Adore You - Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (2)

Gampang sekali mengatakan hal ini, jika hanya mengandalkan Ying’s Corpnya yang baru stabil, bagaimana dia bisa langsung melompat menjadi kepala komite perdagangan Kyoto? Lagi pula kepala komite sekarang tidak lain dan tidak bukan adalah CEO Chris Tang dari Azure Dragon Corp!

Wajah Eleanor Chu tiba-tiba berubah tidak senang.

Chris Tang, inikah saatnya mereka beradu kekuatan?

“Ya, biarkan aku pertimbangkan hal ini, bagaimanapun kamu juga tahu tentang Chris Tang, dia bukan seseorang yang bisa diremehkan.” Dia kembali memperlihatkan senyum yang biasanya menghiasi wajahnya, menyembunyikan semua perasaannya barusan.

“Ini memang tidak bisa dipungkiri. Kakak ipar boleh memikirkannya kembali, kalau begitu aku tidak akan mengganggu kakak ipar lagi, sampai jumpa lagi kakak ipar.”

“Hati-hati dijalan.”

Eleanor Chu memperhatikan Dicky Chen meninggalkan ruangan, baru kemudian menghubungi Lucy Mei berpesan untuk membatalkan jamuan makan malam hari ini, dan menggantikannya dengan Winnie Chu.

Jika Winnie Chu peduli dengan saham yang ada ditangannya sekarang, dilihat dari hubungannya dengan Marianne Wang, maka dia bisa menyelesaikan hal ini dengan gampang, tapi jika dia tidak peduli, maka Eleanor Chu juga tidak keberatan.

Hanyalah uang, mainan ini baginya, sekarang tidaklah berarti.

Ketika Allan Jiang masuk, Eleanor Chu sedang beristirahat sejenak dengan meletakkan kepalanya pada meja, setiap malam “lembur” sampai subuh, membuat staminanya terkuras, ketika memeriksa laporan diapun tidak sengaja tertidur.

Allan Jiang tetap duduk dengan tenang diatas sofa, diam-diam melirik wajah bersih wanita yang sedang tidur itu.

Bibir tipisnya tiba-tiba dirapatkan, mata hitamnya tiba-tiba mengeluarkan kehangatan.

Gadis ini biasanya selalu memperlihatkan gestur mengancam. Hanya pada saat inilah, dapat terlihat kepolosan anak-anak yang jarang terlihat, hal ini malah membuatnya sulit melepaskan gadis ini.

Dia sangat berharap seumur hidup ini, setiap hari hal pertama yang dilihatnya adalah Eleanor Chu yang tertidur seperti ini.

Setiap kali memikirkan Howard Yi yang mengambil posisi itu darinya, muncul hawa dingin pada wajah jernihnya.

“Kakak, kamu sudah datang.”

Eleanor Chu yang sedang bermimpi tiba-tiba merasakan tatapn yang membuatnya merasa tidak nyaman, ketika dia membuka matanya, matanya langsung bertatapan dengan mata hitam pria tersebut, berikutnya dia langsung duduk dengan terburu-buru.

Dengan kaku mengatakan: “Dasar Lucy Mei, tidak membangunkanku ketika kamu sudah datang, membuatmu melihat hal yang menggelikan.”

Wajah Allan Jiang terlihat tenang, dia kemudian tersenyum dan mengatakan: “Gadis ini, dari kecil sampai besar aku sudah berulang kali melihat wajahmu yang sedang tertidur, kamu masih keberatan dengan hal ini, ya?”

Eleanor Chu menukikkan sudut bibirnya, “Itu beda.”

“Apanya yang beda?” Allan Jiang bangkit dan perlahan-lahan berjalan kearahnya, “Dihatiku. Kamu masih tetap sama, tidak ada sedikit pun yang berubah.”

“Kakak.”

Allan Jiang tertawa, “Kamu tidak perlu mengingatkanku, aku ingat, hanya saja Eleanor Chu……”

Tiba-tiba saja dia berubah serius, “Pernahkah kamu memikirkannya, jika kita bukanlah saudara kandung……”

“Bagaimana mungkin?” tidak menunggu pria itu menyelesaikan perkataannya, Eleanor Chu segera menyanggahnya, berpura-pura mengambil dokumen yang ada dihadapannya kemudian membacanya, “Kakak, kamu jangan bercanda seperti ini, ini sama sekali tidak lucu.”

Jika mereka memang bukan saudara kandung, maka diantara mereka, bagaimana mereka bisa menjadi seperti sekarang?

Tentu saja mereka adalah saudara kandung, pasti.

Dasar, malah bercanda seperti ini dengannya.

Dia sangat jelas menghindari hal ini, Allan Jiang dapat melihatnya. Dia pun tidak melanjutkannya, dia menghibur dan mengatakan: “Aku mengatakan seandainya, lihatlah kamu sampai gelisah seperti ini.”

Eleanor Chu tertawa menimpali, kemudian segera mengubah topik pembicaraan, “Sudah bertahun-tahun, sudah adakah wanita yang mengisi hatimu, lihatlah aku juga sudah menikah, dan menunggu giliranmu.”

Perkataan ini jika diucapakan pada masa lalu, mungkin dia tidak akan pernah berani mengatakannya, tapi sekarang dia sudah mengatakannya, juga tidak sesusah bayangannya, mungkin dia juga mulai sadar ada kekuatan besar dibelakangnya, dia bersandar pada si budak cinta yang ada di hatinya.

“Ada, aku selalu mengaguminya.” Secara samar-samar dia sudah memberikan jawabannya.

“Baguslah kalau begitu, sebenarnya aku berpikir kalau kamu masih single, aku berniat menjodohkanmu, kita undang wanita-wanita terbaik di kota Kyoto, dan kamu bebas memilih.”

Maksud perkataan Eleanor Chu ini, hanyalah untuk mengingatkannya, mereka adalah kakak beradik, terlebih lagi dia sudah menikah, tapi di telinga Allan Jiang malah terdengar sangat menusuk.

Ketika dia mengulurkan tangannya mencoba memeluknya, wanita itu tidak mengatakan apapun dan menghindari pelukan pria tersebut, penolakannya terlihat sangat jelas.

“Jika wanita ini dicintainya, tidak peduli apapun “statusnya” itu tidaklah penting.”

Eleanor Chu pura-pura tidak mengerti maksud perkataannya, “Bagaimanapun juga haruslah seseorang yang pantas, bagaimanapun keluarga Jiang bukanlah keluarga sembarangan.”

“Gadis bodoh.”

Allan Jiang merasa dirinya hampir gila, tekanan didadanya benar-benar membuatnya sulit bernafas, lebih berat dari biasanya, tapi dia sama sekali tidak dapat mengatakannya.

“Kakak, jika ada waktu datanglah bertamu kerumah, Howard Yi juga sangat menyukaimu, hanya saja dia tidak banyak bicara, dan tidak pintar mengutarakannya.”

Kata “kakak” seperti sebuah belati yang tajam. Di genggam oleh Eleanor Chu, dengan wajah yang tidak berdosa, dia menancapkannya pada hati pria itu, darah segar seperti mengalir, rasa sakitnya membuatnya hampir tidak bisa bernafas.

“Bukan, bukan seperti ini, aku bukan…..”

Pada saat itu pulalah, pintu ruang kantor tiba-tiba saja didorong oleh seseorang.

Wajah Winnie Chu penuh provokasi melihat wanita yang duduk dibelakang meja kerja, kemudian dia melihat Allan Jiang yang berada di sebelah, muncul senyuman yang sulit diartikan pada wajahnya, “Sepertinya aku sudah mengganggu kalian, maaf.”

“Apa tidak ada yang mengajarimu sebelum masuk harus ketuk pintu dulu? Sia-sia saja yang sudah kamu pelajari selama ini!” Eleanor Chu tiba-tiba saja berubah dingin.

“Kamu harusnya senang tadi yang mendorong pintu dan masuk bukan Howard Yi.”

“Jika ada sesuatu katakanlah.”

“Aku hanya ingin memberitahumu, aku tidak bisa menghadiri jamuan makan malam ini, aku bukan Katharina Ying, jangan berpikir menjebakku dengan ini.”

“Kamu sudah berpikir terlalu banyak, kamu keluar dulu, aku akan memerintahkan Lucy Mei untuk mengatur ulang semuanya.”

Winnie Chu kemudian tertawa mengejek, melihat kearah mereka dan memberi gestur “silahkan”, “Kalian, teruskanlah.”

Begitu Winnie Chu meninggalkan mereka, suasana ruangan kantor menjadi sangat kaku, mereka berdua terdiam kaku di tempat duduk mereka, mereka berusaha mengatakan sesuatu tetapi tidak tahu harus mengatakan apa.

Didalam hati Allan Jiang tak bisa berhenti menyalahkan dirinya, jelas-jelas sebelum datang dia sudah memikirkannya dengan matang, tetapi entah mengapa kata-kata itu malah tidak bisa keluar dari mulutnya, memikirkan sekarang dia hanya bisa bertanggung jawab untuk kesalahannya, hanya saja saat berada di hadapan gadis ini dia tidak bisa bersikap tenang.

Eleanor Chu sebenarnya memikirkan, jika keadaan tetap seperti ini, dia akan diam-diam mengirim pesan pada Lucy Mei agar dia masuk, kebetulan disaat itu pulalah, handphonenya kembali berbunyi.

Dewa penolong sungguhan!

Tanpa melihatanya, dia langsung mengangkatnya.

“Eleanor Chu……”

Diujung sana, Andriana Lu seperti sedang terisak membuat hatinya kalut sejenak.

Ekspresi yang tadinya terlihat malas tiba-tiba berubah datar, “Ada apa ini?”

“Eleanor Chu…… jemput aku dibandara ya?”

“Kamu di Kyoto? Baiklah. Kamu tunggu aku disana, aku akan segera kesana!”

Eleanor Chu tidak mengatakan apapun, segera bangkit, dan mengatakan pada Allan Jiang: “Kakak, maaf, sepertinya telah terjadi sesuatu pada Andiriana Lu, aku akan menjemputnya, kita lanjutkan saja lain kali.”

“Aku antar kamu.”

Dia sebenarnya ingin menolaknya, melihat wajahnya yang dipenuhi harapan, akhirnya dia tidak tega.

Dia juga berpikir bahwa pria ini bermaksud baik, bagaimana pun juga dia dan Andriana Lu saling kenal.

Oleh karena itu dia mengatakan: “Baiklah, kamu antarkan aku ke bandara.”

Di sepanjang perjalan, Allan Jiang membawa mobil, Eleanor Chu tidak henti-hentinya menghibur wanita yang berada diujung telepon.

Mendengar maksud perkataan Eleanor Chu, sepertinya Brandon Mu berselingkuh, selingkuhannya sudah hamil dan meminta pertanggung jawaban.

Didalam mobil sangat hening, yang terdengar hanya kemarahan Eleanor Chu.

Allan Jiang meliriknya yang sedang dipenuhi amarah. Juga tidak tahu sedang memikirkan apa, bibir tipisnya malah mengeluarkan senyuman yang sulit ditebak.

Mobil baru saja berhenti, dia langsung melompat keluar dari mobil tersebut, Andriana Lu menggenggam handphonenya berdiri di pintu bandara, wajahnya pucat, matanya sedikit merah.

“Eleanor Chu……” Andriana Lu melihat kedatangannya, rasa pedih langsung terasa dihidungnya, air mata kemudian jatuh tanpa bisa dikendalikan.

Memeluk wanita itu, dia menangis sejadi-jadinya, air mata yang hangat berubah dingin pada cuaca yang dingin, perlahan-lahan membasahi pundaknya.

“Tenanglah, jangan menangis lagi.”

Eleanor Chu tidak henti-hentinya mengelus punggung wanita itu, padahal mereka baru saja berjumpa saat perayaan ulang tahun tuan besar Yi, baru beberapa hari tidak berjumpa malah sudah kurus.

“Apa dia tahu kamu datang mencariku?”

Andriana Lu bersandar pada bahunya dan menggeleng ringan.

“Dia mengantarkanku pulang, dia mengatakan akan menyelesaikan semua ini dan memberiku keadilan, aku melarikan diri ketika para pembantu sedang tidak memperhatikanku.”

“Baiklah, kamu sudah disini. Kalau begitu jangan pikirkan dulu, tenangkan dirimu selama beberapa hari kemudian kita bahas lagi.” Setelah mengeluarkan kata-kata ini, kemarahan dimobil menjadi sirna.

Disaat seperti ini, perasaan Andriana Lu sangat mudah terpengaruh olehnya, dia harus bisa tenang, dia tidak bisa membuatnya bingung.

Meskipun rasa sakit hati tidak dapat dihindari, setidaknya tidak sampai mati, seperti tidak ada lagi hari esok.

“Eleanor Chu, apa yang harus kulakukan? Apa yang harus kulakukan? Waktu kita menikah dia mengatakan banyak hal yang manis……”

Begitu memikirkan Brandon Mu tidur dengan wanita lain sampai sekarang wanita itu hamil, hatinya benar-benar tidak karuan, menangis sakit, bernafas juga sakit.

Hanya Tuhan yang tahu bagaimana dia melewati hari-hari ini.

“Tidak apa-apa, tidak apa-apa, semuanya akan berlalu, untuk sementara, cobalah lapangkan dadamu, jangan pikirkan apapun. Tunggu sampai suatu hari, kamu akan menemukan, apa yang kamu anggap tidak akan pernah bisa kamu lewati, semuanya sudah berlalu.”

Hanya saja akan membutuhkan waktu yang cukup lama, prosesnya juga akan sakit.

Eleanor Chu diam-diam menambahkan kalimat ini didalam hatinya.

Tangan Allan Jiang menggenggam erat kemudi.

Apa yang kamu anggap tidak akan pernah bisa kamu lewati, semuanya sudah berlalu.

Gadis bodoh, apakah kamu melewati semuanya seperti ini?

Apakah sudah berlalu?

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu