Adore You - Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (3)
“Mereka mana?”
“Aku suruh mereka pulang duluan.”
“Apa aku kelewatan galak?” Eleanor Chu menerima sapu tangan pemberian Ashton Ling dan mengelap wajahnya.
“Kamu menangis ya.” Aston Ling tiba-tiba merasa iba. Ia tidak tahan melihat wanita ini menangis.
“Iya, aku menangis.”
“Kamu cinta dengan dia?”
Eleanor Chu membuang nafas panjang, lalu mendongak menatap bintang-bintang di langit. Ia bingung harus menjawab apa.
Cinta tidak ya?
Eleanor Chu menggeleng, “Tidak cinta.”
Eleanor Chu sendiri tidak tahu apa jawaban ini memang sesuai kenyataan atau tidak.
“Wanita, jalanmu jangan secepat ini. Tunggu aku.”
“Ashton Ling, jangan ikuti aku. Aku ingin menenangkan diri.”
Eleanor Chu lanjut melangkah meninggalkan Ashton Ling yang terdiam.
Ia berbalik badan, “Pergilah ke rumah kediaman keluarga Qin. Aku besok cari kamu di sana.”
Eleanor Chu terus berjalan tanpa tahu tujuan. Entah beberapa lama kemudian, ia tiba di depan gerbang sebuah rumah yang berlokasi di Alessandra Valley.
Di sini, ia pernah punya memori-memori indah.
Ia membuang nafas panjang. Ia kemudian masuk lift dan memencet nomor lantai unit apartemen yang ditujunya.
Alan Jiang masih di Treasure Island. Ia mengetikkan sendiri tanggal ulang tahunnya di mesin sandi elektronik pintu unit apartemen itu.
Pintu pun terbuka.
Eleanor Chu masuk, mengunci pintu, dan berbaring di sofa. Ia menyalakan televisi lalu tidak lama kemudian terlelap.
Pemandangan inilah yang dilihat Alan Jiang begitu ia pulang.
Di atas sofa biru mudanya, Eleanor Chu tengah tertidur dengan rambut berantakan. Televisi masih terus menyiarkan sebuah acara kartun.
Eleanor Chu terlihat seperti seorang istri yang tertidur di sofa saat menunggu suaminya yang lembur pulang.
Hati Alan Jiang langsung iba. Ia menghampiri wanita itu dengan perlahan, membopongnya, lalu memindahkannya ke kamar tidur utama tidak jauh dari situ.
Saking lelapnya, Eleanor Chu tidak terbangun sama sekali begitu dipindahkan. Hanya bibir dan alisnya yang bergerak-gerak sedikit.
Bibir Alan Jiang dengan lembut mengecup bibirnya itu.
Alan Jiang kemudian menutup pintu dan keluar dari kamar tidur utama dengan tenang.
Ketika Eleanor Chu terbangun, hari sudah siang.
Melihat langit-langit kamar, ia baru sadar ada sesuatu yang aneh. Ia jelas-jelas tidur di sofa sebelumnya, mengapa sekarang ia ada di kamar tidur?
Ia keluar kamar masih dengan kondisi setengah sadar.
Di dapur yang bersih dan mengkilat, Alan Jiang tengah memasak makanan sambil mengenakan apron. Ia terlihat sangat tampan dan memukau.
Alan Jiang dari dulu memang sangat lihai dalam memasak. Eleanor Chu bahkan pernah ketagihan dengan makanan-makanan yang pria itu buatkan.
Seperti menyadari ada seseorang yang datang, Alan Jiang berbalik badan. Tatapan matanya langsung menemui tatapan mata Eleanor Chu yang jernih.
“Eh, sudah bangun ya. Mandi dulu sana, sebentar lagi sudah bisa makan nih.”
“Iya.”
Ketika Eleanor Chu kembali lagi ke ruang makan, di atas meja sudah tersaji berbagai makanan lezat yang ia suka.
Alan Jiang menarikkan kursi makan untuknya.
“Hei, ngapain berdiri terus? Ayo duduk dan makan.”
“Kakak Alan Jiang kok tiba-tiba sudah pulang?”
Alan Jiang tersenyum tipis, “Karena ingin ketemu denganmu.”
Eleanor Chu tidak tahu harus menjawab apa. Ia menunduk dan mengambil nasinya.
Alan Jiang menyendokkan lauk ke mangkuk Eleanor Chu. Mangkuk wanita itu terus diisi sampai penuh.
“Kemarin malam ponselmu terus berdering, jadi aku matikan.”
“Iya.”
“Apa yang terjadi?” Alan Jiang menunjuk wajah Eleanor Chu, “Raut wajahmu kelihatannya sangat tidak baik.”
“Tidak terjadi apa-apa, semuanya baik kok.”
“Dengar-dengar Chu’s Corp……”
“Margaku bukan Chu lagi, sudah seharusnya ganti.” Tetapi bukan ganti ke marga Jiang juga.
Alan Jiang paham ada sesuatu yang tidak beres. Ia tidak melanjutkan pertanyaannya. Ia hanya bilang: “Kata-kataku masih sama seperti waktu itu. Kalau ada apa-apa, beritahu aku, aku pasti bantu kamu. Tidak peduli apa pun yang terjadi, aku terus ada di belakangmu……” Dan menunggumu.
Alan Jiang mengatakan dua kata terakhir dalam hati.
“Iya, aku paham.”
Eleanor Chu menerima ponsel yang dikembalikan Alan Jiang. Ia langsung menyalakannya.
Deretan pesan-pesan tidak terbalas dan panggilan-panggilan tidak terjawab langsung memenuhi ponselnya seolah ingin membuat ponsel itu meledak.
Notifikasi-notifikasi itu belum selesai bermunculan, ponsel Eleanor Chu tiba-tiba sudah berdering saja.
Ia meliriknya sekilas. Seperti biasa, telepon dari Howard Yi. Ia pun mematikan nada dering dan menaruh ponsel itu dalam posisi terbalik di atas meja makan.
Eleanor Chu kemudian dengan canggung berkata, “Ayo makan.”
Alan Jiang tersenyum lebar. Suasana hatinya sepertinya sangat baik.
Setelah makan siang, teringat semalam ia berjanji pada Ashton Ling untuk menemuinya di rumah kediaman keluarga Qin, Eleanor Chu pun berpamitan dengan Alan Jiang. Bagaimana pun juga, status mereka berdua tidak jelas, kalau ia tinggal kelamaan di rumah pria ini itu akan sangat tidak etis.
Karena ponsel Eleanor Chu tidak bisa dihubungi semalaman, rumah kediaman keluarga Qin jadi sangat heboh. Daisy Qin marah-marah ke Ashton Ling karena membiarkan Eleanor Chu keluar sendirian.
Ashton Ling sadar ia salah. Hatinya pun sangat khawatir. Ketika ia bersiap keluar untuk mencari-cari Eleanor Chu, wanita itu kebetulan langsung muncul di depan rumah.
Cahaya matahari sore yang menyelimuti tubuh Eleanor Chu membuat wanita itu terlihat bersinar-sinar.
Ashton Ling terpana sendiri melihatnya. Sepasang wanita itu bening sekali seperti kristal.
“Kak Eleanor! Kamu ke mana saja, kami kebetulan lagi bersiap keluar mencarimu. Aku khawatir setengah mati tahu!” Daisy Qin segera menghampirinya.
“Aku semalam menginap di rumah teman. Aku baik-baik saja kok.” Eleanor Chu mengelus-elus hidung Daisy Qin, “Cie sudah mau menikah nih ye, aku mesti buru-buru siapkan kado nih.”
“Kak Eleanor.”
Wajah Daisy Qin jadi merah ketika disinggung hal ini.
Ponsel Eleanor Chu tiba-tiba berdering.
Lucy Mei.
Eleanor Chu mengangkatnya.
“Istriku……”
Baru Howard Yi mengucapkan satu kata ini, dari seberang sana langsung terdengar bunyi “tut tut tut”.
Melihat Howard Yi mengernyitkan alis, John Xiao sungguh khawatir.
Bos terlihat sangat putus asa dijebak di atas ranjang. Nyonya sebelumnya belum pernah semarah ini!
“CCTV di berbagai sudut vila sudah dicek?” tanya Howard Yi datar.
“Sudah.”
“Bisa tercek apa?”
John Xiao berpilik, “Bisa tercek wanita itu masuk ke kamarmu sendirian.”
“Ada lagi?”
“Tidak.”
“Tidak?” Ini mah sama saja dengan tidak ada yang bisa dicek!
“Iya, CEO Yi. Itu tidak bisa membuktikan bahwa wanita itu datang bukan atas panggilanmu, juga tidak bisa membuktikan apa sebenarnya terjadi sesuatu atau tidak di kamar.” Melihat wajah Howard Yi makin lama makin muram, John Xiao refleks mundur dua langkah. Ia kemudian menambahkan tanpa takut mati sama sekali: “Sebab bagaimana pun juga wanita itu muncul dalam kondisi telanjang di kasurmu dan Nyonya!”
Howard Yi memijat-mijat dahinya yang pegal.
Siapa yang bisa memberitahukannya apa yang bisa ia lakukan!
Kalau pun wanita itu muncul dan memberi keterangan bahwa tidak terjadi apa-apa di kamar, Eleanor Chu pasti juga tidak akan percaya. Kata-kata John Xiao memang benar, wanita itu sudha telanjang sejak pertama kali muncul di ranjangnya.
Yang orang-orang lihat hanyalah apa yang mata mereka lihat, bukan pengakuan yang tidak bisa dibuktikan.
Ia benar-benar ingin meneriaki wanita yang entah muncul dari mana itu!
“Nyonya sekarang di mana?”
“Rumah kediaman keluarga Qin.”
Howard Yi mengembalikan ponsel Lucy Mei sambil bertanya, “CEO Chu seberapa percaya denganmu?”
Lucy Mei menunduk, “Maaf, Presdir Yi, kepercayaan CEO Chu padaku hanya sebatas dalam pekerjaan. Lagipula, aku sendiri kan tidak melihat sama sekali apa yang sebenarnya terjadi ketika kamu berduaan dengan wanita telanjang itu di dalam kamar.”
Mendengar percakapan Howard Yi dan John Xiao daritadi, Lucy Mei kurang lebih sudah paham garis besar kejadian ini.
CEO Chu benar-benar kasihan. Urusan Chu’s Corp belum selesai, kini malah muncul masalah baru dari rumahnya sendiri!
Memang dasar pria!
Lucy Mei dalam hati protes, pria bisanya main-main saja sih, tidak bisa mencintai!
Katharina Ying tiba-tiba masuk tanpa mengetuk dahulu.
Melihat Howard Yi duduk di kursi Eleanor Chu, ia terperangah, lalu kemudian buru-buru menampilkan senyum ramah.
“Kakak Howard Yi.”
Sejak Howard Yi bilang padanya bahwa ia sudah menikah, pria itu selalu menghindar darinya. Telepon tidak diangkat, pesan singkat tidak pernah dibalas.
Bukan hanya Howard Yi, bahkan Kakek Yi juga mulai menjauhinya. Kakek Yi awalnya ada berdiskusi dengan kedua orangtuanya untuk menikahkan Howard Yi dengannya, tetapi kemudian tidak ada kelanjutan lagi.
Hari ini ia akhirnya bisa berjumpa dengan Howard Yi. Apa pun caranya, ia harus memanfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin.
Melihat Katharina Ying tersenyum padanya, hati Howard Yi jadi makin gusar. Orang-orang yang dulu-dulu tidak begitu menarik di matanya mengapa sekarang jadi pada menarik! Mereka lagi coba memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan ya?
Khatarina Ying tidak marah meski diabaikan oleh Howard Yi. Wanita itu bahkan bertanya: “Kemari mencari Eleanor Chu ya? Ia suddah lama tidak muncul di kantor, jangan-jangan sedang main-main ke luar lagi……”
Menyadari tatapan dingin Howard Yi padanya, Khatarina Ying refleks berbatuk dan menampilkan wajah mengibakan pada pria itu.
Howard Yi mana ada waktu luang meladeni wajah mengibakan ini? Istrinya sudah mau hilang dari hidupnya ini!
Pria itu bangkit berdiri dan melewatinya tanpa berkata apa-apa.
Ia bertingkah seperti tidak ada Khatarina Ying di dekatnya.
Hati Katharina Ying sontak langsung pecah-belah saat itu juga.
Ia jelas-jelas baik dan pernah menyelamatkan nyawa Howard Yi, mengapa pria itu sekarang tidak memedulikannya sama sekali!
Dan soal Eleanor Chu, Howard Yi ngapain cari Eleanor Chu?
Eleanor Chu brengsek…… Ia pasti sudah menggoda Howard Yi!
Rumah kediaman keluarga Qin.
“Hatchi!” Eleanor Chu bersin dua kali.
“Kak Eleanor flu ya?” Daisy Qin buru-buru menuangkan segelas air hangat unutknya.
Eleanor Chu menerima gelas itu dan menggeleng sambil tersenyum, “Ini pasti gara-gara merebut terlalu banyak pria milik wanita lain. Mereka pasti sedang memaki-maki aku di belakang sana.”
“Kak Eleanor, kamu benar-benar……” Memang harus sefrontal ini ya Kak?
“Nona, ada seorang pria ingin menemuimu.”
Ketika mereka sedang berbincang, tiba-tiba pembantu rumah datang dan memberi kabar.
Daisy Qin terhenyak, teman pria Eleanor Chu dari mana nih?
“Oh, suruh masuk saja.”
Beberapa lama kemudian, sosok pria itu sudah muncul di depan pintu utama rumah kediaman keluarga Qin.
Posisi berdirinya sama persis dengan posisi berdiri Eleanor Chu saat datang tadi.
Cahaya matahari sore juga sama-sama menyelimuti tubuhnya dan sama-sama membuatnya terlihat bersinar-sinar.
Ketiga kebetulan ini membuat semua orang yang ada di ruang tamu terperangah.
Soal identitas dan latar belakang Howard Yi, Robin Qin pernah mendalaminya.
Meksi sama-sama pria seperti dirinya, Howard Yi punya pesona yang tidak bisa dikalahkan pria mana pun di dunia.
Robin Qin relfeks menoleh ke Eleanor Chu yang terdiam. Ia bingung sendiri sebenarnya Eleanor Chu bahagia atau tidak hidup dengan Howard Yi.
Urusan dua orang yang mencintai memang rumit. Dipotong tidak putus, dirapihkan tetap kacau.
Robin Qin mengangguk pada Howard Yi. Bersama dengan Daisy Qin, ia menarik Ashton Ling naik ke lantai atas.
Eleanor Chu bangkit berdiri. Ia sebenarnya ingin ikut naik ke lantai atas, tetapi bahunya ditahan oleh Howard Yi.
Ia menatap pria itu dengan dingin, “Sudah lupa dengan kata-kataku?”
“Istriku, kalau pun kamu mau memvonisku hukuman mati, bisa kan memberiku satu kesempatan banding?’
“Ada gunanya memang?” tanya Eleanor Chu balik. Wanita itu melanjutkan pertanyaanya, “Howard Yi, mengapa kamu tidak mau hubungan kita berakhir sih? Kamu bisa kembali mendapatkan hidup yang bebas. Mau ngapain bebas lakukan, tidak akan ada yang memedulikanmu……”
Belum selesai ia berucap, bibirnya sudah duluan ditempel oleh bibir Howard Yi……
Eleanor Chu menatap pria itu lekat-lekat. Hidungnya merasakan nafas pria itu yang teratur dan anggun, namun bibirnya merasakan lidahnya yang agresif.
“Istriku.” Howard Yi berbisik pelan di samping telinganya, “Aku beritahu kamu suatu rahasia.”
“Tidak mau dengar.” Eleanor Chu berbalik badan ingin pergi.
Tetapi Howard Yi langsung mendekapnya, “Istriku.”
Pria itu menggenggam tangan Eleanor Chu dan mengarahkannya ke selangkangannya, “Ini, tidak ada wanita yang bisa membuatnya mengeras selain kamu.”
Merasakan tingkah Howard Yi yang kelewat batas, Eleanor Chu tercengang dan langsung membentaknya, “Brengsek.”
Namun bibirnya tanpa sadar tersenyum tipis.
Kakek Yi barusan sempat meneleponnya dan memberitahukan sesuatu soal masa lalu Howard Yi.
Dulu keluarga Yi sangat khawatir dengan orientasi seksual Howard Yi yang sepertinya tidak tertarik pada perempuan. Mereka pernah memberinya obat, juga pernah menguncinya bersama beberapa wanita……
Novel Terkait
Istri Yang Sombong
JessicaEverything i know about love
Shinta CharityBack To You
CC LennyBehind The Lie
Fiona LeeAdore You
ElinaHarmless Lie
BaigeAdore You×
- Bab 1 Membatalkan pertunangan
- Bab 2 Mengalahkan Lelaki Ini
- Bab 3 Apakah Kamu Keberatan Untuk Menikah Denganku?
- Bab 4 Cepat Atau Lambat Akan Mengusirnya dari rumah
- Bab 5 Dia Adalah Suami Yang Kunikahi Secara Resmi
- Bab 6 Eleanor, Kamu Tidak Bisa Kabur Lagi
- Bab 7 Menikahi Siapa Saja Juga Namanya Menikah
- Bab 8 Sejenis
- Bab 9 Dinikahkan
- Bab 10 Jalani Dulu Saja
- Bab 11 Jika Ia Adalah Sebuah Bongkahan Es, Aku Juga Harus Bisa Melelehkannya
- Bab 12 Selingkuh Dalam Pernikahan
- Bab 13 Pulanglah Denganku!
- Bab 14 Aku Beruntung Sekali Bisa Bertemu Denganmu
- Bab 15 Katakan Kepadanya Bahwa Istrimu Sedang Sibuk
- Bab 16 Bertanggung Jawab Atas Perbuatan Sendiri
- Bab 17 Perintah CEO
- Bab 18 Kehidupan Yang Ia Impikan
- Bab 19 Bertemu Dengan Teman Lama
- Bab 20 Kamu Tentu Bisa Melakukannya Jika Kamu Menginginkannya
- Bab 21 Nyonya Yi
- Bab 22 Anak Baik Yang Menghadapi Cinta Sejati
- Bab 23 Jangan Bersikap Baik Kepadaku, Aku Akan Menganggapnya Nyata
- Bab 24 Reuni
- Bab 25 Menuangkan Anggur
- Bab 26 Aku Tidak Mungkin Menginjak Dua Perahu Bersamaan, Aku Takut Merobeknya
- Bab 27 Aku Akan Selalu Ada
- Bab 28 Ciuman Yang Kuat
- Bab 29 Wanita Muda yang Tumbuh Dewasa
- Bab 30 Lelaki Brengsek Itu Memiliki Maksud Tersendiri
- Bab 31 Rasa Sayang Yang Tiada Batasnya
- Bab 32 Jenis Kelamin Lelaki, Menyukai Lelaki Baik
- Bab 33 Stamina Yang Kuat, Tidak Puas
- Bab 34 Difoto Secara Diam-diam
- Bab 35 Ada Yang Flu, Ada Yang Sakit Hati
- Bab 36 Berusaha Untuk Tidak Sakit Bahkan Melahirkan Sekalipun
- Bab 37 Apakah Kamu Ingin Membuatku Terlihat Seperti Lelaki Brengsek?
- Bab 38 Kaya dan Sombong
- Bab 39 Sepasang Cincin
- Bab 40 Ada Beberapa Orang Yang Tetap Saja Memutuskan Untuk Pergi Walaupun Sudah Mengetahui Keinginan Hatinya
- Bab 41 Disandra
- Bab 42 Menyelematkan Diri Sendiri
- Bab 43 Melepaskan Tali Pinggangnya
- Bab 44 Harap Jangan Menyinggung Perasaan Kakak Ipar!
- Bab 45 Kamu Tega Membagi Suami mu Dengan Orang Lain!
- Bab 46 Sepanjang Malam Tidak Pulang
- Bab 47 Pertukaran
- Bab 48 Alasan Kematian Ibu
- Bab 49 Kamu Akan MelindungiKu
- Bab 50: Jika Kamu Telah Memulai Permainan, Maka Jangan Berhenti!
- Bab 51 Keluarga Zhou Membatalkan Pernikahan
- Bab 52 Kakak Memelintir Tangan Adiknya Sendiri
- Bab 53 Ternyata Ada Juga yang Lebih Semuanya Sendiri
- Bab 54 Aku Pemegang Saham Terbesar Kedua Chu’s Corp
- Bab 55 Wanita, Aku Sepertinya Jatuh Cinta Padamu
- Bab 56 Tidak Mungkin Suka Denganku Kan!
- Bab 57 Eleanor Chu, Kita Lalui Hari Bersama-Sama Ya
- Bab 58 Rencana
- Bab 59 Howard Yi, Kamu Sungguh Bodoh
- Bab 60 Alangkah Baiknya Jika Bisa Bertemu Denganmu Lebih Awal
- Bab 61 Semakin Mendekati Matahari, Akar Akan Menjalar Ke Tempat Lebih Gelap
- Bab 62 Hidup Lama Bisa Melihat Segala Hal
- Bab 63 Ternyata Dia Barulah Orangnya!
- Bab 64 Mari Kita Bercerai
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (1)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (2)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (3)
- Bab 66 Menikah Denganku (1)
- Bab 66 Menikah Denganku (2)
- Bab 66 Menikah Denganku (3)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Kamu, Apabila Kamu Menyebrangi Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (1)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengendeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku akan Mengendong Mu (2)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (3)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (1)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (2)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (3)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (1)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (2)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (3)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (1)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (2)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (3)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (1)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (2)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (3)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (1)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (2)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (3)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (1)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (2)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (3)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (1)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (2)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (3)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (1)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (2)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (3)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (1)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (2)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (3)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (1)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (2)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (3)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Debu (1)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (2)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (3)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (1)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (2)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (3)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (1)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (2)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (3)
- Bab 81: Bertemu denganmu adalah hal yang paling beruntung dalam hidupku (1)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (2)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (3)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela (1)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(2)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(3)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(1)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(2)
- Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(3)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (1)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (2)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (3)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (1)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (2)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (3)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (1)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (2)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (3)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (1)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (2)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (3)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (1)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (2)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (3)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (1)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (2)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (3)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (1)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (2)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (3)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (1)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (2)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (3)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Masalah Besar (1)
- Bb 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Hal Yang Besar (2)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semua Adalah Hal Yang Besar (3)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (1)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (1)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (3)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (1)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (2)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (3)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 JIka Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (3)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (1)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (2)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (1)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (2)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (1)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (2)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (1)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (1)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (3)
- Bab 102 Rahasia Howard (1)
- Bab 102 Rahasia Howard(2)
- Bab 102 Rahasia Howard (3)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (1)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (2)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (3)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (1)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (2)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (3)
- Bab 105 Kehidupan Selamanya Lebih Tragis Daripada Cerita Novel (1)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Daripada Novel (2)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Dibandingkan Cerita Novel (3)
- Bab 106 Istrinya, Pasti Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (1)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Bisa Menerima Penderitaan Apapun! (2)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (3)“Keuangan perusahaan ini sudah tidak cukup untuk digunakan, kredit bank sudah tidak disetujui, jadi masih perlu pemasukan dana, masalah ini nanti kamu terlebih dahulu pergi ke tempat J
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (1)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (2)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan(3)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (1)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (2)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (3)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (1)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (2)
- Bab 110 Benar-benar Berani Membuat Suaminya Menjadi Tidak Baik !
- Bab 110 Benar-Benar Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (2)
- Bab 110 Benar-Benar Berani Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (3)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (1)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (2)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (3)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (1)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (1)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (3)
- Bab 114 Kembar (1)
- Bab 114 Kembar (2)
- Bab 114 Kembar (3)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen(1)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (1)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (3)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (1)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (2)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (3)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (1)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (1)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (3)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (1)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (2)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (3)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (1)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (2)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (3)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (1)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (2)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(1)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (1)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (3)
- Bab 125 Buka Kartu (1)
- Bab 125 Buka Kartu (2)
- Bab 125 Buka Kartu (3)
- Bab 126 Berkelahi (1)
- Bab 126 Berkelahi (2)
- Bab 126 Berkelahi (3)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (1)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (2)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (1)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (1)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (3)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (1)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (1)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (3)
- Bab 132 Penculik Misterius (1)
- Bab 132 Penculik Misterius (2)
- Bab 132 Penculik Misterius (3)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur (1)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur! (2)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (1)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (1)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (3)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (1)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (2)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (3)
- Bab 137 Aku Di Sini Menemanimu (1)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (2)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (3)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (1)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (2)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (3)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (1)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (1)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (3)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (1)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (2)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (3)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (1)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (2)
- Bab 143 Menambah Keramaian (1)
- Bab 143 Menambah Keramaian (2)
- Bab 144 Pertunjukan Berlanjut (1)
- Bab 144 Drama Berlanjut (2)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (1)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (2)
- Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (1)
- Bab 146 Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (2)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (1)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (2)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (1)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (2)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (1)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (2)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (1)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (1)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (3)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (1)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (2)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (3)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (1)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (2)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (3)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (1)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (2)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (3)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (1)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (2)
- Bab 156 Membuat Kesepakatan Dengan Winnie Chu
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (1)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (2)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (3)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (1)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (1)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (3)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (1)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (2)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (3)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (1)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (2)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (3)
- Bab 162 Saling Melindungi Selamanya (1)
- Bab 162 Aurora, Saling Melindungi Selamanya (2)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (1)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (2)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (1)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (2)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (1)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (2)
- Bab 166 Berantakan
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (1)
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (2)
- Bab 168 Melahirkan Anak (1)
- Bab 168 Melahirkan Anak (2)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi(1)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi (2)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (1)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (2)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (1)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (2)
- Bab 172 Perutku Sangat Sakit
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (1)
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (2)
- Bab 173 Tidak Pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (3)
- Bab 174 Hadiah Besar
- Bab 175 Pemulihan Sementara (1)
- Bab 175 Pemulihan Sementara (2)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (1)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (2)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (1)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (2)
- Bab 178 Aku Tidak Butuh Sebagian Besar Itu, Aku Hanya Ingin Kamu
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (1)
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (2)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (1)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (2)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (1)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (2)
- Bab 182 Allan Jiang Datang Ke Kyoto
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (1)
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (2)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (1)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (1)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (3)
- Bab 186 "Kejutan Besar" Di Pesta Pertunangan (1)
- Bab 186
- Bab 187 Tapi Kamu Adalah Tulang Rusukku
- Bab 188 Satu Demi Satu (1)
- Bab 188 Satu Demi Satu (2)
- Bab 189 Kebakaran Di Taman Belakang
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (1)
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (2)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (1)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (2)
- Bab 192 Pelarian Romantis(1)
- Bab 192 Pelarian Romantis (2)
- Bab 193 Hadiah Penderitaan
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(1)
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(2)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(1)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(2)
- Bab 196 Tetap Bersamanya Seumur Hidup, Atas Nama Saudara
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (1)
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (2)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (1)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (2)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (1)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (2)
- Bab 200 Kehamilan Kedua
- Bab 201 Menguliti Wajah
- Bab 202 Kesukaanku Dalam Seumur Hidupku Ini, Bernama Eleanor Chu
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (1)
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (2)
- Bab 204 Akan Memberikanmu Kehidupan Paling Stabil
- Bab 205 Pendahuluan Acara Pernikahan
- Bab 206 Ledakan
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (1)
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (2)
- Extra: Kisah Frans Wen (1)
- Extra: Kisah Frans Wen (2)