Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 417 Ariyu Yurishiro Mencari Masalah

Meskipun Jepang merupakan negara kepulauan yang dibentuk dari berbagai pulau kecil, tapi ekonomi dalam negara ini cukup berkembang. Pada tahun 80-an hingga 90-an, negara ini berkembang pesat, bahkan bisa melebihi China.

Tapi beberapa tahun ini, mau dari ekonomi, militer hingga kedudukan di hubungan internasional, China sudah mengalahkan Jepang.

Walaupun seperti itu, sebagai negara dengan ekonomi yang berkembang pesat, mau dari bangunan ataupun lingkungan, Kota Hamamatsu bisa terhitung lebih baik dibanding beberapa kota di China.

Apalagi kebersihan lingkungan, bahkan Rendi pun harus mengakuinya. Di kedua tepi jalan terdapat sebaris pohon-pohon, tidak ada daun yang jatuh ke jalan raya, melainkan helaian bunga-bunga yang terjatuh di jalan, sehingga membuat para pejalan kaki merasa nyaman.

Ketiga orang itu turun dari kapal pesiar, karena cocok dengan Sulan, ditambah Keyla sangat hebat bicara, sehingga ia dan Sulan menjadi teman.

Sulan sama sekali tidak curiga niat buruk Keyla. Ia merasa sangat nyaman berbincang dengan Keyla. Apalagi setelah mengetahui Keyla juga suka bela diri, Sulan semakin menyuruh Keyla untuk sekamar dengannya.

Kebetulan Keyla ada tujuan juga, jadi ia bersama dengannya setelah mereka berdua turun dari kapal pesiar.

Rendi sudah menebak Keyla mungkin saja ingin membunuhnya, tapi setelah melihat ia cocok dengan Sulan, jadi ia membiarkannya untuk sementara.

Lagipula ia juga harus mencari kesempatan untuk menunggu Keyla membocorkan dirinya.

Ia pun tidak perlu tebak lagi. Kalau Keyla menggunakan nama aslinya, berarti ia disuruh datang oleh Keluarga Xiao.

“Sebaiknya kita pergi cari hotel dahulu.” ujar Sulan.

Mereka tidak pergi ke Tokyo, melainkan ke Hamamatsu, karena kota ini merupakan kota terbesar yang memproduksi robot di Jepang. Rendi siap untuk membeli pabrik produksi robot dsini, lalu menggunakan jalur mereka untuk mempromosikan Robot AI hasil produk LKK Tekno Sains secara menyeluruh di Jepang.

Hingga saat itu ia baru bisa mendirikan cabang pabrik dan memproduksi mesin serba guna, sehingga dapat menghindari hukuman dari beberapa politikus Jepang.

Meskipun sekarang ada banyak orang yang dari Jepang dan Morstandia ingin menghukum LKK Tekno Sains, tapi masih belum ditentukan, karena tidak semua orang menyetujuinya. Jadi Rendi menggunakan cara ini untuk memusnahkan masalah tersebut.

“Tidak perlu, mereka sudah datang.” ujar Rendi sambil menggelengkan kepalanya.

“Mereka? Siapa?” tanya Sulan bingung.

“Orang yang ingin mencari masalah.” Rendi menatap tenang ke tidak jauh sana. Kedua wanita itu mengikuti arah tatapannya berada dan menemukan dua tiga puluh orang yang sedang mengerumuni mereka. Pinggang setiap orang terlihat sangat berisi, sangat jelas bahwa mereka membawa senjata tajam.

”Tuan Rendi, kita bertemu lagi.” Ariyu Yurishiro muncul dari kerumunan orang itu sambil senyum menatap Rendi. Sedangkan ada dua pemuda di belakangnya terus menatap kepada Sulan dan Keyla.

Saat melihat Ariyu, Sulan dan Keyla baru mengetahui apa yang terjadi. Ariyu ingin membalas dendam, lagipula kemarin malam Rendi sudah meminta mereka sebanyak dua puluh miliar.

Mereka berdua agak khawatir, lagipula sini adalah Jepang, merupakan wilayah Ariyu. Meskipun mereka tahu Rendi sangat hebat, tapi ini adalah negara orang. Kata orang, orang hebat tidak mengalahkan orang daerah setempat.

“Ada apa? Kamu ada uang lagi?” Rendi menatap Ariyu dengan tersenyum.

”Tuan Rendi bercanda saja. Aku adalah anggota dari Keluarga Yurishiro. Aku sendiri menguasai setengah bagian kekuasaan bawah Kota Hamamatsu. Apakah Tuan Rendi merasa aku menganggap dua puluh miliar itu? Haha, kalau kamu ikut bersama kita, aku bisa memberikan puluhan miliar untukmu.” ujar Ariyu sambil tertawa. Keberanian kembali lagi setelah ia kembali ke wilayahnya.

“Iya, bagaimana kalau aku tidak ingin pergi bersamamu?” ujar Rendi.

“Tidak ingin pergi bersamaku? Haha, mungkin hari ini tidak bisa diputuskan oleh kalian.” Ariyu tertawa sambil terus menatap Sulan dan Keyla.

Tujuan awal mereka adalah Sulan dan Keyla, tapi siapa sangka mereka dijebak Rendi dengan harus membayar dua puluh miliar.

Saat ini dua pemuda di belakang Rendi juga tertawa senang. Tatapan yang mereka gunakan untuk Sulan dan Keyla sangatlah mesum dan menjijikan.

Mendengar mereka berbincang ria dengan bahasa jepang, Rendi menoleh kearah Sulan, karena ia mengerti bahasa jepang.

“Apa yang mereka katakan?” tanya Rendi.

hati Sulan penuh dengan amarah, begitupula dengan wajahnya. Mendengar Rendi bertanya, ia menggelengkan kepalanya dengan malu.

”Tuan Rendi, biar aku saja yang memberitahumu. Aku ini membuka perusahaan perfilman yang merekam berbagai video AV yang singkat. Mereka bilang jika kedua wanita ini pergi merekam video, pasti akan terkenal di seluruh dunia.” Ariyu senyum kepada Rendi.

Alis Rendi terangkat. Ternyata seperti itu, pantas raut wajah Sulan terlihat sangat buruk.

”Kamu ingin mengundangnya merekam? Sepertinya keluarga kalian juga tidak bisa membayarnya.” ujar Rendi.

Ia pernah mendengar nama Keluarga Yurishiro. Katanya kekayaan keluarganya berada di dalam dua puluh besar. Bagi Rendi, ekonomi Jepang telah berhenti berkembang beberapa tahun ini. Selain dua tiga pemilik kekayaan besar, sisanya tidak perlu ditakuti.

Intinya beberapa pemiliki kekayaan besar itu memiliki hubungan rumit dengan pemerintah Jepang, tidak baik asal diganggu.

Untuk pemilik kekayaan besar lainnya, ia sama sekali tidak menganggapnya.

Mendengar ucapan Rendi, wajah Sulan dan Keyla memerah, khususnya Sulan semakin melototi Rendi.

“Bukan, bukan. Kamu salah. Kalau kalian sudah berada di tanganku, mengapa aku harus mengeluarkan uang?” ujar Ariyu sambil tertawa.

Ia tertawa dan mengayunkan tangannya. Seketika sekumpulan lelaki bertubuh besar di belakangnya mengerumuni ketiga orang ini.

Sayangnya Rendi mereka bertiga tidak menganggapnya.

“Bocah, kudengar kamu berani-beraninya meminta uang kepada Bos kita. Kamu ingin cari mati ya?” Seorang lelaki berpostur tubuh besar mendekat ke samping Rendi dan menjulur tangan untuk menampar Rendi.

Rendi tertawa dingin, lalu menahan tangan orang itu dan mengeluarkan tenaga mematahkannya.

Krekk!

Suara tulang retak langsung terdengar, lelaki berpostur tubuh besar itu teriak dan memegang tangannya, lalu berjongkok.

Dengan tenaga tangan Rendi, mematahkan tangan orang bukanlah hal yang susah.

“Hajarlah ia sekeras mungkin!” ujar Ariyu.

Ia tidak sangka Rendi masih berani membalas di wilayahnya.

Orang lain melihat keadaan ini, langsung mengeluarkan senjata yang mereka bawa dan berlari mendekati Rendi.

Untuk Sulan dan Keyla, sama sekali tidak ada yang peduli kepada mereka.

Meskipun orang Ariyu tidak peduli Sulan, tetapi Sulan tidak kembali santai. Ia maju dan merebut pipa besi dari lelaki berpostur tubuh besar, lalu memukul keras kaki lelaki itu.

Ia tidak sekejam Rendi. Setiap kali pukulannya hanya mendarat pada punggung atau kaki lawannya.

Keyla agak ragu, tapi setelah dipikir-pikir, akhirnya ia ikut bergabung untuk berperang.

Mereka bertiga pernah melatih bela diri. Bagi mereka, tiga puluh orang bawahan Ariyu itu merupakan hal biasa, langsung terselesaikan dalam beberapa menit.

Melihat adegan ini, raut wajah Ariyu dan kedua pemuda itu berubah.

Bahkan kaki mereka gemetar saat melihat Rendi mendekati mereka.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu