Adore You - Bab 60 Alangkah Baiknya Jika Bisa Bertemu Denganmu Lebih Awal

Setelah masuk ke rumah sakit, Howard Yi segera diantar ke ruang pemeriksaan dengan cekatan.

Lalu, beberapa orang bodyguard diminta untuk mengganti pakaian mereka menjadi baju biasa untuk berjaga dari tempat yang tersembunyi.

"Bisa menyelidiki siapa yang melakukannya tidak?" Eleanor Chu bersandar di luar ruang pemeriksaan, bertanya terhadap John Xiao.

"Winnie Chu."

Eleanor Chu mengepalkan telapak tangannya dengan erat, tertawa dingin: "Kalau dia memang ingin bermain, maka mari menemaninya memainkan hal yang lebih besar."

Karena harus menginap di rumah sakit untuk mendapatkan pengamatan medis, Howard Yi harus menginap di rumah sakit malam itu, setelah mengetahui hasil pemotretan kondisi tulangnya, untung saja sang pria hanya mengalami luka terkilir di bagian punggung belakangnya, dan kondisi tangan kanan yang sedikit patah tidaklah begitu berat.

Eleanor Chu menghela nafas lega, berkata terhadap John Xiao: " Kamu istirahat saja dulu, sudah malam, cukup aku saja yang berjaga di sini."

John Xiao melihat tatapan mata Howard Yi yang begitu tak sabaran, John Xiao hanya bisa menurutinya dan pergi.

Pikiran bossnya sudah terbakar habis semenjak mengenal Nyonya, saat ini selain Nyonya, dia akan mengesampingkan semua hal seperti saudara, teman, bawahan, kerabat, perusahaan, keluarga dan sebagainya.

Eleanor Chu memeras handuk untuk membasuh wajahnya, lalu menuangkan segelas air hangat kepadanya untuk meminum obat.

"Suapi aku."

Melalui kejadian tadi, seluruh rasa waspada dan hati-hati telah dikesampingkan, sang wanita memandang sang pria yang bersikap bagaikan bocah, spontan merasa sangat lucu, membungkam bibirnya menahan tawa, "Baik, akan kusuapi."

Tangan yang putih dengan perlahan memasukkan pil obat ke dalam bibir penuh senyuman yang sedang terbuka, dan tangan yang lain segera menyodorkan gelas berisi air.

Howard Yi meneguk sejumlah air dan menelannya, lalu menjilat bibirnya, baru berkata dengan puas: "Manis."

"Omong kosong." Eleanor Chu tersenyum sambil menyentil kepalanya, "Tidurlah dengan baik, aku akan menemanimu di sini, setelah hasil pemeriksaan telah keluar dan memastikan tidak ada masalah serius, kita akan pulang bersama.

Howard Yi meminggirkan badan ke samping, "Ranjangnya cukup besar, kita sudah menjadi suami istri, bersempit-sempitlah untuk semalam."

Eleanor Chu membantunya menyelimutinya dengan baik, "Aku khawatir akan melukai tanganmu."

"Eleanor."

Howard Yi tiba-tiba mengulurkan tangan menarik sang wanita menuju pelukannya, seluruh tubuh Eleanor Chu mendarat di pelukan sang pria yang hangat, wajah yang menawan menempel di dadanya yang gagah, merasakan detakan jantungnya yang kuat.

Pada detik itu, waktu terasa seperti telah berhenti.

Howard Yi memeluknya dengan begitu lembut.

Eleanor Chu baru pertama kali mengetahui bahwa ternyata benar-benar ada sebuah pelukan yang akan membuat seseorang melupakan segala hal yang memusingkan untuk sekejab waktu di dunia ini, yang membuatnya ingin memejamkan mata, dan menghirup aroma khas miliki sang pria seorang dengan tenang.

Mengingat dirinya harus bangun, tapi malah menyadari dirinya sudah tidak rela untuk lepas.

Makanya dia langsung masuk ke dalam selimut, berkata di dalam hati, dirinya hanya sedang merasa kantuk dan ingin mencari tempat untuk beristirahat, hanya sekedar seperti itu, lain kali tidak akan mengulanginya lagi.

Howard Yi dengan penuh kasih sayang mencium rambutnya, lalu ke keningnya dan tiba di bibirnya, setelah mencium bibirnya Eleanor Chu yang merah, terus lanjut menciumnya ke bawah mengikuti lekukan lehernya.

Eleanor Chu tiba-tiba terbangun dari gairahnya, menggenggam tangan sang pria, menggelengkan kepala.

Mata yang gelap penuh dengan sebuah ekspresi yang sulit untuk dimengerti, tapi akhirnya tetap menarik tangannya kembali, dan hanya memeluk sang wanita dengan diam.

Howard, alangkah baiknya jika bisa bertemu denganmu lebih awal, saat hatinya belum dipenuhi oleh debu, dan masih memiliki keberanian untuk mempercayai ucapan bersama hingga menua.

Namun sekarang, ketika akar telah tertanam di dalam lumpur dengan mendalam, dan telah mengamati seluruh kondisi kehidupan, sang wanita lebih bersedia untuk percaya, jika tidak mendapatkan, maka dirinya tidak akan kehilangan.

Karena kepahitan saat perpisahan telah menyebabkan bekas luka yang tebal di lubuk hatinya.

Pertama kali tidur seranjang, malah membuatnya terlelap memasuki mimpi.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu