Adore You - Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (1)

“Eleanor? Eleanor?”

Suara ketuka pintu itu terus terdengar, Eleanor Chu kemudian membuka matanya dengan lemas, lalu melihat ponsel yang sedang dalam mode getar di rak kepala tempat tidurnya terus menyala.

Ia beranjak duduk malas-malasan dari tempat tidurnya, lalu merasa kepalanya terasa sangat pusing, hidungnya terasa tersumbat dan tenggorokannya terasa kering, seluruh tubuhnya terasa sangat tidak bertenaga.

Dengan kepala yang pusing dan kaki yang telanjang, ia pun pergi membukakan pintu dan langsung kembali meringkuk di dalam selimutnya.

“Hari masih sangat pagi, ada apa ini?”

“Pagi apanya, kita akan makan siang sebentar lagi, para pembantu sdauh memanggilmu beberapa kali tetapi tidak ada yang menjawab, kita bahkan mengira sesuatu terjadi padamu.”

Sharen Yi mengulurkan lengannya ke depan wajahnya dan menunjukkan jam pada lengannya,”Kamu sepertinya sudah tertidur sampai kebingungan.”

“Apa yang terjadi padamu? Mengapa ekspresi wajahmu terlihat seburuk itu?”

Sharen Yi memperhatikannya sejenak dan terkejut, lalu langsung mengulurkan tangannya dan mengelus dahinya,”Astaga, apakah kamu tidak merasakan demammu yang separah ini?”

“Bagaimana tidak merasakannya, kepala bahkan sudah terasa sangat pusing.”

Eleanor Chu mengambil beberapa lembar tisu dan membersihkan hidungnya,”Jika tidak terjadi hal yang tidak terduga, aku sepertinya demam.”

“Cepat bangun, aku akan menemanimu pergi ke dokter, panas dahimu ini bahkan sudah bisa digunakan untuk menggoreng telur ayam.”

“Iya, aku akan mengganti pakaianku dan bangun.”

Eleanor Chu berpaling, lalu kembali meringkuk di dalam selimutnya dan tertidur lelap lagi.

Sharen Yi menggelengkan kepalanya tak berdaya dan tiba-tiba teringat akan sesuatu, ia pun mengeluarkan ponselnya dan menelepon John Xiao.

“Nona Sharen.”

“Mohon panggil aku sebagai Asisten Yi, terima kasih.”

“Baik, Asisten Yi.”

“......,”semua bawahan Howard Yi ini benar-benar mempunyai pikiran yang serupa dengannya!

“Cepat datang ke rumah kediaman lama sejenak, nyonya kalian ini demam parah hingga jatuh pingsan, ia tidak mempedulikan nyawanya dan tidak ingin pergi ke dokter, kita sudah tidak tahu harus bagaimana lagi,”Sharen Yi tersenyum licik.

“Baik baik baik, aku akan segera kesana!”

Setelah sisi lain panggilan itu memutuskan panggilannya, John Xiao langsung mengirimkan surel kepada Howard Yi: Nyonya sakit parah.

Dalam waktu tiga menit, ponselnya pun langsung berdering.

“Apa yang terjadi?” Suara dari sisi lain panggilannya itu terdengar memberat, disertai dengan perasaan khawatir yang terdengar jelas.

“Nona Sharen baru saja meneleponku dan berkata bahwa nyonya demam parah, ia bahkan jatuh pingsan, aku akan segera pergi ke rumah kediaman lama, dengar-dengar, nyonya tidak mau pergi ke dokter.”

Setelah tergesa-gesa memutuskan panggilannya, pihak sisi lain panggilannya itu pun tidak bertindak lagi.

John Xiao menggenggam ponselnya, lalu menarik kakinya yang sebelumnya sudah melangkah keluar, ia lanjut duduk di depan meja kerjanya dan mengurusi pekerjaannya.

Saat ini kebetulan adalah sore hari, hampir seluruh anggota Keluarga Yi sedang beristirahat sore, sehingga rumah kediaman lama berada dalam situasi tenang.

Howard Yi baru saja naik ke lantai dua dan langsung bertemu dengan Tuan Besar Yi yang kebetulan sedang melangkah keluar dari kamar dengan tongkatnya.

“Datang ke ruang bukuku sejenak.”

“Aku akan pergi menemuimu di ruang buku nanti, aku harus pergi menemui istriku sekarang.”

Tanpa menunggu Tuan Besar Yi menjawab, Howard Yi sudah terlebih dahulu pergi memasuki kamanrya.

Tuan Besar Yi berdiri di koridor dan menggelengkan kepalanya dengan perasaan tak berdaya.

Ia sebelumnya selalu merasa bahwa hubungan yang harmonis diantara kedua pasangan suami istri ini adalah sebuah hal baik, namun berdasarkan situasi saat ini, sepertinya keadaannya tidak sebaik yang ia pikirkan, semua hal itu ada batasnya, jika dilakukan terlalu berlebihan maka akan menjadi sebuah hal buruk.

Howard Yi perlahan menutup pintu kamarnya, lalu merasa sakit hati dan rindu melihat tubuh kecil yang sedang tertidur tenang di tempat tidurnya.

Beberapa hari yang baru saja berlalu ini terasa seperti lamanya musim-musim yang berlalu, waktu terasa berjalan lambat dengan sangat mengerikan.

Setelah merasakan kehagnatan yang tiba-tiba muncul pada tubuhnya, Eleanor Chu perlahan membuka matanya dan kebetulan melihat sepasang mata yang lembut dan tajam.

“Kamu sudah kembali!”

Ia merasa sangat senang, namun kelelahan yang disebabkan oleh demam tingginya itu membuat senyumannya terlihat tidak bertenaga.

“Iya, sudah kembali.”

Ia memeluknya, lalu menundukkan kepalanya dan mencium bibirnya, tetapi Eleanor Chu mendorongnya.

“Jaga jarakmu denganku, aku kini sedang flu, permasalahan akan menjadi lebih merepotkan jika kamu ikut jatuh sakit.”

“Kalau begitu, ayo sakit flu bersama-sama, aku ingin menemanimu melalui segala hal.”

“Apakah kamu bodoh...... Huh......”

Ciuman itu disertai oleh rasa lembut setelah cukup lama kembali bersatu, terasa sangat melelahkan hingga membuatnya kembali mengingatnya secara mendalam. Sudah tahu jelas bahwa mereka berpisah belum lebih dari tiga hari sampai saat ini.

Setelah cukup lama, ia akhirnya melepaskannya.

“Apakah kamu sudah tidak marah?” Ia tiba-tiba teringat akan permasalahannya, nadanya pun terdengar tidak enak.

“Marah, sebelumnya adalah tindakan kebaikan, ini adalah hukuman.”

Setelah selesai berbicara, ia menciumnya dengan sangat keras dan agresif, lalu menggigit ekras bibirnya, menyepelekan lidahnya, dan melepaskannya setelah bibirnya mulai memerah dan membengkak, serta merasa cukup puas.

“Apakah kamu baik-baik saja?”

“Apakah matamu dapat melihat, serta hatimu dapat merasakan bahwa aku baik-baik saja? Kamu emosi hingga pergi meninggalkan rumah selama berhari-hari, beraninya kamu masih memanyakan apakah aku baik-baik saja, Howard Yi, jika kamu tidak pulang lagi, aku juga akan pergi meninggalkan rumah!”

“Dengan Allan Jiang?”

Eleanor Chu tercengang, lalu tersenyum,”Iya, dengan dia!”

Ternyata John Xiao sudah menyampaikan pesannya kepadanya, namun hal itu tetap saja tidak bisa membuat Howard Yi kembali, hal ini membuatnya merasa sedikit kesal, tatapannya bahkan terlihat memiliki keinginan untuk membalasnya.

“Beraninya kamu!”

Howard Yi menundukkan kepalanya pada lehernya, lalu mendekati sisi telinganya,”Jika kamu berani pergi dengannya, aku berani menjamin bahwa tanda-tanda pulau kecil miliknya itu tidak akan terlihat di seluruh peta di dunia ini lagi!”

Ia tiba-tiba menggigit telinganya, Eleanor Chu kesakitan dan berteriak pelahan.

“Bukankah kamu sudah tidak ingin mencariku lagi? Jika kamu sudah memang sekejam itu meninggalkanku dengan para bayi, maka aku akan mencarikan ayah pengganti dan mengganti marga mereka!”

“Sepertinya kamu sudah mempersiapkannya? Hmm?”

Ini adalah pertama kalinya Eleanor Chu menggunakan kata “mengikat” pada lelaki ini, namun perasaan yang Howard Yi berikan kepadanya saat ini adalah, tubuh panjang lelaki ini sedang menahannya, seakan-akan membuatnya terasa seperti sebuah naga besar yang sedang menahan amarahnya.

“Sakit flu dan tidak mau pergi ke dokter, sepertinya kamu sedang menungguku pulang dan mengobati penyakitmu, bukan?”

Seluruh tubuhnya tiba-tiba menekan tubuh mungilnya. Suasana di dalam ruangan tiba-tiba menjadi sangat menakjubkan......

Saat Eleanor Chu terbangun lagi, Howard Yi sudah tidak berada di tempat tidur, jika bukan karena rasa sakit pada tubuhnya yang memperingatkannya bahwa baru saja terjadi kejadian yang membuat wajahnya memerah itu, ia seperrtinya mengira bahwa melihat Howard Yi itu hanyalah sebuah fantasi yang muncul setelah sakit flu.

Ia duduk, tubuhnya terasa cukup lega, kepalanya tidak terasa seberat sebelumnya lagi.

“Eleanor! Ayo makan malam.”

Suara Sharen Yi tiba-tiba terdengar dari luar pintu.

Ia langsung beranjak dan pergi membuka pintunya,”Apakah Howard sedang berada di lantai bawah?”

“Kamu langsung menanyakan dirinya ketika kamu pertama kali membuka mulutmu, apakah kamu sudah lupa bagaimana lelaki itu tidak menghiraumu?”

“Aku......,”kamu sudah mengatakan segalanya, apalagi yang bisa kukatakan?

“Lihat saja wajahmu yang langsung terlihat membaik itu, kepalamu itu sudah tidak pusing bukan, tubuhmu juga sudah bertenaga bukan,”Sharen Yi berbicara sambil mengulurkan tangannya dan mengelus dahinya,”Benar saja, demammu bahkan sudah mereda.”

Ucapannya yang panjang lebar itu membuat wajah Eleanor Chu memerah, ia mengganti pakaiannya dengan situasi canggung dan langsung masuk ke kamar mandi.

“Sudah sudah. Aku akan mengatakannya kepadamu, Howard Yi-mu itu sudah menyampaikannya secara khusus sebelum ia pergi, ia menyuruhku untuk mengatakan kepadamu bahwa ia pergi menyelesaikan urusan sejenak dan akan segera pulang.”

“Pergi menyelesaikan masalah lagi?”

Eleanor Chu perlahan mengerutkan alisnya,”Berapa lama segeranya itu?”

“Hari ini, lihat saja sikapmu yang tidak rela itu, ia berkata ia akan membawakan sebuah kejutan untukmu malam ini.”

“Kejutan?” Tatapannya pun langsung terlihat bergemilang.

Kejutan yang Howard Yi katakan itu seharusnya bukanlah......

Di sebuah halaman kecil dengan jarak lebih dari sepuluh kilometer.

Suara ponsel yang berdering terus berbunyi tanpa henti dan mengisi keadaan yang tenang dan kosong itu.

Allan Jiang meletakkan buku yang berada pada genggamannya dengan perasaan tidak sabar.

Dia paling benci ketika ada yang mengganggunya saat ia sedang membaca buku.

“Siapa ini?”

Nomor teleponnya itu sangat asing baginya, namun orang yang dapat mengetahui nomor telepon ruang bukunya itu pasti bukanlah orang biasa.

“Sebagian besar orang terbiasa memanggilku sebagai Stuart Tua, walaupun aku tidak merasa bahwa aku tua.”

Allan Jiang sudah menebak identitas lelaki itu ketika mendengar suara lembut dan anggun yang disertai dengan sedikit nada canda darinya.

“Halo, Tuan Stuart Tua.”

Sikapnya pun langsung berubah menjadi sangat sopan.

Walaupun ada kabar yang menyatakan bahwa Stuart Tua sudah kehilangan kekuasaannya di dalam Keluarga Stuart, namun Allan Jiang tahu jelas bahwa Stuart Tua pasti tidak hanya mempunyai kemampuan sekecil itu, hingga ia akhirnya berani datang mencarinya hari ini......

“Lelaki muda, pada saat ia meliaht ke arah jauhan, kejauhan itu juga sedang memperhatikan dirimu!” Stuart Tua tertawa, ia jelas-jelas sedang berada sangat jauh darinya, namun ia terdengar seakan-akan berada di sisinya dan memperhatikan segala hal yang terjadi.

Tangannya yang sedang menggenggam ponselnya itu pun bergemetar,”Terima kasih atas peringatan Tuan.”

“Dibandingkan dengan peringatanmu, aku lebih berharap untuk melihat perkembanganmu yang bijaksana, tak-tikmu itu tidak kalah daripada yang lainnya, kamu merupakan orang yang hebat, namun kamu harus ingat bahwa hal yang paling disayangi oleh seseorang adalah kehausannya sendiri, bukanlah benda yang ia inginkan.”

Ucapan Stuart Tua yang satu ini memiliki makna yang sangat mendalam.

Allan Jiang mempertimbangkannya secara saksama dan berkata,”Junior ini sudah mengerti.”

“Pergi selesaikan, aku akan meneleponmu lagi, semoga kamu tidak mengecewakanku.”

“Tenang saja.”

Sisi lain dari telepon itu memutuskan panggilannya, Allan Jiang menggenggam teleponnya dan mulai mempertimbangkannya.

Berdasarkan maksud Stuart Tua, ia berhasil menemuinya setelah melalui pencarian yang sangat jauh, walaupun dia merasa tidak pantas bekerja sama dengan Drake, namun jika Stuart Tua sudah mengatakannya, siapapun di dunia ini tahu bahwa orang yang membuat Howard Yi paling kesulitan adalah kakeknya sendiri! Karena lawannya kini sudah mempunyai ketulusan hingga langsung memberikan sebuah kejutan besar untuknya, maka ia tentu saja tidak bisa menolaknya.

Tidak lama kemudian, asistennya, Summer pun melangkah masuk.

“Tuan Jiang. Kita baru saja terjebak, Howard Yi sedang tidak di Treasure Island, ia kini sedang membawa orang pergi menuju ke area pemukiman.”

“Baik, aku mengerti.”

Ekspresi wajah Allan Jiang tidak terlihat terkejut atau berekspresi sedikitpun, ketenangannya itu membuat Summer sulit mempercayainya, ia sudah merencanakannya susah payah cukup lama dan akan berhasil dalam beberapa hari lagi, namun kini tiba-tiba terjadi hal yang tidak terduga, apakah Tuan Jiang benar-benar tidak merasa sedih sedikitpun?

Lagipula, dia juga sudah menunggu Nona Chu dengan rasa rindunya cukup lama.

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu