Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 85 Rendi Lu, Berapa Banyak Hal Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku?

"Kakak ipar, apakah Rahul Wang tidak menyuruh orang untuk mencarimu?" Lissa menatap Rendi Lu dengan penasaran, melihat Rendi Lu kembali dengan utuh, dia merasa sedikit tidak mempercayainya.

Mereka pada saat itu juga takut dicari oleh pengawal Rahul Wang, jadi mereka langsung melarikan diri sesegera mungkin, tidak di sangka Rendi Lu malah bisa kembali dengan selamat.

"Jika dia berani, berani memprovokasiku lagi, aku pasti akan membuatnya menemani kakaknya Eddie Wang untuk berbaring di rumah sakit." Ujar Rendi Lu sambil tersenyum ringan.

"Apa? Kamu juga memukul Eddie Wang dari keluarga Wang?" Amelia Wang menatap Rendi Lu dengan terkejut.

Dia tidak tahu Rahul Wang, tetapi dia tahu siapa Eddie Wang.

Karena dia dulu pernah membicarakan bisnis dengannya.

"Iya, dia berani ingin mengejar Linda, maka aku berani melumpuhkannya." Ujar Rendi Lu.

"Kamu ... kamu cepat pergi, kelak jangan datang kerumah kami lagi, kami tidak memiliki menantu sepertimu!" Wajah Amelia Wang menjadi pucat. Sebelumnya setelah dia mendengar Rendi Lu menampar Rahul Wang dua kali, dia tidak berani membayangkan bagaimana keluarga Wang akan membalaskan dendam.

Sekarang Rendi Lu malah telah memukul putra sulung keluarga Wang sampai masuk ke rumah sakit, bagaimana keluarga Wang bisa melepaskannya?

Rendi Lu tertegun, kemudian dia memikirkannya dan dia mengerti.

Dengan kekuatan keluarga Wang, ketakutan Amelia Wang juga masuk akal.

Dia tersenyum dan berkata: "Bu, jangan khawatir tentang hal itu. Ada aku, keluarga Wang tidak memiliki kesempatan untuk datang mencari masalah dengan kalian."

"Aku menyuruhmu keluar! Apakah kamu tidak mendengarnya?" Amelia Wang berteriak sambil menunjuk ke pintu.

Senyuman di wajah Rendi Lu pelan-pelan menjadi kaku. Dia mengambil napas dalam-dalam, menggendong Kiki, berbalik dan pergi.

"Tinggalkan Kiki, Linda, kamu juga jangan pulang dengannya lagi." Ujar Amelia Wang dengan suara berat.

"Bu, kamu sudah cukup. Rendi Lu dan aku adalah suami-istri, jika aku tidak pulang dengannya maka dengan siapa aku pulang? Selain itu, jika kamu begitu merendahkan Rendi Lu lagi, kelak aku juga tidak akan datang lagi ke sini!" Ujar Linda dengan marah.

Rendi Lu menoleh dan menatap Linda, hatinya yang paling lembut langsung tersentuh.

"Bu, aku ingin pulang." Ujar Kiki sambil menangis ketika dia melihat neneknya marah.

"Kiki pintar, sekarang ibu akan membawamu pulang." Linda menekan kemarahan di hatinya dan menggendong Kiki dari pelukan Rendi Lu.

"Linda, kamu percaya padaku, sepuluh keluarga Wang pun aku tidak mempedulikannya, aku bilang mereka tidak berani datang mencari masalah, maka mereka tidak akan berani datang, ayo kita pulang." Rendi Lu merangkul bahu Linda, dan mereka bertiga berjalan menuju pintu.

Setelah mereka bertiga keluar dari lift, mereka berjalan ke sisi mobil, ketika mereka ingin masuk ke dalam mobil, mereka melihat Pedro berlari dengan terengah-engah.

"Ayah, apa yang kamu lakukan?" Tanya Linda.

"Linda, temperamen ibumu memang seperti itu, kamu jangan marah padanya." Pedro menghela napas dan berbalik ke arah Rendi Lu.

"Rendi Lu, berikan aku nomor kartumu, aku akan mentransfer 40 miliar untukmu, bawa Linda tinggalkan kota Yuzoda dalam semalam, kelak kalian jangan kembali lagi, jika 40 miliar sudah kalian habiskan di luar, telepon aku lagi, aku akan mentransfer 40 miliar sisanya untukmu lagi. Kalian jangan khawatir, aku tidak akan memberikan sepeser pun untuk ibumu. " Ujar Pedro dengan tulus.

"Ayah!" Linda merasa sedih, air matanya langsung mengalir, ketika Kiki melihatnya, dia juga ikutan menangis.

Rendi Lu menatap Pedro dan ia tiba-tiba merasa terharu.

Ini baru ayah mertuanya!

Dan juga karena ada Pedro, jadi setiap kali dia datang dia baru merasakan sedikit kehangatan.

"Ayah, simpan saja uangnya untukmu, sebelumnya Rendi Lu memenangkan lotre sebesar 200 miliar, kami punya uang." Ujar Linda tersentuh.

"Ah? Ternyata orang yang memenangkan hadiah 200 miliar beberapa waktu yang lalu itu kamu?" Pedro terkejut, ia berpikir tidak heran Rendi Lu tidak ingin membagi 80 miliar itu dengannya, ternyata dia sudah memiliki 200 miliar.

"Ayah, kamu tidak perlu khawatir, keluarga Wang benar-benar tidak akan berani datang mencari masalah dengan kalian, keluarga Wang sekarang dalam masalah besar, mereka tidak punya waktu dan energi untuk mempedulikan kalian, jika kalian tidak percaya, kalian bisa menunggu dan melihatnya, tidak butuh beberapa hari, pasti akan ada berita negatif yang konstan dari keluarga Wang." Ujar Rendi Lu menghiburnya.

"Ada masalah besar apa yang terjadi pada keluarga Wang?" Tanya Pedro dengan penuh harapan.

Linda juga menatap Rendi Lu dengan penasaran.

"Mereka telah memprovokasi orang yang tidak seharusnya mereka provokasi, tidak perlu waktu yang lama, keluarga Wang akan bangkrut." Ujar Rendi Lu sambil sedikit tersenyum.

"Apakah Wolf atau ketua Danny yang memberitahumu?" Linda tahu bahwa Rendi Lu memiliki banyak kenalan, jadi berita itu seharusnya tidak akan salah.

Begitu keluarga Wang ingin di tangani oleh seseorang, maka mereka pasti tidak akan ada waktu dan energi untuk mencari masalah dengan mereka.

"Wolf." Rendi Lu berbohong.

"Apakah LKK Tekno Sains yang ingin menangani keluarga Wang?" Linda membelalakkan matanya. Di kota Yuzoda, selain empat keluarga besar, hanya LKK Tekno Sains yang bisa memiliki kemampuan untuk menangani keluarga Wang.

"Itu benar, tetapi hanya kalian saja yang cukup tahu tentang berita itu, jangan sembarangan mengatakannya keluar." Ujar Rendi Lu sambil tersenyum pahit.

Linda mengangguk, dan Pedro merasa lega.

Jika keluarga Wang telah memprovokasi LKK Tekno Sains, maka mereka pasti akan berakhir, jadi apa yang harus mereka khawatirkan lagi, tinggal menunggu untuk melihat keluarga Wang di selesaikan.

"Baiklah, waktunya sudah tidak pagi, kalian pulang saja dulu." Ujar Pedro.

"Oke, oh iya, ayah, jangan beri tahu ibu dan adik tentang hal ini, takutnya mereka akan mengatakannya keluar dan membuat masalah." Ujar Linda sebelum memasuki mobil.

"Iya, aku mengerti harus bagaimana." Pedro mengangguk, ia berbalik dan naik ke lantai atas.

"Apakah kamu mentransfer uangnya kepada mereka?" Amelia Wang bertanya dengan muram ketika Pedro kembali.

Dia jelas tahu bahwa Pedro mengejar mereka karena ingin mentransfer uang untuk Rendi Lu, tetapi dia akhirnya hanya membiarkan Pedro mengejar mereka.

"Rendi Lu baru saja memenangkan lotre sebesar 200 miliar beberapa waktu lalu. Apakah mereka akan tertarik dengan 40 miliar?" Ujar Pedro dengan kesal.

"Apa? Dia memenangkan lotre 200 miliar beberapa waktu yang lalu?" Amelia Wang terkejut, jangankan 200 miliar, bahkan uang 10 miliar pun ia belum pernah melihatnya.

"Ayah, apakah yang kamu katakan itu benar, kakak ipar benar-benar memenangkan lotre 200 miliar?" Lissa juga menatap Pedro dengan terkejut.

"Huh, jika tidak percaya kamu bisa menelpon kakakmu dan bertanya kepadanya." Ujar Pedro dengan mencibir.

"Huh, anak itu memenangkan 200 miliar, dan tidak memberikan kita sedikit untuk menunjukkan rasa baktinya, dia benar-benar tidak memiliki hati nurani. Selain itu Linda, dia hari ini bahkan marah denganku karena Rendi Lu, dia sudah lupa, waktu itu bagaimana aku membesarkannya dengan susah payah! " Ujar Amelia Wang dengan kesal.

Pedro hanya membalikkan matanya, dia berkata dalam hatinya, kenapa kamu tidak berpikir dengan baik mengapa putrimu marah kepadamu.

"Tidak, aku harus meminta mereka memberiku sedikit uang untuk biaya hari tua, kalau tidak, aku akan tinggal di rumahnya dan tidak pulang." Ujar Amelia Wang dengan marah lagi.

Pedro terdiam dan langsung masuk ke kamarnya.

Mata Lissa langsung cerah, dia merasa ide ibunya bagus.

Setelah tiba di rumah, dan membujuk Kiki untuk tidur, Linda menarik Rendi Lu yang ingin pergi mandi.

"Rendi Lu, katakan yang sebenarnya kepadaku, berapa banyak hal lagi yang kamu sembunyikan dariku?"

Tidak perlu mengatakan Rendi Lu mengenal orang-orang besar. Dia bahkan bisa melihat barang antik. Malam ini, dia juga membantu ayahnya mendapatkan 80 miliar dengan begitu mudahnya, dia tidak mungkin tidak curiga.

Selain itu perilaku Rendi Lu akhir-akhir ini membuatnya semakin tidak memahaminya.

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu