Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 265 Rendi Menyerah Pada Kejuaraan

Saat ini, Lani baru mengerti kenapa Rendi tiba-tiba mempersulit dirinya.

Ternyata karena istrinya diculik.

Membayangkan istri dan putrinya diculik, tidak gila itu sudah sangat hebat, dan mengetahui putrinya diculik oleh orang terdekat.

“Tuan Rendi, apakah istrimu diculik orang-orang Rahmat?”tebak Lani mengingat sebelumnya Rahmat mengingatkan Rendi untuk mengangkat sebuah telepon.

“Ehn.”jawab Rendi, berjalan kembali ke tempat pertandingan.

Kiki sudah tidak apa-apa, kegelisahan dalam hatinya perlahan menghilang, kemarahannya pada Lani tidak sekuat sebelumnya.

Tapi menginginkan dia memiliki perasaan yang baik pada Lani, itu sesuatu yang tidak mungkin.

Rendi kembali ke podium, semua orang penasaran ketika melihat wajah Rendi sangat jelek, dan tidak ada yang berbicara.

“Nona Lani, apa yang terjadi?”tanya Joby kepada Lani yang kembali ke tempat.

Ekspresi Rendi membuatnya sedikit khawatir, jalan menuju kejuaraan hanya tinggal pertandingan terakhir, Rendi tiba-tiba menerima sebuah telepon, dan mengajukan penangguhan pertandingan, sebenarnya telepon dari siapa yang dia angkat?

“Master Joby, tidak peduli apa yang terjadi, harus bisa menerimanya, dan jangan salahkan tuan Rendi, dan setelah kembali, pasti akan ada orang yang berbicara sembarangan, aku tidak berharap mendengar suara ini di dalam Raw Stone Association.”

Joby tertegun, hatinya memiliki firasat buruk.

Stanley dan lainnya kebingungan, sebenarnya apa yang terjadi?

Rendi berjalan ke podium, memandang Rahmat, dan untuk waktu yang lama baru berkata: “Beritahu Ishara, kalau ada apa-apa langsung serang aku, menggunakan trik licik seperti ini, ini merusak nama baiknya.”

Wajah Rahmat tampak kusam.

Sejujurnya, dia juga tidak ingin sampai tahap seperti ini.

Tapi Ishara memerintahkannya harus menjadi pemenang.

“Karena alasan pribadi, aku mengundurkan diri dari pertandingan, master Rahmat layak menjadi pemain terbaik kedua di negara ini, aku merasa terhormat kalah darinya.”ucap Rendi membungkuk meminta maaf kepada hadirin, kemudian berbalik dan berjalan menuruni podium langsung kembali ke hotel, memesan tiket, bersiap-siap kembali ke Yuzoda.

Begitu Rendi pergi, seluruh arena seperti meledak.

“Apa maksud tuan Rendi, meskipun master Rahmat menjadi kedua terbaik di negara ini, tapi bagaimana bisa dibandingkan dengan diriya?”

“Iya, Tuan Rendi adalah pemenang sebenarnya, kenapa dia mengundurkan diri?”

“Dan kita menemaninya begadang semalaman, menyaksikan dia terus menciptakan keajaiban, kenapa dia bisa mengatakan tidak ingin menjadi pemenang?”

“Semuanya jangan ribut, apakah kalian menyadarinya, awalnya Tuan Rendi hampir memenangkan kejuaraan ini, tiba-tiba master Rahmat meminta Tuan Rendi menerima telepon, setelah tuan Rendi kembali, wajahnya berubah menjadi kusam, lalu mengatakan mengundurkan diri, apakah kalian masih tidak tahu ada sesuatu di balik ini?”

“Iya iya, Rahmat pasti menggunakan sesuatu mengancam Rendi, hingga akhirnya tuan Rendi memutuskan untuk mengundurkan diri menjadi pemenang. Aku ingin bertanya, master Rahmat, kamu adalah penjudi batu paling hebat kedua di negara ini, apakah kamu masih ada hati nurani menggunakan cara picik seperti ini?”

“Iya, master Rahmat, kamu yang berbuat begini sungguh tidak tahu malu, kamu seorang pemenang atau bukan, apakah hatimu tidak mengetahuinya?”

“Sudah begitu tua, tidak di sangka masih menggunakan cara licik, Rahmat aku memandang rendah dirimu, selamanya akan membencimu.”

Saat ini semua hadirin di bawah podium mengerti, dan mengutuk Rahmat.

Masalah ini, mendorong Rahmat sampai ke tepi tebing, setelah hari ini, reputasinya akan buruk, membuatnya tidak bisa mengangkat kepala bertemu orang dalam dunia perjudian batu.

Mendengar kecaman pada hadirin, membuat ekspresi Rahmat menjadi sangat jelek.

Dia melirik punggung Rendi yang menjauh, dia memiliki perasaan ingin memarahinya.

Awalnya dia hanya berniat membuat Rendi sengaja kalah di dua ronde terakhir, tidak di sangka Rendi sangat tidak tahu malu, langsung mengatakan tidak bertanding, dan memberikan kemenangan kepada dirinya.

Bocah ini terlalu licik, sebelum pergi harus membuatku dalam keadaan sulit, benar-benar keji.

Melihat hadirin yang ingin naik ke podium mencari masalah pada dirinya, wajah Rahmat berubah, dia bergegas ke belakang podium.

Dia yang sudah berumur, bagaimana bisa menerima tekanan ini.

Tentu saja, meskipun hadirin di bawah sangat marah, merasa tidak layak untuk Rendi, tapi mereka masih bisa mengendalikan emosi sendiri.

Kalau bukan Rahmat yang bergerak cepat, bagaimana mungkin dia bisa melarikan diri ke belakang panggung dengan aman.

Banyak master yang menggelengkan kepala, pertandingan judi batu kali ini, benar-benar membuka mata mereka.

Pertama-tama ada panita yang tanpa malu mengubah peraturan, membuat Rendi menerima sepuluh tantangan dari penjudi secara berturut-turut, kemudian sepuluh penjudi menantang Rendi menghabiskan waktu sepanjang malam.

Pada akhirnya ketika Rendi hendak memenangkan kejuaraan, Rahmat yang berada di urutan kedua di negara bermain curang.

Demi memenangkan kejuaraan, dia bahkan menggunakan cara licik dan tidak tahu malu, membuat Rendi memberikan kemenangan kepadanya.

“Perjudian batu yang menyedihkan!”

Banyak master menggelengkan kepala dan menghela nafas.

Saat ini Dylan dan Darwin terbengong.

Mereka memadang Rahmat di layar yang bergegas melarikan diri ke belakang panggung, dan tidak mengucapkan sepatah kata pun untuk waktu yang lama.

Mereka pikir cara mereka sebelumnya sudah cukup memalukan, tidak sangka diatas langit masih ada langit.

Di depan Rahmat, mereka berdua saling memandang, aku yang sudah cukup tidak tahu diri bahkan ada kamu yang lebih tidak tahu diri.

Tampak jelas di depan Rahmat, mereka berdua merasa kelicikan mereka sebelumnya hanyalah sebuah hal kecil.

“Nona Lani, ayo pergi, aku pikir Rendi pasti tergesa-gesa ingin pulang.”Joby menghela nafas, pertandingan judi kali ini, membuat dia melihat kelicikan panitia dan Rahmat.

Perlu diketahui, Rahmat adalah idolanya selama puluhan tahun.

Tidak di sangka dia begitu tidak tahu malu.

Lani mengangguk, dia juga sangat khawatir.

Dia tidak tahu bagaimana Rendi akan menilai dirinya ke depannya.

Tapi hatinya sudah memikirkan hal itu, setelah kembali, dia akan meminta maaf kepada Rendi sekali lagi, masalah ini memang dia yang sedikit keterlaluan.

Saat di Yuzoda, ketika Rendi mengatakan mundur dari pertandingan, berapa banyak orang yang langsung menghancurkan televisi.

Hati mereka sangat marah, Rendi yang bisa masuk ke final, sudah melewati begitu banyak rintangan, dan ketika hampir memenangkan kejuaraan, melah terjadi masalah ini, siapapun tahu pasti Rahmat yang menggunakan cara picik untuk mengancam Rendi.

Darius dan lainnya, marah dan hampir saja muntah darah.

Juara, sudah pasti kemenangan ini berada di tangannya!

Saat ini Rahmat melarikan diri keluar dari belakang panggung, check out dari kamar sendiri, dan tiba-tiba dia melihat sosok bayangan menghalangi dirinya.

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu