Adore You - Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (2)

“Ayah mati mengenaskan karena diracuni, ini sudah saatnya untuk kembali dan mengurusi akhir ceritanya sendiri, urusi semuanya, kita akan mulai bertindak besok pagi.”

Allan Jiang mengambil kembali bukunya dengan tidak terlalu terburu-buru maupun terlalu pelan, seakan-akan perhatiannya itu sepenuhnya kembali terhadap bukunya.

“Baik, Tuan Jiang.”

Summer yang tidak berdaya hanya bisa menganggukan kepalanya dengan sikap hormat.

......

Pemukiman Kyoto saat ini dipenuhi oleh angin dingin, sekelompok gedung berwarna putih dikelilingi oleh dinding tinggi di bawah langit malam, suara teriakan yang aneh dan membuat mereka yang mendengarnya merinding itu muncul di tengah udara, di sisi kiri pintu utama, beberapa tulisan besar tiba-tiba muncul di rumah sakit jiwa Kota Kyoto!

Lebih dari sepuluh mobil mewah yang berwarna hitam terlihat berbaris lurus di depan pintu utama gedung tersebut, dimana mobil Maybach berwarna hitam mengepalainya.

John Xiao segeral melangkah turun dari kursi samping pengemudi setelah menerima perintah Howard Yi, sambil membawa segereombolan pengawal menuju ke dalam pintu.

Tidak lama kemudian, sekelompok gedung itu diterangi oleh lampu yang menyalah, suara teriakan yang aneh akhirnya berubah menjadi sebuah film blockbuster yang tiada hentinya dan memenuhi pendengaran semua orang, hingga roangg yang mendengarnya pun merasa kebal.

Howard Yi duduk tenang di belakang mobil, lalu membuka pintu mobilnya dan berjalan masuk ke arah pintu utama setelah ponselnya yang berada di sisinya itu berdering sejenak.

Pengawal berbaju hitam yang mengelilinginya setiap sudut dari dirinya itu menyingkir dan terus berwaspada dalam jarak satu meter, setiap dua meter dari jarak pintu utama menuju gedung ini dijaga oleh pengawal terlatih yang dilengkapi dengan senjata, lebih dari sepuluh dokter dan perawat yang bertugas di dalam rumah sakit itu terlihat terkejut dan saling mendekati seperti sekelompok ayam kecil, kemudian mengangkat tangan mereka dan meletakkannya di atas kepala, serta bersujud di atas lantai.

“Tuan, orang dari pihak kami sudah mencari di setiap sisi luar dan dalam dari tempat ini, tetapi kita tidak menemukan apapun.”

Dalam sekejap, John Xiao membawa seroang lelaki paruh baya yang gemuk dan sedang mengenakan pakaian tidurnya tidak jauh dari mereka.

Ia didampingi oleh para lelaki berpakaian hitam yang dilengkapi oleh senjata di sekelilingnya, sepasang kaki lelaki gemuk itu pun bergemetar karena ketakutan, hingga ia kelihatan kesulitan saat berjalan.

John Xiao menendangnya dengan perasaan tidak sabar, hingga ia akhirnya bersujud di tengah kerumunan orang, ketegangan dari para staf medis di rumah sakit itu pun akhirnya terputus, tidak tahu siapa yang terlebih dahulu mengangkat kepala mereka, hingga mereka akhirnya menangis berteriak dan memohon bersama-sama, tindakan mereka yang heboh ini memicu teriakan aneh dari para pasien sakit jiwa di ruang pasien disekitar mereka, keributan itu terus berlanjut tanpa henti.

Howard Yi merasa kesal karena keributannya dan langsung mengarahkan pistol ke arah lelaki paruh baya yang gemuk dan sedang mengenakan pakaian tidur itu.

Sepasang kaki lelaki itu langsung melemas, tubuh gemuknya yang mengalami kesulitan untuk berdiri tegak itu pun langsung bersujud.

“Mohon sisakan nyawaku, kakak, peluru tidak mempunyai mata, Kakak!”

“Dimana orangnya?”

“Siapa yang ingin kamu cari! Katakan, selama ia berada disini, aku pasti akan membantumu menemukannya.”

Howard Yi melirik ke arah John Xiao, John Xiao kemudian mengambil pistolnya dengan wajah yang terus tertuu ke arah lelaki paruh baya yang gemuk itu. Ia langsung mengeluarkan selembar foto dari sakunya, lalu menunjukannya di depan matanya,”Apakah kamu pernah melihat lelaki ini?”

“Tidak...... TIdak pernah......”

“Siapa yang memberikan keberanianmu untuk berbohong?”

John Xiao menenadang dada lelaki paruh baya yang gemuk itu, lelaki itu pun langsung terjatuh di atas lantai sambil mengelus dadanya dan berteriak.

“Bukankah kalian baru saja menerima seorang pasien baru dua hari yang lalu? Dimana dia?”

“Kalian sedang membicarakan dirinya!”

Lelaki gemuk itu langsung tertarik mendengarnya, lalu beranjak berdiri dan tidak lagi menghiraukan rasa sakit pada dadanya. Ia kemudian tergesa-gesa berkata kepada petugas medis di sisinya,”Cepat pergi ke tempat tidur nomor 3 di kamar 505 dan bawa pasiennya kemari!”

“Baik baik baik!”

Dua perawat kecil langsung tergesa-gesa berjalan ke arah rumah sakit.

Tidak lama kemudian, mereka datang membawa seorang lelaki muda yang sedang mengenakan seragam pasien yang berwarna biru dan putih.

Walaupun bentuk tubuh dan wajahnya ini terlihat mirip dengan Frans Wen, namun ini bukanlah orang yang mereka cari.

“Tuan.”

John Xiao melihat ke arah Howard Yi dan menunggu keputusannya.

Tetapi Howard Yi langsung berjalan menuju pintu utama setelah melihat lelaki itu sekejap.

John xiao langsung membawa orang pergi mengejarnya, sederetan mobil mewah itu langsung pergi meninggalkan pemukiman dan menuju ke arah jalan raya yang gelap dan dingin.

Di dalam mobil yang tenang itu, kedua orang yang sedang duduk di kursi sisi pengemudi bahkan tidak berani bernafas terlalu kuat.

Ia tiba-tiba merasa pelukannya itu memberat, ketika ia menundukkan kepalanya, ia melihat ponsel Howard Yi.

“Tuan......”

“Kirimkan rekaman di dalamnya itu kepada Allan Jiang, sapaikan kepadanya jika aku tidak melihat Frans Wen dalam waktu setengah jam, maka suruh dia untuk bersiap-siap memebersihkan jasad asisten kecilnya!” Nada bicara Howard Yi terdengar tidak telralu senang.

Ia sudah terlebih dahulu menyampaikan bahwa ia akan membawa pulang sebuah kejutan sebelum ia keluar, namun siapa yang menyangka bahwa Allan Jiang ternyata sudah bergerak satu langkah lebih cepat dari mereka!

Kesimpulannya, tidak peduli bagaimanapun, ia tetap tidak boleh mengingkari janjinya terhadap Eleanor Chu!

“Baik,”John Xiao merasa kagum terhadap Howard Yi yang sudah terlebih dahulu mempersiapkan segalanya.

Bagaimanapun, ia tidak pernah menyangka bahwa ia ternyata sudah terlebih dahulu menculik asisten Allan Jiang, ia tidak melihat sedikitpun pergerakan sebelum semua ini.

Ponselnya tidak berdering sedikitpun setelah pesan itu dikirimkan cukup lama.

John Xiao merasa sedikit gugup menunggunya, karena demam tinggi nyonya itu sudah merusak semua rencananya, jika Asisten Wen itu tidak memunculkan diri, sepertinya Tuan akan merasa sangat kesal.

“Kamu tidak perlu segugup itu, ayo pulang ke Vila Brittany, utus orang untuk pergi menjemput nyonya nanti.”

“Namun Tuan, bagaimana jika Allan Jiang tidak menghiraukan perhitunganmu? Lagipula Summer hanyalah seorang asisten biasa baginya, namun Asisten Wen tentu saja sudah berbeda.”

“Apakah kamu kira menjaga seorang asisten yang tulus di segala bidang itu adalah sebuah hal mudah? Terutama ketika asistennya ini mengetahui segala hal mengenai dirinya.”

“Baik, aku mengerti.”

Mobil perlahan memasuki pintu utama Vila Brittany, semuanya terjadi serupa dengan perkiraan Howard Yi, sebuah mobil berwarna hitam tanpa plat tiba pada saat yang bersamaan dengan mereka, sebelum mobil Howard Yi sepenuhnya berhenti, pintu belakang mobil tersebut langsung dibuka, seorang lelaki mendorongnya dari dalam dan membenturnya ke sisi jalan, yang kemudian perlahan pergi.

John Xiao bergegas mencari orang untuk membawa Frans Wen ke dalam, menugaskan dokter keluarga untuk membantu melakukan pengecekan, bahkan menjemput Eleanor Chu kemari dengan sendirinya.

Ketika mendengar bahwa Frans Wen sudah ditemukan, Eleanor Chu langusng merasa bingung dan juga senang, kedua matanya terlihat memerah, ia pun langsung brlari menuju ke kamar tidur tamu di lantai dua saat turun dari mobil.

“Bagaimana, bagaimana?”

Seorang dokter keluarga terlihat melangkah keluar dari kamar Frans Wen, ia pun langsung bergegas melangkah maju dan bertanya dengan penuh rasa khawtir.

Berdasarkan perkiaraan dari rekaman sebelumnya, Frans Wen seharusnya sudah disuntik oleh obat penenang yang tidak sedikit belakangan ini, obat-obatan ini bahkan sangat melukai tubuhnya.

“Tenang saja, Nyonya, tidak ada masalah besar, walaupun Asisten Wen sudah menyuntikkan obat penenang dalam jumlah yang tidak sedikit, namun kondisi tubuhnya dijaga dengan cukup baik, ia hanya sedikit lemah, namun kondisinya akan membaik setelah ia beristirahat beberapa hari,”dokter keluarga itu mempersilahkannya dengan sikap hormat, lalu berdiri dengan jarak yang setidaknya membentuk sudut 45 derajat dari Eleanor Chu.

“Baiklah kalau begitu, baiklah,”matanya yang memerah itu terlihat sedikit berkaca-kaca, lalu ia pun tersenyum penuh pengertian.

Akhirnya mereka menemukannya, akhirnya ia kembali, ia akhirnya dapat merasa tenang.

Ia perlahan mendorong pintu kamar Frans Wen, dua pembantu wanita terlihat sedang membantu Frans Wen memijat tubuhnya di dalam kamarnya itu, Pengurus Rumah Lu kini sedang merapikan setumpuk obat di meja di sisinya.

“Nyonya, kamu sudah tiba.”

“Iya, kalian teruskan saja, tidak perlu hiraukan aku.”

Eleanor Chu masuk ke dalam kamar mandi dan menguras sepotong handuk hangat, lalu membantu Frans Wen mengelap pipinya, lelaki yang sedang tdak menyadarkan diri itu terlihat jauh lebih tenang.

Ia pun perlahan tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Lelaki ini umumnya selalu terlihat tidak mau mendekati siapapun yang tidak ia kenali, namun ia akhirnya kini memiliki penampilan yang sudah seharusnya ia miliki pada umurnya saat ini.

Ia perlahan menyingkirkan poninya, lalu memperhatikan wajahnya yang sudah lama sekali ia rindukan, hatinya pun merasa sangat tersentuh seakan-akan semua ini hanyalah sebuah mimpi.

Bentuk wajahnya yang tajam seperti sebilah pisau itu terlihat sedikit mengurus, bulu matanya yang lentik terlihat bergemetar, kulitnya terlihat kehilangan gemilaunya karena sudah lama tidak terkena cahaya matahari, bibirnya yang pucat itu terlihat mengerut dan membuatnya merasa sangat sakit hati.

Setelah berdiam di dalam kamar cukup lama, setelah memastikan bahwa Frans Wen baik-baik saja, Eleanor Chu pun pergi keluar untuk mencari Howard Yi.

Dia merasa sangat senang, Howard Yi sudah membantunya kembali menemukan Frans Wen, namun ia masih saja merasa kesal akan dirinya yang sebelumnya marah tanpa alasan, jika permasalahan itu tidak diperjelas, ia sepertinya masih tidak akan bisa tidur sampai hari ini.

“Howard.”

Ia perlahan mengetuk pintunya, lalu mendorong pintunya dan menyadari ternyata John Xiao juga sedang hadir.

“Tuan, Nyonya, kalau begitu aku akan pulang terlebih dahulu.”

“Howard Yi.”

“Iya?”

Ia tersenyum melihatnya langsung berlari ke dalam pelukannya, ia benar-benar merasa sangat senang dengan perasaan seperti ini.

“Terima kasih,”jika tidak ada dia, ia sepertinya harus pergi sendiri ke Treasure Island untuk kembali menemukan Frans Wen, ia benar-benar tidak mempunyai kecerdasan yang dapat mengalahkan tak-tik Allan Jiang, hingga ia hampir saja melakukan hal konyol.

“Apakah flu-mu sudah membaik? Apakah kamu sudah minum obat? Aku sudah memerintah Sharen untuk memperingatimu setelah makan malam, namun gadis itu mungkin saja tidak fokus dan tidak pasti mengingatnya.”

“Sudah, ia sudah membantumu sepenuhnya, bayangkan seberapa sakit dirinya setelah kamu mengatakannya tidak fokus?”

“Baiklah jika kamu sudah makan, aku akan merasa semakin yakin jika kamu baik-baik saja, aku hari ini benar-beanr merasa sangat khawatir saat melihat surel yang John Xiao kirimkan.”

Eleanor Chu kini tiba-tiba menyadarinya,”Ternyata John Xiao yang memberitahu hal ini kepadamu, aku kebingungan saat melihatmu tiba-tiba pulang, aku bahkan mengira kamu menebaknya sendiri dari kejauhan! Katakan, mengapa kamu tiba-tiba emosi dua hari yang lalu? Kamu ini sudah terlalu dimanja, kamu membuatku khawatir hingga aku tidak bisa tidur semalaman.”

“Karena aku marah.”

Jawabannya ini benar-benar membuatnya ingin tertawa.

“Mengapa marah?”

“Permasalahan di lapangan parkir bawah tanah di rumah sakit itu......”

Eleanor Chu mengangkat tatapannya dengan perasaan malu,”Apakah kamu sudah mengetahui segalanya?”

“Menurutmu?”

Ia tiba-tiba kembali menundukkan tatapannya.

Ia tidak mneyangka Howard Yi emosi karena hal ini, ia sebenarnya juga mengkhawatirkannya setelah permasalahan itu terjadi, ketidakterdugaan ini pasti akan membuat Howard Yi emosi, namun ia melupakannya seiring dengan berjalannya waktu, permasalahan yang sudah ia lupakan itu akhirnya kembali diungkit, ia tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya dalam sekejap, ia pasti sudah berhutang terhadap hal ini, ia tidak seharusnya memicu kebahayaan seperti itu saat itu.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu