Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 434 Roni Mengalahkan Petua

"Sudah selesai?" Rendi Lu tidak marah, dia hanya menatap Kusnarli dengan tatapan nyindir.

Kusnari sangat marah, dia berteriak: "Anak yang keterlaluan, apa kamu masih berani melangar peraturan keluarga? Aku peringatkan kamu, dalam peraturan keluarga, walaupun ayahmu adalah kepala keluarga, dia juga tidak bisa membantumu hari ini."

"Aku tidak perlu dia membantuku, seumur hidup ini, dia selain sebagai ayahku, memang tidak pernah terlalu banyak membantuku. Hingga menurutku dia bukanlah seorang ayah yang baik" Rendi Lu berkata dengan tenang.

Setelah dia mengatakannya, ekspresi Dian Lu langsung berubah menjadi tidak terlalu natural.

Dia memang tidak menjadi ayah yang baik, tetapi dia bukan ayah yang tidak tanggung jawab.

"Itu adalah urusanmu dengannya, tidak berhubungannya dengan keluarga." Kusnarli mengatakan dengan cuek.

"Betul, aneh juga, jika masalah aku tidak berhubungan dengan keluarga, jadi kenapa keluarga mau menghukumku? Apa hak kalian menghukumku?" Rendi Lu menatap Kusnarli dengan licik.

Kusnarli terkejut, dalam seketika dia terdiam karena ditanya Rendi Lu.

"Darah tubuhmu adalah darah Keluarga lu, jadi kamu harus menuruti perintah keluarga!" terdiam sebentar, Kusnarli baru mencari alasan yang tidak masuk akal.

Ekspresi semua orang berubah, tidak disangka Kusnarli begitu tidak tahu malu, apakah dia memaksa untuk menghukum Rendi Lu?

Roni beserta lainnya juga sudah menyadari jika Keluarga lu menginginkan LKK Tekno Sains, makanya mereka menyuruh Rendi Lu untuk kembali ke keluarga.

Mereka semua mengkhawatirkan Rendi Lu, tidak tahu apakah Rendi Lu bisa menerima tekanan dari keluarga.

Karena yang dikatakan Kusnarli juga tidak salah, bagi semua keluarga besar ini, hubungan darah adalah segalanya. Jika darah tubuhmu mengalir darah mereka, makan kamu adalah anggota dari keluarga mereka dan harus menuruti perintah keluarga.

Dari dulu rata-rata begitu.

Linda sebelah tangan menggenggam tangan Kiki, sebelah menggenggam tangan Rendi Lu, dia diam-diam mengeluarkan sedikit tenaga dan memberitahu Rendi Lu jika dia bersama dengannya, tidak peduli apa yang dilakukan Rendi Lu, dia tetap mendukungnya.

"Haha, kakek kelima, katamu memang tidak salah."Rendi Lu tertawa dan mengacungkan jempol terhadap Kusnarli.

"Karena kamu mengatakan begitu, jadi aku menjadikan diriku sebagai bagian dari Keluarga Lu dulu. Jadi, apa yang kalian lakukan untuk membuatku menerima hukumannya?" Setelah Rendi Lu tertawa, dia menatap Kusnarli.

Perkataan Kusnarli membuat dia berganti pemikiran.

Benar, dia dia punya darah Keluarga Lu, ini adalah kenyataan yang tidak bisa diubah.

Dia tidak bisa seperti Nezha yang memotong dagingnya sendiri untuk mengembalikan ke ibu dan ayahnya, tetapi dia bisa menginjak semua peraturan keluarga Lu!

Ekspresi Kusnari sangat buruk, Rendi Lu perlahan-lahan mencari masalah dengannya, kini sudah sampai batas maksimalnya.

"Berengsek, tampaknya jika aku tidak memberimu pelajaran yang dalam hari ini, tidak ada istilah keluarga dalam pemikiranmu , tidak ada rasa hormat terhadap orang tua!"

Kusnarli menghentakkan nafas lalu melangkah ke depan, dia ingin menampar Rendi Lu secara langsung.

Karena dia tahu semua junior petugas hukum bukanlah lawan dari pengawal Rendi Lu itu, dia hanya bisa melawannya sendiri.

Roni menatap Rendi Lu, dia merasa ilmu dalam orang tua ini terlalu kuat, Troy pasti tidak akan memenanginya.

Rendi Lu menganggukkan kepala, dia juga tahu jika Kusnarli sangat kuat, jadi Troy tidak mungkin bisa mengalahkannya.

Mendapat izin dari Rendi Lu, Roni langsung menghalang di depan Rendi Lu.

Dia sudah 10 tahunan mengenal Rendi Lu, jadi dia lumayan mengerti.

Rendi sudah mengatakan sampai batas ini, berarti dia sudah bersiap-siap untuk melawan Keluarga Lu.

sebelum dia makan pil evolusi genetika, Roni mungkin tidak berani menghadapi orang hebat seperti Kusnarli.

Tapi kini dia punya keyakinan yang kuat bahwa dia bisa mengalahkan Kusnarli.

"Tampaknya kamu sudah tidak bisa dinasehati lagi Karena ayahmu tidak mengajarimu dengan baik, jadi kakek kelima hari ini akan mewakilinya untuk mengajarimu bagaimana menjadi orang." Melihat Roni menghalang di depan Rendi Lu, ekspresi Kusnarli langsung muncul senyuman sadis.

Karena dia sudah berencana untuk memberi pelajaran kepada Rendi Lu, maka dia pasti tidak menganggap pengawal Rendi Lu.

Hanya saja yang membuat Kusnarli semakin marah adalah Rendi beraninya menyuruh pengawalnya untuk melawannya, dia memang tidak menganggapnya sama sekali.

Dian Lu tetap tidak berbicara, dia sangat tidak senang atas perlakuan Rendi Lu hari ini.

Tidak peduli bagaimanapun Rendi Lu adalah senior, walaupun dia tidak menuruti peraturan keluarga, dia juga harus bersikap baik.

Dan juga dia tidak mungkin memaksa LKK Tekno Sains menjadi milik keluargalu jika Rendi Lu tidak menyetujuinya.

Tetapi Rendi Lu terlalu keras, dia tidak menaruh Kusnarli di matanya sama sekali. Tindakan begitu memang sangat tidak sopan.

Kusnarli adalah paman kelimanya, dia adalah kakek kelima Rendi Lu. Tidak peduli bagaimanapun, Rendi Lu tidak seharusnya melawan Kusnarli. Ujar Dian lu

Jika sikap Rendi Lu sopan, dia pasti akan maju untuk membela Rendi Lu.

Tetapi kini Rendi Lu malah menyuruh pengawalnya untuk menyerang Kusnarli, dia juga membiarkan Kusnarli memberi pelajaran kepada Rendi Lu baru mengatakannya lagi.

Dia merasa Rendi bisa begitu tidak tahu aturan juga karena dia tidak mengajarinya dengan baik dari kecil.

"Jangan bacot lagi, cepat menyerang. Aku juga mau melihat apakah kekuatan Keluarga Lu juga sekuat omonganmu." Roni mengatakan sambil menyindir.

"Bocah, kamu cari mati!" Kusnarli menjadi sangat marah karena sindiran dari Roni, dia mengangkat tangannya dan memukul ke arah Roni.

Dalam seketika hanya melihat beberapa bayangan telapak tangan dengan cepat mengarah ke wajah Roni.

terlintas sebuah aura mematikan, tamparan ini menggunakan tenaga 80%, dia harus memberi tamparannya kepada Roni.

Jika terhadap Rendi Lu, pastinya dia tidak akan sekuat ini, karena dia hanya ingin memberi sedikit pelajaran kepada Rendi Lu.

Tapi menurutnya sekarang, Roni hanyalah pengawal dari Rendi Lu saja, dia pantas mati jika mencari masalah dengannya!

Boom!

Menghadapi serangan telapak tangan mematikan dari Kusnarli, Roni tidak mundur.

Kebalikannya dia malahan tidak berhenti maju, dia menaikkan tangan kanan dan mengepalkan, melangkah ke depan lalu menyerang ke arah telapak tangan Kusnarli.

Serangan mereka dua sangat cepat, tabrakan antara telapak dan kepalan tangan mengeluarkan sebuah suara ledakan. Hanya terlihat tubuh Roni dan Kusnarli yang mundur secara bersamaan, tetapi membuat mereka ketakutan.

Kakek kelima dari Keluarga lu dalam sekejap mundur 5 langkah baru berhenti.

Tetapi Roni hanya mundur selangkah.

Walaupun hanya 1 serangan, tetapi kekuatan mereka langsung terlihat jelas berbeda.

Orang-orang Rendi Lu merasa biasa saja, mereka merasa Roni bisa mengalahkan Kusnarli adalah hal yang wajar.

Tetapi Kusnari dan yang lainnya malah menatap Roni terus menerus, mereka tidak berani percaya.

Kusnarli adalah orang hebat kelima di Keluarga Lu, bagaimana mungkin pengawal Rendi Lu lebih hebat dari dia?

Jika dikatakan keluar, bukankah ini membuat orang luar menertawakannya?

Tetapi kebenaran di depan mata.

Dia mundur karena serangan dari pengawal Rendi Lu.

Walaupun dia belum terluka, tetapi dia tahu jika Roni tidak menggunakan seluruh tenanganya. Jika menyerang lagi, dia bukanlah lawan dari Roni.

Dian Lu juga langsung berdiri.

Dia menatap Rendi Lu dengan terbengong, akhirnya dia sudah tau kenapa Rendi Lu begitu percaya diri.

Ternyata sisinya memiliki orang kuat yang tidak bisa dikalahkan, pantesan dia tidak menganggap Keluarga Lu sama sekali.