Adore You - Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (2)

“Aku Tante Pertama.” Tanpa menunggu Howard Yi terlebih dahulu, wanita yang satunya lagi langsung memperkenalkan dirinya sendiri. Wanita itu lanjut berujar: “Melihat penampilanmu ini, Howard Yi ternyata beruntung juga ya bisa dapat kamu. Cepat-cepatlah punya anak biar Kakek bisa gendong-gendong, biar kita semua juga senang.”

Pipi Eleanor Chu memerah. Ia pikir wanita-wanita keluarga kaya pada susah bersosialisasi, ternyata kenyataannya sama saja seperti keluarga-keluarga biasa. Mereka sangat terbuka dan tatapannya polos tanpa motif tersembunyi apa pun.

Ia tersenyum datar: “Halo, Tante Pertama. Halo, Tante Kedua.”

“Paman Kedua masih di markas tentara, nanti paling baru pulang. Paman Pertama……”

Ketika Howard Yi mengatakan ini datang sepasang pria dan wanita ke rumah.

“Ada apa riang gembira begini? Wajah kalian semua kok pada berseri-seri!”

“Sini sini sini, kamu pulangnya kebetulan sekali, Howard Yi bawa istrinya datang nih,” ujar Tante Pertama sambil melambai-lambai pada orang itu.

“Ini Paman Pertama,” bisik Howard Yi pelan.

“Halo, Paman Pertama.”

“Wah, gadis ini cantik juga, selera mata Howard Yi memang bagus,” seru Robert Yi.

“Iya lah, aku barusan juga bilang begitu.”

“Ini Tante Kecil-ku,” ujar Howard Yi sambil menunjuk wanita yang barusan datang bersama Robert Yi.

“Halo, Tante Kecil.”

“Halo, halo.” Hanna Yi menatap Eleanor Chu dari atas ke bawah, lalu menggangguk puas, “Cantiknya luar dalam. Bagus juga, bagus juga.”

“Shawn Yi dan Sharen Yi mana? Kok tidak kelihatan batang hidungnya?” Kakek bertanya pada mereka semua.

“Shawn Yi malam ini ada acara dengan teman-temannya, Sharen Yi ikut untuk menemaninya.” Mendengar penjelasan Ivan Yi, Kakek mengangguk paham.

“Pernikahan kalian berdua……”

“Belum dilaksanakan. Rencanaku awalnya bawa Eleanor Chu ke rumah terus baru laksanakan pernikahan di Inggris.”

Kakek mengangguk lagi, “Begitu juga boleh. Nanti kami sama-sama pergi ke Inggris buat menghadiri.”

Anggota keluarga Yi banyak, Eleanor Chu juga baru bisa memahami siapa dan status masing-masing dari mereka setelah Howard Yi menjelaskan panjang lebar.

Kakek total punya dua anak laki-laki dan dua anak perempuan. Yang paling besar namanya Robert Yi, pekerjaannya pejabat tinggi di Kota Z, punya istri bernama Irina Song serta dua orang anak bernama Shawn Yi dan Sharen Yi; yang kedua namanya Dwight Yi, pekerjaannya komando utama tentara, punya istri bernama Debby Cao serta putra tunggal bernama Ivan Yi; yang ketiga mama Howard Yi, namanya Abel Yi, sudah menikah dengan keluarga Stuart dan sekarang menetap di Inggris; yang terakhir Hanna Yi, sudah menikah dengan salah satu pejabat tinggi di Kota Z, punya satu anak laki-laki dan sekarang sedang melanjutkan kuliah di luar negeri.

“Howard Yi dan Eleanor Chu ngapain daritadi berdiri saja?” Kakek memukul-mukul lantai pelan dengan tongkat jalannya, “Kalau berdiri terus saja bagaimana bisa punya anak?”

Pipi Eleanor Chu sontak jadi merah.

“Yuk bubar saja lah. Kakek kalau pandangannya ketutupan oleh kami-kami langsung bilang saja, jangan buat-buat alasan dong!”

Stark Yi menoleh ke Howard Yi, “Tunggu nanti Eleanor Chu melahirkan anak, Kakek pasti bakal semakin ketutupan lagi!”

Eleanor Chu tersenyum tipis.

Ia awalnya agak gusar karena dari tadi anggota-anggota keluarga Chu tidak menanyakan sama sekali latar belakangnya. Namun barusan, begitu mendengar Kakek memanggil namanya secara langsung tadi, ia langsung berfirasat kuat orang-orang ini sudah mempelajari kedudukan keluarganya dengan mendalam dari jauh-jauh hari.

Ternyata mereka semua tidak masalah dengan budaya keluarganya yang sudah tidak tradisional lagi. Mereka bahkan tidak menyindir nama baik dirinya dan keluarganya yang sudah berantakan.

“Mereka enak diajak bersosialisasi kok. Kamu jangan khawatir, ada aku di sebelahmu.”

Begitu masuk kamar, Howard Yi langsung memeluk Eleanor Chu lembut-lembut sembari berusaha menenangkannya.

“Tetapi, aku kan sudah menyimpang dari nama besar keluargaku……”

Howard Yi menahan bibir wanita itu dengan telunjuk.

“Kamu pernah menyimpang atau tidak, aku tetap sayang kamu.”

“Howard Yi.”

Howard Yi mengecup bibirnya.

Tatapan mata pria itu penuh dengan kebahagiaan. Howard Yi kini memeluk Eleanor Chu erat-erat, entah mengapa ia tidak pernah merasa cukup memeluk wanita ini.

Luar biasa sekali rasanya.

Cinta ini semoga terus lestari dan tidak termakan waktu.

“Howard Yi?” Eleanor Chu bersusah-payah melepaskan diri, “Kamu merasa panas tidak?”

Howard Yi menelan ludah dan berkata serak: “Iya, agak sih.”

Udara tercium agak wangi seperti disemprot parfum. Ia pun baru sadar, ini pasti kerjaan Kakek!

“Istriku, ayo kita istirahat.”

Pria itu merangkul pinggang Eleanor Chu dan membawanya naik ke kasur. Mereka bertindihan……

Orang-orang tua dan muda keluarga Yi berkumpul di depan kamar mereka.

“Ayo taruhan berapa lama!”

Kakek mengeluarkan sebuah jam tangan dari kantongnya.

“Empat puluh menit! Kakak Sepupu nafsunya tinggi!” Ivan Yi menyuruh pembantunya mengambilkan beberapa kursi. Masing-masing dari mereka dapat satu dan mereka pun duduk di depan pintu.

“Tidak mungkin, tindak mungkin!” Dwight Yi mengoyang-goyangkan telunjuk, “Sepengetahuanku, aroma dengan kadar segitu bisa bertahan sampai satu jam.”

“Salah semua, salah semua, kalian masa mengabaikan latar belakang keluarga Howard Yi?”

“Iya tuh, kali ini aku setuju dengan Irina Song. Howard Yi berdarah campuran, tubuhnya pasti lebih perkasa daripada orang-orang kebanyakan. Lagipula bukannya dia sudah cukup lama menyendiri di markas tentara?”

Debby Cao mendekatkan sejenak telinganya ke pintu untuk mengira-ngira suasana di dalam, lalu menoleh ke Hanna Yi dan bertanya: “Menurutmu seberapa lama?”

Hanna Yi tersenyum tipis, “Menurut papa bagaimana? Pendapatku sama dengan papa saja deh.”

Kakek tertawa renyah. Belum ia berpendapat, pintu kamar yang awalnya tertutup rapat tiba-tiba dibuka seseorang dari dalam.

Howard Yi muncul dengan mengenakan handuk dan menatap geram orang-orang yang berkumpul di depan kamar layaknya tengah menonton bioskop itu.

“Harus seperti ini ya mainnya! Huh!”

Orang-orang itu langsung bubar ke segala arah.

Setelah mereka semua bubar, pintu kamar baru ia tutup lagi dengan kencang.

Eleanor Chu akhirnya sadar, gen bengis Howard Yi bukan hanya berasal dari keluarga Stuart. Ternyata keluarga Yi juga punya andil yang sangat signifikan!

Ia salah, ia seharusnya hari ini tidak ke rumah kediaman keluarga Yi!

Separuh hidupnya ke depan pasti akan dipenuhi hasrat seksual Howard Yi yang menggebu-gebu!

Tengah malam, orang-orang keluarga Yi yang kini sudah mengenakan piyama kembali berkumpul di depan pintu kamar.

“Sudah berapa lama, sudah berapa lama!” tanya Ivan Yi pelan.

Kakek menengok jam tangannya, “Lima belas menit lagi akan genap dua jam!”

“Sudah ronde ke berapa?”

Kakek mengangkat tiga buah jari padanya sambil mencoba mendengarkan suara-suara di dalam. Pria tua itu kemudian menambah satu jari lagi.

“Dewa! Aku memang sudah tahu Howard Yi itu jago!” seru Dwight Yi sambil menarik satu buah kursi.

“Papa sebenarnya beri aroma dengan kadar seberapa sih? Tidak akan kenapa-kenapa kan dia? Eleanor Chu belum pernah melahirkan anak loh, dia sanggup menghirup aroma ini kan!”

Kakek menggeleng sambil tersenyum, “Haduh kalian ini. Aku total hanya memberi aroma dengan kadar tiga puluh menit kok. Itu aroma pasti sudah habis dari tadi, jadi mereka pasti tidak akan kenapa-napa.”

Wajah Ivan Yi langsung mengeras, “Nanti aku harus minta Kakak Sepupu ajarin nih!”

Mereka semua tertawa dan kemudian bubar ke kamar masing-masing.

Keesokan harinya, Eleanor Chu baru bangun ketika hari sudah siang. Ia buru-buru turun dari ranjang, tetapi tangannya ditahan Howard Yi.

“Kita ketiduran. Ini sudah siang, nanti gimana coba impresi mereka pada kita?” Kemarin ia diajak berhubungan seks sampai pingsan, benar-benar memalukan!

“Peduli apa sama merreka.” Ini semua kan gara-gara mereka sendiri!

Tetapi bagaimana pun juga Howard Yi harus berterima kasih pada Kakek atas aromanya. Nafsunya sungguh membuncah tinggi, mungkin yang tertinggi selama ini. Selangkangannya kini bahkan masih agak panas.

“Howard Yi, lepaskan aku! Kamu sungguh menakutkan!” Eleanor Chu langsung meloncat turun dari ranjang. Siapa sangka, sepasang lututnya langsung lemas sampai ia harus berjongkok!

Howard Yi buru-buru menggendongnya kembali ke ranjang, “Mau ke rumah sakit atau tunggu dokter pribadiku datang?”

“Tidak mau dua-duanya! Malu tahu!”

Eleanor Chu duduk sebentar, lalu baru turun dari ranjang lagi dengan hati-hati.

“Ya sudah kamu jangan banyak gerak. Saat jalan juga pelan sedikit.” Howard Yi berpikir, sudahlah nanti bawa ke rumah sakit saja biar diberi obat.

“Iya.”

Setelah mandi dan ganti pakaian, Eleanor Chu baru menggandeng Howard Yi turun ke lantai bawah.

Selangkangannya terasa seperti sobek setiap ia melangkah. Sakit sekali.

Ia menengok kesal ke pria di sebelahnya.

Kan sudah dibilang tidak mau, masih saja memaksa!

Di ruang makan lantai bawah, anggota-anggota keluarga Yi sudah duduk di hadapan meja makan sembari menunggu mereka berdua.

Mereka jelas sekali sedang menahan tawa sambil terus berusaha menampilkan wajah serius.

“Eleanor Chu, kemari, ini hadiah pertemuan dari Tante Pertama.” Sepaket perhiasan giok.

“Ini dari Tante Kedua, terimalah.” Sepaket perhiasan permata.

“Ini yang dari Tante Kecil.” Hehe, sertifikat properti.

……

“Kakek! Kamu harus memberi pelajaran pada mereka semua!” Howard Yi berseru marah.

Ivan Yi langsung mendebat: “Kakak Sepupu fitnah nih, ini semua kerjaan Kakek tahu! Haduh!”

Stark Yi mengambil sesuatu dari kantongnya, menyerahkannya pada Eleanor Chu, lalu tersenyum lebar, “Ini hadiah dari Kakek. Ayo makan, yuk yuk.”

Selembar cek yang belum dituliskan nominalnya……

Eleanor Chu, “……”

“Terima kasih, Kakek, Tante Pertama, Tante Kedua, Tante Kecil……”

Setelah makan, Howard Yi mengantar Eleanor Chu ke kantor.

Di depan pintu, Kakek dan anggota-anggota keluarga Yi yang lainnya berseru ramah padanya: “Cepat pulang ya……”

Sebelum mereka selesai bicara, Maybach hitam milik Howard Yi sudah melaju pergi secepat kilat.

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu