Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 201 Memamerkan Kekayaan

Plaza yang baru di buka itu adalah plaza yang paling besar di Citra, jam 10 malam baru tutup, walaupun hanya tempat kecil, tapi terdapat banyak produk bermerk.

Walaupun sudah malam, tapi orang jalan yang melewati tokonya masih banyak.

"Kak Linda, plaza ini dibuka oleh Hasan orang terkaya di Kota Citra , dan merupakan satu-satunya plaza di kota ini, di dalamnya semua adalah produk bermerk." kata Wislina.

Bisa membangun plaza sebesar ini di kabupaten Citra, sangat tidak mudah, ini semua membutuhkan kekuatan dan konsentrasi penuh.

Tapi Rendi Lu juga tidak merasa aneh, Hasan adalah seseorang yang memiliki otak bisnis, dengan bakatnya, pasti tidak akan melepaskan kesempatan ini untuk menghasilkan uang.

"Kak Linda, aku kasih tahu kamu sebuah rahasia, Royjie Xu anggota keluarga kami dengan Hasan adalah teman, hubungan mereka sangat baik." kata Wislina.

Rendi Lu panik seketika, langsung mengamati Royjie Xu, jika benar dia adalah teman dari Hasan maka ke depannya akan terjadi hal buruk yang tidak diinginkan.

Tapi saat ini Royjie Xu mukanya mulai memerah, Wislina mulai omong kosong lagi, berdasarkan kedudukannya, bagaimana mungkin dia adalah teman Hasan? demi berpura-pura, Wislina apapun bisa diucapkannya.

Tapi ketika mengetahui Linda tidak kenal dengan Hasan, Royjie Xu merasa sedikit lega.

Asal Linda tidak kenal dengan Hasan, maka dia tidak perlu takut rahasianya terbongkar.

Melihat wajah Royjie Xu canggung, Rendi Lu diam-diam tersenyum, dia langsung mengetahui bahwa Wislina sedang bicara omong kosong.

Tapi dia tidak membongkar rahasia ini, dan merasa tidak perlu membongkarnya.

"Sebetulnya karakter dan keperibadian orang ini sangat ramah, dia juga pernah mengundangku makan, sangat mudah diajak bicara, ada kesempatan aku akan mengajaknya keluar untuk berkenalan dengan kalian." kata Wislina melanjutkan omong kosongnya.

Sekali lagi wajah Royjie Xu berubah, Wislina semakin berkata semakin keterlaluan, sehingga membuat hatinya menjadi gelisah dan ketakutan.

Plaza ini adalah milik Hasan, kemudian terdengar oleh para karyawan, memang kenapa.

"Tuan Hasan sangat sibuk, mana mungkin ada waktu?" melihat Wislina sudah keterlaluan, Royjie Xu terkejut mendengarnya, tergesa-gesa berkata.

Wislina mempelototi Royjie Xu, tampak tidak senang bahwa dia mengganggunya yang sedang berpura-pura.

Wislina membawa segerombolan orang ke toko produk LV, sebelumnya dia sudah melihat sebuah tas merk LV, tapi masih sabar untuk tidak membelinya, terus menunggu hingga hari ini di hadapan satu keluarga dari Amelia Wang untuk berpura-pura, membiarkan Royjie Xu untuk membayar, sehingga membuat satu keluarga dari Amelia Wang merasa iri bahwa dia memiliki kehidupan yang mewah.

"Kak Linda, kamu pernah memakai tas merk LV?" tanya Wislina.

Linda menggeleng-gelengkan kepala, dahulu, dia tidak punya uang, tentu saja tidak mungkin membeli tas bermerk dan mahal ini.

Sekarang sudah punya uang, tapi dia tidak waktu untuk pergi membelinya.

Mata Wislina kelihatan seperti mengejek, lalu berkata: "aku sudah tertarik saat melihat tas merk LV ini, menurut kamu bagaimana."

Linda tidak berkata apapun, tapi masih mengikuti Wislina bersama menuju rak barang.

"Tas ini harganya 60juta lebih, walaupun sangat mahal, tapi asalkan aku suka, Royjie Xu akan membelikannya untuk aku." Wislina mengangkat tas dan melihat tas tersebut, lalu memberikannya kepada Linda.

"Hanya 60juta lebih saja, apanya yang mahal, kamu suka, aku setiap saat bisa membelikannya untukmu." Royjie Xu sudah tahu waktunya untuk beraksi, dia berkata dengan tinggi hati.

"Aiya, Royjie, kamu sangat baik sekali padaku." Ini merupakan percakapan yang sudah diaturnya dengan Royjie Xu, tapi Wislina masih berkata sambil pura-pura terkejut.

Linda merasa muak dan benci, tapi dia masih sabar untuk tidak berkata apa-apa?

Kemampuan bersandiwara Wislina sebetulnya masih kurang bagus, ingin memamerkan di hadapannya, maka masih harus banyak belajar sebelumnya.

Tas yang hanya 60jutaan saja , walaupun dia belum pernah memakainya, bukan berarti dia tidak mampu untuk membelinya.

Apalagi Rendi Lu, di dalam kartunya sendiri, ada uang deposit sejumlah 1 milyaran, produk merk apa yang tidak sanggup dibelinya.

"Kak Linda, kamu suka barang apa yang ada disini, silahkan pilih satu." Wislina tiba-tiba berkata, barang disini harga paling rendah adalah sekitar 10jutaan, dia tidak percaya Rendi Lu yang seorang satpam, sanggup membelinya.

"Tidak usah, aku tidak butuh." kata Linda.

"Kak Linda, apakah kamu takut Rendi Lu tidak sanggup membayarnya dan membuat malu? jika dia tidak sanggup bayar, aku anggap Royjie Xu yang membelikannya untukmu, pilihlah satu." kata Wislina dengan suara lantang.

Tapi setelah selesai berbicara dia merasa sedikit menyesal, karena barang disini semuanya tidak murah, walaupun Royjie Xu yang bayar, dia juga tidak rela.

Linda mengerutkan kening, baru ingin berbicara, tiba-tiba terdengar Amelia Wang berkata :"Linda, karena Royjie Xu ingin membelikannya untukmu, maka kamu pilihlah salah satu, tidak sopan kalau kamu menolak niat baiknya. "

Semua ini adalah Amelia Wang yang ingin memamerkan di hadapan keluarga dan kerabatnya, tapi hari ini tak disangka semuanya malah terbalik, baik Fenny, maupun Wislina, terus-menerus memamerkan dihadapan mereka, dari awal dia sudah tidak tahan.

Bukankah Wislina ingin berpura-pura, sebelumnya kebetulan terlihat olehnya sebuah tas LV seharga 200juta, saat yang tepat untuk menipu Wislina.

"Kalau begitu, baiklah." Linda tersenyum, Wislina terus memaksa, dia juga merasa tidak enak.

"Apakah Linda sudah memilihnya, dan memang Royjie Xu yang bayar?" Amelia Wang bertanya kepada Wislina.

Walaupun Wislina merasa sedikit menyesal, tapi perkataannya sudah terucap keluar, tentu saja tidak bisa ditarik kembali, ini akan sangat memalukan.

"Iya, kalian pilihlah, pilih sesuka hati kalian." Wislina berkata dengan lantang.

"Linda, tas itu sangat bagus, kamu pilih itu saja." Amelia Wang tertawa sambil bergurau, lalu menunjuk ke tas paling atas di rak kristal sebelah kiri.

Linda juga sudah melihat harganya, dalam hatinya mengatakan penglihatan ibunya sangat bagus.

Dia berjalan kesana dan mengambilnya, memang sangat bagus, jujur saja, dia juga ada kepikiran ingin membelinya.

Melihat Linda mengambil tas seharga 200juta, wajah Wislina seketika langsung berubah, bahkan dia sendiri tidak berani memilih tas semahal itu.

Walaupun Royjie Xu adalah seorang bos, tapi dia sama sekali tidak mempunyai banyak uang, apalagi ketika tunangan dia langsung membelikan ayah dan ibunya sebuah rumah, tidak punya banyak tabungan lagi, bagaimana mungkin sembarangan membelikan tas seharga 200juta untuk orang lain.?

"Linda, kenapa kamu begitu serakah? tas ini adalah yang paling mahal disini." Wislina bahkan malas mau memanggil 'Kak Linda' lagi, langsung memanggil namanya, bisa dilihat betapa marahnya dia kepada Linda.

"Bukankah kamu yang bilang ingin membelikannya untukku? bahkan membiarkan aku memilih sesuka hatiku, aku pikir tas seharga 200juta disini hanya standar saja, apalagi bukankah kamu bilang Royjie Xu setiap bukan mendapatkan penghasilan milyaran, tas seharga 200juta tidak sanggup bayar?" Linda melihat Wislina marah, dia juga tidak mau berpura-pura lagi, Wislina berbuat sesuka hatinya, dia juga sudah lelah untuk berpura-pura.

Wislina sangat kesal sekali dan memuntahkan darah, dia bilang ingin membelikan untuk Linda, tapi tidak mengatakan ingin membelikan semahal ini, tidak disangka Linda sangat kejam, ini bukankah ingin membuatnya malu?

"Linda, kamu jangan di kasih hati minta jantung, aku memang bilang ingin membelikan untukmu, tapi membelikanmu tas seharga 200juta? " Wislina mendengus, dengan satu gerakan merebut kembali tas tersebut dari tangan Linda, dan meletakkannya kembali ke rak tadi.

"Oh, tidak sanggup membelinya, kenapa harus pura-pura? Kalau Rendi Lu setiap bulan bisa mendapatkan penghasilan milyaran, aku akan membiarkan dia membeli toko ini untukmu." Amelia Wang mewakili putrinya menuntut keadilan.

Begitu Amelia Wang buka mulut bicara, kedua belah pihak sudah seperti tidak saling peduli lagi kalau rahasia masing-masing akan terbongkar.

"Pelayan, tolong bungkus tas ini dan berikan kepada nona Linda."

Saat itu juga, seorang pria berkepala botak masuk kedalam, menunjuk ke tas yang baru saja diletakkan oleh Wislina.

Melihat pria berkepala botak ini, seketika wajah Wislina dan Royjie Xu langsung berubah.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu