Adore You - Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (1)

Kamu jangan membuatku marah." Howard Yi sudah mulai menggertakkan gigi, suara yang dulunya terdengar lembut, saat ini malah tidak lagi bisa mendengar kehangatan seperti dulu.

"Kita pada awalnya adalah suami istri berdasarkan surat kontrak, sudah saatnya untuk berpisah."

"Eleanor, berikan aku satu alasan, berikan sebuah alasan yang mengharuskanmu bercerai denganku, jelas-jelas kamu mengetahui aku......"

"Aku sudah memiliki orang yang kusukai."

Setelah bersama begitu lama, meskipun Eleanor Chu sangat lambat dalam percintaan, tapi dia juga tahu terhadap perasaannya Howard Yi, hanya saja sangat disayangkan, hal yang sangat tidak nyata namun begitu mematikan seperti cinta ini, tidak berani diinginkan oleh sang wanita.

Howard Yi tersenyum pahit sejenak, "Kamu sedang meremehkan kepintaranku?"

"Howard, kamu sedang merasa kesepian, kamu memerlukan seorang wanita, tidak peduli apakah yang lembut ataupun yang berkata terus terang, yang penting adalah, orangnya harus nomal."

"Apakah kamu tidak normal?"

Eleanor Chu tersenyum pahit, seakan-akan tidak ingin melanjutkan topik ini lagi, setelah meletakkan kotak itu, dia membalikkan badan dan hendak naik ke atas.

"Eleanor! Berhenti!" Howard Yi berjalan mendekat, dengan satu tangan menariknya memasuki pelukan, menjulurkan lidah dan langsung memasuki bibir merah.

"Hmm......"

Eleanor Chu ingin mendorongnya, tapi malah mengkhawatirkan luka di tangannya, makanya dia membuka mulut dan menggigit bibir sang pria!

Howard Yi merasa sakit, baru menghentikan bibirnya, jari tangan yang panjang dan ramping mengusap luka di bibir, bibir yang tipis melekuk membentuk sebuah senyuman yang jahil, "Ternyata kamu menyukai yang lebih kasar."

Setelah dia mengatakannya, langsung merangkul bahunya dengan hanya satu tangan, dan terus tidak melepaskan tangannya tidak peduli terhadap bagaimana perlawanan yang dilakukan Eleanor Chu.

"Apakah aku tidak pernah mengatakannya padamu, aku pernah hidup dalam militer beberapa tahun, hmm?" Hawa nafas sang pria yang sexy dan memikat, melintas di telinganya, spontan membuatnya merasa berdebar.

"Apakah pernah melewati kehidupan dalam militer sangatlah hebat!"

"Tidak begitu hebat, tapi cukup untuk menghadapimu."

"Howard Yi, turunkan aku, nanti jika sampai melukai tanganmu, kamu jangan menangis ya."

"Lukai ya lukai saja." Sang pria menjulurkan lidah menjilat pipinya. "Kalau kamu telah melukaiku, maka kamu harus bertanggung jawab terhadapku untuk selamanya."

Perasaan Eleanor Chu pada saat itu hanya ada satu.

Dirinya orang yang menyamar menjadi babi untuk memburu harimau!

Pria ini sama sekali tidak polos seperti penampilan luarnya.

"Kamu mendekatiku dengan sengaja demi Katharina Ying, benar bukan?"

Tangan Howard Yi tiba-tiba bergetar, baru bersedia melepaskan sang wanita.

Sang pria tidak berani mengakui, bahwa dirinya mendekati sang wanita, tidaklah berhubungan dengan Katharina Ying.

Sebelum dia melihat bintik merah di tangannya Katharina Ying, sang pria selama ini mengira Eleanor Chu lah orang yang ingin dicarinya selama ini, dirinya sering hendak menanyakan sang wanita apakah dia pernah melakukan operasi untuk menghilangkan tahi lalat, tapi terakhir tetap tidak terucapkan keluar.

Meskipun Eleanor Chu tidak menebaknya sampai benar sepenuhnya, tapi memang tidak meleset jauh dari tebakannya.

Sang pria tiba-tiba merasa takut, takut ketika Eleanor Chu mengetahui kebenaran ini, takut sang wanita akan mengetahui identitasnya yang sebenarnya.

Sang wanita yang begitu arogan seperti dia, takutnya, akan pasti akan memasukkan namanya ke dalam black list dari awal bukan.

"Kamu tenangkan dirimu dulu."

Eleanor Chu kembali memeluk kotak yang berada di samping, lalu naik ke atas, mengunci pintu kamar.

Kemudian turun ke bawah dan berkata pada sang pria: "Beberapa hari ini aku memiliki urusan dan tidak akan pulang, jagalah dirimu dengan baik, berharap semoga ketika aku kembali nanti, aku bisa mendapatkan jawaban yang kuinginkan."

Howard Yi berdiam diri di dalam ruang tamu, melihat pintu itu menutup dengan perlahan, sepasang mata yang jernih menjadi gelap gulita.

Eleanor Chu turun ke bawah, mengirimkan nomor telpon dan alamatnya Howard Yi kepada Katharina Ying sekaligus, lalu kembali ke Y.Jewelry untuk mengembalikan mobil kepada James.

"Malam ini ke Macau, bagaimana jika kita bertemu?"

Ponselnya berdering, Eleanor Chu langsung mengangkatnya tanpa melihat layar sedikit pun, setelah mendengarnya, langsung tahu bahwa ini adalah suara Ashton Ling yang tidak tahu malu itu, berkata sambil tersenyum: "Kamu berniat untuk memfoya-foyakan uang?"

"Hanya sekedar ingin berkencan denganmu."

"Why not?"

Eleanor Chu menutup panggilan, menggenggam ponsel dan melamun sejenak, baru pergi menghentikan mobil menuju ke bandara.

"CEO Yi, Nyonya sepuluh menit yang lalu baru saja memesan sebuah tiket pesawat menuju Macau."

Suara John Xiao yang tenang terdengar dari ponsel, Howard Yi memegang surat kontrak yang dituliskan oleh Eleanor Chu kepadanya dulu, dan melihatnya dengan teliti, setelah berlalu beberapa saat, baru berkata: "Pergi jalan-jalan lumayan bagus, transfer uang sejumlah 200 miliar ke rekeningnya lagi."

"Baik."

Telpon baru saja ditutup, bel pintu langsung berbunyi tiba-tiba.

Howard Yi tidak melihatnya sama sekali, saat membukanya, sadar bahwa orang di luar adalah Katharina Ying, dan ada begitu banyak barang di tangannya, memandang sang pria diiringi senyuman yang lembut.

Tidak perlu ditanyakan, ini pasti perbuatannya Eleanor Chu, pantas saja dia tadi pulang dan buru-buru membereskan barang-barangnya.

Howard Yi spontan mengerutkan keningnya, tapi tidak lama kemudian, dia kembali normal.

"Tidak mempersilahkanku untuk masuk dan duduk di dalam?" Katharina Ying tersenyum sambil menggoyang-goyangkan kantong belanjaan di tangan, "Sup sumsum, bisa membantu pemulihanmu."

Howard Yi melekukkan sudut bibirnya membentuk senyuman, nada bicaranya terkesan menjaga jarak, "Silahkan masuk."

Di dalam pesawat menuju Macau.

Wajah sang wanita yang begitu menawan, membuat awan di luar jendela terlihat biasa saja.

Dari sikapnya, dia terlihat bagaikan orang yang sangat menikmati hidup, namun dalam hatinya, dia bagaikan seorang biarawati yang alim.

Setelah Eleanor Chu keluar dari bandara, Ashton Ling sudah menunggunya di depan pintu.

“Bagaimana keadaan peperanganmu belakangan ini?" Sang wanita memberikan koper kepada supir, lalu naik ke tempat duduk di barisan kedua mobil.

"Hati sungguh lelah!" Ashton Ling membantali kepalanya dengan tangan dan bersandar ke belakang dengan santai, "Sungguh tidak mengerti dengan pemikiran si tua itu, kenapa dulu dia harus mengakuiku sebagai anaknya dan memasukkanku ke dalam silsilah keluarga, membuatku memiliki begitu banyak kakak perempuan dan adik perempuan dalam sekejab, terasa bagaikan terjatuh ke dalam neraka di dunia manusia."

"Mungkin untuk meneruskan keturunan, memangnya untuk apa lagi, kamu kira, dengan penampilanmu yang preman seperti ini bisa melakukan hal apa?" Eleanor Chu tersenyum, tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan, "Katakanlah, kenapa tiba-tiba mengajakku datang ke Macau?"

Ashton Ling dengan sinis menyentuh dagu sang wanita, "Sudah merindukanmu."

Eleanor Chu langsung menampar tangannya, "Yang serius."

"Aku akan membuatmu melihat sebuah pertunjukan yang menarik, gratis, tapi......"

"Tapi apa?"

"Jika bisa membuatmu tertawa, kamu harus menciumku sekali di depan umum." Ashton Ling menunjuk ke arah bibirnya sendiri.

"Terasa lembut, aku sangat menantikannya." Eleanor Chu mengulurkan tangan dan menyentuh bibir sang pria sesaat, "Good luck to you!"

Mobil mewah terus berjalan hingga memasuki parkiran basement kasino terbesar di Macau dengan perlahan, lalu menaiki lift VIP dan langsung menuju ke ruang VIP yang berada di lantai teratas.

"Malam hari jam 7, aku akan datang menjemputmu." Ashton Ling dengan begitu gentlemen mencium tangannya sang wanita. Menutup pintu dan pergi.

Eleanor Chu menarik tirai jendela, lalu berendam mandi, sudah ada gaun pesta yang telah dipersiapkan di dalam rak baju.

Ashton Ling ini, apa yang ingin dilakukannya sebenarnya?

Jam antik di ruang tamu baru saja tiba di angka tujuh, bel pintu langsung berbunyi sesuai janji.

Eleanor Chu mengambil inisiatif untuk merangkul lengannya Ashton Ling, membiarkan sang pria membawanya begitu saja ke sebuah ruang VIP kasino yang mewah, tapi sang pria malah menempatkannya di sebuah tempat di balik kaca pembatas.

Kaca ini sepertinya telah diolah secara khusus, dia seperti kaca film di mobil, sang wanita bisa melihat setiap pergerakan di luar dengan jelas, namun orang dari luar malah tidak bisa melihat ke dalam sama sekali.

Ashton Ling menempelkan jari telunjuk ke bibirnya memberi isyarat agar dia diam, baru kemudian sang pria keluar dari ruangan di balik kaca, dan duduk di depan meja judi yang tidak begitu jauh.

Tidak lama kemudian, ada 3 orang yang masuk ke dalam secara berturut-turut.

Dua diantara, Eleanor Chu tidak mengenalnya, tapi orang yang duduk tepat di hadapan Ashton Ling, yang badannya sedikit gemuk, pria dewasa yang sangat arogan, bukankah dia adalah Charles Chu yang mengatakan ingin mengeluarkannya dari keluarga!

Eleanor Chu tersenyum.

Permainan ini sepertinya akan semakin menyenangkan.

Keberuntungan Charles Chu sepertinya sangat baik, sepanjang malam kebanyakan dimenangkan olehnya, hingga akhirnya, token kasino di hadapannya telah terumpuk hingga hampir senilai 60 miliar.

Eleanor Chu dengan santai mengangkat gelas bir di samping dan meminumnya seteguk.

Kelihatannya, dia datang ke Macau untuk mencari dana.

Melihat Ashton Ling telah mengantar semua orang keluar dari pintu, baru sang wanita keluar dari balik kaca.

"Kamu ingin menjebak serigala dengan merelakan anak?"

"Kamu salah." Ashton Ling mengangkat gelas bir di atas meja dan bersulang dengannya, "Ini namanya menjebak serigala dengan tangan kosong."

Eleanor Chu menggoyang-goyangkan gelas berkaki panjang di tangannya, "Kalau begitu aku akan menantikannya."

Sesuai dugaan Eleanor Chu, Charles Xu telah menang 3 hari berturut-turut, total semuanya telah mencapai 200 miliar.

Akhirnya pada suatu malam hari, seseorang yang berada di meja judi memberi pendapat: "Dengar-dengar di atas kapal pesiar besok malam akan ada perjudian besar, Tuan Chu berminat untuk ke sana tidak, orang yang pergi ke sana rata-rata adalah orang yang sangat berada, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, permainan di sana nantinya pasti sangat menjanjikan."

Karena Charles Chu telah memenangkan uang sejumlah 200 miliar di tangannya, tentu saja dia tidak merasa takut sedikit pun, lagipula, kalaupun akan kalah, ini semua bukanlah uangnya sendiri, apalagi bisa pergi mengenal begitu banyak orang kaya yang datang dari berbagai negara, kesempatan ini sangatlah langka, membeli relasi dengan menghabiskan uang adalah hal yang pantas.

"Tentu saja harus pergi, kalau begitu mari kita berjumpa lagi besok malam."

"Baik baik baik, sampai jumpa besok malam." Orang yang berbicara tadi berdiri sambil tersenyum, ketiga orang itu pergi secara berturut-turut.

"CEO Yi, Nyonya bersama dengan Tuan Kedua dari Keluarga Ling."

Tangan yang sedang melakukan tanda tangan, tiba-tiba terhenti, berkata dengan dingin, "Kenapa baru memberitahukanku?"

John Xiao spontan menjadi merinding, "Tuan Muda Kedua Ling terbang ke Kota Guangzhou, lalu menyetir mobil menuju Macau dari sana."

"Kamu sudah berumur berapa? Hal yang begitu sederhana pun tidak bisa kamu mengerti? Untuk apa Ashton Ling tiba-tiba pergi ke Kota Guangzhou? Lagipula dia bukanlah orang yang kurang kerjaan." Howard Yi tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan, menatap John Xiao dengan maksud mendalam, "Dengar-dengar, teman sekolahnya Eleanor Yi yang bernama James itu, tertarik terhadapmu?"

John Xiao mengangkat kepalanya tiba-tiba, lalu kembali menundukkannya dengan lebih mendalam, "Aku mengaku telah salah, tidak akan kuulangi lagi!"

Baru Howard Yi merasa puas dan tersenyum, dengan sedikit bersemangat melepaskan balutan kain di tangan, "Panaskanlah pesawat di dalam rumah, sepertinya telah dibiarkan terlalu lama."

"Baik, CEO Yi!"

Di atas kapal pesiar megah dan mewah yang modern, Eleanor Chu memakai sebuah cheongsam sutera hitam berlengan pendek, sedang berbicara dengan orang di upper deck.

Ashton Ling melihat Howard Yi dengan wajah penuh dengan kemurungan dari tempat yang tidak begitu jauh, lalu merangkul Eleanor Chu yang berada di sampingnya, berbisik dengan menempel di telinganya: "Priamu telah datang."

Eleanor Chu spontan pergi menerawang ke sekitar, dalam sekilas dia langsung bisa menyadari sosok Howard Yi yang begitu berkelas di antara kerumunan orang.

"Kamu keberatan untuk menerima hadiahmu lebih awal?"

"Tidak keberatan." Ashton Ling tiba-tiba menggenggam wajahnya Eleanor Chu, bibir yang panas dengan lembut mendarat di kelopak bibir merah yang bagaikan kelopak bunga itu.

Orang di sekitar mulai terkejut.

Warna mata Howard Yi menggelap, membalikkan badan dan pergi.

Baru Eleanor Chu melakukan perlawanan dan keluar dari pelukannya Ashton Ling.

"Wanita, aku telah jatuh cinta."

Eleanor Chu spontan melirik ke bagian bawah tubuhnya, tiba-tiba telah membengkak.

Menepuk pundaknya sesaat, berkata dengan menyindir: "Lakukanlah dengan tanganmu sendiri, kehidupanmu sangat berlimpah."

"Kamu ingin pergi ke mana?"

"Kembali ke kamar beristirahat." Eleanor Chu pergi sambil tersenyum, dan menelantarkan sang pria seorang diri di upper deck.

Sang wanita baru saja membuka pintu kamarnya sendiri, tiba-tiba ada seseorang dari belakang pintu yang menarik tangannya dan memasukkannya ke dalam pelukan, ketika Eleanor Chu telah kembali sadar, orang itu telah mengunci pintu kamar.

Howard Yi menguburkan kepalanya dengan mendalam ke lekukan lehernya, dengan rakus mencium aroma yang hanya dimiliki oleh sang wanita.

Eleanor Chu sama sekali tidak kaget, karena aroma di tubuh sang pria sangat familiar baginya.

"Dengar-dengar Nona Chu belakangan ini sedang kekurangan pria."

Sang wanita membalikkan bola mata putihnya, "Kamu bahkan mengetahui hal ini?"

"Aku bisa melihatnya." Sang pria menyentuh pipinya, "Penuh dengan ekspresi kehausan yang belum puas."

"Tak berdaya, siapa suruh aku hanya suka terhadap benda yang besar dan kasar."

Lalu sang pria tertawa sinis, "Kebetulan sekali, itu adalah aku."

Sang pria langsung merangkul pinggangnya, lalu melemparkannya ke ranjang dengan kasar, badan yang besar telah menutupinya.

"Hmm...... Howard...... lepaskan aku......"

Ciuman yang sedikit kasar ditambah dengan aroma unik yang hanya dimiliki badannya, bagaikan ombak besar yang menerjang ke arah Eleanor Chu, hawa nafas sang pria yang elegan samar-samar mengandung alkohol, untuk sekejab, Eleanor Chu merasa dirinya hampir menjadi mabuk.

Sang wanita tiba-tiba merasa merinding, dia mampu merasakan sepasang bibir yang lembab sedang berenang di tubuhnya, lalu tiba-tiba, dia kembali sadar, mendorong orang yang ada di atas tubuhnya dengan panik, tapi siapa sangka, orang itu tidak terdorong sama sekali, dan sepasang tangannya malah digenggam dengan satu tangan sang pria dan di tahan di atas kepala.

"Kamu masih berhutang sesuatu padaku."

Eleanor Chu melongo.

"Aku ingin kamu tidak pernah bercerai denganku seumur hidup!"

Sang wanita merasa sangat lucu.

Dirinya Eleanor Chu yang termasuk putri dari keluarga terkaya di pusat kota, yang sudah sering berlayar selama ini, tidak disangka saat ini, kapalnya malah terbalik di parit yang kering.

"Nona Chu, Tuan Ling meminta anda untuk pergi ke ruang kasino nomor 2086." Di luar pintu, tiba-tiba terdengar suara wanita yang asing.

"Aku mengerti."

Eleanor Chu segera mendorong pria yang ada di atasnya, bangun dan merapikan bajunya. Tapi satu kancing dari cheongsamnya entah kapan telah lepas.

"Kamu keluar dulu, aku ingin mengganti baju."

"Aku akan membantumu menggantinya." Howard Yi mengulurkan tangan menarik rok bajunya, menambahkan tenaga tangannya, terdengar suara "srett", baju cheongsam hitam itu langsung dirobek menjadi setengah.

Tubuh sang wanita yang begitu berisi langsung terpangpang di hadapan mata, kulit yang putih bersih terlihat bagaikan giok yang tak ternodai, renda berwarna hitam...... bagaikan seorang peri yang polos, juga terlihat bagaikan iblis yang memikat, di bawah penyinaran lampu kaca yang terang, membuat orang mulai memancarkan sebuah cahaya kegairahan.

Howard Yi merasa kerongkongannya begitu kering, bagian bawah tubuhnya sudah terasa begitu panas bagaikan terbakar, mengulurkan tangan merangkul pinggang yang ramping itu, dengan perlahan, seluruh tubuh Eleanor Chu telah mendarat di tubuhnya sang pria.

......

"Wanita, kenapa masih belum selesai?" Suara Ashton Ling yang jernih terdengar dari arah luar pintu.

Sang wanita mendadak kembali sadar, ketika hendak turun dari tubuhnya Howard Yi, sang pria tetap berkeras kepala merangkul pinggangnya.

"Jangan membuat onar. Aku masih ada urusan penting."

Sang pria tidak mempedulikannya, "Inilah yang lebih penting."

"Hal diantara kita, kita bahas lagi nanti malam, boleh tidak?"

Mungkin karena telah mendapat jaminan darinya, makanya Howard Yi bersedia melepaskannya.

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu