Adore You - Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (1)

Ketika memasuki masa waktu menghitung mundur, pasti akan selalu membuat orang merasa tegang, di satu sisi berharap agar waktunya bisa berlalu dengan lebih cepat, tapi di sisi lain juga berharap dia bisa berlalu lebih lambat, agar memberikannya waktu yang cukup untuk mempersiapkan batin menghadapi pernikahan yang akan segera tiba.

Meskipun waktu mereka berada dalam waktu sedikit mendesak, sang wanita tetap saja berharap bisa membuat dirinya terlihat sedikit lebih sempurna, lebih serasi dengan suaminya yang sempurna itu.

"Jujur saja, bukankah pernikahan kalian ini waktunya sedikit mendesak?"

Sharen Yi dengan santai memegang sebuah laptop, bersandar di kursi.

Di dalam bak mandi besar telah penuh ditaburi kelopak bunga, Eleanor Chu dengan santainya bersandar di dalam, di sampingnya dikelilingi oleh beberapa ahli kecantikan profesional, sedang membantunya pijat dan perawatan kecantikan lainnya.

"Awalnya mengira pernikahan ini tidak akan sempat diselenggarakan tahun ini, sekarang sudah termasuk sebuah kejutan yang tak terduga."

Ketika mengingat Howard Yi telah duluan membantunya mempersiapkan semua ini dengan teliti demi dia, hatinya begitu hangat seakan-akan hampir meleleh.

"Aku awalnya juga mengira pernikahan kalian berdua tahun ini tidak akan diselenggarakan, lagipula masih ada begitu banyak masalah rumit harus ditangani, tapi bagus juga seperti ini. Semakin cepat menjalani proses ini, baru Howard bisa benar-benar tenang, dan dia tidak perlu merasa tidak tenang terhadap ini dan itu."

"Memangnya masih bisa tidak tenang terhadap apa, anak saja sudah dilahirkan."

Eleanor Chu tak kuasa menahan tawa.

"Segala kekhawatirannya seumur hidup ini hanya berada padamu."

Jari tangan yang putih bersih terkadang akan menari di atas papan keyboard, tiba-tiba berhenti, "Kamu tidak berencana untuk membawa Novara ke London juga bukan?"

"Tentu saja tidak akan, dia masih harus bersekolah."

"Bagus kalau begitu." Sharen Yi awalnya hendak mengatakan, dia khawatir Novara Lin akan menjadi Alice Yi kedua, tapi sang gadis kecil memang tidaklah melakukan hal menyimpang apapun, sebaliknya, malah sangat menaati peraturan, tentu saja ucapan ini tidak akan diucapkan keluar.

"Entah bagaimana dengan keadaan di London sana sekarang, hatiku ini selalu merasa tidak tenang, Kakeknya Howard bukanlah seseorang yang mudah untuk ditangani, sekarang Allan juga sudah pergi ke sana, bisa dibilang semua orang jahat di rumah ini sudah dikumpulkan bersama, memikirkannya saja bisa membuat hati jadi merinding."

Apalagi mereka bahkan dari awal sebelum pergi ke London mengatur begitu banyak gadis cantik pergi ke sana, rasanya sepertinya terdapat sebuah siasat jahat besar, itu berarti akan adanya suatu bahaya!

"Tenang saja, pria di keluarga Yi ini sama dengan wadah pemikir, lagipula masih ada Kakek yang membantu, aku yakin mereka pasti bisa menangani semuanya dengan baik."

"Terutama Howard kamu bukan?" Sharen Yi membalikkan bola mata putih terhadapnya, "Lihatlah penampilanmu yang berbunga-bunga itu, Kakak tahu siapa yang sedang kamu pikirkan!"

Nyonya, ponsel Anda terus berbunyi."

Di luar pintu kamar mandi, pelayan berkata dengan suara kecil.

"Bawalah masuk."

"Baik."

Eleanor Chu mengambil ponsel, tidak melihatnya dengan teliti, sebelum dia sempat berkata, pihak dari ponsel sana telah menangis duluan, "Tante Chu........ aku........ aku ingin pulang......"

Suara putus-putus karena menangis tersedu-sedu terdengar begitu menyesakkan hati.

"Novara? Ada apa ini?"

Bukankah saat pagi hari tadi keluar mendorong koper dan pergi dengan bahagia, ini baru beberapa jam saja, apa yang telah terjadi?

"Tidak...... tidak kenapa-napa...... Tante Chu, kamu bisa menyuruh Paman Wen untuk datang menjemputku? Aku ingin pulang, aku sudah merindukan papa dan mamaku......"

Eleanor Chu awalnya mengira yang dimaksud dengan pulang adalah pulang ke Vila Brittany, sekarang baru mulai mengerti ternyata hendak pulang ke rumahnya sendiri.

"Katakan dulu pada Tante ada apa ini?"

Eleanor Chu berkata sambil keluar dari bak mandi, pelayan buru-buru memberikan handuk.

"Tidak apa-apa...... hanya ingin...... ingin pulang saja......"

"Novara anak baik, jangan menangis dulu, Bibi akan segera datang."

"Kamu mau melakukan apa?"

Sharen Yi merasa penasaran, mengangkat kepala dan meliriknya sejenak, lalu ikut keluar dari pintu kamar mandi mengikutinya.

"Ada sedikit urusan kecil, sebentar lagi akan kembali."

"Kamu jangan-jangan berencana pergi ke sekolahnya Novara Lin ya, kamu sudah lupa dengan apa yang Frans katakan padamu? Bukankah dia menyuruhmu untuk jangan keluar, jika kamu muncul di sana dengan identitasmu ini, tidaklah cocok."

"Tidak masalah, hanya ada anak-anak di sekolah, memangnya siapa yang bisa mengenaliku, kamu terlalu khawatir."

"Bukankah masih ada guru selain anak-anak. Sharen Yi bergumam sejenak, "Kamu sebaiknya menelepon Frans saja, lebih baik menyuruhnya yang pergi, lagipula masalah tentang Novara Lin selalu diurus olehnya."

Tangan Eleanor Chu pergi menerima baju yang dibawakan oleh pelayan, dengan cekatan mengenakannya, "Urusan yang harus ditangani Frans dalam beberapa hari terakhir ini begitu banyak, masalah sepele yang bisa kutangani seperti ini lebih baik kutangani sendiri saja."

"Kalau begitu, aku akan menemanimu bersama."

"Tidak perlu, tidak perlu, kamu menetap di rumah saja, bisa saja ada sesuatu yang datang, maka kamu bisa membantuku melihatnya sejenak."

Eleanor Chu mengedipkan mata terhadapnya dengan maksud mendalam, Sharen Yi mengerti maksudnya, terpaksa menganggukkan kepala dan berkata: "Baiklah, kamu sendiri berhati-hatilah."

"Iya, mengerti."

Novara Lin awalnya mengira Eleanor Chu akan keluar dengan membawakan supir dan bodyguard seperti biasanya, dengan begitu, pasti bisa menambahkan gengsinya, tapi siapa sangka dia malah datang dengan menyetir sendiri, meskipun Hummer tidak kelihatan buruk, tapi tetap tidak sebanding dengan rombongan mobil yang megah itu.

"Tante...... Tante Chu......"

Eleanor Chu tidak menyangka Novara Lin akan berdiri di depan pintu gerbang sekolah menunggunya, pada saat ini tepat merupakan waktu pulangnya sekolah di siang hari, orang saling berlalu lalang, terlihat sangat padat.

"Tadi di telepon sama sekali tidak mengatakan, ada apa sebenarnya? Apakah temanmu menindasmu ataupun guru telah mengataimu? Ada Tante di sini, jangan takut, katakan pada Tante."

"Tidak ada." Novara Lin menggelengkan kepala sambil memaksakan senyuman, "Guru dan teman-teman sangat baik, tidak ada yang menindasku, aku sendiri lah yang sudah merindukan rumah."

"Dasar kamu, memangnya ada masalah apa yang tidak boleh dikatakan pada Tante? Jika benar-benar ada orang yang menindasmu, Tante pasti akan......"

"Novara, kenapa kamu berada di depan pintu gerbang, mari pergi makan siang bersama!"

Ada beberapa murid perempuan yang melihat Novara Lin berdiri di depan pintu gerbang sekolah dengan mata memerah berbicara dengan seorang wanita yang terlihat seperti aktris setelah make up, spontan merasa penasaran dan mendekat.

"Novara, siapa ini?"

"Oh, aku lupa memperkenalkannya pada kalian." Novara Lin mengusap matanya, "Ini adalah tanteku, datang ke sini khusus untuk melihatku."

"Kalau begitu, kamu mau pergi makan siang bersama kami tidak?"

Eleanor Chu melihat beberapa gadis kecil ini, menduga mungkin mereka adalah beberapa anak yang lebih dekat dengan Novara Lin, mungkin saja bisa mendapatkan suatu informasi dari mereka, makanya dia berkata sambil tersenyum: "Kebetulan sekali, aku awalnya datang menjemput Novara untuk makan siang bersama. Karena kalian semua belum makan, maka ayo pergi bersama-sama."

"Tante, kamu ingin mentraktir kami makan?"

"Ayo, ayo pergi bersama-sama." Novara Lin tersenyum manis, hatinya malah merasa sangat bangga.

"Kalian lebih ingin makan apa? Novara bagaimana? Novara ingin makan apa?"

Eleanor Chu menunjuk ke arah Hummer yang diberhentikan tidak jauh dari sana, "Ayo pergi, kita naik ke mobil dulu baru membahasnya."

"Wah, Tante, mobil ini milikmu, orang kaya!"

"Anak ini, masih belum bilang, kalian mau makan apa?"

"Oh iya Tante, Novara membawakan sekotak cemilan dan membagikannya dengan kami, katanya itu dibelikan oleh Anda untuknya, cemilan ini beli di mana, enak sekali!"

"Kalian menyukai cemilan ini?"

"Suka, super enak!"

"Baiklah, kita akan pergi makan di hotel yang menjual cemilan ini, kebetulan ada koki baru dengan kemampuan masak yang hebat di sana, mari kita pergi mencobanya?"

Eleanor Chu berpikir tentang pengertiannya Novara Lin. Spontan hatinya merasa nyeri.

Anak bodoh ini, dia pasti telah membagikan cemilannya kepada teman lainnya demi menjalin persahabatan.

Mobil baru saja berhenti di depan pintu Hotel Q, dari kejauhan sudah bisa melihat Frans Wen berjalan keluar dengan membawakan tas dokumen.

Ketika melihat mobilnya Eleanor Chu, dia langsung memperlihatkan senyuman secara insting seperti biasa, hanya saja senyuman itu berubah menjadi kaku saat melihat Novara Lin yang duduk di tempat samping pengemudi.

"Nyonya."

"Frans, kenapa kamu bisa berada di sini? Aku kira kamu berada di perusahaan."

Eleanor Chu turun dari mobil, memberikan kunci mobil kepada pelayan parkir, "Kebetulan kita bertemu, mari sama-sama makan siang."

"CEO Chu. Anda telah datang." Lulu Zhang yang diangkat menjadi manager di bagian restoran bergegas datang menyambut, ruang VIP di atas sudah diatur untuk Anda dengan baik, Anda bisa masuk kapan pun saja."

Kamu bawa dulu mereka semua ke atas, CEO Chu masih ada beberapa urusan, tidak akan ke atas."

"Baiklah, Asisten Wen."

"Tante Chu, Anda tidak makan siang bersama kami?" Novara Lin melihat ke arah Eleanor Chu dengan penuh hati-hati.

"Mohon maaf, Novara, Tante tiba-tiba teringat masih ada urusan di perusahaan, kalian semua naiklah dulu, Kakak ini akan membantu kalian mengaturnya dengan baik."

"Baiklah, Tante, ingat untuk makan siang ya."

"Iya, mengerti, pergilah."

Eleanor Chu melambaikan tangan terhadapnya, malah langsung ditarik oleh Frans Wen dan naik ke kursi samping pengemudi.

Sebelum sempat bereaksi, sang pria sudah duduk di kursi pengemudi dan menggerakkan mobil.

"Nyonya, aku ingat aku pernah berkata pada Anda, meminta Anda untuk jangan muncul dalam lingkungan sekolah Novara Lin, Anda hari ini yang benar saja, langsung membawa mereka semua ke hotel! Anda bukanlah tidak tahu Hotel Q memiliki standar apa, apa akibat yang akan terjadi dengan membawa anak orang biasa datang ke tempat seperti ini untuk makan? Anda berharap akan bertambah beberapa orang yang memuja-muji Novara ataupun berharap anak-anak ini akan berubah menjadi anak yang haus akan kekayaan?"

Ini harusnya merupakan pertama kalinya Eleanor Chu melihat sang pria mengatakan setumpuk teori terhadapnya semenjak Eleanor Chu mengenal Frans Wen, sebenarnya mana mungkin Eleanor Chu tidak mengerti dengan teori ini? Hanya saja, situasi hari ini benar-benar unik.

"Baiklah, jangan marah lagi, sebenarnya tidak akan begitu berlebihan, ini hanya sekedar makan bersama saja." Melihat Frans Wen tetap menggalakkan wajahnya, Eleanor Chu berbicara dengan suara lembut membujuknya: "Aku tahu aku telah salah, lain kali tidak akan kuulangi, tadi Novara meneleponku dan terus menangis, makanya aku pergi ke sekolah melihatnya."

"Aku tidak akan marah terhadap orang yang tak berkaitan, aku hanya mengkhawatirkan Anda, jika sampai Novara Lin berubah menjadi orang yang haus akan kekayaan, maka orang ini akan menjadi bagaikan sebuah bom tersembunyi di sisi Anda." Meskipun menyimpulkannya sekarang juga memang terlalu sembarangan, tapi bagi Frans Wen, Eleanor Chu adalah langit, melindunginya dengan baik merupakan satu-satunya misinya untuk seumur hidup, jadi, dia harus membasmi segala masalah yang mungkin akan terjadi!

"Tidak akan, Novara masih hanya anak kecil, kamu terlalu khawatir, orang tuanya merupakan orang yang baik hati, dan dia juga pasti akan menjadi orang yang baik hati."

"Semoga memang seperti itu."

"Sekarang kita pergi melakukan apa? Bagaimana kalau Kakak mentraktirmu makan siang? Candle light lunch lho."

Mata yang gelap seketika melintas sebuah cayaha penantian, terakhir berkata dengan tenang: "Pulang ke Vila Brittany."

Pernikahannya dengan Howard Yi akan segera tiba, sekarang ada begitu banyak pasang mata yang mengamatinya, sangat ingin mengakibatkan gosip buruk untuk menghancurkan pernikahan, dan sang pria tentu saja tidak boleh membiarkan harapan semua orang ini terwujud.

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu