Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 475 10 Jam Terakhir

Hujan.

Pada hari kedua eksploitasi besar itu, langit mulai gerimis dan hujan.

Benar, di satelit Titan juga turun hujan.

Tapi hujan yang terjadi di satelit Titan, bukan terbentuk dari air, tapi dari gas metana.

Dan danau, sungai kecil, semuanya juga terbentuk dari gas metana.

Hujan semakin membesar, para pekerja harus kembali ke tenda untuk beristirahat, rencana penambangan tertunda sampai hujan berhenti.

Melihat hujan turun sangat deras, semua orang merasa ajaib dan luar biasa.

Sama seperti, kembali ke masa lalu, zaman kehidupan yang tiada beban dan bebas dari kecemasan di bumi.

"Kita sudah tidak punya rumah."

Rendi Lu berpikir dengan sedih:" sudah tidak ada banyak manusia."

"Kita disini 110 ribu orang, bisa bertahan berapa lama !"

Hujan deras, pikiran Rendi Lu melayang jauh.

Ini pertama kali nya dia mulai melepaskan eksploitasi besar yang fanatik, pekerjaan konstruksi besar, mulai memiliki semangat memikirkan masalah lainnya.

Waktu itu karena LKK Tekno Sains miliknya tiba-tiba bangkit dengan kuat, ditambah dengan system dalam negeri, LKK Tekno Sains banyak hasil teknologi top tidak bisa dijual ke Morstandia dan kekuasaan negara barat lainnya, mengakibatkan hati mereka tidak seimbang, lalu meneliti senjata kimia dengan maksud mengambil kesempatan melalui jalan pintas untuk membuat kemajuan cepat.

Tak disangka malah menghasilkan virus Divoc, memaksa manusia tidak bisa melangsungkan kehidupan di bumi, hanya bisa mengembara di langit kosmik.

Semua ini, seperti berada dalam pengaturan dunia mistis dan tak terhindarkan.

Mungkinkah, dalam dunia mistis yang penuh kegelapan, benar ada sepasang tangan yang mengendalikan nasib manusia?

Rendi Lu mengengadahkan kepala melihat ke langit, menembus hujan deras, langit masih gelap mendung.

Tapi tidak tahu kenapa, hatinya seperti banyak beban dan tertekan.

Manik ajaib, teknologi masa depan.

Semua ini, sungguh hanya ada satu tangan yang memanipulasi Keluarga Lan, seperti sengaja menyerahkan ke dalam tangannya.

Tidak peduli orang lain percaya atau tidak, Rendi Lu pasti percaya alam semesta, manusia lainnya, atau ada kehidupan yang lebih tinggi lainnya.

Hanya mengandalkan Manik ajaib yang ada di genggamannya.

Dia berani pastikan kecuali mereka 110 ribu orang, kecuali Divilaide, di kosmik pasti ada orang lain yang memiliki peradaban maju.

Kalau tidak mana mungkin Manik ajaib ini bisa dijelaskan dengan nyata.

Hujan deras ini, terus berlangsung selama 3 hari.

Air danau yang membumbung tinggi bahkan bertambah tinggi sedikit lagipun tidak akan masuk ke dalam hopelaide.

Tapi Rendi Lu dan yang lainnya tidak merasa khawatir sama sekali, mereka percaya terhadap pesawat luar angkasa sendiri masih aman dan tertutup rapat. Apalagi, air danau dengan cepat akan surut, menggunakan kesempatan saat ini, kebetulan mereka dengan sangat gampang bisa mengumpulkan beberapa gas metana untuk dijadikan cadangan.

Gas metana disini, sangat berlimpah untuk diiambil dan dipakai juga tidak akan habis, cukup bisa untuk menguraikan dan mengekstraksi bahan baku yang mereka butuhkan untuk sampai di Proximity Star B.

Selanjutnya waktu 1 tahun lebih, Rendi Lu dan yang lainnya menambang di satelit titan, mengolah hasil tambang, merenovasi hopelaide, membangun tempat tinggal untuk penduduk biasa tingkat kedua, boleh dikatakan seluruh orang di pesawat ruang angkasa kecuali orang tua, semuanya ikut bertindak.

Dalam waktu 1 tahun ini, telah menambang timah, emas, perak, silikon, kromium, nikel dan lain sebagainya serta beberapa mineral vein besar.

Demi keberlangsungan manusia, demi memiliki energi yang cukup untuk penerbangan selanjutnya keluar angkasa dan bisa sampai di Proximity Star B dalam beberapa tahun ke depan, semua orang menunjukkan antusias yang tinggi.

Dalam 1 tahun ini, Teknologi dari Academy Sains sudah mempunyai perkembangan pesat, salah satu yang paling khas, dan meningkat cepat adalah robot Al, sudah bisa membawa pekerja menggali tambang di dasar gua.

Apalagi banyak pekerjaan sulit, semuanya juga diserahkan kepada robot Al untuk dikerjakan.

Tetapi modal pembuatan robot masih cukup tinggi, jadi sejauh ini, dalam 1 tahun, hanya bisa menciptakan 500 lebih robot Al.

Tapi dengan kekayaan sumber daya alam di satelit titan, Rendi Lu berencana untuk melakukan eksploitasi selama 2 tahun disini kemudian baru pergi.

Setelah meninggalkan tata surya, hanya bisa sampai di Proximity Star B untuk pasokan sumber daya, kebetulan bisa memanfaatkan sumber daya alam di satelit titan yang berlimpah, mengembangkan teknologi.

Saat ini di dalam hopelaide, penduduk tingkat dua mereka masing-masing sudah memiliki rumah, dan juga, sudah bisa menggunakan air untuk mandi.

Pada awalnya, karena masalah kekurangan energi, maka penggunaan air untuk tingkatan atas juga sudah dibatasi, apalagi penduduk biasa tingkatan kedua.

Tidak peduli pada masalah penghematan dan keterbatasan sumber energi, selain pekerja berat, dan juga para pekerja yang setiap hari bekerja sampai mengeluarkan keringat, yang lainnya dibatasi 2 hari mandi sekali.

Apa boleh buat, ini berada di pesawat luar angkasa, semua nya mengandalkan energi, meskipun sekarang sumber energi sangat kaya dan berlimpah, tetap tidak boleh digunakan sembarangan.

Tapi berdasarkan hasil pengumpulan sumber energi yang semakin banyak, ekosistem penduduk tingkat kelima menjadi semakin lengkap dan sempurna, telur, susu dan yang lain sebelumnya termasuk makanan mewah, sudah bertahap terdaftar di pasar petani tingkat kedua, mereka yang kaya dan berkecukupan juga pelan-pelan mengkonsumsi makanan mewah ini.

"Kapten, ada sebuah kabar gembira, aku rasa kamu seharusnya datang lihat sekarang."

Rendi Lu sedang berpatroli di area tambang, dan menerima kabar dari Kaiser.

"Baik, aku akan segera kembali ke hopelaide." Jawab Rendi Lu, dan berjalan menuju mobil patroli titan, menyuruh Troy mengantarnya kembali ke hopelaide.

Dalam waktu 1 tahun ini, membangun kendaraan transportasi yang tidak terhitung jumlahnya, terutama digunakan untuk pengangkutan bijih.

Tentu saja, juga membuat beberapa mobil patroli, yang umumnya digunakan oleh pimpinan senior saat melakukan patroli.

Setelah kembali ke hopelaide, Rendi Lu langsung menuju ke Departemen Penelitian dan manufaktur, kemudian bertemu dengan Kaiser dan yang lainnya sedang mengamati sesuatu menggunakan teleskop.

Melihat Rendi Lu kembali, Kaiser menunjuk ke layar komputer dan berkata :"kami menemukan bahwa ada sebuah asteroid dengan cepat akan menabrak satelit titan, diameter asteroid ini sekitar 20 kilometer, dengan kecepatannya saat ini, jika menabrak satelit titan, seluruh system di satelit ini akan mengalami perubahan."

Walaupun satelit titan tidak akan meledak, tapi pasti akan mengalami gempa besar dengan kekuatan melebihi level 11, jika itu terjadi hopelaide ada kemungkinan akan hancur dan musnah.

Rendi Lu menatap layar komputer, di layar terlihat ada sebuah asteroid dengan kecepatan tinggi terbang menuju satelit titan.

"Butuh berapa lama asteroid ini sampai ke satelit titan?" Tanya Rendi Lu.

"Satu hari, tepatnya, paling lama 12 jam." Kaiser berbicara dengan wajah serius.

"12 jam? kalian baru sekarang menyadarinya?" Rendi Lu berkata sambil mengerutkan kening.

"Asteroid ini ada sedikit aneh, sebelumnya kami memang tidak menyadari keberadaannya, dan juga bagaimana munculnya, dari mana asalnya, kami sama sekali tidak tahu, rasa nya sama seperti kamu yang tiba-tiba muncul. " Kaiser berkata dengan tidak berdaya.

Rendi Lu mengerutkan keningnya lebih kencang.

Menurut logika, berdasarkan kemampuan teknologi mereka sekarang, dan juga teleskop tingkat modern, sudah bisa mengamati banyak bintang tetap di luar galaksy bimasakti, tidak mungkin tidak menyadari sebuah planet di tata surya.

Apalagi jaraknya hanya 12 jam dari dia menemukannya, masalah ini benar-benar di luar dugaan dan sulit untuk dipahami.

Tidak usah bilang ilmu teknologi mereka sekarang, bahkan keahlian pengamatan mereka sebelum meninggalkan bumi, sudah cukup untuk menemukan orbit asteroid beberapa tahun atau puluhan tahun ke depan.

"Mungkinkah, asteroid ini, benar tiba-tiba muncul tanpa diketahui?"

Rendi Lu kembali mengerutkan keningnya, dalam hatinya ada firasat buruk.