Adore You - Bab 3 Apakah Kamu Keberatan Untuk Menikah Denganku?

Howard jelas terlihat bahwa adalah seorang rekan yang pintar, Eleanor sangatlah berterima kasih terhadap lelaki yang mempunyai IQ tinggi dan gemar untuk membantu ini.

"Tuan Howard jangan mencintaiku!" dia mengangkat kepalanya dan mencium pipi Howard.

Howard tercengang, senyuman diwajahnya semakin terlihat jelas.

Eleanor, aku sudah kembali!

Hingga telah masuk kedalam kamar, dan pelayan menutup pintu kamar, Howard barulah melepaskannya dan meletakkannya disofa diruang tamu.

Eleanor menonton televisi sendirian beberapa saat, barulah dia masuk dan menyenggol lelaki yang menutup matanya dan beristirahat itu, "Tuan Howard, apakah kamu bisa meminjamkan teleponmu sebentar?"

"Diatas meja, kamu ambil sendiri, tidak ada password." Dia berkata tanpa bergerak.

Eleanor mengambil teleponnya dan kembali duduk disofa dengan bermalas-malasan, dia log in wechatnya, benar saja kalau momennya sudah penuh dengan foto yang berhubungan dengannya semua temannya menanyakannya tentang apa yang terjadi.

Dia tersenyum dan memposting sebuah momen : Aku hanyalah ingin mencari seorang lelaki, apa yang kalian ributkan, seolah kalian semua tidak akan seperti begini saja!

lalu dia meletakkan telepon dan menyusutkan badannya lalu terus menonton televisi.

Ketika Howard keluar, Eleanor sudah tertidur diatas sofa, Howard menatapi gaya tidurnya yang jelas terlihat tidak aman, didalam hatinya muncul sebuah niat untuk melindunginya yang kuat.

Gadis keras kepala ini, didalam tidurnya ini begitu kasihan.

Dia mengulurkan tangannya dan memeluknya kembali ke dalam kamar, gerakannya lembut seolah sedang memeluk seorang bayi, ekspresinya mengasihani Eleanor tanpa diketahui oleh dirinya sendiri.

Ada sejenis keras kepala, yang mana semenjak tatapan pertama, maka langsung menyetujui dan mengakar dalam hati.

ketika Eleanor bangun, itu sudah adalah siang hari keesokan harinya.

setelah makan siang, dia tiba-tiba menatapi Howard yang sedang membaca koran diatas sofa dengan tatapan kurang baik.

"Bilang saja, ada apa?" Howard meliriknya.

"Apakah kamu keberatan untuk menikah denganku?" Eleanor memberikan green tea yang diseduhnya lalu menambahkan, "Berpura-pura."

Howard tiba-tiba tertarik, dia lalu meletakkan koran ditangannya, dan menatapinya, "Apakah ini termasuk melamar?"

"Termasuk."

"Tidak keberatan, lagipula ini adalah palsu." Howard mengerakan bahunya dengan tidak peduli, dia lalu mengambil teleponnya yang berada diatas meja, tampangnya seperti mengirim pesan.

"Apakah kamu membawa kartu keluarga dan ktpmu?"

"Aku membawanya, aku sendirian."

Faktanya, Eleanor memang sendirian, ibunya menikah ke keluarga Chu namun tidak memasukkannya kedalam kartu keluarga, sedangkan dirinya semenjak dilahirkan langsung dituliskan dibawah kartu keluarga ibunya, jadi sebenarnya dia tidak termasuk putri keluarga Chu.

"Baiklah kalau begitu, berikan kepadaku, nanti akan ada orang yang datang untuk mengambilnya untuk membuatkan surat nikah palsu."

Eleanor tidak mengerti, "Surat nikah palsu juga butuh kartu keluarga dan ktp?"

"Tentu saja perlu, ini untuk terlihat asli, oh iya, foto dulu wajah kamu yang tidak berdandan dan kirimkan keteleponku."

"Baik." Dia lalu membuat postingan ok kearah Howard.

Dan benar saja, tidak lama kemudian pintu berbunyi.

Eleanor memberikan ktp dan kartu keluarga ke lelaki muda berpakaian jas hitam sesuai perintah Howard, orang itu tidak berkata banyak, dia hanya memberi hormat lalu pergi.

Eleanor menutup pintu dan kembali ke ruang tamu, dia bertanya dengan penuh curiga, "Dimanakah punya kamu? Tidak perlu memberikannya kepadanya?"

"Aku tidak membawanya, aku menyuruhnya mengambilnya dirumahku."

Eleanor menganggukkan kepalanya, Dia tidak lanjut bertanya, baginya, lelaki yang baru dikenalinya ini sudah membantunya banyak, sudah cukup.

Beberapa jam kemudian, lelaki sebelumnya memberikan surat nikah palsu yang telah selesai dibuat dan surat lainnya kembali keruang tamu.