Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 104 Kekuatan Handoko luar biasa

Mata semua orang membesar, melihat Handoko yang sangat kuat.

Hanya bertatap muka, lalu menyerang balik, murid ketiga Davin terbang keluar.

Kekuatan pukulannya sangat besar!

Semua tamu terkejut, ekspresi keluarga Chen sangat tidak enak dilihat.

Darius tidak ingin terlalu mempermalukan Davin, dan tidak mengatakan apa-apa saat ini.

“Apakah kamu percaya diri?”wajah Davin sangat kusam, ucapnya memandang murid kedua.

Murid kedua tersenyum pahit, kekuatan lawan di luar imajinasinya, dia juga tidak terlalu kuat dari murid ketiga, bahkan murid ketiga saja tidak bisa menahan satu pukulan lawan, bagaimana mungkin dia percaya diri bisa mengalahkan lawan?

“Guru, aku akan berusaha.”ucap murid kedua.

Davin mengangguk, kekuatan Handoko jauh diluar perkiraannya, tapi hatinya sudah membuat persiapan.

Walaupun Darius memarahinya tidak menepati janji, dia juga tidak akan pernah menikahkan cucunya dengan Kevin.

“Kakak kedua, kebahagiaan Sulan berada di tanganmu, kamu harus mengalahkan pria sombong itu.”Ailen menyemangati kakak ini.

Murid kedua Davin tersenyum pahit, dia sedang berpikir, pertandingan kali ini harus bagaimana agar tidak kalah memalukan.

Menang dari lawan?

Dia sekarang tidak berani memikirkannya.

“Silahkan.”

Murid kedua Davin tahu Handoko sangat sombong, tanpa banyak omong kosong, dia mengepalkan tangannya dan menyerang duluan.

Pang!

Satu pukulan lagi.

Murid kedua Davin menyerang lebih dulu, dan berakhir sama dengan murid ketiga, setelah dipukul Handoko dengan satu pukulan langsung melayang.

Sekali lagi, mata orang-orang melebar, Handoko benar-benar sangat kuat.

“Kakek, kita tidak akan benar-benar kalah, kan?”ucap Sulan tidak percaya diri datang ke hadapan Davin, kelihatannya dia sangat cemas.

Wajah Davin juga kusam, Handoko sangat kuat, dia bahkan merasa kalau dia yang menyerang sendiri, belum tentu bisa menandinginya.

Dia memandang ke arah Darius, hatinya sedikit kesal, Darius datang kemari dengan penuh persiapan, sama sekali tidak memberinya jalan mundur.

“Sulan tenang, kakek tidak akan membiarkanmu menikah dengan Kevin.”Saat ini dahi Davin sudah mengeluarkan keringat dingin.

Sulan mengangguk, diam-diam menatap Rendi dengan tenang, sebelumnya Rendi mengatakan kepadanya beberapa murid ini bukan tandingan Handoko, awalnya dia mengira Rendi membual, tapi sekarang tampaknya perkataan Rendi itu benar, mungkin rendi juga seorang master.

Oh iya, sepertinya dia mengatakan kalau aku tidak ingin menikah dengan Kevin, dia bisa membantuku, apakah dia merasa dia bisa mengalahkan Handoko?

Sulan menggelengkan kepala, tidak ada yang special dari Rendi, dan bahkan tidak terlihat seperti master.

“Kakak pertama, pertandingan terakhir semuanya bergantung kepadamu, kalau kamu juga kalah, sisanya tidak perlu maju lagi.”ucap Sulan memandang dan menyemangati murid pertama.

Meskipun sekarang dia tidak yakin pada kakak pertama, tapi mereka sudah tidak ada pilihan lagi.

“Adik tenang saja, aku akan mempertaruhkan nyawaku, aku tidak boleh kalah!”kakak pertama adalah seorang pemuda berumur 27 tahun, yang bernama Neil, dia sangat tampan, dan sudah dari awal menaruh hati pada Sulan, kalau dia kalah, Davin secara terpaksa akan menikahkan Sulan kepada Kevin, dia tidak akan membiarkan hal seperti ini terjadi.

Dan terjadi pada dirinya.

“Hati-hati, kalau tidak bisa menyerah saja, jangan terluka olehnya.”perintah Davin yang sangat menyukai murid pertamanya

“Guru tenang saja, aku pasti tidak akan membiarkannya menang!”ucap Neil tegas, sambil berjalan ke arah Handoko.

Meskipun Neil berkata begitu, tapi sebenarnya dalam hatinya tidak begitu yakin apakah dia bisa mengalahkannya, setelah kedua adik seperguruannya dipukul terbang keluar oleh Handoko.

“Handoko, cepat akhiri ini, murid Davin begitu banyak, kamu akan bertarung sampai malam.”teriak Darius pada Handoko.

Handoko mengangguk, tatapan matanya penuh dengan cibiran, tidak menunggu Niel berkata, dia bergegas menyerang ke arahnya terlebih dahulu.

Pang!

Satu pukulan yang sama!

Niel belum merespon sama sekali, sudah ditinju Handoko hingga melayang diudara.

“Anjir!”

Davin terkejut, tidak menyangka Handoko akan begitu kejam, bahkan murid pertamanya tidak bisa menahan pukulannya!

Apakah bocah ini adalah pasukan eksekutif yang di undang Darius, kalau tidak mengapa begitu kuat?

Semua orang di keluarga Chen terlihat tidak senang, ketiga murid yang paling hebat maju menyerang, dan semuanya dipukul terbang keluar, ini benar-benar sangat memalukan.

Seluruh tamu dikejutkan oleh kekuatan Handoko.

Apakah ini master seni bela diri? Benar-benar sangat kuat!

Seberapa kuat lengannya sampai sanggup memukul pria 70-80kg terbang menjauh dua meter dengan satu pukulan?

“Guru, adik, maaf……”Neil mengusap darah di sudut bibirnya, hatinya sangat tidak iklas.

Walaupun dia sangat tidak iklas, dia sudah kalah, dan kalah telak, kalah terbang menjauh oleh satu pukulan, bahkan tidak memiliki keberanian untuk melihat Sulan lebih lama.

“Kamu turun dan istirahatlah yang baik.”Davin mengglengkan kepalanya, bukan karena muridnya tidak kuat, melainkan lawan yang terlalu kuat, walaupun kalah dia juga tidak akan mengatakan apa-apa.

Melihat Handoko mengalahkan ketiga murid Davin, wajah Darius dan Kevin tersenyum senang.

Terutama Kevin, menatap mata Sulan yang bersinar dengan bangga.

Seolah dia sudah melihat, dia adalah calon istrinya.

“Davin, panggil keluar murid terhebat kalian, kalau begini terus, pukul sampai malam juga tidak selesai.”ucap Darius memandang Davin, sambil tersenyum menghina.

Wajah Davin tampak buruk, Neil adalah murid terkuat yang dia ajari, dia juga dikalahkan oleh Handoko, siapa lagi yang bisa menjadi lawan Handoko.

“Darius, jangan terburu-buru, aku pasti akan mengundangmu terbang keluar!”Davin mendengus dingin, bahkan dalam bahasa, dia juga tidak akan mengakui dirinya kalah.

“Kakek, kalau tidak biarkan dia membantu.”ucap Sulan menggertakkan gigi memandang Rendi.

Sekarang mereka sudah tidak ada pilihan, kalau tidak bisa mencari master hebat mengalahkan Handoko, mungkin akan menikahkan dirinya pada Kevin, dia tidak ingin menikah dengan Kevin.

Jadi mengingat perkataan Rendi, dia ingin mencobanya.

“Siapa?”tanya Davin.

“Tu, tuan Rendi.”ucap Sulan menunjuk Rendi.

“Tuan Rendi? Dia, apakah bisa?”Meskipun Davin mengetahui identitas Rendi, tapi bagaimana pun Rendi tidak tampak seperti seorang master.

“Dia tadi mengatakan kalau aku tidak ingin menikah dengan Kevin, dia bisa membantuku, aku pikir dia pasti seorang master, kalau tidak tidak mungkin mengatakan kata-kata seperti ini.”ucap Sulan.

“Baik, kamu coba pergi mengundangnya.”Davin mengetahui identitas Rendi, tentu saja dia tidak enak hati meminta membantunyaa.

Tapi Sulan adalah cucunya, kalau dia yang mengatakannya, meskipun ditolak, juga tidak akan canggung.

Sulan datang ke hadapan Rendi, mengingat dirinya sedikit memandang rendah Rendi, wajahnya memerah, dia ingin meminta bantuan Rendi, tapi tidak bisa mengatakan apa-apa.

Rendi tahu tujuannya, tapi Sulan tidak berbicara meminta bantuannya, dan dia juga malas terlalu banyak bicara.

“Sulan, apakah kamu memiliki sesuatu untuk ditanyakan kepada Tuan Rendi?”bagaimana mungkin Gunawan tidak tahu isi hati putrinya, dia mengambil inisiatif membantu putrinya.

“Hm, tuan Rendi, aku ingin memintamu membantu kami mengalahkan Handoko, dan memintamu harus membantu.”

Sulan sedikit canggung memandang Rendi.

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu