Adore You - Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (3)

Tetapi Howard Yi, dari awal hingga akhjir hanya duduk diam di sebelah Eleanor Chu, melihat mereka saling bercakap-cakap, tidak perlu melakukan apa-apa, begitu ada sikap yang membuat suaminya merasa cemburum Allan Jiang dalam hatinya merasa gugup.

Sebelah Eleanor Chu, seharusnya adalah tempat duduk dia.

Dua orang tampak terus mengobrol, tepat pada saat akan memasuki suasana hening yang canggung, handphone di atas meja mulai berdering.

Eleanor Chu mengangkat panggilan itu dengan segera, terdengar suaranya mengiyakan dua kali, lalu dia beranjak dari duduknya sambil pamit kepada Allan Jiang.

“Kak, aku masih ada urusan, kami pergi dulu, kita berkumpul lagi lain kali.”

“Baik.”

Allan Jiang berdiri, Eleanor Chu menggandeng Howard Yi lalu pergi.

Keluar dari ruangan minum teh itu, Eleanor menoleh kembali ke belakang, tampak dari pintu kaca bayangan sosok yang gelap dan tinggi.

Tidak pernah terpikir olehnya, bahwa pada suatu hari mereka bisa kehabisan topik.

Howard Yi mendapatinya menolehkan kepala, seperti tidak rela, hatinya tak kuasa menahan rasa pahit akan kenyataan ini, menggandeng tangannya, dia berasa ingin membakar dirinya dan masuk genggaman Eleanor Chu.

Barusan Lucy Mei menelpon, mengatakan sudah menemukan pembunuh Peter Song, dia terburu-buru mengantar Howard Yi ke rumah, lalu pergi ke gedung yang belum selesai dibangun di pinggiran kota.

Sepatu hak tinggi itu menginjak tanah beton yang tidak rata, dengan tatapan dingin melihat ke arah dua orang pria yang sudah terikat seperti pangsit.

Eleanor tiba-tiba menundukkan kepalanya, seperti memegang dahinya.

Butuh waktu lama untuk membuat bibir tersenyum, menunjuk pria yang di sebelah kiri dan berkata, “Siapa nama istrimu? Zhang … Wen?”

Pria itu terkejut, belum sempat membuka mulutnya.

Eleanor Chu tersenyum lagi menunjuk pria di kanan.

“Masalah ini adalah perbuatan kamu berdua, tidak ada hubungannya dengan keluarga, kamu boleh membunuh kami untuk menggantikan amarahmu karena kematian saudaramu!”

Pria yang di kiri itu juga segera mengatakan : “Benar, benar, benar, jika kamu ingin balas dendam, bunuhlah kami berdua saja, jangan libatkan keluarga, saya harap anda bisa melepaskan kami.”

Kiri dan kanan tidak lepas dari kematian, mereka memang sudah siap untuk membuat kekacauan, dari awal sudah tidak peduli dengan hidup mereka sendiri, melakukan pekerjaan ini mereka hanya memegang teguh keberuntungan yang mereka miliki, berpikir bahwa Tuan besar Tang sudah mengatur segalanya, bagaimana mungkin tidak mengetahui isi kepala mereka.

Terlebih lagi bagaimana jika memang ditemukan? Jika mereka ditemukan mati secara tidak wajar, mereka tidak hanya menerima uang yang didapat sebelumnya, tetapi juga mendapatakan dana pensiun, uang itu sudah bisa untuk menghidupi anak cucunya, bagaimanapun juga tidak rugi.

Eleanor Chu tertawa sedikit.

“Siapa yang memberitahumu bahwa aku adalah orang jahat? ”

Dua orang itu terdiam.

Sikap wanita ini sungguh terlewat sadis, dibandingkan dengan Chris Tang, wanita ini lebih sadis, tidak hanya sadis, masih banyak perasaan yang tak terungkap, hanya dengan memanggil seseorang, itu sudah membuat mereka keringat dingin.

Mereka tiba-tiba mempunyai suatu firasat.

Jatuh ke tangan wanita itu, takutnya untuk waktu selanjutnya tida tidak akan dibiarkan mati semudah itu!

“Apa? Tidak mau bicara? Barusan bukankah pandai berbicara?”

Lucy Mei membawakan sebuah kursi, Eleanor Chu duduk dengan santainya.

Lalu melanjutkan perkataannya : “Mencongkel mata orang asyikkah? Pasti menyenangkan bisa menyayat seperti itu? Dengar-dengar bola mata jika diinjak akan bersuara sama seperti meriam, aku belum pernah mencobanya!”

Pria sebelah kiri tubuhnya mulai gemetar.

Mulanya mengira hanya urusan sebatas pisau atau pistol saja, namun tidak terpikirkan bahwa wanita ini begitu sadis.

Eleanor Chu tertawa melihat dua orang itu, lalu memanggil Lucy Mei yang disebelahnya, Lucy Mei menundukkan badannya, dia membisikkan sesuatu kepadanya.

“Satu orang ambil sepotong daging, kirim ke Chris Tang, ingat jangan lupa tulis nama dan jangan melakukan kesalahan.”

Dia dengan tenang memerintahkan pengawalnya, dari awal hingga akhir dia tampak biasa saja, terus menerus menatap kejadian itu, hanya dua potong daging babi, atau dua adonan.

Setelah berteriak-teriak, dua potong daging bercucuran darah dikemas dalam plastic masing-masing, plastik tersebut diberi nama dan dengan segera para pengawal itu mengirimnya.

“Sekarang kita kembali melanjutkan yang tadi, harus menjawab segala pertanyaan yang ada.”

Eleanor Chu dengan santai menatap dua orang pria yang kesakitan itu, “Sekarang, kalian sudah tidak ada gunanya di hadapanku, maka dari itu untuk menghindari kesakitan yang berlebih, kalian sebaiknya dengar baik-baik pertanyaanku, pikir dengan baik lalu jawablah, tentu saja……”

Tiba-tiba dia berhenti sejenak, “Kalian juga tentu saja boleh mengacuhkanku, aku sudah tau kalian sudah siap rencana untuk mati, tetapi tidak tahu bagaimana dengan orang-orang yang terlibat dengan kalian, apakah bisa merelakan begitu saja.”

Salah satu pria itu akhirnya berhenti mengerang kesakitan, memegang pahanya yang terluka, mencoba berdiri, sebentar dan melakukan kowtow (berlutut dengan satu kaki) “Aku mohon dengan sangat kepadamu, kamu orang yang sangat berkuasa, tolong lepaskan keluargaku! Kejadian ini adalah perbuatanku, kamu mau melakukan apa saja padaku bisa kuterima, tapi jangan pernah menyakiti keluargaku, mereka tidak bersalah!”

“Benarkah? Tidak bersalah? Kalau begitu lihat dirimu bagaimana bisa tidak jadi orang baik.”

“Apa yang ingin anda ketahui? Aku akan memberitahumu apapun yang aku tahu.”

“Mengapa Chris Tang bisa begitu handal dalam membunuh Peter Song !” Nada bicara Eleanor tiba-tiba menjadi dingin, senyum yang tadi sekejap hilang, hanya tersisa tatapan wajah yang sadis.

“Karena selir keempat! Selir keempat memberitahu tuan Chris Tang bahwa Peter Song membunuh Dyroth Zhao!”

Untuk sesaat, Eleanor Chu terdiam.

Winnie Chu tidak berkata apapun, tetapi dia ingin memberitahu Chris Tang tentang hal ini, sangat jelas ingin menggunakan Chris Tang sebagai pelindung untuk menyingkirkan Peter Song, dengan sifat dia yang seperti ini, pasti bukan keinginan yang tiba-tiba, pasti Peter Song memiliki sesuatu yang tidak dimiliki olehnya!

“Peter Song dulu pernah kirim sesuatu berkas padamu kah?” Dia bertanya kepada Lucy Mei..

Lucy Mei menggelengkan kepala, “Joevin Wang memberitahumu Winnie Chu dan Henry Ding memiliki sesuatu yang jahat, karena itu aku menyuruh Peter Song memeriksa……”

Lucy Mei tiba-tiba teringat sesuatu, “Peter Song pasti mengetahui sesuatu! Maka dari itu dia dibungkam!”

Benar! Pasti seperti itu!

Dyroth Zhao sudah meninggal lama sekali, Winnie Chu selalu mengetahui realita tapi hanya disimpan untuk dirinya sendiri, ini mungkin karena dia tidak bisa menahan diri, jadi dia membunuh Peter Song.

“Periksa lagi rumah Peter Song, cari benda atau sesuatu yang berguna.”

Eleanor berbalik badan, melanjutkan bertanya pada dua orang pria itu : “Bagaimana dengan Ivy Sun ? Apa yang dilakukan Chris Tang kepadanya?”

“Nyonya Ivy Sun dikurung di rumah oleh Chris Tang, dua hari lalu aku melihat pelayan rumahnya memberi makanan kepadanya.”

“Apakah dia baik-baik saja?”

“Ini wajar saja, sebenarnya Chris Tang dari dulu sangat menyukai nyonya Ivy Sun, tetapi kenapa dia ketika sudah menikah dengan pria lain masih saja bersedia ke rumah keluarga Tang, hanya saja watak nyonya Ivy Sun keras kepala, selalu saja memberikan ekspresi yang tidak menyenangkan kepada Chris Tang.”

“Hm.”

Eleanor menanggapinya dengan datar, segera berdiri, pada saat dia berjalan sampai pintu, tiba-tiba berkata kepada Lucy Mei : “Antar mereka kembali ke keluarga Tang.”

“Nona Chu ?” Lucy Mei bingung.

“Mereka hanyalah pembunuh, kalau memang Winnie Chu yang menyuruh Chris Tang, kenapa bisa membunuh Peter Song tanpa alasan, antar mereka pergi saja, itu urusan Chris Tang apa yang akan dilakukan terhadap mereka berdua, musuhku hanyalah orang yang mempunyai ide dari segala ini.”

“Ya, Nona Chu, aku mengerti.”

Di ruang buku Villa Brittany, Howard Yi sedang mendengarkan laporan dari John Xiao mengenai perginya Eleanor Chu mengurus pembunuh Peter Song.

Saat membuka jendela tiba-tiba terdengar suara mesin, dia segera berdiri, John Xiao mengikuti di belakangnya, lalu turun.

“Istriku, kamu sudah kembali.”

“Ya, sudah kembali.” Eleanor Chu tersenyum.

“Joe”

Henny Gu yang ada di ruang tamu mendengar suara itu segera turun.

“Aku, bolehkah tinggal di rumahmu?”

“Tentu.” Dia pun tersenyum.

“Bagaimana dengan Ashton Ling?”

“Dia tidak datang.”

Eleanor Chu merasa curiga, Henny Gu bukannya selalu mengekor kepada Ashton Ling? Kenapa Ashton Ling tidak datang tetapi dia malah datang sendiri?

“Joe, ingin berbicara kepadamu.”

“Ya, ingin berbicara apa?” Dia menggandeng tangannya, “ayo kita pergi ke ruang tamu yang di atas untuk mengobrol.”

“Baiklah.”

“Suamiku, kamu …” Eleanor Chu menunjuk seekor alpaca yang di pintu masuk,, “beri makan dia, dia tampak lapar sekali.”

Kemudian dia membuat isyarat “ok” dengan tangannya, dengan segera dia membawa alpaca itu ke tempat rerumputan.

“Ada rahasia apa yang ingin kamu katakana padaku?”

“Sebelumnya, di pemakaman, pria itu, aku mengenalnya.”

“Yang mana?” Eleanor Chu menundukkan kepalanya tampak tidak paham, tiba-tiba teringat setelah Henny Gu pergi, Chris Tang memberikan tatapan aneh yang tidak biasa.

“Tidak mungkin Chris Tang!”

“Dia bermarga Tang, tapi tidak tahu namanya, itulah, dia mengenakan baju adat Tang.” Begitu membicarakan tentang orang itu, ekspresi Henny Gu tiba-tiba tampak gugup.

Eleanor Chu curiga, “Dia bersamamu?”

Tidak mungkin…… Ivy Sun kedua?

Henny Gu gagap, “Dia, datang bertamu ke rumahku.”

Eleanor Chu barulah menghelakan nafasnya, “Apakah dia memiliki hubungan dengan keluargamu?”

“Ya, mungkin, atau bisa dikatakan, urusan bisnis.”

“Kamu, bukankah sedang takut akan sesuatu?”

“Aku, Aku, melarikan diri dari pernikahan.” Dia malu dan memalingkan matanya, “Kata Daisy Qinm rumahmu, paling aman.”

“Mengerti, kamu khawatir dia bisa pergi ke rumahmu untuk memberitahu bahwa kamu di Kyoto?”

“Ya, aku tidak mau, menikah dengan, paman.”

“ada hubungan dari pernikahan?”

Henny Gu mengangguk dengan pasrah, merasa kesepian.

“Kamu benar-benar suka Ashton Ling?”

“no, bukan, suka, tapi, cinta!”

Ekstrim sekali, baru kenal berapa lama?

Tetapi coba pikir lagi, Howard Yi kepada dirinya bukankah seperti ini juga?

Entah kenapa, tampaknya dari pandangan pertama. Lalu seiring berjalannya waktu disertai dengan kegigihan juga.

“Wanita mengejar pria, jauh lebih gampang……”

Henny Gu tersenyum, “Kalimat ini, aku, pernah dengar, pepatah.”

“Saudi Arabia.”

Eleanor Chu begitu selesai berbicara, matanya sangat jelas menghitam sesaat.

Setelah beberapa saat, kembali lagi api harapan itu muncul, “Aku percaya, Ashton Ling, bisa menyukaiku.”

Eleanor Chu memperhatikan, yang dikatakannya barusan adalah suka, bukan cinta.

Sangat jelas, hubungan ini sejak awal tidak adil.

Dia melihat lagi ke arah Henny Gu, tidak bisa menahan rasa kasihan, dalam kepalanya terbayang wajah Howard Yi.

Orang yang mencintai dengan rendah hati, pasti dia sangat bekerja keras.

Melubangi hati sendiri supaya orang itu bisa tinggal, tetapi orang itu hanya di pintu hati saja, membawa semua yang tidak pasti, tetapi aku selalu berjuang gigih, wajah itu kembali tersenyum, tetapi hati pasti merasa kesepian yang mendalam.

Eleanor Chu menepuk pundaknya, “Aku akan menyuruh orang untuk menyiapkan kamar untukmu, istirahatlah, setelah itu aku akan panggil Ashton Ling kemari.”

“Terima kasih, Joe.”

“Sama-sama.” Meskipun Ashton Ling bisa saja mengatakan padanya terlalu mengurusi urusan pribadi orang, tetapi Eleanor Chu tidak bisa melihat Henny Gu seperti ini.

Sudah ada ikatan, bagaimanapun sudah satu keluarga besar, Henny Gu tidak bisa menghindari ini, kira-kira dia tidak bisa lama tinggal di Kyoto, hanya bisa satu hari demi satu hari.

Eleanor turun, Howard Yi masih di rerumputan jalan-jalan. Dari kejauhan tampak seperti sosok yang kesepian.

Pria yang termasuk kelas atas, bagaimana bisa dia menggunakan kata ‘kesepian’ untuk menyebutnya.

Eleanor Chu menggelengkan kepalanya, tertawa, berjalan ke arahnya.

“Suamiku!”

Dia menepuk pundaknya.

Howard berbalik badan, melihatnya, bibir yang cemberut itu berubah menjadi senyuman.

Eleanor jinjit, dan memeluknya di leher.

Bibirnya yang merah dan halus itu segera beradu dengan bibirnya yang tipis, lidahnya pun menembus lembut ke mulutnya dengan tegas.

Howard Yi jelas tampak bengong sebentar, lalu merespon lagi, melepaskan tali hewan peliharaannyam lalu merangkul pinggangnya.

Di rerumputan yang terbuka, angina berhembus kencang, sedikit sejuk, jantung ini serasa seperti dibakar.

Howard Yi. Aku mencintaimu.

Segala kegelisahanmu, rasa takut akan kehilanganmu, akan kubantu untuk menghilangkannya!

Eleanor Chu bukan tipe orang yang mengekspresikan dirinya, dia terbiasa menyembunyikan perasaannya, Howard Yi sudah paham itu, seperti hari ini, sangat jarang terjadi, ciuman panas olehnya, telah membuat hati kesepian Howard yang berada di tengah lautan itu berhasil menepi di pelabuhan.

Meskipun tidak sungguh-sungguh, setidaknya merasa lebih baik.

Beberapa saat kemudian, dua orang bergandengan tangan kembali pulang.

Pada saat jalan, Eleanor sekalian membicarakan masalah Henny Gu dengan Ashton Ling, mengatakan padanya tidak perlu cemburu akan hal yang tidak perlu, lalu dia mengambil handphone dan menelpon Ashton Ling.

Ashton Ling datang dengan cepat.

Tentu saja, ini bukan karena Henny Gu, tapi karena Eleanor Chu mengatakan kalau dirinya ingin melihat dia.

Di ruang tamu, Ashton Ling melihat Henny Gu dengan jelas dan mengerutkan keningnya.

“Wanita. Kamu benar-benar ingin menjaganya? Kamu tidak takut membawa serigala ke dalam ruangan? Suamimu tidak sebanding denganku tapi juga cukup memiliki daya tarik.”

Eleanor Chu menatapnya, menunjuk nasi di depannya, “Makanan sebanyak ini masih tidak bisa membuat mulutmu diam?”

Kemudian dia berkata, “Aku hanya mengatakan kenyataan.”

“Ashton, aku rindu kamu, barusan, aku selalu merindukanmu.”

“Tolonglah, kalau rindu simpan saja dalam hati, oke? Untuk apa memberitahu aku? Untuk membuatku tidak nyaman?” Terlebih lagi dia mengatakan cinta di depan Dewi Eleanor Chu, sangat tidak bisa menerima, bagaimana kalau Dewi Eleanor Chu tidak percaya akan kesetiaannya?

“Cinta, perlu suara keras, perlu diungkapkan, tetapi kamu, tidak bisa memberi aku hal yang sama, aku juga ingin memberitahu kamu.”

Pembicaraan yang panjang, Henny Gu berbicara tampak memerlukan usaha yang keras.

Ashton Ling tampak tidak peduli.

Sebaliknya Eleanor Chu, melihat Howard Yi yang ada di sebelahnya.

Dia juga selalu berkata seperti itu kepadanya.

Dua orang sama, semuanya adalah budak cinta, tapi itu terlalu tulus.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu