Adore You - Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (2)

Eleanor Chu mengambil sembarang baju untuk digantikan, kemudian membuka pintu dan keluar.

"Menyembunyikan seorang pria di dalam kamar?" Ashton Ling menunjuk ke beberapa bekas ciuman merah di lehernya, tersenyum dan menyindir: "Aku terus berpikir kenapa kamu tadi menelantarkanku seorang diri dan kabur ke kamar sendirian, ternyata pergi menyelesaikan suatu kepentingan, lain kali kalau perlu, carilah aku, kita saling menyelesaikannya bersama."

Eleanor Chu meliriknya sejenak, "Kemampuan mulutmu ternyata lebih hebat."

Ashton Ling tiba-tiba menekannya ke dinding, dan seluruh tubuhnya mulai mendekat, tapi sebelum bibir sang pria sempat mendekatinya, badannya tiba-tiba mengkaku, dia menundukkan kepala.

Lutut sang wanita sedang memberikan ancaman dengan menempelkannya ke bendanya.

Ashton Ling melepaskannya sambil tersenyum, "Hanya bercanda saja, kenapa begitu serius, hahaha......"

"Aku juga hanya sedang bercanda." Eleanor Chu melakukan pergerakan khas Marilyn Monroe, dan meninggalkan sebuah sosok punggung yang menawan kepadanya.

Ashton Ling berdiri terdiam di tempat sejenak, tiba-tiba tersenyum, dan pergi mengikuti sang wanita.

Eleanor Chu dan Howard Yi masuk ke dalam ruang VIP melalui pintu samping, membelakangi Charles Chu dan duduk di sofa, sofa yang besar dan lebar telah menutupi mereka berdua sepenuhnya.

"Sudah berapa." Eleanor Chu bertanya dengan suara kecil.

Ashton Ling menunjukkan dua jari terhadapnya.

Eleanor Chu mengerti maksudnya dan kembali duduk dengan tenang sambil membalikkan halaman majalah, sedangkan di belakangnya, merupakan sebuah peperangan diantara hidup dan mati.

Penjudi memiliki sifat yang sama, jika telah kalah, maka mereka akan terus bermain hingga berhasil mengembalikan uangnya kembali, tapi alhasil malah akan semakin kehilangan.

"Tuan Chu, seluruh token taruhan yang anda letakkan telah kalah, apakah perlu menukar token?" Dealer yang berada di samping memperingatinya dengan lembut.

Charles Chu menundukkan kepala sambil merasa sulit untuk percaya, ternyata benar, semua yang ada di depannya telah habis, dia menggertakkan gigi dan berdiri, "Keberuntunganku kurang baik, aku keluar dari arena."

"Tuan Chu, ini baru saja 200 miliar, tidak bisa memastikan apakah memiliki keberuntungan yang baik atau tidak, bagaimana jika pada akhirnya bisa menang besar? Anda adalah CEO dari Chu's Corp., harusnya tidak akan peduli terhadap uang receh seperti ini bukan."

Charles Chu merasa canggung dan tersenyum, setelah terdiam sesaat, dia kembali duduk dengan menebalkan muka, jika dipikirkan kembali, apa yang dikatakan oleh mereka memang benar, beberapa hari yang lalu selalu dimenangkan olehnya seorang, bisa saja pemenang hari ini di akhir permainan tetap adalah dia. Jika sekarang pergi begitu saja, bukankah sudah menyia-nyiakan 200 miliar itu?

"Bantu aku menukar token sebanyak 100 miliar." Charles Chu mengeluarkan selembar kartu atm dan melemparkannya ke hadapan sang Dealer, dan telah menggosokkan keluar sisa uang sebanyak 100 miliar di kartunya.

Ternyata setelah dia kembali bermain, dia langsung memenangkan 20 miliar, seketika, dia langsung kembali memiliki kepercayaan diri.

Dua orang lain yang ada di meja saling bertatapan dan tersenyum, salah satu orang berkata: "Ditanganku saat ini terdapat taruhan sebanyak 200 miliar. Dan tambahkan dengan saham perusahaanku sebesar 3%, lalu ada taruhan sebesar 400 miliar di tangan Tuan Ceng, Tuan Chu tertarik tidak, bagaimana jika kita bermain Five-card stud?"

Charles Chu memandang ke arah taruhan kedua orang yang telah menumpuk menjadi gunung, hatinya sangatlah goyah, tapi sayang sekali karena di tangannya tidak ada begitu banyak uang.

Ashton Ling tersenyum terhadap Eleanor Chu, lalu bangun dan berjalan menuju meja judi, "Jika Tuan Chu sedang kekurangan dana, aku memiliki beberapa uang yang bisa kupinjamkan padamu, tapi kalau kamu menang, kamu harus memberi komisi."

"Tentu saja. Tentu saja." Charles Chu merasa keberuntungannya saat ini sangatlah mujur, tentu saja tidak merasa takut sama sekali."

"Tapi, aku dan Tuan Chu bukanlah kerabat ataupun kenalan dekat, bukankah anda harus memberikan sedikit jaminan, lagipula uang sejumlah 280 miliar ini bukanlah angka yang kecil." Ashton Ling memberikan isyarat pandangan mata terhadap Dealer di samping, sang Dealer langsung menyerahkan sebuah surat kontrak pengalihan saham kepadanya, "Bagaimana jika mengambil saham Chu's Corp. sebesar 5% sebagai jaminan?"

Charles Chu merasa ragu sejenak, melihat semua orang yang ada di sekitar meja menatapnya, dia mulai menggenggam bolpennya, lalu menuliskan nama perusahaannya, dan menandatanganinya.

Ashton Ling menyimpan surat itu, lalu menuliskan selembar cek uang kepadanya, membalikkan badan dan kembali duduk di sofa.

"Bagaimana?"

Eleanor Chu tersenyum, "Takutnya yang duduk di depan meja judi ini nantinya mungkin adalah ayah kandungmu sendiri."

Tidak bisa memungkirinya.

Eleanor Chu kembali ke Kyoto sudah 5 hari kemudian, lalu Ashton Ling mengatakan padanya, ternyata kedua orang itu bukanlah bos dari suatu perusahaan, melainkan dua orang penipu yang dicarinya, dan imbalan yang Ashton Ling berikan pada mereka adalah uang sebanyak 1 miliar yang didapatkan dari gesekan kartu Charles Chu.

Eleanor Chu menyuruh John Xiao mentransfer uang sejumlah 280 miliar ke rekeningnya Ashton Ling, dan berhasil mendapatkan kembali saham Charles Chu sebanyak 5% itu.

Sedangkan Charles Chu, karena terlalu menyukai permainan dengan resiko besar, nafasnya langsung sesak dan tak bisa tenang, dia langsung stroke di meja judi, dengar-dengar langsung diantarkan ke rumah sakit oleh pekerja di kasino menggunakan speed boat.

"Bagaimana perenunganmu?" Saat baru memasuki rumah, Eleanor Chu langsung mengungkit topik ini, ada aroma wanita lain di dalam rumah, Eleanor Chu mampu merasakannya.

"Renung? Merenungi apa?" Howard Yi pura-pura tidak mengerti.

"Bercerai. Aku akan menebusmu, meskipun kamu tidak akan menghargainya."

"Jangan memimpikannya!" Sang pria berjalan mendekat selangkah, mengigit bibir sang wanita dengan kasar sejenak.

Eleanor Chu mengelus bibirnya yang terasa sakit, berkata dengan kesal: "Kamu shio anjing ya?"

"Belajar darimu."

Tepat pada saat ini, bel rumah tiba-tiba berbunyi.

Eleanor Chu memalingkan kepala, melihat ke arah ponsel bervideo di samping pintu, yang terlihat adalah wajahnya Katharina Ying yang elok.

Sang wanita malah merasa sangat bersemangat, menatapnya dengan penuh makna.

"Kamu sendiri yang memancingnya, bereskanlah sendiri." Howard Yi melontarkan kalimat itu dengan santai, dan langsung berjalan ke kursi di samping dan duduk di sana.

"Aku yang memancingnya?" Eleanor Chu menunjuk ke arah dirinya sendiri, "Bukankah dia adalah orang yang anda pancing sendiri saat 4 tahun lalu!"

"Eleanor!"

Eleanor Chu melihat Howard Yi sedang melototinya, merasa bersalah dan menggerutu, "Howard, memangnya kenapa jika menjadi seseorang yang menepati janjinya? Jelas-jelas kamu telah berjanji untuk menikahi Katharina Ying."

Howard Yi tersenyum dingin, "Berarti, kamu berencana untuk memanggilku sebagai kakak ipar sepupu kedepannya?"

Jelas-jelas memang ingin bertengkar dengan sang pria, tapi saat mendengar ucapan ini keluar dari mulutnya, Eleanor Chu malah merasa hatinya sangatlah sedih, bagaikan sedang menelan gingseng, terasa sangat pahit.

"Bagaimana dengan rasa dari tubuh calon kakak ipar sepupu? Hmm?"

Eleanor Chu tiba-tiba mengingat gambaran panas yang terjadi diantara mereka berdua di kapal hari itu, spontan wajahnya memerah, pura-pura tenang dan berkata: "Bentuk tubuh yang biasa saja, tidak sebanding dengan para model dan aktor, aku lebih menyukai perasaan saat mereka melayaniku."

Wajah Howard Yi seketika menjadi murung, selangkah demi selangkah berjalan mendekat, hingga punggung sang wanita telah lengket sepenuhnya ke dinding yang dingin."

Setelah bel dari pintu kembali berbunyi sesaat, akhirnya tidak ada reaksi apapun, Eleanor Chu spontan menghela nafas lega, tapi tepat pada saat ini, ponselnya Howard Yi tiba-tiba berbunyi.

Howard Yi langsung mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelpon, lalu lengan panjangnya terangkat, meletakkan ponselnya ke rak.

Howard?"

Suaranya Katharina Ying yang lembut terdengar dari ponsel, di dalam ruangan rumah yang kosong, suara ini terdengar begitu jelas.

Eleanor Chu melotokan matanya, melihat sang pria dengan sekuat tenaga melepaskan dasinya, tapi tidak berani bersuara sedikit pun.

"Kenapa, sudah takut?" Howard Yi tersenyum dengan jahil, dengan lembut mencium cuping telinganya, "Bukankah lebih baik jika membiarkan kakak sepupumu mendengar, bagaimana kemesraanmu bersama dengan calon kakak ipar sepupumu?"

"Kamu gila ya!" Sang wanita mengecilkan suaranya.

"Memang sudah gila, dan ini semua karenamu!"

Sang pria mengjepit dagunya, mencium kelopak bibirnya dengan kasar, ciuman yang begitu lancar dan penuh dengan teknik, diiringi dengan hawanya yang begitu memikat, membuat jiwanya terperangkap, lalu kembali sadar, Eleanor Chu dengan kesal melototi wajah yang pria yang sedang tersenyum bak bukan tersenyum.

Eleanor Chu tidak berani menghasilkan suara yang keras, karena Katharina Ying tepat berada di balik pintu, jika membuatnya menyadari hal diantara dirinya dengan Howard Yi, takutnya Katharina Ying tidak akan pernah memaafkannya seumur hidup ini.

Eleanor Chu tidak menginginkan hal itu, semenjak ibunya bersikeras untuk bersama dengan Charles Chu dan memutuskan hubungan dengan keluarganya sendiri, hanya tersisa Katharina Ying yang masih menganggapnya sebagai keluarga diantara keluarga dari pihak ibunya.

Howard Yi terus mengamati perubahan ekspresi di wajahnya dari awal hingga akhir, lalu menambah sedikit tenaganya, membuat seluruh tubuh sang wanita memasuki pelukannya, ciumannya mendarat dengan semakin kuat bagaikan hujan lebat yang menyelimutinya.

Eleanor Chu merasa tubuhnya terasa dingin, dengan ketakutan menundukkan pandangan mata, baju di tubuhnya telah diangkat begitu tinggi, dan bibir sang pria yang panas menempel......

Lidah yang lembut bagaikan air seakan-akan merupakan hal yang sangat menggairahkan, daerah yang dilintasinya terasa begitu haus dan bergairah.

Sang wanita menggigit bibir bawahnya dengan kuat, bersikeras untuk berusaha tidak mengeluarkan segelintir suara yang bisa membuat orang salah paham.

Sang pria merangkul pinggangnya yang ramping, dan satu tangannya lagi malah menyentuh kakinya dan dengan perlahan memasuki celananya......

"Hmm......" Sang wanita akhirnya tidak bisa menahan diri untuk mendesah.

Di luar pintu, langsung terdengar adanya suara hak sepatu tinggi yang pergi menjauh.

Mata Howard Yi telah dilumuri dengan warna kemerahan, Eleanor Chu memiliki sebuah firasat, jika dirinya terus begini bersama sang pria, cepat atau lambat, dirinya akan dimakan hingga habis.

"Lepaskan aku!" Sang wanita terus melakukan perlawanan di dalam pelukannya tanpa henti, "Jika kamu memang hebat, maka cobalah untuk menaklukkan hatiku!"

Howard Yi melepaskannya, mengulurkan tangan dan menyentil bentolan yang ada di depan dadanya, "Hari seperti itu pasti akan tiba."

Eleanor Chu baru sadar, bergegas menarik bajunya seperti semula, dengan ekspresi datar melirik gundukan ditubuh sang pria sejenak, membalikkan badan dan berjalan ke lantai atas.

Tidak lama kemudian, Eleanor Chu mendapatkan panggilan telpon dari Katharina Ying, mengatakan ingin mengajaknya minum teh bersama, nada bicaranya malah terdengar begitu murung.

Di dalam ruangan VIP di sebuah caffee yang sunyi dan elegan, gumpalan asap melayang di udara dari arah anglo.

Memandang ke arah Katharina Ying yang sangat murung di hadapan mata, Eleanor Chu sengaja bersikap pura-pura tidak tahu dan bertanya: "Ada apa ini?"

Sebenarnya dia ingin menguji apakah Katharina Ying tadi telah mendengar sesuatu atau tidak.

"Eleanor, kamu rasa, apakah Howard Yi telah memiliki wanita lain?"

"Seharusnya tidak mungkin! Kenapa kamu bisa berpikir seperti itu?"

"Hah......" Katharina Ying menghela nafas, "Aku tadi pergi ke rumahnya untuk mengantarkan sup. Tapi tidak ada orang yang membukakan pintu setelah menekan bel begitu lama."

"Harusnya sedang tidak berada di rumah."

"Tidak tidak tidak, aku memiliki firasat, dia sedang berada di rumah, makanya aku menelponnya. Kamu tahu tidak?" Katharina Ying berhenti sejenak, mengeluarkan ponsel dan membukakan halaman riwayat panggilan, memperlihatkannya kepada Eleanor Chu, "Dia telah mengangkatnya, tapi terus tidak bersuara, kira-kira selama 20 menit, aku terus tidak menutup panggilannya.

Hati Eleanor Chu seketika menjadi bergetar, lalu berpura-pura bersikap tenang dan mengangkat cangkir teh dengan santai, untuk menutupi keresahan di dalam hatinya, "Apa yang telah kamu dengar?"

"Suara seorang wanita! Lebih tepatnya adalah suara sang wanita yang sedang mendesah di ranjang!"

"Mungkin adalah kekacauan dalam jaringan komunikasi, biasanya sering terjadi saat sedang bergerak, jangan berpikir yang tidak-tidak, kamu adalah penyelamat dari pria yang akan menikahimu."

"Semoga memang seperti itu."

Meskipun ekspresi wajah Eleanor Chu sangatlah tenang, namun hatinya malah begitu kacau bagaikan sebongkah kain lap yang telah diremas-remas.

Howard Yi ini, Eleanor Chu harus bagaimana menghadapinya!

"James! Mari minum di rumahmu."

Setelah berpisah dengan Katharina Ying di depan pintu caffee, Eleanor Chu mondar mandir di luar sendirian selama sepanjang sore, hingga matahari telah terbenam, baru menghubungi James.

James langsung mengirimkan alamat kepadanya, tidak lama kemudian, sang wanita langsung muncul di depan pintu rumah James dengan tentengan kantong besar dan kecil.

"Baby, ekspresi wajahmu sungguh aneh!"

Eleanor Chu merasa bingung sambil mengangkat ponselnya, melihat ke kiri dan ke kanan wajahnya melalui layar ponsel, "Aneh dari mana?"

James menekan dagunya dan berpikir sejenak, "Putus cinta? Salah, Rindu? Juga bukan, intinya, aku tidak pernah melihat ekspresi wajahmu yang seperti ini semenjak mengenalmu selama ini, katakan dengan jujur, apakah berkaitan dengan pria?"

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu