Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 73 Menantu yang menipu ayah mertuanya

melihat Rendi yang menatap lukisan itu dengan serius, semua orang pun tersenyum sinis menunggu perlakuan memalukan dari Rendi.

Rendi menatapnya dengan sangat serius dan penuh perhatian. dia menyentuh lukisan itu dengan lembut seperti sedang menyentuh kekasihnya sendiri.

akhirnya dia meletakkan lukisan itu tepat disamping telinganya dan menekannya pelan.

sekali, dua kali....

semua orang tertawa ketika melihat itu.

" sh*t, aku bahkan mengira dia adalah seorang ahli. ternyata dia hanyalah seorang idiot yang berpura pura pintar saja."

" memang, kali pertama aku melihat orang mendengar lukisan. mungkin saja dia sudah gila."

ditengah hinaan semua orang itu, ketiga profesor itu hanya menggelengkan kepala dan menatap Rendi dengan hina.

Pedra menghela nafas dan wajahnya terlihat sangat canggung.

dia benar benar malu hari ini.

" kakak ipar, tidak usah berpura pura mengerti lagi. kalau kamu tidak takut malu, setidaknya kamu memikirkan aku dan ayah." kata Lissa dengan tidak puas.

" Lissa, jangan panik, mungkin kak Rendi memiliki cara tersendiri untuk memeriksa lukisan itu." kata Effendi.

Wadge dan Adrea tersenyum cuek. semakin dalam Rendi berpura pura, maka semakin puas mereka membuatnya malu.

hanya Ariel yang menatap Rendi denan serius.

dia tahu kalau Rendi memiliki jabatan yang tinngi di LKK Tekno Sains dan kemungkinan memiliki hubungan dengan pemilik LKK Tekno Sains itu.

dia percaya pada Rendi dan tidak ingin ikut membuatnya malu.

dia pastilah mempunyai alasan tersendiri ketika melakukan itu.

jangan jangan....

didalam lukisan ini benar benar terdapat sesuatu yang lain?

" sepertinya memang merupakan sebuah produk yang cacat." kata Rendi dengan sedikit kecewa.

ketika Rendi mengatakan itu, tidak ada satupun orang yang tidak tertawa.

" apakah kamu perlu mengatakan itu? ketiga profesor itu sudah memastikannya dari awal kalau ini adalah sebuah produk yang cacat dan bagian yang berharga dari lukisan ini hanyalah kainnya saja."

" aku bahkan mengira kamu begitu hebat dan akan menemukan sesuatu yang berbeda dari ini. ternyata kamu hanya menipu kami semua."

ketiga profesor itu langsung menggelengkan kepala dan tersenyum hina melihat Rendi. suasana hati mereka seketika menjadi lebih baik.

" lukisan ini tidak ada nilainya jika disimpan. namun jika kamu menjualnya dengan harga 300juta, aku akan membelinya. lagipula lukisan itu hanya bisa disimpan selama 10 tahun dan hanya berharga sekitar 300juta saja." kata Rendi sambil mengembalikan lukisan itu pada Adrea. dia sama sekali tidak menghiraukan pandangan semua orang disekitarnya.

" 300 juta? tidak usah berpikir lagi. ketiga profesor itu bahkan berkata ini masih bernilai 400juta." jawab Adrea dengan cuek dan menerima kembali lukisan itu.

" tanyalah mereka, siapa yang ingin menghabiskan uang sebesar 400juta untuk membeli kain yang sudah kadaluwarsa ini? aku menawarnya 300juta karena menganggap kamu sebagai teman lamaku. jika ini merupakan produk orang lain, aku mungkin hanya akan membelinya dengan harga 200juta." kata Rendi.

Adrea hanya bergumam dan tidak lagi menghiraukan Rendi. dia lalu membalikkan badannya dan menghadap kesemua orang, "360juta, jika ada yang mau, aku akan menjualnya."

tadinya tidak ada yang merespon jika dijual senilai 380 juta. sekarang dia kembai menurunkan 20juta.

semua orang disana hanya menonton pertunjukan seru saja. siapa yang akan menghabiskan uang sebanyak itu untuk membeli sebuah kain brokat yang hanya akan bertahan selama 10 tahun? tidak ada yang akan menyetujuinya.

" Adrea, jual saja padanya." Effendi meihat tidak ada yang bermaksud membeli lukisan itu dan terpaksa menjualnya kepada Rendi.

300juta, setidaknya kita masih bisa mengambil sedikit dari modal kita, dibandingkan jika langsung rugi besar.

Adrea sedikit tidak puas. dia terlihat sedikit ragu namun pada akhirnya dia memberikan lukisan itu pada Rendi, " bayarlah."

" ayah, transferlah uangnya." kata Rendi kepada Pedro ketika menerima lukisan itu.

Pedro sedikit terkejut, apakah menantunya sengaja datang untuk menipu ayah mertuanya sendiri? tahu begini, dia tidak akan membawa bocah ini datang kesini.

" kakak ipar, apakah kamu gila? kamu menghabiskan 300juta hanya untuk membeli sebuah kain. apakah kamu ingin ayahku dimaki habis habisan oleh ibuku ketika pulang nanti?" kata Lissa dengan amrah.

" ayah, ini pantas jika bisa disimpan selama 10 tahun. lagi pula hanya 300juta saja." kata Rendi sambil tersenyum.

hah!

Pedro hampir memuntahkan darah, bocah ini, hanya 300juta? keluarkanlah uangmu sendiri untuk membelinya!

" kamu ikuti aku dulu." kata Pedro kepada Rendi dengan ekspresi wajah yang buruk sambil berjalan kearah lain. tidak ada yang menghalangi mereka dan hanya menunggu pertunjukan seru selanjutnya.

" Rendi, apakah kamu sengaja menipuku?" kata Pedro dengan ekspresi yang buruk.

" ayah, kenapa berkata seperti itu? aku merasa ada sesuatu yang lain didalam lukisan ini. sangat sayang jika melewatkannya begitu saja." kata Rendi sambil tersenyum.

Pedro sedikit terkejut, " benar benar terdapat sesuatu?"

" hanya perasaanku saja, kalau aku bisa memastikannya 100%, aku sudah membelinya dengan uangku sendiri." kata Rendi dengan tersenyum.

Pedro memikirkannya dan berkata :" apa perbedaannya dengan ketika pertama kali kamu melihat gelas luminous itu?"

" hm, sekitar setengah dari perasaan itu." kata Rendi sambil mengangguk.

Pedro ragu selama setengah menit, lalu berkata :" baiklah, aku akan mempercayaimu. namun aku berharap kamu tidak salah merasakan itu. ini 300juta loh."

" ayuk pergi, bayarlah itu." kata Rendi sambil tersenyum.

" berapa nomor rekeningmu?" tanya Pedro kepada Adrea setelah kembali.

melihat Pedro yang ingin membelinya, semua orang terkejut.

" Pedro, apakah kamu gila? sebuah kain seharga 300juta, bagaimana kamu memberi penjelasan kepada istrimu nanti."

" Pedro, bagaimana caramu berpikir? bukankah kamu biasanya tidak suka menyimpan barang seperti ini? kamu harus tenang loh."

" dia pastilah dihipnotis oleh menanrinya, kalau tidak dia tidak mungkin menghabiskan 300juta hanya untuk membeli sebuah kain."

" seorang menantu yang menipu ayah mertuanya sendiri. kalau aku punya menantu seperti itu, aku akan menghajarnya hingga mati."

semua orang menasehati Pedro agar bersikap tenang dan menatap Rendi dengan hina.

" dasar miskin, aku mengira kamu yang akan membelinya sendiri, ternyata kamu menyuruh mertuamu untuk membayarnya." kata Adrea sambil memberikan nomor rekening kepada Pedro lalu menatap Rendi dengan penuh hina.

ekspresi wajah Effendi juga terlihat penuh hinaan, akhirnya dia bisa memastikan kalau Rendi bukanlah orang hebat. dia bisa membawa mobil audi, mengenal jenderal Danny, semuanya ini karena relasi ayah mertuanya.

sambil memikirkan itu, Effendi juga merasa sedikit sakit hati.

waktu itu, Linda bahkan memilih pria miskin seperti Rendi dan ini benar benar membuatnya sangat malu.

kalau waktu itu Linda memilih dirinya dan jika dia berharap pada relasi Pedro, sekarang dia bukan hanya merupakan seorang kepala seksi.

" menipu orang tua? bocah ini lumayan juga." kata Ariel dengan ekspresi yang hina. disaat ini dia merasa kalau Rendi sedikit cocok dengan seleranya.

karena dia sudah beberapa kali menipu orang tua juga.

setelah Pedro membayar itu, dia lalu menatap Rendi. dia mengeuarkan 300juta untuk bertaruh kepercayaannya pada Rendi. dia akan menunggu 'sesuatu' pada lukisan yang dikatakan oleh Rendi.

ketika semua orang akan bubar, Rendi menatap lukisan kuno itu sambil berkata :" ayah, kalau kamu tidak menyukai kain ini, aku akan mengoyaknya sekarang."

apa!

apakah bocah ini sudah gila?

semua orang terkejut, bocah ini benar benar sudah gila.

semua orang sedikit kasihan pada Pedro dan ketiga profesor itu langsung menghela nafas.

" haiz..... apa yang kamu lakukan...." kata Pedro dengan panik dan berusaha menghalanginya.

itu bernilai 300juta loh!

siapa bilang aku tidak menyukainya? jika ingin mengoyaknya, juga harus aku yang mengoyaknya!

dasar bocah yang menipu ayahnya sendiri!

“ kakak ipar, kamu....." Lissa juga berusaha menghalanginya.

namun mereka semua sudah terlambat.

Rendi hanya menepuk ringan lukisan itu dan lukisan itu langsug robek.

hanya saja......

ketika lukisan itu robek, semua orang terkejut.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu