahan, lagipula kamu juga tahu sendiri kan kelakuan tuan muda keluarga Zhou itu bagaimana!”

Winnie Chu melepaskan dekapan Kendall Zhao dan langsung berlari ke luar rumah.

Eleanor Chu, Eleanor Chu, semuanya gara-gara Eleanor Chu!

Eleanor Chu saat ini sedang baca berkas sambil duduk di sofa. Tiba-tiba ia bersin keras.

“Kok tiba-tiba bersin?” Howard Yi buru-buru mengambil mengambil selimut kecil dan menyelimuti Eleanor Chu, “Cuaca belakangan cukup dingin. Pagi dan malam harus terus pakai jaket, kalau tidak nanti flu seperti ini.”

“Iya.”

Beberapa saat kemudian, begitu Eleanor Chu mendongak, ia baru sadar Howard Yi daritadi terus mengamatinya tanpa putus. Ia menghindar dari tatapan pria itu, “Ngapain melihatku terus seperti ini? Ada bunga di wajahku?”

“Istriku sungguh cantik.”

Eleanor Chu baru sadar sesuatu.

Howard Yi tidak mungkin suka dengan dia kan!

Melihat raut Eleanor Chu berubah, Howard Yi dalam hati merasa bersyukur. Untung ia tidak bilang cinta dari awal sekali, kalau tidak ia pasti sudah diatur ini itu dari dulu.

Atas bantuan John Xiao, Ashton Ling akhirnya bisa bebas dengan cepat dari kantor polisi. Eleanor Chu menyetir sendiri kendaraan untuk menjemputnya. Howard Yi jelas ikut hadir. Sebagai penguntit yang tidak tahu diri, ia jelas tidak akan membiarkan istrinya berduaan dengan pria yang kelihatannya memendam niat tidak benar.

Meski Ashton Ling sudah putus kontrak dengan perusahaan agensi, tetapi sebagai partner dan teman baik selama bertahun-tahun, Giselle Yang tetap ikut Eleanor Chu menjemputnya.

Di mobil, Ashton Ling menatap Howard Yi dan Eleanor Chu yang duduk di kursi depan bolak-balik.

“Berencana balik ke Kota S atau tetap tinggal di Kyoto?” Eleanor Chu mengambil dua botol air mineral untuk mereka dari kulkas mobil.

“Wanita, aku ingin kamu merawatku.” Ashton Ling mengelus-elus rambut panjang Eleanor Chu, “Aku sekarang tidak punya rumah yang bisa dipulangi.”

Eleanor Chu sengaja berbatuk untuk memintanya diam. Walau ia dan Howard Yi tidak punya hubungan yang riil, tetapi tetap saja kata-kata seperti ini tidak cocok diucapkan di hadapan pria itu. Ia berujar, “Kamu mau jadi orang ketiga dalam hubungan suami istri kami ya?”

Howard Yi tersenyum tipis.