Adore You - Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (3)

“Bagaimana ini bisa terjadi? Setengah dari tujuan ulang tahun kakek hari ini adalah demi kalian berdua, bahkan jika kamu pergi, apakah aku bisa mencampakkan semua tamu di ruangan ini?” Eleanor Chu mendoronynya ke arah tangga, “Kamu istirahatlah terlebih dahulu, aku akan datang lagi nanti.”

“Baiklah, tapi kamu harus ingat untuk jangan minum bir, paham?”

“Paham!”

Dia mendorongnya lagi dengan ringan, dan melihatnya naik ke lantai atas, lalu dia pun kembali ke aula.

Tidak jauh dari tempatnya, dia juga tidak tahu apa yang sedang dibicarakan Sharen Yi kepada orang-orang, sepertinya suasana hatinya sedang baik, dan terus bersulang.

Ketika Eleanor Chu berjalan masuk untuk melihat, tentu yang berada di dalam adalah ayah Dicky Chen yang bernama Harriyo Chen yang juga merupakan walikota Chen.

Ketika Harriyo Chen juga berjalan ke arah tangga, Eleanor Chu memberi isyarat tangan pada Sharen Yi.

“Kamu adalah orang yang ramah.”

“Para tamu minum banyak dan hanya beristirahat sebentar, siapa yang meminta kota untuk menjadi tuan rumah?” Sharen Yi mengangkat gelas kepadanya dengan maksud yang mendalam, “Apakah Howard menyelinap pergi lagi?”

“Tentu, dia paling tidak suka dengan situasi seperti ini, dia selalu merasa dipermalukan.”

“Ini adalah acara yang damai, juga seperti menghindari keluarga lainnya, aku khawatir suamiku akan pergi pesta makan malam dan mendapatkan masalah. ”Sharen Yi tertawa dan berkata: “Dengar-dengar kemarin kamu meminta Dicky Chen untuk mengantarkan sebotol parfum untuk Harriyo Chen? ”

Eleanor Chi menggoyangkan jari telunjuknua, “Bukan hanya Harriyo Chen, tapi seluruh keluarga Ge sudah berada di tempatnya, melihat maksud tante pertama dan tante kedua, pasangan Alice Yi ini tentu akan muncul di dalam keluarga Ge tanpa ragu.”

Sharen Yi mencibir, dan tatapan matanya selalu tertuju pada Alice Yi yang berada di tengah kerumunan.

Dia tiba-tiba mencolek bahu Eleanor Chu.

“Hei, wanita pemimpin sudah muncul.”

Eleanor Chu langsung melihat ke aarah yang ditunjuk oleh Sharen Yi.

Benar saja, tidak jauh dari sana terlihat sosok Alice yang menyelinap naik ke lantai atas.

“Tampaknya, akan ada sebuah pertunjukan baik yang gratis nanti.” Eleanor Chu mengangkat bibirnya, ekspresi di wajahnya terlihat samar, dan tidak terlihat senang, tetapi hanya ada sedikit kilasan kegembiraan yang terlintas di dalam matanya.

“Oke, ambilkan bangku kecil, ambil biji kuaci, dan tunggulah.”

Kedua orang saling memandang sambil tersenyum, lalu mengangkat gelas dan berjalan ke arah Dicky Chen yang sedang berbincang dengan orang lain.

Dan di lantai 2, Alice Yi berusaah payah untuk menghindari perhatian orang-orang dan masuk ke dalam kamar Howard Yi, tentu saja, dia berpikir untuk mempercepat pekerjaan dan bergegas untuk menyelesaikan masalahnya.

Dia menutup pintu kamar dengan ringan, dan melihat kegelapan di dalam ruangan, dan dia merasa beruntung karena Howard Yi tidak menyalakan lampu.

Di dalam kamar yang sangat gelap, melalui cahaya bulan yang bertaburan dia bisa melihat seseorang sedang berbaring di atas tempat tidur yang tertidur dengan tenang.

Dia berjalan dengan diam-diam, dia berjalan langkah demi langkah dan melepaskannya pakaiannya dengan cepat, lalu berdiri telanjang di samping tempat tidur setelah beberapa saat.

Dia mengambil langkah dengan gemetar, dan hampir menahan nafas, lalu dengan lembut dia mengangkat selimut dan masuk kedalamnya.

Setelah malam ini, tidak, tepatnya setelah momen ini!

Howard Yi akan menjadi miliknya!

Siapapun tidak akan bisa merebutnya!

Dengan cinta para tetua keluarga Yi terhadapnya, pasti tidak akan membuatnya merasa bersalah, dan pasti akan mengusir wanita jalang yang bernama Eleanor Chu yang sudah meminta Howard Yi untuk menikahinya!

Ketika berpikir untuk bisa tetap bisa bersama dengan Howard Yi selamanya, dan ketika dia berpikir bahwa dia akan menjadi miliknya pada saat ini, hatinya tidak bisa menahan rasa senang yang liar, lalu memaksa intistifnya untuk mencium bibir pria tersebut.

Walaupun tubuh pria itu membawa aroma bir yang berat, tapi aroma ambar yang unik selalu begitu mempesona, orang yang menciumnya akan menjadi gelisah, dan terasa panas di dalam perut.

Harriyo Chen yang awalnya sedang tertidur, tiba-tiba merasa bibirnya basah, dan sebuah lidah yang lembut masik kedalam mulutnya tanpa tanda.

Dia hanya menganggap dirinya sudah minum banyak, dan mulai bermimpi, tentu dia juga tidak akan menolaknya, dia menarik wanita imut ke dalam pelukannya, dan menekannya di bawah ketika dia berbalik……

Di dalam kamar yang sunyi, terjadi perggerakan cinta yang tak terbatas secara tiba-tiba.

Setelah bersentuhan selama beberapa menit, Eleanor Chu dan Sharen Yi naik ke lantai atas.

Karena Dicky Chen mendengar bahwa Eleanor Chu akan membawanya pergi bertemu dengan Howard Yi, intuk melihat apakah dia bisa cocok dengan Alice Yi, maka tentu dia akan ikut naik ke lantai atas dengan senang hati.

Di kamar tidur pada sisi lain koridor, Howard Yi baru selesai mandi dan keluar dari kamar mandi, melihat Eleanor Chu yang mendorong pintu untuk masuk, dia langsung berkata.

“Istriku, kenapa kamu ingin ganti kamar?”

“Setiap kali aku tinggal di ruangan itu, selalu membuatku teringat dengan masa ketika kakek bermain dengan kami, dan selalu merasa bahwa akan ada seseorang di luar, dan juga aku tidak berani terlalu besenang-senang di malam hari.”

Ketika mendengar bahwa dia tidak berani bersenang-senang di malam hari, tiba-tiba Howard Yi merasa bersalah.

Dia memeluknya, lalu menyentuh bibirnya, “Maka gantilah kamar sekarang, dan biarkan aku membalasmu terlebih dahulu?”

“Jangan berisik. Di luar masih ada orang yang menunggu.”

“Ya?” Howard Yi melepaskannya dan berjalan ke arah pintu.

“Dicky? Ada apa?”

Dicky Chen merasa seluruh tubuhnya tidak nyaman ketika sering bertemu dengan Howard Yi, auranya terlalu menakutkan, berada di dalam kamar kosong yang sama dengannya, selalu akan membuat orang memiliki semacam tekanan yang amarah yang tidak berani untuk diungkapkan.

Dia menunduk, dan bahkan dia berbicara dengan suara yang jauh lebih rendah, “Abang Howard, seperti ini, aku ingin berbincang denganmu mengenai masalah Alice.”

Howard Yi tidak menunjukkan reaksi yang berlebihan, dan berkata dengan acuh tak acuh: “Dimana dia? Bukankah lebih baik kamu bertanya langsung krpadanya? Jika dia suka, tentu aku juga tidak bisa memberi saran.”

Sharen Yi yang berada di samping berkata dengan tergess-gesa: “Aku melihatnya pergi ke kamar tidur kalian sebelumnya, dan aku masih mengira bahwa dia pergi mencarimu, hasilnya kalian berdua suami dan istri sudah mengganti kamar, atau mari kita pergi ke sana untuk melihat-lihat?”

Howard Yi berpikir untuk apa menghiraukan hal itu?

Tapi Eleanor Chu mendahuluinya, “Boleh juga, dalam masalah ini aku harus menemukan Alice, dan berbincang dengannya, bagaimanapun itu adalah acara besar dalam hidupnya, dan tidak ada dari kita yang bisa menjadi tuannya, benarkan Howard.”

Howard Yi hanya bisa menganggukkan kepala dan berkata: “Aku akan mendengarkanmu.”

Tetapi di dalam hati berpikir: Kamu benar, apakah aku masih berani untuk berkata yang sebaliknya?

Sekelompok orang ingin berjalan ke kamar lama yang terletak di ujung, dan kebetulan bertemu dengan Irina Song dan Widya Cao sedang naik ke tangga untuk mencari orang.

“Dimana Alice? Ada begitu banyak orang yang menunggunya di bawah, tetapi dia malah melarikan diri secara diam-diam, dan hanya meninggalkan kami 2 wanita tua, yang tidak bisa mempromosikan diri sendiri!”

“Kami sedang bersiap untuk pergi mencarinya, ayo ikut bersama.”

Sharen Yi menarik tangan Irina Song, dan langsung membawanya menuju ke kamar tidur Eleanor Chu dan Howard Yi sebelumnya.

Pintu kayu merah yang berwarna gelap tertutup rapat.

Meskipun pelindung suara sangat berefek tetapi juga tidak bisa sebanding dengan suara pergerakan kuat yang ada di dalam.

Kerumunan di luar semuanya bukan merupakan anak kecil, mereka temtu paham dengan situasi apa yang sebenarnya terjadi di dalam, mereka tidak bisa menenak sebenarnya siapa orang yang berada di dalam, satu per satu dari mereka menolak untuk mengalah, dan tidak ada yang bersedia untuk membuak pintu ini lebih dulu.

Pada saat ini pikiran Dicky Chen di serang oleh rasa cemburu, kedua matanya yang tajam terlihat merah.

Wanita yang awalnya merupakan miliknya, sekarang sedang menikmati kesenangan di bawah tubuh pria lain, selain itu dia sudah berpikir untuk menikahinya, dalam sekejap muncul sebuah perasaan ditinggal oleh istri yang tidak setia, terutama ini akan menjadi perhatian begitu banyak orang!

Sekarang dengan tidak peduli dia memegang gagang pintu, lalu mendorongnya dan masuk.

Di dalam kamar yang sangat gelap, tidak jauh dari tempat tidur, ada seorang wanita menawan yang berteriak dengan senang tanpa henti.

Sekeluarga sudah bersama selama bertahun-tahun, bahkan jika di dalam suaranya memiliki perasaan cinta yang kuat, maka masih bisa membuat orang membedakan dengan jelas bahwa ini adalah Alice Yi.

Tentunya wajah Irina Song dan Widya Cao terlihat tidak enak di pandang, terutama ketika mendengar Alice Yi memangtil “abang”, dan secara tidak sadar perhatian mereka langsung tertuju pada diro Howard Yi yang berada di samping.

Howard Yi mengerutkan alis, dan berjalan keluar dari kamar tanpa menunjukkan ekspresi apapun.

Sikap Howard Yi tentu terlihat di dalam mata Irina Song dan Widya Cao, maka sekarang terlihat jelas bahwa hanya ada 1 kemungkinan……

Saat kedua orang melihat ke arah tempat tidur lagi, tatapan mereka sudah dipenuhi oleh rasa hina.

Dicky Chen mennatap dengan cemas kedua pria dan wanita yang terlibat dalam kegilaan yang berturut-turut di atas yempat tidur, lalu dia berjalan maju dan memukul pria tersebut dengan 1 pukulan hingga pria tersebut terbalik ke lantai.

Pada saat ini, lampu di dalam kamar tiba-tiba dinyalakan oleh orang dengan suara “pai”.

Alice Yi terdiam di tempat, bokongnya yang terbuka terekspos di hadapan orang-orang, dia mulai bereaksi untuk waktu yang lama, dan secara sadar melihat pria yang terbanting ke tanah karena dipukul oleh Dicky Chen.

Tiba-tiba dia merasa bahwa hatinya tertekan, dan hampir tidak bisa memuntahkan darah.

Tuhan!

Sebenarnya apa yang terjadi?

Jelas-jelas dia melakukannya dengan Howard Yi, kenapa bisa berubah menjado pria lain! Dan secara tak terduga dia merupakan seorang pria paruh baya!

Yang terpenting adalah, orang ini adalah ayah Dicky Chen!

Di atas lantai, Dicky Chen yang bergelut dengan pria telanjang itu pun terdiam, lalu menatap pria yang didudukinya dengan tertegun.

Hal yang sangat mengejutkan!

Pria yang berselingkuh dengan Alice Yi, adalah ayahnya sendiri!

Ekspresi wajah ketiga orang tersebut seperti terkena pewarna, dan langsung terlihat berwarna-warni.

Sebenarnya Sharen Yi tidak bisa menahan tawa, lalu mengigit bibirnya.

“Tante! Kakak mertua! Kalian harus bertanggung jawab untukku!” Alice Yi tidak bisa berurusan dengan yang lainnya dalam seketika, lalu melilitkan selimut dan langsung menuju ke depan pintu.

Irina Song dan Widya Cao berjalan mundur beberapa langkah secara tidak sadar.

Melihat ekspresi wajah mereka yang jijik, Alice Yi hanya merosot dan duduk sambil menangis dengan sedih.

“Tante pertama, tante kedua. Adalah dia, adalah dia yang memasukkan obat kedalam birku saat berada di bar! Mereka harus bertanggung jawab padaku!”

Hanya beberapa orang yang menyaksikan situasi tadi, terlihat jelas bahwa Alice Yi bersedia bahkan menikmatinya, sekarang ketika melihat masalah terungkap, dia mengabaikan semua tanggung jawab terhadap pria itu, perilaku seperti ini membuat mereka semakin memandang rendah dia.

“Sharen, tolong panggilkan tante ketiga dan 3 tantenya untuk datang, lalu katakan bahwa sebenarnya Alice adalah putri mereka, dan kita juga tidak boleh menyela dalam hal ini. ”

“Paham!”

Sharen Yi merasa senang mendengarnya, lalu ketika dia hendak keluar dengan wajah yang tersenyum.

“Jangan! Aku tidak mengizinkanmu untuk pergi!”

Ketika Alice Yi mendengar bahwa Sharen Yi hendak pergi untuk memanggil orang, tiba-tiba dia berdiri dari lantai dan langsung berlari ke arahnya, mungkin karena dia berada diluar kendali, dan ujing jarinya yang tajam langsung menggoreskan sebuah bekas darah yang panjang pada leher Sharen Yi.

Tidak peduli apa, dia tidak boleh membiarkan orang lain tahu lagi, jika tidak dia pasti akan bisa tinggal di rumah keluarga Yi lagi!

Ketika berpikir bahwa keluarga Yi pada saat ini bisa kehilangan kepercayaan dengan keluarga Stuart, dan berpikir bahwa pada saat ini dia juga sudah tidak bisa menjamali jodup seperti putri lagi. Maka Alice Yi panik, kehilangan kendali, dan kehilangan akal sehat!

Sharen Yi yang merasa sakit di lehernya berteriak “Aw”, lalu dia langsung mendorong Alice Yi yang berdiri dari lantai.

Dengan menutupi luka yang megeluarkan darah, dia berkata dengan marah: “Kamu sudah kehilangan akal! Jika kamu yang melakukan hal ini sendiri maka tangkaplah anakmu sendiro, untuk apa kamu menyerangku dengan marah!”

Setelah kejadian ini, Irina Song tidak memiliki kesan baik lagi terhadap Alice Yi, tapi dia marah lagi dan melukai anak perempuannya, dan dia semakin dikuasai oleh amarah.

“Eleanor Chu, panggilkan ayah dan ibu! Ini sudah keterlaluan!”

Biasanya Irina Song ini sangat pandai berbicara, dan tidak pernah marah sebelumnya, tetapi sekarang dia sangat marah, Eleanor Chu tahu bahwa dia benar-benar marah kali ini, dan langaung keluar dari kamar.

Sebelum mengambil 2 langkah, kebetulan dia bertemu dengan para saudara keluarga Yi yang baru saja naik.

“Apa yang terjadi tadi? Aku berteriak hingga kerongkonganku hampir memerah!”

“Tidak, tidak apa-apa.”

Melihat wajah Eleanor Chu yang canggung dan ambigu, Ivan Yi semakin penasaran, “Kakak mertua, sebenarnya apa yang terjadi? Bukankah wanita jahat yang bernama Sharen membiarkan dia untuk menangkapnya!”

“Apa yang kamu bicarakan!”

Shawn Yi menatap Ivan Yi, dan langsung melewati Eleanor Chu lalu berjalan menuju kamar, ketika Ivan Yi melihatnya, dia juga langsung mengikutinya.

Harwin Xi, tampak tidak terlalu tertarik dengan masalah ini, dia mengangkat sudut mulutnya tanpa ekspresi, dan menunjukkan sebuah senyuman, lalu dia berbalik dan berjalan ke kamarnya sendiri.

“Ada apa ini?”

Sebelum Eleanor Chu turun, di dalam kamar sudah terdengar suara raungan Ivan Yi yang hampir meledak.

Awalnya Eleanor Chu dan Sharen Yi berencana, jika Alice Yi masih menggunakan pikirannya lagi maka dia akan mengambil keuntungan dalam kesempatan ini untuk berbohong kepada keluarga Chen, dan keluarga Chen akan merasa bersalah, bahkan jika dia terpaksa menyimpan keluhan seseorang untuk dirinya sendiri maka tentu dia juga tidak berani untuk banyak berbicara, dengan demikian lebih baik biarkan keluarga Yi terlebih dahulu untuk menyingkiekan masalah ini dari sekarang, tapi ini tidak berarti kedua orang ini bersedia untuk menyelesaikan masalah ini, lagi pula yang akan merasa malu pada akhirnya adalah keluarga Yi.

Dia menarik seorang pelayan yang lewat dengan cepat, lalu memerintahkannya dengan suara yang rendah, dan kemudian kembali ke kamarnya.

Ivan Yi sedang marah besar, dia datang telat, tentu dia tidak paham dengan situasinya, hanya saat Harriyo Chen memaksa Alice Yi, hatinya merasa kasihan dan iba.

Melihat kekacauan yang terjadi di dalam kamar di hadapannya, terutama Alice Yi yang hampir tidak mengenakan pakaian dan Harriyo Chen yang telanjang, Eleanor Chu menggelengkan kepala sekali lagi.

Surga tidak akan ada tanpa kejahatan, dan perbuatan dosa tidak akan bisa dihindarkan.

“Ivan, kamu keluarlah terlebih dahulu, Alice yang seperti ini,kamu harus menghindarinya agar tidak terjadi kecurigaan .” Eleanor Chu masuk ke dalam kamar lalu mendorongnya keluar.

Shawn Yi yang berada di luar melipat tangan dengan tenang, dan juga tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya.

“Kakak mertua, masalah ini kamu harus mengurusnya dengan baik, Alice sudah membuat orang direndahkan hingga seperti ini, dan kamu tidak boleh melepaskan Harriyo Chen!”

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu