Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 233 Mulai Mengagumi

Sembari menunggu memasuki rumah mewah itu, Wislina keluar dari kendaraan menunggu seseorang, melihat renovasi megah besar-besaran itu, benar-benar terlihat seperti orang kampung sedang memasuki Grand view garden.

“Wah, kalian sudah datang, ayo masuk , masuk, aku akan ajak kalian untuk mengunjungi beberapa tempat disini.” Amelia Wang mengetahui bahwa keluarga Wang akan segera tiba, kemudian meminta Pedro untuk menemani Gerry, dan akhirnya Pedro menemaninya, oh.. bukan, memang seharusnya sedikit pamer di hadapan mereka.

Mood Amelia Wang hari ini terbilang cukup bagus, karakter wanita licik nya mulai bermunculan.

Dia tak mempedulikan, rumah mewah itu apakah miliknya atau bukan.

Yang terpenting adalah, dia bisa memamerkan kekayaannya di hadapan Gerry.

“Kakak kedua, berapa banyak uang yang dikeluarkan Rendi Lu untuk membeli rumah mewah ini ? Kata Linda, paling murah bisa mencapai 100Milyar, tapi sepertinya rumah mewah ini lebih mewah jika dibandingkan dengan rumah mewah lainnya, 1Trillun mungkin kurang ya?” David Wang tercengang menanyakan.

“2Trilliun? Ngaco deh. Rumah mewah ini rumah termegah di seluruh kota Yuzoda, Rendi Lu mampu membelinya dengan nominal 4-6 Trilliun.” Amelia Wang dengan segala nada berlebihan menjawabnya.

Sebenarnya, villa ini jika dijual, harganya kurang lebih sekitar 2,2 –3 Trilliun saja, tentu, harga tersebut adalah harga rumah sebelum renovasi, kalau saat ini Rendi Lu ingin menjualnya, pasti hanya orang agung yang ingin membelinya dengan harga 4Trilliun, terlebih lagi orang terkaya di Negeri ini.

Kawasan keluarga yang tinggal di Distrik perumahan Danau Jinglong, terlihat sangat mewah, semuanya barang ber-merek, bisa tinggal di kawasan ini juga sebuah kebanggan tersendiri, termasuk orang-orang terkaya di Negeri ini, pun mendapatkan jatah pembelian Villa tersebut.

Tentu saja, semua rancangan awal untuk merancang empat keluarga besar orang terkaya, kemudian untuk Rendi Lu pun juga menggunakan rancangan yang sama dengan mereka, meskipun empat keluarga besar terkaya memiliki rumah mewah itu sendiri, namun tak disangka ia tersingkirkan oleh Perusahaan Wijaya dari tempat tinggal kawasan kelas atas ini.

“4-6 Trilliun ?” Orang disekitar pun tak dapat membedakan kebenarannya, namun melihat semua kemegahan sekitar, mereka pun tak punya alasan untuk meragukannya.

Karena sebelumnya, beberapa kali kecurigaan yang mereka lakukan, mereka sendiri justru yang dipermalukan.

Amelia Wang masih megajak Keluarga Wang berkeliling mengunjungi seluruh ruangan yang ada, hingga akhirnya, Keluarga Wang terpana dibuatnya.

Akhirnya, hari ini mereka melihat dan merasakan apa yang dinamakan orang kaya.

Meskipun kesombongan Amelia Wang membuat Wislina dan Fenny tak enak hati, tapi begitu mereka melihat statusnya yang sangat berbeda, mau atau tidak, mereka akhirnya mengakuinya.

Tidak usah berbicara yang lainnya, hanya rumah ini saja, sekalipun Perusahaan Royjie Xu kembali berjalan normal pun, diperkirakan membutuhkan waktu 10-20 tahun menghemat mati-matian, itupun belum tentu mampu membelinya.

Apalagi keluarga Wang.

Meskipun saat ini, sikap Wislina dan Fenny terhadap Amelia Wang berubah 180 derajat menjadi lebih baik, namun dari nada bicaranya terdengar sedikit canggung.

Selanjutnya, pada saat makan bersama bertemu dengan Rendi Lu, Wislina yang tidak pernah sekalipun memanggil Kakak Iparnya, perkataannya seperti sudah diberi madu.

Acara syukuran pindah rumah kali ini, Rendi Lu tidak mengundang banyak orang, lebih tepatnya tidak ada rekan yang pantas untuk diundang, sebaliknya, Amelia Wang yang justru mengundang lebih banyak, kurang lebih semuanya ada empat meja makan saja.

Tapi, biar bagaimanapun Rendi Lu tetap mengundang koki masak dari hotel bintang lima terkenal, jika di hotel bintang lima, lauk dalam satu meja makan kurang lebih di kisaran harga 200juta keatas.

Karena setiap tamu sudah memberinya souvenir, di akhir acara Rendi Lu memberikan angpao pada setiap orang, isinya adalah selembar kartu bank, di setiap kartunya sudah terpasang sandi masing-masing.

Para hadirin dengan rasa penasaran segera mengecek isi ATM tersebut, mereka tercengang.

Ternyata nominal kartu tersebut sejumlah 100juta.

Saat ini, keluarga Wang ataupun Gerry, mereka semua sangat salut dengan Rendi Lu.

Terlebih lagi Gerry, awalnya, dia merasa sangat tidak terima karena Rendi Lu begitu kaya, bagaimana bisa membeli semua rumah mewah kelas atas, tapi melihat apa yang telah Rendi Lu beri, dia hanya bisa menghela nafas panjang, kali ini ia merasa kalah dari Rendi Lu, dan diapun mengakui kehebatannya.

“Bagas, apa kamu tidak mencoba bertanya pada Rendi Lu, apa pekerjaannya?” Gerry bertanya pada putranya – Bagas.

“Ada apa?” Bagas tak mengerti.

“Coba kamu lihat, Rendi Lu mampu membeli rumah semewah ini, dia pasti seorang miliarder, dia pun sudah merebut calon istri yang seharusnya menjadi milikmu, dia pasti merasa bersalah, maka dari itu kamu coba saja memohon bantuan darinya, siapa tahu kamu bisa juga bekerja kantoran, jadi seorang bos.” Gerry berusaha menjelaskan.

Bagas tak bisa berkata-kata lagi, dia pun sudah melupakan kejadian ini sejak lama, terlebih lagi, tidak ada alasan Rendi Lu untuk mau membantuku.

Selain itu, dia juga menjadi seorang Manajer di LKK Tekno Sains, gaji tahunan bisa mencapai miliaran, sungguh menakjubkan.

“dan juga, Linda bisa dibilang adalah adik angkatmu, atau aku akan bilang ke mamamu untuk bicara dengan Linda, Mamamu dan Linda kan berhubungan baik, Linda pasti masih punya perasaan iba.” Gerry berusaha meyakinkan.

Bagas mulai sedikit ragu : “Aku belum bertanya, nanti kita obrolin lagi saja.”

Saat ini memintanya memohon bantuan kepada Rendi Lu, tentu saja akan menjatuhkan harga dirinya.

Dia dan Linda memang memiliki hubungan baik, tapi tidak dengan Rendi Lu, ditambah lagi, mereka pernah menjadi musuh dalam percintaan, meskipun sudah lama ia melupakan kejadian itu, belum tentu Rendi Lu benar-benar melupakan masa lalu itu, dan persoalan ini, dia sekarang harus memohon bantuan dengan Rendi Lu.

Melihat putranya segera menuju kendaraan setelah menjawab singkat pembahasan tadi, Gerry tak lagi banyak bicara dengannya.

Tapi tetap saja dia memikirkan segala cara, dia berencana akan kembali membahas dengan istrinya, Rendi Lu adalah umpan yang sangat menarik, tidak boleh disia-siakan begitu saja.

Meskipun putranya memiliki gaji tahunan hingga milliaran, tapi jika bisa mendapatkan yang lebih baik dari sekarang, siapapun tak akan ada yang mau menolaknya.

“Wislina, berapa uang yang diberikan itu, sampai 2juta tidak ?” Fenny yang berada di sebelah Wislina yang sedang mengecek nominal pada kartu ATM itu bertanya penasaran.

Victor Wang pun juga penasaran menunggu jawaban Wislina, Rendi Lu memberikan angpao kepada setiap hadirin yang datang, tapi semua angpao nya berisi kartu ATM, dan ini adalah kali pertama mereka menerima jenis angpao seperti ini, mereka pun sangat penasaran berapa sebenarnya nominal yang diberi.

“Mana mungkin dibawah 2juta, kalau Kakak Ipar Rendi Lu sudah memberi kartu debit seperti ini, bisa saja karena ingin memberi 20 juta, kalau tidak, bukankah lebih baik memberikan dalam bentuk tunak?” Royjie Xu menebak, saat ini dia sudah mengakui kekayaan Rendi Lu, sebelumnya Viktor Wang pernah dengan rasa tidak tahu malu memaksa pinjam uang pada Rendi Lu, meskipun Rendi Lu tidak langsung memberinya, tapi dia berjanji akan berinvestasi untuk perusahaannya, nominal investasi akan ditentukan setelah melihat Rancangan Rencana Perusahaan, dan akhir-akhir ini dia pun sedang berusaha membuat rancangan sebagus mungkin untuk diserahkan kepada Rendi Lu.

Tak mampu berangan-angan, namun jika Rendi Lu bersedia memberi investasi hingga puluhan milliar, dia pun percaya mampu membangun kembali perusahaannya.

Tapi, bagaimana cara menulis proposal rancangan tersebut, dia pun harus mengundang konsultan untuk membuatnya, selain itu juga harus berdiskusi dengan Ayahnya.

“Ma, Kartu ATM ku ada 100juta, ayo lekas berikan kartu ATM mu padaku, aku bantu cek.” Wislina terkejut memberitahukannya setelah melihat nominal tersebut.

100 juta?

Keluarga Wang kembali dikejutkan dengan nominal angpao itu, bahkan Royjie Xu sekalipun sangat mengagumi nya.

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu